Sekitar 20 menit kemudian, di ruangan tempat Ratu Kayana dan yang lainnya berada.
Terlihat nona Laviena, Willa, Remia dan Alexis masih berada di ruangan itu sambil duduk di gelembung yang diciptakan oleh nona Laviena. Willa dan Remia terlihat sedang duduk sambil mencatat sesuatu di sebuah buku. Sementara nona Laviena dan Alexis hanya duduk dengan tenang sambil mendengarkan penjelasan Ratu Kayana dan yang lainnya.
Lalu, setelah mendengar penjelasan Ratu Kayana tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan San Fulgen, nona Laviena terlihat sedikit terkejut.
"Saya tidak menyangka kalau salah satu dari komandan pasukan iblis terlibat dalam insiden penyerangan di kerajaan ini. Meskipun tidak terlibat secara langsung, tetapi darah dari komandan iblis itu telah merubah orang-orang menjadi iblis. Orang-orang yang berubah menjadi iblis itu lah yang telah menyerang kerajaan ini. Bahkan 3 Duke dari kerajaan ini pun telah berubah menjadi iblis," ucap nona Laviena.
"Itu benar, nona komandan. Tetapi 2 di antara 3 Duke itu tidak terlibat dalam penyerangan yang terjadi 2 hari yang lalu karena mereka berdua sudah menjadi iblis terlebih dahulu saat terjadi penyerangan di gedung pengadilan kerajaan San Fulgen 2 tahun yang lalu. 2 Duke itu pun tewas saat itu juga," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya. Jadi sebelum penyerangan ini, penyerangan-penyerangan yang melibatkan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis telah terjadi bahkan dari beberapa tahun sebelumnya," ucap nona Laviena.
"Itu benar, nona komandan. Meskipun skala penyerangan yang terjadi sebelumnya tidak sebesar penyerangan yang terjadi 2 hari yang lalu," ucap Ratu Kayana.
"Itu berarti komandan iblis itu sudah merencanakan untuk menyerang dan merebut kerajaan ini sejak beberapa tahun yang lalu," ucap nona Laviena.
"Sepertinya begitu. Komandan iblis itu sudah menjalin hubungan dengan tuan Remy sejak beberapa tahun yang lalu. Tuan Remy merupakan satu-satunya Duke yang terlibat dalam penyerangan yang terjadi 2 hari yang lalu. Dia juga merupakan dalang utama dari insiden penyerangan itu dan insiden-insiden sebelumnya yang terjadi di kerajaan ini. Bisa dibilang, tuan Remy merupakan pion bagi komandan iblis itu untuk menyerang dan merebut kerajaan ini karena komandan iblis itu tidak bisa menyerang dan merebut kerajaan ini secara langsung,"
"Karena tuan Remy merupakan pion utama bagi komandan iblis itu, dia pun diberikan darah oleh komandan iblis itu untuk merubah orang-orang menjadi iblis untuk memperlancar rencananya. Dia pun jadi bisa memimpin dan mengomandoi orang-orang yang telah berubah menjadi iblis itu agar menuruti semua perintahnya," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya. Sebelumnya anda bilang kalau Duke itu juga telah berubah menjadi iblis, apalagi dia telah berubah menjadi iblis yang kuat sampai anda sendiri tidak bisa mengalahkannya," ucap nona Laviena.
"Iya, itu benar. Saya sendiri yang bahkan dijuluki sebagai penyihir terkuat di kerajaan ini tidak bisa mengalahkan tuan Remy. Tetapi beruntung pada akhirnya tuan Remy berhasil dikalahkan," ucap Ratu Kayana.
