Chereads / Peace Hunter / Chapter 445 - Chapter 445 : Rasa Hormat Elsie

Chapter 445 - Chapter 445 : Rasa Hormat Elsie

Beberapa menit kemudian, di tempat Rid dan Elsie berada.

Aku kini sedang melihat 2 buah gelang yang sebelumnya melingkar di kedua tangan Elsie yang kini sudah tergeletak di permukaan salju. Setelah melihat 2 gelang itu, aku lalu mengambil kedua gelang itu dengan menggunakan tangan kananku. Setelah mengambil kedua gelang itu, aku lalu melihat Elsie yang saat ini sedang berada di depanku. Elsie saat ini sedang terduduk sambil menundukkan kepalanya. Ketika Elsie sedang menundukkan kepalanya, aku melihat tetesan air terjatuh di bawah kepalanya. Tetesan air itu adalah air mata yang berasal dari kedua mata Elsie, yang berarti saat ini Elsie sedang menangis sambil menundukkan kepalanya.

"Akhirnya!!!!, akhirnya aku bisa lepas dari gereja Sancta Lux!!," ucap Elsie dengan suara yang cukup keras.

Setelah mengatakan itu, Elsie kemudian mengangkat kepalanya dan melihat ke atas sambil tetap terduduk. Meski Elsie sedang menangis, tetapi wajahnya terlihat bahagia. Elsie sepertinya senang karena aku sudah berhasil melepaskan 2 gelang yang sebelumnya melingkar di kedua tangannya. Meski cara yang aku pakai untuk melepaskan kedua gelang itu adalah dengan memotong kedua lengannya, tetapi karena aku bisa menyambungkan lengannya kembali, Elsie pun tidak keberatan. Kini dengan dilepasnya gelang itu dari kedua tangannya, Elsie pun kini sudah terbebas dari gereja Sancta Lux karena posisi dia tidak akan bisa terlacak lagi apabila dia melarikan diri atau kabur dari gereja Sancta Lux. 

Melihat Elsie yang sedang menangis bahagia sambil melihat ke atas, aku hanya diam saja sambil terus melihat ke arahnya. 

Lalu, sekitar 3 menit kemudian, Elsie yang sebelumnya terduduk kini sudah mulai berdiri kembali secara perlahan. Elsie kembali berdiri sambil membasuh air mata yang membasahi wajahnya. Setelah Elsie sudah berdiri dan juga sudah selesai membasuh air mata yang membasahi wajahnya, Elsie lalu melihat ke arahku. Setelah melihat ke arahku, Elsie tiba-tiba mulai berlutut sambil menghadap ke arahku.

"Rid Archie, aku benar-benar sangat berterima kasih karena kamu telah melepaskan gelang yang melingkar di kedua tanganku. Gelang yang membuatku terikat dengan gereja Sancta Lux. Setelah gelang itu berhasil dilepas, aku pun kini sudah tidak terikat lagi dengan gereja Sancta Lux karena aku sudah bebas dari pengawasan mereka. Mereka pun tidak akan bisa mengetahui posisi dan keberadaanku lagi,"

"Sekali lagi, aku mengucapkan terima kasih, Rid Archie. Aku berjanji kalau aku akan membalas budi atas apa yang kamu lakukan ini. Meskipun aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikanmu ini," ucap Elsie.

Aku pun terkejut setelah melihat Elsie yang mengatakan itu sambil berlutut menghadap ke arahku.

"Apa yang kamu lakukan, nona Elsie ? Aku paham kalau kamu ingin mengucapkan terima kasih kepadaku, tetapi kamu tidak perlu berlutut seperti itu," ucapku.

"Ini sebagai rasa terima kasih sekaligus rasa hormatku kepadamu, Rid Archie," ucap Elsie.

"Rasa hormat seperti itu seharusnya ditujukan kepada seorang pemimpin seperti pemimpin kerajaan atau negara, sementara aku bukanlah seorang pemimpin. Jadi tolong berhenti berlutut dan berdirilah kembali, nona Elsie. Aku merasa tidak nyaman melihatmu seperti itu," ucapku.

Elsie pun terdiam setelah mendengar perkataanku. Elsie terdiam sambil masih berlutut menghadapku. Namun, tidak lama kemudian, Elsie secara perlahan mulai berdiri kembali.

