"High Priest Theodor....," ucap Ratu Kayana.
High Priest Theodor terus berjalan sampai akhirnya dia berhenti di tempat yang sama dengan Remia, Willa dan Alexis.
"Salam hormat, Yang Mulia Ratu," ucap High Priest Theodor sambil sedikit membungkuk.
Setelah High Priest Theodor mengatakan itu, Duke Louis tiba-tiba langsung berbicara kepadanya.
"High Priest Theodor, anda kan yang sudah memerintahkan High Priest Julian untuk menyerang kediaman saya?! Anda pastinya juga memerintahkan High Priest Julian untuk menculik putri saya yaitu Irene untuk memancing Rid yang merupakan incaran kalian," ucap Duke Louis dengan nada marah.
High Priest Theodor terlihat bingung dengan apa yang dikatakan Duke Louis.
"Apa maksud perkataan anda, tuan Louis?," tanya High Priest Theodor.
"Anda jangan pura-pura tidak tahu. Anda ini merupakan High Priest gereja Sancta Lux ibukota San Estella, anda juga merupakan pemimpin dari para High Priest yang memimpin cabang-cabang gereja Sancta Lux di kerajaan ini. Mustahil anda tidak mengetahui apa yang High Priest Julian lakukan," ucap Duke Louis.
"Maaf, tuan Louis, tetapi saya benar-benar tidak tahu," ucap High Priest Theodor.
Sementara itu, nona Laviena terlihat bingung dengan pembicaraan yang terjadi antara Duke Louis dan High Priest Theodor.
"Ada masalah apa ini? Kenapa anda tiba-tiba berkata seperti itu kepada Theodor?," tanya nona Laviena.
Setelah mendengar pertanyaan nona Laviena, Duke Louis lalu menoleh ke arah nona Laviena.
"Maafkan saya jika saya tidak sopan, nona komandan. Sebelum anda datang ke ruangan ini, saya mendapatkan kabar dari salah satu pelayan saya kalau kediaman saya sedang diserang oleh High Priest Julian, seorang High Priest dari gereja Sancta Lux kota San Lucia, kota tempat saya tinggal. Pelayan saya memberitahu kalau alasan High Priest Julian menyerang kediaman saya adalah untuk menculik putri saya agar bisa memancing Rid Archie karena saat ini putri saya sedang berpacaran dengan Rid Archie," ucap Duke Louis.
Nona Laviena pun terdiam setelah mendengar perkataan Duke Louis.
"Rid Archie...," pikir nona Laviena.
Sementara itu, disaat nona Laviena sedang terdiam, Duke Louis terus melanjutkan perkataannya.
"Setelah terjadinya insiden penyerangan di kerajaan ini, Rid Archie menjadi sorotan di kerajaan ini karena dia berhasil mengalahkan dalang utama yang merencanakan penyerangan di kerajaan ini. Selain itu, Rid Archie juga telah menyembuhkan banyak orang yang terluka di akademi, tempat dia belajar. Apalagi foto-foto Rid Archie yang sedang menyembuhkan orang-orang yang terluka itu sekarang sudah beredar ke seluruh kerajaan ini lewat surat kabar yang terbit di kerajaan ini. Setelah melihat dan mengetahui Rid Archie bisa menggunakan sihir penyembuhan, gereja Sancta Lux pastinya tertarik untuk merekrut Rid Archie. Sebelumnya, High Priest Julian pernah datang ke kediaman saya untuk mencari Rid Archie. Tetapi saya sudah bilang kepada beliau kalau Rid Archie tidak tinggal di kediaman saya. Meski Rid Archie merupakan pacar putri saya, belum tentu dia tinggal di kediaman,"
"Tetapi perkataan itu sepertinya belum cukup untuk membuat High Priest Julian percaya. Sekarang, beliau malah menyerang kediaman saya dan berniat untuk menculik saya sebagai umpan untuk memancing Rid Archie. Dan karena itu, saya sebelumnya langsung berkata seperti itu kepada High Priest Theodor. Itu karena High Priest Theodor merupakan pemimpin dari para High Priest yang berasal dari gereja cabang seperti High Priest Julian. Mustahil kalau beliau tidak tahu tentang penyerangan yang dilakukan High Priest Julian," ucap Duke Louis.
