"Saya akan merekrut dia untuk menjadi salah satu Holy Knights," ucap nona Laviena sambil menatap Ratu Kayana dengan serius.
Ratu Kayana dan yang lainnya pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena. Tidak hanya itu saja, Willa, Remia, Alexis dan bahkan High Priest Theodor juga terkejutsetelah mendengar perkataan nona Laviena.
"Apa yang baru saja anda katakan? Anda ingin merekrut Rid Archie untuk menjadi salah satu Holy Knights?," tanya High Priest Theodor.
Namun pertanyaan High Priest Theodor tidak ditanggapi oleh nona Laviena. Nona Laviena kemudian berbicara kembali sambil melihat ke arah Ratu Kayana.
"Daripada itu, sebaiknya anda sekarang menenangkan diri anda, nona Ratu. Memang saya lah yang telah membuat semua orang di istana ini tumbang termasuk mungkin dengan putra dan putri anda. Tetapi saya tidak menumbangkan mereka dengan melukai atau membunuh mereka. Saya hanya membuat mereka tertidur dengan kemampuan yang dimiliki oleh ras Siren," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana yang sebelumnya terkejut setelah mendengar kalau nona Laviena ingin merekrut Rid, kini menatap nona Laviena dengan ekspresi yang serius.
"Kemampuan yang dimiliki oleh ras Siren? Maksud anda kemampuan untuk mengendalikan orang lain setelah orang itu mendengar senandung yang dinyanyikan oleh ras Siren?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, itu benar. Saya tidak menyangka kalau anda tahu soal kemampuan itu," ucap nona Laviena.
"Saya mengetahui tentang itu dari buku yang pernah saya baca. Meski ras Siren adalah ras yang langka dan jarang dilihat di permukaan karena mereka adalah ras yang tinggal di dalam laut, tetapi informasi tentang ras Siren masih bisa diketahui oleh orang-orang yang tinggal di permukaan,"
"Jadi begitu ya, anda menyanyikan senandung dan senandung yang dinyanyikan oleh anda pun didengar oleh semua orang yang ada di kediaman ini. Setelah itu, anda pun jadi bisa mengendalikan semua orang yang ada di kediaman ini dan kemudian anda memerintahkan mereka semua untuk tertidur," ucap Ratu Kayana.
"Itu benar, nona Ratu," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Laviena. Dia terdiam sambil terus memegangi tongkat sihir miliknya. Tidak lama kemudian, Ratu Kayana pun mulai berbicara kembali.
"Meski begitu, hal itu tidak mengubah fakta kalau anda memasuki istana ini secara seenaknya. Anda dan yang lainnya masuk ke dalam ruangan ini setelah membuat semua orang yang ada di istana ini tertidur. Akibat dari tertidurnya semua orang terutama para prajurit di istana ini, istana ini pun jadi tidak terjaga. Hal itu membuat High Priest Theodor bisa dengan bebas membawa beberapa Priest untuk masuk ke dalam ruangan ini. Entah apa yang dia pikirkan dengan membawa beberapa Priest itu ke dalam ruangan ini," ucap Ratu Kayana.
Setelah mengatakan itu, Ratu Kayana menatap tajam ke arah High Priest Theodor.
"Saya minta maaf karena melakukan hal itu, nona Ratu. Saya melakukan itu karena saya tidak mau membuat kehebohan di istana ini. Jika saya tidak melakukan hal itu, akan terjadi kehebohan yang sangat besar di istana ini. Orang-orang di istana ini akan heboh jika mereka mengetahui kalau ada komandan Holy Knights di istana ini," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana pun terdiam sejenak setelah mendengar perkataan nona Laviena. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali.
"Anda ada benarnya," ucap Ratu Kayana.
"Syukurlah jika anda mengerti. Oleh karena itu, sekarang lebih baik anda menenangkan diri anda terlebih dahulu. Saya minta maaf karena telah membuat orang-orang yang ada istana ini termasuk putra dan putri anda tertidur karena saya tidak mau membuat keributan di ruangan ini. Saya akan mengabaikan serangan yang anda lancarkan sebelumnya kepada saya. Saya paham kenapa anda tiba-tiba menyerang saya karena anda baru saja mendengar dari Theodor kalau putra dan putri anda telah tumbang. Anda pun langsung marah setelah mendengar itu dan langsung menyerang saya. Tetapi saya tahu kalau itu hanyalah salah paham saja, jadi saya akan mengabaikan serangan yang anda lancarkan kepada saya sebelumnya," ucap nona Laviena.