"Baiklah, Rid Archie. Aku minta maaf karena telah membuatmu tidak nyaman. Apa yang aku lakukan barusan hanya untuk menunjukkan rasa terima kasih dan rasa hormatku kepadamu. Kalau kamu bilang rasa hormat yang aku lakukan seharusnya ditujukan kepada seorang pemimpin seperti pemimpin kerajaan, maka yang kamu katakan memang benar karena rasa hormat yang aku tujukan kepadamu bernilai sama seperti rasa hormat terhadap suatu pemimpin," ucap Elsie.

"Kamu terlalu berlebihan, nona Elsie. Apa yang aku lakukan hanyalah melepaskan gelang yang membuatmu terus terikat dengan gereja Sancta Lux. Tindakanku yang aku lakukan itu tidak harus mendapatkan rasa hormat yang setara dengan seorang pemimpin," ucapku.

"Tidak, ini tidaklah berlebihan. Karena kamu telah melepaskan gelang yang mengikatku dengan gereja Sancta Lux, aku pun kini bisa bebas kembali dari mereka. Tindakan yang kamu lakukan tidak bisa dilakukan oleh semua orang bahkan bagi seorang pemimpin kerajaan. Kamu tahu sendiri kan ? Di benua ini tidak ada satupun orang atau pihak yang berani mencari masalah dengan gereja Sancta Lux, bahkan seorang pemimpin kerajaan pun tidak akan berani mencari masalah dengan mereka. Jadi mereka pun juga pastinya tidak akan berani mencari masalah seperti membebaskan para Priest yang terpaksa bekerja untuk gereja Sancta Lux," ucap Elsie.

"Tetapi aku melakukan ini secara diam-diam tanpa diketahui oleh gereja Sancta Lux. Karena aku melakukan ini tanpa diketahui oleh mereka, ini berarti aku tidak mencari masalah dengan mereka. Orang lain pun juga bisa melakukan hal ini jika tidak diketahui oleh mereka," ucapku.

"Kamu salah, Rid Archie. Meski dilakukan secara diam-diam, tidak semua orang berani mencari masalah secara diam-diam dengan gereja Sancta Lux karena ada resiko diketahui oleh gereja Sancta Lux di kemudian hari. Di kemudian hari itu bisa saja beberapa hari, beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian," ucap Elsie.

"Ada resiko diketahui oleh gereja Sancta Lux di kemudian hari ? Itu berarti tindakanku yang melepaskan gelangmu ini meski tidak diketahui oleh gereja Sancta Lux saat ini, masih akan diketahui oleh mereka di kemudian hari ?," tanyaku.

"Iya, itu benar. Tetapi setidaknya, masih lebih baik daripada diketahui secara langsung oleh mereka karena kalau diketahui secara langsung, mereka akan langsung bergerak saat itu juga sementara jika baru diketahui di kemudian hari, mereka baru bergerak saat masalah ini diketahui. Jadi masih ada waktu untuk mempersiapkan diri,"

"Tetapi resiko untuk diketahui di kemudian hari itu hanyalah 50%, sisa 50% lagi kemungkinan tidak akan diketahui oleh mereka sampai kapanpun. Karena itu, setelah aku sudah bebas dari mereka, aku sebisa mungkin tidak akan pergi ke tempat atau wilayah suatu negara yang memiliki gereja Sancta Lux. Aku tidak ingin mereka tahu atau menyadari kalau aku pernah bekerja sebagai seorang Priest," ucap Elsie.

"Apa mungkin Priest dari gereja Sancta Lux lain akan tahu kalau kamu merupakan seorang mantan Priest ? Jika kamu tetap berada di kerajaan San Fulgen, wajar jika Priest gereja Sancta Lux di kerajaan ini mengenalimu karena kamu merupakan Priest gereja Sancta Lux di kerajaan ini, tepatnya di kota San Lucia. Tetapi jika kamu pergi ke kerajaan lain yang belum pernah kamu datangi dan di kerajaan itu memiliki gereja Sancta Lux, aku pikir mereka tidak akan mengenalimu. Jadi seharusnya aman jika kamu mau pergi atau datang ke kerajaan itu," ucapku.

"Seharusnya memang aman karena tidak semua Priest gereja Sancta Lux mengenali aku, mungkin hanya para Priest gereja Sancta Lux di kerajaan ini atau di Holy Kingdom. Tetapi aku tetap harus waspada, Rid Archie," ucap Elsie.