"Iya, saya tidak menyangka kalau komandan iblis itu sendiri yang mengalahkan Duke itu, padahal Duke itu merupakan pionnya. Tetapi itu masuk akal kenapa komandan iblis itu memilih untuk membunuh Duke itu karena Duke itu tengah melancarkan ~Dark Magic~ yang sangat kuat yang bisa memicu kedatangan para Malaikat ke kerajaan ini,"
"Alasan komandan Iblis itu tidak mau menyerang dan merebut kerajaan ini secara langsung karena apabila komandan iblis itu mengeluarkan kekuatannya, keberadaannya mungkin akan langsung terdeteksi oleh para Malaikat lewat kekuatannya itu. Setelah terdeteksi, para Malaikat tentu akan langsung datang ke kerajaan ini. Mereka mungkin akan langsung menghancurkan kerajaan ini sama seperti yang mereka lakukan terhadap kerajaan Framtida,"
"Tentu komandan iblis itu tidak mau hal itu terjadi karena dia berniat untuk merebut kerajaan ini dan membuat kerajaan ini menjadi sekutu dan bagian dari ras Iblis, bukan untuk menghancurkannya. Makanya komandan iblis itu memutuskan untuk membunuh Duke itu sendiri karena apa yang dia lakukan bisa memicu kedatangan para Malaikat dan komandan iblis itu berniat untuk mencegahnya dengan membunuhnya. Meskipun pada akhirnya para Malaikat itu tetap datang ke kerajaan ini," ucap nona Laviena.
"Iya, saya sendiri juga tidak menyangka kalau para Malaikat akan datang ke kerajaan ini. Namun saya bersyukur karena para Malaikat itu hanya datang tanpa melakukan apa-apa. Mereka pun langsung kembali ke tempat mereka setelah mereka baru tiba atas langit kerajaan ini," ucap Ratu Kayana.
Nona Laviena lalu terdiam setelah mendengar perkataan Ratu Kayana.
"Sepertinya para Malaikat itu yang memberi tahu nona Maiden tentang adanya penyerangan yang melibatkan ras iblis di kerajaan ini karena nona Maiden memiliki hubungan dengan mereka. Tetapi aku tidak menyangka kalau mereka tiba-tiba langsung kembali ke tempat mereka setelah mereka sampai di atas langit kerajaan ini. Ini tidak seperti mereka yang biasanya. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi," pikir nona Laviena.
Setelah memikirkan hal itu, nona Laviena lalu berbicara kembali dengan Ratu Kayana.
"Yang terpenting kerajaan anda saat ini baik-baik saja dan dalang utama yang merencanakan penyerangan itu pun telah dikalahkan," ucap nona Laviena.
"Iya, anda benar," ucap Ratu Kayana.
Setelah itu, nona Laviena melihat ke arah Willa dan Remia yang ada di sampingnya. Willa dan Remia pun juga melihat ke arah nona Laviena. Mereka berdua melihat ke arah nona Laviena sambil mengangguk.
"Baiklah, sepertinya kami sudah mendapatkan informasi yang cukup tentang penyerangan yang melibatkan ras iblis di kerajaan," ucap nona Laviena.
"Apa hanya dengan informasi lisan sudah cukup bagi anda? Apa anda tidak memerlukan bukti fisik tentang terlibatnya ras iblis dalam penyerangan di kerajaan ini?," tanya Ratu Kayana.
"Bukti fisik tentang terlibatnya ras Iblis? Apa bukti fisik yang anda maksud itu merupakan jasad dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis?," tanya nona Laviena.
"Iya, itu benar, nona komandan," ucap Ratu Kayana.
"Bukankah seluruh orang yang telah berubah menjadi iblis telah anda makamkan sebelumnya? Apa anda berniat untuk menggali makam orang-orang itu lagi?," tanya nona Laviena.
"Tidak, saya tidak akan menggali makam orang-orang yang sudah dimakamkan. Sebenarnya, ada satu jasad dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang belum dimakamkan. Jasad itu adalah jasad tuan Remy, Duke yang merencanakan penyerangan di kerajaan ini," ucap Ratu Kayana.
Nona Laviena terlihat biasa saja setelah mendengar perkataan Ratu Kayana.
"Jasad dari Duke yang merencanakan penyerangan ini?," tanya nona Laviena.