Setelah mendengar perkataan Duke Louis, nona Laviena lalu menoleh ke arah High Priest Theodor.
"Apa kamu tahu tentang hal ini, Theodor?," tanya nona Laviena.
High Priest Theodor pun langsung menjawab pertanyaan nona Laviena.
"Saya tidak tahu tentang hal ini, nona. Justru saya baru tahu setelah tuan Louis mengatakan itu. Saya tidak tahu kalau tuan Julian sedang menyerang kediaman tuan Louis," ucap High Priest Theodor.
Setelah itu, nona Laviena kembali menoleh ke arah Duke Louis.
"Kelihatannya dia benar-benar tidak tahu soal itu," ucap nona Laviena.
"Begitu ya. Kalau begitu saya minta maaf karena sudah tidak sopan sebelumnya, tuan Theodor," ucap Duke Louis kepada High Priest Theodor.
"Tidak apa-apa, tuan Louis," ucap High Priest Theodor.
"Baiklah. Sekarang, saya mau izin pamit untuk pergi meninggalkan ruangan ini, nona komandan," ucap Duke Louis kepada nona Laviena.
"Anda mau pergi kemana?," tanya nona Laviena.
"Saya ingin kembali ke kediaman saya untuk membantu orang-orang di kediaman saya yang sedang diserang oleh High Priest Julian. Saya harus segera kembali secepatnya," ucap Duke Louis.
"Hmmm, anda itu merupakan salah satu dari pemimpin di kerajaan ini kan?," tanya nona Laviena.
"Benar, nona komandan. Maaf karena saya belum memperkenalkan diri, nama saya adalah Louis Emerald San Lucia. Saya merupakan salah satu Duke di kerajaan ini. Saya merupakan Duke San Lucia yang memimpin wilayah San Lucia," ucap Duke Louis.
"Karena anda merupakan salah satu pemimpin di kerajaan ini, kalau begitu anda tidak boleh pergi dari ruangan ini," ucap nona Laviena.
Duke Louis pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena. Tidak hanya Duke Louis saja, Ratu Kayana, Duchess Arlet dan yang lainnya pun juga terkejut.
"Kenapa saya tidak boleh pergi? Saya harus pergi untuk membantu orang-orang di kediaman saya. Selain itu saya juga harus mencegah mereka yang ingin menculik putri saya," ucap Duke Louis.
"Saya tahu, tetapi alasan saya datang kesini karena saya memiliki keperluan dengan para pemimpin di kerajaan ini, termasuk anda yang merupakan salah satu Duke di kerajaan ini. Saya tidak bisa membiarkan anda pergi karena saya memiliki keperluan dengan anda," ucap nona Laviena.
"Tetapi-," ucap Duke Louis.
Tetapi sebelum Duke Louis menyelesaikan perkataannya, nona Laviena langsung memotong perkataan Duke Louis.
"Namun anda tenang saja, saya akan menghentikan aksi dari High Priest yang sedang menyerang kediaman anda. Saya akan meminta Theodor untuk memerintahkan High Priest itu agar berhenti menyerang kediaman anda dan berniat untuk menculik putri anda,"
"Sebelumnya anda bilang kalau Theodor merupakan pemimpin para High Priest yang berasal dari cabang gereja Sancta Lux di kerajaan ini. Itu berarti High Priest itu seharusnya akan berhenti menyerang apabila diperintah oleh Theodor yang merupakan pemimpinnya. Dengan begitu, seharusnya itu akan membuat anda lega karena kediaman anda tidak akan diserang lagi," ucap nona Laviena.
Duke Louis pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Laviena. Tidak lama kemudian, Duke Louis pun mulai berbicara kembali.
"Baiklah, saya akan tetap disini apabila High Priest Theodor memerintahkan High Priest Julian untuk berhenti menyerang kediaman saya," ucap Duke Louis.
Duchess Arlet yang mendengar perkataan Duke Louis terlihat sedikit tidak setuju.
"Tetapi, sayang-," ucap Duchess Arlet.
Tetapi sebelum Duchess Arlet menyelesaikan perkataannya, Duke Louis lebih dulu memotong perkataan Duchess Arlet.