Setelah itu, Ratu Kayana pun terdiam sejenak. Tidak lama kemudian, Ratu Kayana kembali berbicara.
"Baiklah. Saya juga minta maaf karena telah menyerang anda secara tiba-tiba, nona komandan. Jujur, saya tidak bisa menahan diri saya apabila saya mendengar sesuatu yang menimpa putra dan putri saya," ucap Ratu Kayana.
"Tidak apa-apa, nona Ratu," ucap nona Laviena.
Setelah itu, meskipun Ratu Kayana terlihat sudah tenang, tetapi dia masih berdiri sambil memegang tongkat sihirnya.
"Sekarang, mari kita membahas hal lain. Sebelumnya, anda bilang kalau anda ingin merekrut Rid Archie untuk menjadi salah satu Holy Knights, apa anda serius soal itu?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, saya serius soal itu. Meskipun saya belum pernah melihat dan bertemu dengannya secara langsung tetapi setelah mendengar cerita anda kalau anda kesusahan ketika menghadapi Duke yang menjadi dalang utama insiden penyerangan di kerajaan ini, sementara Rid Archie dapat dengan mudah menghadapi Duke itu, itu membuktikan kalau Rid Archie lebih kuat dari anda. Saya sudah merasakan serangan yang anda lancarkan sebelumnya. Saya akui kalau serangan itu adalah serangan yang kuat. Saya juga yakin kalau anda merupakan orang yang kuat. Tetapi meski anda kuat, anda tidak bisa mengalahkan Duke itu dan bahkan anda kesusahan ketika menghadapi Duke itu, sementara Rid Archie dapat dengan mudah menghadapi Duke itu. Itu sudah cukup untuk membuktikan kekuatannya,"
"Saya ingin dia untuk bergabung dengan Holy Knights," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Laviena. Sementara itu, ketika Ratu Kayana terdiam, tiba-tiba High Priest Theodor mulai berbicara.
"Apa maksud anda, nona? Sebelumnya anda berjanji kepada saya untuk membantu dalam merekrut Rid Archie agar menjadi bagian dari gereja Sancta Lux. Tetapi kenapa sekarang anda malah ingin merekrutnya sendiri untuk menjadi bagian dari Holy Knights. Ini tidak seperti yang anda janjikan sebelumnya!," ucap High Priest Theodor dengan ekspresi yang sedikit kecewa.
Mendengar High Priest Theodor yang tiba-tiba berbicara, nona Laviena yang sebelumnya mengabaikan perkataan High Priest Theodor, kini mulai menanggapinya.
"Aku sudah bilang kalau sebelumnya aku tidak terlalu tertarik dengan Rid Archie, makanya aku memutuskan untuk membantumu dalam merekrut Rid Archie. Tetapi sekarang berbeda, aku sekarang tertarik dengan Rid Archie. Jadi aku akan merekrutnya untuk menjadi bagian dari Holy Knights. Jika kamu ingin merekrut Rid Archie untuk menjadi bagian dari gereja Sancta Lux, kamu harus merekrutnya sendiri tanpa bantuanku, Theodor," ucap nona Laviena.
High Priest Theodor pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Laviena. Dia terlihat kecewa sambil terus melihat ke arah nona Laviena.
"Sial, jika aku tidak bisa merekrut Rid Archie untuk menjadi bagian dari gereja Sancta Lux, aku tidak akan bisa dipromosikan menjadi Holy Priest. Aku harus melakukan sesuatu," pikir High Priest Theodor.
Situasi di ruangan itu pun menjadi hening sejenak setelah nona Laviena berbicara. Namun tidak lama kemudian, Alexis yang sejak tadi hanya diam saja kini mulai berbicara.
"Tunggu sebentar, nona. Saya tidak setuju apabila anda ingin merekrut Rid Archie untuk menjadi bagian dari Holy Knights. Dengan kemampuan sihir penyembuhannya yang diberitakan di surat kabar itu, Rid Archie lebih cocok untuk bergabung dengan gereja Sancta Lux," ucap Alexis.
Nona Laviena yang mendengar Alexis berbicara pun langsung menanggapinya.
"Orang sekuat Rid Archie tidak cocok hanya menjadi Priest, dia harus bergabung dengan Holy Knights. Jadi aku akan merekrutnya untuk menjadi bagian dari Holy Knights," ucap nona Laviena.