"Iya, jika anda mau, saya bisa memberikan salah satu bagian tubuh dari tuan Remy kepada anda sebagai bukti fisik tentang terlibatnya ras Iblis dalam insiden penyerangan di kerajaan ini. Saya mohon maaf karena tidak bisa memberikan seluruh tubuhnya karena saya masih ada keperluan dengan tubuh tuan Remy," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya," ucap nona Laviena.
Setelah itu nona Laviena terdiam sejenak. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali.
"Sebenarnya tanpa bukti fisik pun kami mempercayai tentang terlibatnya ras Iblis dalam insiden penyerangan di kerajaan ini karena bukti-buktinya sudah ada di surat kabar yang beredar di kerajaan. Di surat kabar itu, terdapat beberapa foto jasad dari orang-orang yang sudah berubah menjadi iblis, salah satunya dari Duke yang merencanakan penyerangan itu. Jika saya memberikan surat kabar itu kepada nona Maiden, saya yakin nona Maiden akan mempercayainya. Jadi bukti dari surat kabar itu sudah cukup,"
"Selain itu, kami tidak akan meminta bagian tubuh dari jasad Duke itu karena Holy Kingdom pun sudah punya banyak jasad dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana terlihat sedikit terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena.
"Holy Kingdom memiliki banyak jasad dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis? Bagaimana bisa?," tanya Ratu Kayana.
"Apa anda pernah mendengar informasi tentang adanya penyerangan sekelompok orang di perbatasan Holy Kingdom atau di negara dan kerajaan yang dekat dengan Holy Kingdom?," tanya nona Laviena.
"Sekitar 2 tahun yang lalu, saya mendengar informasi dari tuan Oliver kalau ada sekelompok atau beberapa orang yang menyerang perbatasan dan negara atau kerajaan yang dekat dengan Holy Kingdom. Salah satu yang menyerang itu adalah salah satu dari Divine Elemental Spirit. Benar kan, tuan Oliver?," tanya Ratu Kayana sambil melihat ke arah komandan Oliver.
"Iya, waktu itu High Priest Theodor lah yang memberitahu saya ketika saya sedang berada di gereja Sancta Lux untuk diobati karena saya terluka setelah melawan Raja Albert yang telah berubah menjadi iblis," ucap komandan Oliver.
"Jadi anda telah mengetahui soal itu ya. Ya memang, salah satu yang menyerang itu adalah salah satu dari Divine Elemental Spirits yaitu Undine. Namun selain Undine, ada juga orang-orang biasa yang terdiri dari beberapa ras yang ikut menyerang. Di antara orang-orang biasa itu, ada juga orang-orang yang telah berubah menjadi iblis," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana dan yang lainnya terlihat terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena.
"Orang-orang yang berubah menjadi iblis juga menyerang Holy Kingdom? Apa itu berarti ras iblis juga terlibat dalam penyerangan itu?," tanya Ratu Kayana.
"Entahlah, kami belum mengetahui apakah ras Iblis juga terlibat atau tidak. Tetapi setelah mendengar penjelasan anda kalau ras iblis memang benar terlibat, apalagi yang terlibat itu adalah salah satu dari komandan pasukan iblis, maka kemungkinan besar yang melakukan penyerangan di perbatasan dan negara atau kerajaan yang dekat dengan Holy Kingdom adalah ras Iblis. Mereka mungkin menggunakan cara yang sama dengan yang mereka lakukan untuk menyerang dan merebut kerajaan ini yaitu dengan menggunakan pion,"
"Tetapi itu hanyalah kemungkinan saja, belum pasti kalau ras Iblis memang terlibat di penyerangan itu. Ada kemungkinan juga kalau kelompok yang menyerang itu adalah kelompok yang kebetulan mendapatkan atau memiliki darah iblis tanpa memiliki hubungan dengan ras Iblis. Dengan darah iblis itu lah mereka jadi bisa merubah orang-orang menjadi iblis. Ada banyak kemungkinan tentang pelaku penyerangan itu, tetapi kami masih belum bisa memutuskan karena belum mendapatkan bukti yang kuat," ucap nona Laviena.