"Ini lebih baik, sayang. Jika kita pergi pun, kita mungkin akan terlambat dan dampak penyerangan yang terjadi mungkin bisa lebih parah dari saat ini. Jadi lebih baik untuk menyerahkannya kepada High Priest Theodor untuk memerintahkan High Priest Julian berhenti menyerang kediaman kita sekaligus berhenti berniat untuk menculik Irene," ucap Duke Louis.
Duchess Arlet pun terdiam setelah mendengar perkataan Duchess Arlet. Sementara nona Laviena mulai berbicara kembali setelah mendengar perkataan Duke Louis.
"Kamu dengar itu, Theodor? Tuan Louis tidak akan pergi dari ruangan ini asalkan kamu memberikan perintah kepada High Priest itu. Sekarang, perintahkan High Priest yang menyerang kediaman beliau untuk berhenti," ucap nona Laviena.
"Baik, nona. Kalau begitu saya pergi dulu untuk menemui para Priest yang bersama saya tadi sebelumnya. Karena kristal komunikasi milik saya saat ini sedang saya titipkan di para Priest itu. Saya akan meminta kristal komunikasi itu dulu lalu saya akan langsung menghubungi tuan Julian," ucap High Priest Theodor.
"Baiklah, sekarang kamu segera pergi," ucap nona Laviena.
"Baik, nona," ucap High Priest Theodor.
Setelah itu, High Priest Theodor pun langsung pergi meninggalkan ruangan itu. Setelah High Priest Theodor pergi, nona Laviena lalu menoleh ke arah Duke Louis.
"Karena Theodor sudah pergi untuk menghubungi High Priest yang menyerang kediaman anda, sekarang lebih baik anda duduk kembali, tuan Louis. Kalian juga, karena saya akan membicarakan tentang keperluan saya datang kesini," ucap nona Laviena sambil menoleh ke arah Duchess Arlet, komandan Oliver dan komandan Asier.
"Baik, nona komandan," ucap Duke Louis sambil mengangguk.
Duchess Arlet, komandan Oliver dan komandan Asier pun juga mengangguk. Duke Louis, Duchess Arlet, komandan Oliver dan komandan Asier pun lalu kembali duduk di kursi yang mereka pakai sebelumnya.
Ketika Duke Louis, Duchess Arlet, komandan Oliver dan komandan Asier sudah kembali duduk, Ratu Kayana tiba-tiba berbicara sambil melihat ke arah nona Laviena.
"Maaf, nona komandan. Sebelum anda membicarakan tentang keperluan anda datang kesini, saya akan meminta para prajurit saya untuk membawa kursi dan meja tambahan agar kalian berempat bisa duduk. Sangat tidak sopan dan tidak etis bagi kerajaan ini untuk membiarkan perwakilan dari kerajaan lain hanya berdiri saja ketika membicarakan keperluannya," ucap Ratu Kayana.
Nona Laviena pun langsung menanggapi perkataan Ratu Kayana.
"Soal itu, anda tidak perlu repot-repot, nona Ratu. Saya bisa mengatasinya sendiri, lagipula para prajurit anda yang ada di istana ini saat ini sedang tidak bisa melakukan apa-apa," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana terlihat bingung dengan apa yang dikatakan nona Laviena.
"Apa maksud anda?," tanya Ratu Kayana.
"Bukan apa-apa," ucap nona Laviena.
Setelah itu, nona Laviena tiba-tiba menjentikkan jari tangan kanannya. Setelah menjentikkan jari tangannya, 4 buah gelembung air berukuran cukup besar tiba-tiba muncul di belakang nona Laviena, Remia, Willa dan Alexis. Mereka berempat kemudian langsung duduk di gelembung yang ada di belakang mereka. Gelembung yang mereka duduki itu terlihat cukup kuat karena gelembung itu tidak pecah ketika diduduki.
"Kami akan duduk disini saja," ucap nona Laviena.
Sekarang nona Laviena, Remia, Willa dan Alexis sudah duduk sambil menghadap ke arah Ratu Kayana dan yang lainnya.
"Baiklah jika anda maunya seperti itu, nona komandan. Sekarang mari kita bahas tentang keperluan anda datang kesini. Sebelumnya, anda bilang kalau anda datang kesini karena harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh nona Holy Maiden," ucap Ratu Kayana.
"Itu benar, saya datang kesini untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh nona Maiden. Tugas itu adalah untuk menyelidiki tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini. Nona Maiden mendapatkan informasi kalau ras Iblis terlibat dalam insiden penyerangan di kerajaan ini," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana dan yang lainnya pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena.