"Saya tidak akan membiarkannya, Rid Archie harus bergabung dengan gereja Sancta Lux," ucap Alexis.
Nona Laviena dan Alexis pun terus berdebat. Ratu Kayana, Duke Louis, Duchess Arlet dan yang lainnya pun hanya terdiam sambil melihat nona Laviena dan Alexis yang berdebat.
Sementara itu, Remia yang sebelumnya hanya diam saja mulai berbicara untuk menengahi nona Laviena dan Alexis yang sedang berdebat.
"Kalian berdua, tolong hentikan. Meskipun masing-masing dari kalian ingin merekrut pemuda bernama Rid Archie itu, tetap nona Maiden lah yang akan memutuskan hal itu. Nona Maiden yang memutuskan Rid Archie akan bergabung kemana setelah direkrut. Selain itu nona Maiden juga lah yang memutuskan apakah Rid Archie akan bergabung atau tidak setelah kalian rekrut," ucap Remia.
Nona Laviena dan Alexis yang sebelumnya terus berdebat pun kini terdiam setelah mendengar perkataan Remia.
"Remia benar, meski aku bersikeras untuk merekrut Rid Archie agar bergabung dengan Holy Knights, nona Maiden lah yang akan memutuskan nantinya," ucap nona Laviena.
"Iya, anda benar, gereja Sancta Lux pun juga begitu. Semua harus diputuskan oleh nona Maiden," ucap Alexis.
"Syukurlah kalau kalian berdua mengerti. Sekarang, daripada kalian berdebat, lebih baik kalian bekerja sama apabila kalian ingin merekrut Rid Archie. Soal Rid Archie akan bergabung dimana, itu keputusan nona Maiden, yang terpenting kalian harus merekrut Rid Archie terlebih dahulu," ucap Remia.
"Remia benar, mari kita sudahi perdebatan ini, Alexis. Lebih baik kita sekarang bekerja sama untuk merekrut Rid Archie," ucap nona Laviena.
"Iya, anda benar," ucap Alexis.
Setelah itu, nona Laviena dan Alexis pun berhenti berdebat.
Sementara itu, High Priest Theodor yang sebelumnya kecewa dengan perkataan nona Laviena, kini mulai tersenyum kembali. Dia tersenyum setelah melihat nona Laviena dan Alexis berhenti berdebat. Tidak hanya itu, dia juga tersenyum setelah mendengar perkataan Remia.
"Meskipun nona Laviena ingin merekrut Rid Archie untuk menjadi bagian dari Holy Knights, tetapi keputusan dari nona Maiden bisa membatalkan bergabung Rid Archie ke Holy Knights. Itu berarti gereja Sancta Lux masih ada kesempatan,"
"Tetapi kalau dipikir-pikir, mau Rid Archie bergabung dengan Holy Knights atau gereja Sancta Lux, selama aku yang mendapatkan Rid Archie lalu menyerahkannya kepada Holy Kingdom, aku sudah dinyatakan berkontribusi kepada Holy Kingdom. Menyerahkan orang berbakat seperti Rid Archie ke Holy Kingdom akan dianggap berkontribusi besar kepada Holy Kingdom. Dengan begitu, impianku menjadi Holy Priest akan terwujud,"
"Tinggal sebentar lagi impianku itu akan terwujud. Untuk sekarang, aku hanya akan diam saja sambil menunggu waktu yang tepat bagiku untuk berbicara," pikir High Priest Theodor sambil tersenyum.
Sementara itu, setelah nona Laviena dan Alexis berhenti berdebat, mereka berdua lalu menoleh dan melihat ke arah Ratu Kayana yang masih berdiri sambil memegang tongkat sihir miliknya.
"Seperti yang anda dengar tadi, nona Ratu. Baik Holy Knights maupun gereja Sancta Lux- tidak, kami sebagai perwakilan dari Holy Kingdom ingin merekrut Rid Archie. Jadi kami mohon kerja samanya," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana hanya terdiam setelah mendengar perkataan nona Laviena. Sementara beberapa orang yang ada di dekat Ratu Kayana seperti nona Karina, nona Violetta dan yang lainnya terlihat terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena.
"Bahkan nona Laviena sebagai salah satu dari komandan Holy Knights ingin merekrut Rid Archie untuk menjadi bagian dari Holy Knights," ucap nona Violetta.
"Kakak, kamu harus hati-hati dalam menanggapi perkataan komandan Holy Knights itu," pikir nona Karina sambil terus melihat ke arah Ratu Kayana.