Setelah mengatakan itu, Elsie lalu melihat ke arah 2 buah gelang yang sebelumnya melingkar di kedua lengannya yang saat ini sedang aku pegang dengan menggunakan tangan kananku. 

"Gelang itu, meskipun gelang itu sudah tidak melingkar di kedua lenganku, gelang itu masih dapat menunjukan lokasi," ucap Elsie.

Setelah Elsie mengatakan itu, aku pun juga ikut melihat dan memperhatikan kedua gelang yang aku pegang. Aku terdiam selama beberapa saat sambil melihat ke arah kedua gelang itu. Tidak berselang lama, aku pun mulai berbicara kembali.

"Begitu ya. Gelang ini masih dapat menunjukkan lokasi meskipun gelang ini sudah tidak dipasang ke penggunanya. Jika gelang ini tetap berada disini, High Priest yang memantau lokasi gelang ini mungkin akan bingung karena lokasi gelang ini tetap berada disini dan tidak berpindah. Ada kemungkinan pengguna dari gelang ini yaitu kamu sedang berada dalam masalah karena lokasi gelangnya tidak berpindah. Karena itu, High Priest mungkin akan memerintah anak buahnya untuk datang kesini untuk memeriksa keadaanmu karena lokasi gelang yang kamu pakai tidak berpindah-pindah. Lalu begitu mereka datang kesini, mereka akhirnya menyadari kalau yang ada disini hanyalah kedua gelang ini saja, pengguna dari kedua gelang ini yaitu kamu tidak ada disini," ucapku.

"Iya. Begitu mereka tahu kalau yang ada disini hanyalah kedua gelang yang sebelumnya aku pakai saja, mereka pasti akan langsung melaporkan kepada tuan High Priest. Tuan High Priest pasti akan menganggap kalau aku telah melarikan diri karena hanya ada kedua gelang milikku saja sementara aku atau jasadku jika aku meninggal malah tidak ada. Kalau kedua gelang ini ditemukan bersamaan dengan jasadku, maka bisa disimpulkan kalau aku telah mati,"

"Jika tuan High Priest telah menganggap aku melarikan diri, mungkin beliau akan melaporkan tentang hal ini ke seluruh gereja Sancta Lux yang ada di benua ini. Mungkin beliau akan menyebarkan wajahku dalam bentuk poster ke seluruh gereja Sancta Lux yang ada di benua ini agar jika ada salah satu Priest yang melihat atau mengenali wajahku, mereka bisa langsung menangkapku. Cara ini sangat mungkin dilakukan oleh tuan High Priest karena beliau tidak bisa mencariku secara langsung karena aku sudah tidak mengenakan kedua gelang itu,"

"Tetapi itu semua hanyalah pemikiranku saja karena hingga saat ini tidak ada kasus dimana ada seorang Priest yang melarikan diri dengan gelang yang sudah terlepas dari kedua lengannya. Karena seperti yang kamu tahu untuk membuka atau melepas gelang itu sangatlah sulit, para Priest juga tidak mungkin memotong lengan mereka sendiri untuk melepas gelang yang dikenakan mereka. Mungkin hingga saat ini baru aku saja yang bisa melarikan diri dengan gelang yang sudah terlepas dari tanganku," ucap Elsie.

"Hmm begitu ya. Sepertinya sulit juga untuk bisa bebas dari mereka meskipun gelang ini sudah dilepas dari kedua tanganmu. Bahkan kamu masih harus hati-hati agar tidak bertemu dengan Priest gereja Sancta Lux lainnya agar mereka tidak mengenali dirimu," ucapku.

"Yah tetapi yang aku katakan tadi hanyalah kemungkinan saja kalau mereka akan melakukan itu. Meski begitu, tidak ada salahnya juga bagiku untuk terus berhati-hati dan waspada," ucap Elsie.

Setelah Elsie mengatakan itu, aku kembali melihat dan memperhatikan kedua gelang yang aku pegang. 

"Aku akan coba menaruh gelang ini di dekat jasad dari orang-orang yang sebelumnya ikut bersamamu untuk mengejarku. Jika aku menaruh gelang ini disana, mungkin akan sedikit mengelabui kondisimu jika orang-orang dari gereja Sancta Lux datang untuk memeriksa gelang ini. Mereka mungkin akan berpikir kalau kamu juga ikut mati jika aku menaruh gelang ini di dekat jasad orang-orang itu," ucapku.