"Bagaimana nona Holy Maiden bisa tahu tentang hal itu? Padahal berita tentang insiden penyerangan di kerajaan ini hanya diberitakan dan disebar ke seluruh kerajaan ini saja. Kalaupun beritanya menyebar ke luar kerajaan ini, mungkin hanya ke kerajaan atau negara yang berada di dekat kerajaan ini. Kenapa nona Holy Maiden yang berada di Holy Kingdom yang jaraknya sangat jauh dari kerajaan ini bisa tahu?," tanya Ratu Kayana yang terkejut.
"Saya tidak tahu dari mana nona Maiden mendapatkan informasi itu, tetapi yang saya tahu nona Maiden selalu mengetahui tentang informasi-informasi yang terjadi di seluruh benua Utara ini. Jika terjadi suatu insiden atau kejanggalan di benua Utara ini yang menarik perhatian nona Maiden, nona Maiden pasti akan mengirim Holy Knights atau Holy Priest ke tempat yang menarik perhatiannya, salah satunya kerajaan ini. Terlibatnya ras Iblis dalam penyerangan di kerajaan ini tentu menarik perhatian nona Maiden karena ras iblis yang tinggal di benua selatan, tidak mungkin bisa terlibat di benua utara, kecuali yang dekat dengan perbatasan antara benua Utara dan benua selatan. Sedangkan kerajaan ini jaraknya jauh dari perbatasan dengan benua selatan. Jadi pasti ada penyebab kenapa ras Iblis bisa terlibat dalam penyerangan di kerajaan ini,"
"Namun nona Maiden hanya mengetahui informasi secara garis besarnya saja, beliau tidak tahu informasi secara detail dan lengkapnya, makanya beliau mengutus saya dan yang lain untuk datang ke kerajaan ini. Jadi, nona Ratu, tolong ceritakan dengan detail tentang penyerangan yang terjadi di kerajaan ini," ucap nona Laviena.
Ratu Kayana pun terdiam sesaat setelah mendengar perkataan nona Laviena. Dia terdiam sambil melihat dan memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya seperti para Duke, para Duchess dan para komandan. Setelah melihat dan memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya, Ratu Kayana lalu kembali melihat ke arah nona Laviena dan mulai berbicara.
"Seperti yang diketahui oleh nona Holy Maiden, ras Iblis memang terlihat dalam penyerangan di kerajaan ini. Kalau begitu, saya akan menceritakan secara detail tentang penyerangan yang terjadi di kerajaan ini," ucap Ratu Kayana.
-
Sementara itu, di sisi High Priest Theodor.
High Priest Theodor kini sedang berjalan di lorong yang tidak jauh dari pintu masuk ruangan tempat Ratu Kayana dan yang lainnya berada. Di lorong tempat High Priest Theodor berada, terlihat ada beberapa prajurit, pelayan dan bangsawan yang tergeletak dengan kondisi tidak sadarkan diri. High Priest Theodor terus berjalan menelusuri lorong itu tanpa memperdulikan orang-orang yang tergeletak itu.
"Jadi tuan Julian menyerang kediaman tuan Louis ya. Aku memang menyuruhnya untuk merekrut Rid Archie bagaimana pun caranya tetapi aku tidak menyangka kalau dia akan menyerang kediaman tuan Louis dan berniat untuk menculik putrinya,"
"Aku suka rencananya itu jadi aku tidak akan menghalanginya. Aku juga tidak akan menyuruhnya untuk berhenti meskipun nona Laviena memintanya. Aku meninggalkan ruangan itu hanya untuk tipuan saja kalau aku akan menghubungi tuan Julian dan menyuruhnya untuk berhenti, padahal sebenarnya aku tidak akan melakukan itu,"
"Cepat segera dapatkan Rid Archie agar ambisiku terwujud, tuan Julian. Jika aku bisa merekrut dan menyerahkan orang yang sangat berbakat seperti Rid Archie kepada nona Maiden dan gereja Angelica Castitat di Holy Kingdom, ambisiku akan segera terwujud. Aku akan bisa menjadi Holy Priest di Holy Kingdom dan melayani nona Maiden secara langsung," ucap High Priest Theodor sambil tersenyum.
-Bersambung