"Begitu ya," ucap Ratu Kayana.
"Iya, karena itu, anda tidak perlu memberikan bagian tubuh dari jasad Duke itu sebagai bukti karena kami pun percaya dengan adanya orang-orang yang berubah menjadi iblis. Informasi yang anda berikan sebelumnya sudah cukup bagi kami," ucap nona Laviena.
"Baiklah jika anda bilang begitu," ucap Ratu Kayana.
"Ngomong-ngomong, saya belum mengucapkan terima kasih atas informasi yang saya dapatkan sebelumnya. Terima kasih atas informasinya, nona Ratu dan semuanya," ucap nona Laviena.
"Sama-sama, nona komandan," ucap Ratu Kayana.
Setelah itu, nona Laviena pun berdiri setelah sebelumnya terus duduk di atas gelembung yang dibuatnya.
"Meski begitu, saya masih tidak menyangka kalau salah satu komandan pasukan iblis datang ke benua Utara, tepatnya ke kerajaan ini. Komandan iblis itu pun berniat untuk merebut kerajaan ini untuk dijadikan sebagai salah satu sekutu dan bagian dari kerajaan iblis yang ada di benua Selatan sana. Mereka berniat menjadikan kerajaan ini sebagai sekutu untuk menghadapi ~Great Holy War~ yang akan terjadi lagi nanti. Siapa sangka kalau ras Iblis berniat untuk mendeklarasikan perang besar itu lagi," ucap nona Laviena.
"Iya, anda benar, nona. Jika nona Maiden mengetahui hal ini, beliau pasti akan sangat terkejut," ucap Remia.
"Iya, kamu benar," ucap nona Laviena.
Nona Laviena mengatakan itu sambil melihat ke saku seragam Priest yang dikenakannya.
Setelah melihat ke saku seragamnya, nona Laviena lalu melihat ke arah pintu masuk ruangan tempat mereka berada.
"Theodor lama sekali, dia belum kembali sejak aku memberinya perintah untuk menghubungi High Priest yang menyerang kediaman tuan Louis untuk menyuruhnya berhenti. Aku sudah berjanji untuk membantunya setelah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh nona Maiden, tetapi dia belum juga kembali," ucap nona Laviena.
"Kalau begitu kita mulai lebih dulu saja pembicaraan tentang 'itu', nona. Menunggu Theodor untuk kembali kesini mungkin akan memakan waktu lagi. Lagipula tidak hanya Theodor saja, saya juga menginginkannya," ucap Alexis yang tiba-tiba menanggapi perkataan nona Laviena.
"Hmmm baiklah jika kamu bilang begitu," ucap nona Laviena.
Setelah itu, nona Laviena menoleh dan melihat kembali ke arah Ratu Kayana.
"Maaf, nona Ratu, pembicaraan tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini mungkin telah selesai. Tetapi ada satu hal lagi yang ingin saya bicarakan dengan anda, tentu saja dengan yang lainnya juga," ucap nona Laviena.
"Katakan saja jika ada sesuatu lagi yang ingin anda bicarakan, nona komandan," ucap Ratu Kayana.
"Sebelum saya mengetahui kalau yang membunuh dalang utama yang merencanakan penyerangan di kerajaan ini adalah salah satu komandan pasukan iblis, saya hanya mengetahui kalau yang mengalahkan dalang utama itu adalah seorang murid akademi di kerajaan ini yang bernama Rid Archie. Saya mengetahui hal itu dari surat kabar yang beredar di kerajaan ini. Sebelumnya anda juga memberitahu kalau orang yang menangani dalang utama itu sebelum dikalahkan oleh komandan pasukan iblis adalah seorang murid akademi meskipun anda tidak memberitahu namanya. Dia juga lah yang memberitahu tentang siapa yang sebenarnya membunuh dalang utama itu dan juga memberitahu tentang rencana komandan iblis itu," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana terlihat hanya diam saja saat mendengar perkataan nona Laviena, tetapi wajahnya terlihat sedikit tegang. Tidak hanya Ratu Kayana saja yang terlihat tegang, Duke Louis, Duchess Arlet, komandan Asier, nona Karina dan nona Violetta juga terlihat tegang. Sementara mereka hanya diam saja, nona Laviena terus lanjut berbicara.