Ratu Kayana terus terdiam, tetapi tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara.
"Biar saya tanyakan sesuatu kepada kalian terlebih dahulu," ucap Ratu Kayana.
"Silahkan, nona Ratu," ucap nona Laviena.
"Soal kalian yang ingin merekrut Rid Archie, itu bukan tugas yang diberikan oleh nona Holy Maiden kan?," tanya Ratu Kayana.
"Memang bukan, nona Ratu. Kami berinisiatif untuk merekrut Rid Archie karena kami tertarik dengan dirinya setelah mengetahui sepak terjangnya dalam insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini," ucap nona Laviena.
"Kalau begitu saya tidak akan membantu dan bekerja sama dengan kalian," ucap Ratu Kayana.
Duke Louis, Duchess Arlet dan yang lainnya pun terkejut setelah mendengar perkataan Ratu Kayana. Remia, Willa, Alexis dan bahkan High Priest Theodor pun juga terkejut. Sementara nona Laviena tampak biasa saja setelah mendengar perkataan Ratu Kayana.
"Saya akan bekerja sama apabila itu merupakan tugas yang diberikan oleh nona Holy Maiden, sama seperti sebelumnya ketika anda meminta penjelasan secara lengkap tentang insiden penyerangan di kerajaan ini karena itu adalah tugas yang diberikan oleh nona Holy Maiden. Tetapi karena perekrutan Rid Archie ke Holy Kingdom bukan tugas yang diberikan oleh nona Holy Maiden, maka saya tidak akan bekerja sama. Saya tidak akan membantu kalian untuk merekrut Rid Archie. Saya tidak akan membantu kalian agar kalian bisa bertemu Rid Archie secara langsung dan saya juga tidak akan memberikan lokasi Rid Archie berada kepada kalian," lanjut Ratu Kayana.
Ratu Kayana mengatakan itu dengan tegas yang membuat Duke Louis dan yang lainnya kembali terkejut. Sementara itu, nona Laviena terlihat hanya diam setelah mendengar perkataan Ratu Kayana. Disaat nona Laviena terdiam, Ratu Kayana kembali melanjutkan perkataannya.
"Rid Archie saat ini dijuluki pahlawan di kerajaan ini karena kontribusi yang besar dalam insiden penyerangan di kerajaan ini. Selain menghadapi tuan Remy yang merupakan dalang utama dalam insiden penyerangan ini, dia juga telah membantu menyembuhkan orang-orang yang terluka di akademi tempat dia belajar. Informasi-informasi tentang sepak terjangnya dalam insiden penyerangan itu pun kini beredar di surat kabar. Setelah kemampuan Rid tersebar, khususnya kemampuan sihir penyembuhannya, akan ada banyak orang yang mengincarnya, salah satunya dari gereja Sancta Lux,"
"Sebelumnya saya mendapatkan informasi kalau Rid Archie tidak mau bergabung dengan gereja Sancta Lux meskipun gereja Sancta Lux berusaha merekrutnya. Tetapi saya belum tahu apakah dia mau bergabung dengan Holy Knights apabila direkrut oleh Holy Knights," ucap Ratu Kayana.
Nona Laviena terlihat sedikit tersenyum setelah mendengar perkataan Ratu Kayana, sementara Alexis terlihat biasa saja meskipun dia mendengar kalau Rid tidak mau bergabung dengan gereja Sancta Lux.
"Meski Rid Archie belum tahu apakah dia mau bergabung dengan Holy Knights atau tidak, saya tetap tidak akan membiarkan anda untuk bertemu Rid Archie. Saya juga tidak akan memberitahu lokasinya berada kepada anda karena saat ini lokasi Rid Archie berada sedang kami sembunyikan untuk mencegah adanya orang-orang yang ingin mengincarnya,"
"Saya baru akan membantu anda atau memberitahu lokasinya kepada anda apabila perekrutan Rid Archie merupakan tugas yang diberikan oleh nona Holy Maiden kepada anda. Jika itu tugas nona Holy Maiden, maka saya akan bersedia membantu karena sudah sewajarnya bagi saya untuk membantu pemimpin dari kerajaan lain. Membantu pemimpin dari kerajaan lain akan mempererat hubungan antar kerajaan. Apalagi jika yang dibantu adalah nona Holy Maiden yang merupakan pemimpin tertinggi dari Holy Kingdom," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya. Jadi anda tidak mau membantu apabila perekrutan Rid Archie ini bukan tugas dari nona Maiden," ucap nona Laviena.