"Saat saya membaca surat kabar yang beredar di kerajaan ini, saya tidak menyangka kalau pemuda itu bisa menangani Duke yang merupakan dalang utama itu. Padahal anda sendiri saja bilang kalau anda yang merupakan penyihir terkuat di kerajaan ini saja tidak mampu menangani dan mengalahkan Duke itu, tetapi pemuda itu bisa. Itu menandakan kalau pemuda itu lebih kuat dari anda," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana tetap terdiam saat mendengar perkataan nona Laviena.
"Selain itu, di surat kabar yang beredar itu juga memberitahukan kalau pemuda itu juga bisa menggunakan sihir penyembuhan. Dia bisa menggunakan sihir penyembuhan skala area, lalu sihir penyembuhannya itu bahkan bisa menyembuhkan luka-luka yang diakibatkan oleh ~Dark Magic~ dimana normalnya sihir penyembuhan biasa tidak bisa menyembuhkan luka itu. Bahkan beberapa Holy Priest dari gereja Angelica Castitat tidak bisa melakukan hal itu. Bakat pemuda itu benar-benar luar biasa," ucap nona Laviena.
Setelah mendengar perkataan nona Laviena itu, Ratu Kayana yang sebelumnya hanya diam, kini mulai berbicara.
"Apa maksud anda dengan tiba-tiba membicarakan Rid Archie?," tanya Ratu Kayana.
"Karena dia lah yang akan menjadi topik pembicaraan kita kali ini,"
"Nona Ratu, saya berniat untuk merekrut Rid Archie-," ucap nona Laviena.
Nona Laviena berniat untuk menyelesaikan perkataannya tetapi sebelum dia menyelesaikan perkataannya itu, pintu masuk ruangan tempat mereka berada tiba-tiba terbuka. Setelah pintu itu terbuka, High Priest Theodor tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu. High Priest Theodor tidak masuk sendiri, melainkan dengan ditemani oleh belasan orang yang mengenakan seragam seperti seragam Priest gereja Sancta Lux. Belasan Priest itu tidak mengenakan tudung kepala, jadi wajah mereka terlihat jelas. Belasan Priest itu terdiri dari Priest laki-laki dan Priest perempuan. Kebanyakan dari mereka adalah manusia, tetapi ada sedikit dari mereka yang merupakan ras Elf dan ras Demi-Human.
Ratu Kayana dan yang lainnya terlihat terkejut ketika melihat High Priest Theodor tiba-tiba masuk ke ruangan itu kembali dengan ditemani oleh belasan Priest. Sementara nona Laviena terlihat hanya biasa saja ketika melihat High Priest Theodor masuk, bahkan dia tidak terlihat marah meskipun masuknya High Priest Theodor secara tiba-tiba membuat dia tidak bisa menyelesaikan perkataannya sebelumnya.
Melihat High Priest Theodor yang tiba-tiba masuk kembali, Ratu Kayana yang masih terkejut mulai berbicara.
"High Priest Theodor, apa maksudnya ini?!," tanya Ratu Kayana.
Setelah mendengar pertanyaan Ratu Kayana, High Priest Theodor pun langsung menjawabnya.
"Bukankah tadi anda mendengar perkataan nona Laviena, Yang Mulia Ratu? Nona Laviena, tidak, kami ingin merekrut Rid Archie untuk bergabung dengan gereja Sancta Lux. Jadi sekarang, serahkan Rid Archie kepada kami, Yang Mulia Ratu," ucap High Priest Theodor sambil tersenyum.
-Bersambung