Setelah mengatakan itu, nona Laviena lalu melihat ke arah saku seragam Priest yang dikenakannya.
"Iya," ucap Ratu Kayana.
"Kalau begitu apa boleh buat," ucap nona Laviena.
Setelah mengatakan itu, nona Laviena kemudian berniat mengambil sesuatu dari saku seragam Priest yang dikenakannya. Tetapi sebelum dia berhasil mengambil sesuatu itu, High Priest Theodor tiba-tiba mulai berbicara.
"Tunggu sebentar, nona," ucap High Priest Theodor.
Setelah mendengar perkataan High Priest Theodor, nona Laviena yang sebelumnya berniat untuk mengambil sesuatu dari saku seragamnya pun langsung berhenti untuk mengambil sesuatu itu. Nona Laviena kemudian menoleh ke arah High Priest Theodor. Tidak hanya nona Laviena, tetapi semua orang yang ada di ruangan itu pun saat ini langsung menoleh ke arah High Priest Theodor setelah dia tiba-tiba berbicara.
"Jika Yang Mulia Ratu tidak mau membantu, masih ada orang lain yang akan membantu untuk merekrut Rid Archie atau setidaknya memberitahu lokasi keberadaan Rid Archie," ucap High Priest Theodor.
"Siapa orang yang kamu maksud?," tanya nona Laviena.
"Tentu saja orang itu adalah tuan Louis dan juga nona Arlet. Mereka merupakan orang tua dari putri Irene yang merupakan pacar Rid Archie saat ini. Beliau pasti tahu dimana Rid Archie berada tetapi beliau tidak mau memberitahu karena sesuai yang dikatakan oleh Yang Mulia Ratu, saat ini lokasi keberadaan Rid Archie sedang disembunyikan," ucap High Priest Theodor.
Duke Louis yang mendengar namanya disebut oleh High Priest Theodor pun langsung menanggapi perkataannya.
"Memang benar kalau saya mengetahui keberadaan Rid. Tidak hanya saya saja, Arlet dan Asier yang merupakan putra saya pun juga mengetahui keberadaannya. Tetapi meskipun kami tahu keberadaan Rid, kami tidak akan memberitahukannya kepada anda. Seperti yang dikatakan oleh Yang Mulia Ratu sebelumnya, jika perekrutan Rid bukan merupakan tugas dari nona Holy Maiden, maka kami tidak akan membantu atau memberitahu lokasi keberadaan Rid," ucap Duke Louis.
Setelah mendengar perkataan Duke Louis, High Priest Theodor pun tersenyum.
"Jika anda tidak mau memberitahu keberadaan Rid Archie, maka saya akan membuat anda memberitahunya secara paksa," ucap High Priest Theodor.
"Oh, bagaimana cara anda melakukannya?," tanya Duke Louis.
"Sebelumnya ketika anda mendengar kabar kalau kediaman anda sedang diserang oleh tuan Julian, anda dan nona Arlet berniat untuk segera kembali ke kediaman anda. Tetapi nona Laviena menghentikan anda. Sebagai ganti agar anda tidak kembali, nona Laviena memerintahkan saya untuk menghubungi tuan Julian dan memerintahkannya agar berhenti menyerang kediaman anda sekaligus berhenti untuk menculik putri Irene,"
"Soal itu saya minta maaf, karena saya tidak melakukan hal yang diperintahkan oleh nona Laviena," ucap High Priest Theodor.
Duke Louis pun terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor.
"Maksud anda.....," ucap Duke Louis yang terkejut.
"Saya tidak menghubungi tuan Julian sama sekali, jadi saya tidak memerintahkannya untuk berhenti menyerang kediaman anda. Ketika anda masih berada di ruangan ini sambil membahas sesuatu dengan nona Laviena dan yang lainnya, kediaman anda masih terus diserang oleh tuan Julian. Penyerangan yang dilakukan oleh tuan Julian di kediaman anda belum berhenti sama sekali sampai saat ini," ucap High Priest Theodor.
Duchess Arlet, komandan Asier dan yang lainnya pun juga terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor. Sementara Ratu Kayana terlihat sedang menatap tajam ke arah High Priest Theodor.
"High Priest Theodor!!!!!!," teriak Duke Louis secara tiba-tiba.
Duke Louis terlihat marah setelah mendengar perkataan High Priest Theodor.
"Tetapi anda tidak perlu khawatir, tuan Louis. Jika anda memberitahukan lokasi keberadaan Rid Archie sekarang, saya akan langsung menghubungi tuan Julian dan memerintahkannya untuk berhenti menyerang kediaman anda. Jika tuan Julian sudah menculik putri Irene pun saya akan memerintahkannya untuk melepaskannya. Jadi, cepat beritahu lokasi keberadaan Rid Archie, tuan Louis," ucap High Priest Theodor.
Setelah mendengar perkataan High Priest Theodor, Duke Louis tidak menanggapi perkataan High Priest Theodor. Namun dia tiba-tiba bergerak dan melesat ke arah High Priest Theodor. Duke Louis berniat untuk menyerang High Preist Theodor.
"Beraninya kau berbohong, High Priest Theodor!!. Padahal kau sudah berjanji untuk menghubungi High Priest Julian agar menghentikan serangan yang dia lakukan di kediaman saya," ucap Duke Louis sambil melesat ke arah High Priest Theodor.
Tidak hanya Duke Louis saja yang melesat ke arah High Priest Theodor, Duchess Arlet dan komandan Asier pun juga melesat ke arah High Priest Theodor.
"Sebelumnya saya masih menahan diri karena anda merupakan High Priest dari gereja Sancta Lux, tetapi kali ini saya sudah kehilangan kesabaran. Apalagi setelah mengetahui kalau anda berbohong soal menghubungi tuan Julian," ucap Duchess Arlet.
"Saya juga sama, saya sudah muak dengan anda, High Priest Theodor," ucap komandan Asier.
Nona Karina dan yang lainnya terlihat terkejut ketika melihat Duke Louis, Duchess Arlet dan komandan Asier tiba-tiba melesat ke arah High Priest Theodor.
"Hentikan, kalian bertiga!," ucap nona Karina dengan nada suara yang cukup keras.
Tetapi meski nona Karina sudah menyuruh mereka bertiga untuk berhenti, mereka bertiga tetap melesat ke arah High Priest Theodor. Sementara itu, Ratu Kayana terlihat biasa saja ketika melihat mereka bertiga melesat ke arah High Priest Theodor. Dia tidak terlihat berusaha untuk menghentikan mereka bertiga.
Setelah itu, Duke Louis, Duchess Arlet dan komandan Asier yang melesat ke arah High Priest Theodor kini sudah berada di hadapan High Priest Theodor. High Priest Theodor terlihat terkejut begitu melihat mereka bertiga sudah ada di hadapannya.
"Apa?!," ucap High Priest Theodor.
Mereka bertiga kemudian bersiap untuk menyerang High Priest Theodor. Tetapi....
...Ketika serangan mereka sudah hampir mengenai High Priest Theodor, tiba-tiba tubuh mereka berhenti bergerak. Mereka bertiga pun terkejut begitu mengetahui kalau tubuh mereka tiba-tiba berhenti bergerak. Tubuh mereka berhenti bergerak karena di tubuh mereka saat ini sedang diikat atau dililit oleh tali yang tiba-tiba muncul dari bawah lantai tempat mereka berada. Tali yang tiba-tiba muncul itu membatasi pergerakan mereka dengan mengikat kedua kaki serta kedua tangan mereka. Tidak hanya itu, tali itu juga mengikat badan dan leher mereka. Tali yang mengikat tubuh mereka terlihat berwarna putih dan bercahaya terang.
"Apa-apaan tali ini?! Sejak kapan tali ini muncul dan melilit tubuhku?," pikir Duke Louis yang terkejut.
"Siapa yang menciptakan tali-tali ini?," pikir Duchess Arlet.
Ketika Duke Louis, Duchess Arlet dan komandan Asier sedang terdiam dan terkejut karena tali yang tiba-tiba muncul dan mengikat mereka, nona Laviena tiba-tiba mulai berbicara.
"Kalian bertiga tidak boleh gegabah," ucap nona Laviena.
Setelah mendengar perkataan nona Laviena, mereka bertiga lalu menoleh ke arah nona Laviena. Ketika mereka menoleh dan melihat ke arah nona Laviena, mereka melihat nona Laviena sedang mengarahkan tangan kanannya ke arah mereka bertiga. Ketika mengarahkan tangan kanannya itu, terlihat tangan kanan nona Laviena sedang diselimuti oleh sebuah sihir berwarna putih dan bercahaya.
"Jika kalian bertiga membunuh seorang High Priest dari gereja Sancta Lux, kalian bertiga akan diberikan hukuman yang berat," lanjut nona Laviena.
-Bersambung