"Sebelumnya, ketika aku belum sampai kesini, aku melihat dan memperhatikan beberapa orang yang telah tewas akibat diserang oleh ketiga naga es ciptaanmu. Jasad dari orang-orang itu dalam kondisi yang mengenaskan. Beberapa anggota tubuh mereka ada yang sudah hilang atau hancur karena terkena serangan ketiga naga es itu. Jika kamu menaruh kedua gelang yang sebelumnya aku kenakan itu di dekat jasad mereka, mungkin orang-orang dari gereja Sancta Lux yang akan datang untuk memeriksa kondisi gelang yang sebelumnya aku kenakan akan berpikir kalau aku telah tewas dengan kondisi tubuh yang sudah hilang atau hancur. Kondisi jasad-jasad di sekitar ditemukannya gelang itu akan menguatkan tentang hal ini. Apa karena alasan ini lah kamu jadi berpikir untuk menaruh kedua gelang itu disana, Rid Archie ?," tanya Elsie.

"Iya. Setelah sebelumnya aku mendengar kalau beberapa dari orang yang ikut bersamamu sebelumnya telah tewas akibat serangan ketiga Naga es yang aku ciptakan, aku jadi terpikirkan tentang ide ini. Aku pun juga sudah menduga kalau mereka yang telah tewas itu pasti tewas dengan kondisi tubuh yang mengenaskan karena yang menyerang mereka adalah naga, meskipun hanya naga buatan dan bukan naga asli. Maka dari itu aku berpikir sepertinya ide yang bagus untuk menaruh gelang ini di dekat jasad-jasad mereka agar ketika gelang ini ditemukan oleh pihak gereja Sancta Lux, mereka akan berpikir kalau kamu juga telah mati," ucapku.

"Kamu benar-benar cerdas sampai bisa memikirkan ide seperti itu, Rid Archie. Jika kamu mau menaruh gelang itu disana, silahkan saja, Rid Archie," ucap Elsie.

"Baik, nona Elsie," ucapku.

"Sekali lagi aku berterima kasih kepadamu karena telah membantuku, Rid Archie," ucap Elsie.

"Sama-sama, nona Elsie," ucapku.

"Aku benar-benar mengucapkan terima kasih karena kamu telah banyak membantuku kali ini. Aku berjanji kalau aku pasti akan membalas budi atas bantuanmu ini," ucap Elsie.

"Sudah cukup, nona Elsie. Kamu telah cukup banyak mengucapkan terima kasih kepadaku. Tolong jangan ucapkan terima kasih lagi," ucapku.

"Ah maaf, sepertinya kamu merasa tidak nyaman ya. Aku tidak bisa menahan diri karena akhirnya aku bisa terbebas dari gereja Sancta Lux setelah sekian lama aku terpaksa menjadi Priest di gereja Sancta Lux. Jadi aku minta maaf apabila aku terus mengucapkan terima kasih kepadamu," ucap Elsie.

"Tidak apa-apa, kamu tidak perlu meminta maaf, nona Elsie. Aku paham kalau kamu tidak bisa menahan diri untuk mengucapkan terima kasih karena mungkin apa yang sebelumnya aku lakukan telah membuatmu terbebas dari gereja Sancta Lux. Kamu pun tidak akan terikat lagi dengan gereja itu. Aku pun senang karena apa yang aku lakukan telah membantu seseorang untuk meraih kebebasannya kembali. Hanya saja, aku juga merasa sedih," ucapku sambil menampilkan ekspresi yang sedikit sedih.

"Merasa sedih karena apa, Rid Archie ?," tanya Elsie yang bingung.

"Aku merasa sedih setelah mengetahui kalau ada 3 orang Priest yang ikut denganmu untuk mengejarku sebelumnya. 3 orang Priest itu saat ini mungkin telah tewas karena serangan 3 Naga es yang aku buat. Sebelumnya kamu bilang kalau bukan hanya kamu saja yang direkrut secara paksa oleh gereja Sancta Lux, tetapi ada beberapa Priest juga yang direkrut secara paksa. Itulah yang membuatku merasa sedih karena salah satu atau bahkan 3 orang Priest yang telah tewas akibat serangan naga es ciptaanku itu mungkin saja juga merupakan Priest yang direkrut secara paksa. Jika benar begitu, aku telah membunuh orang yang sepenuhnya tidak bersalah karena jika mereka adalah Priest yang direkrut secara paksa, mereka terpaksa untuk mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka dengan harapan kalau mereka menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka, mereka mungkin bisa keluar dari pekerjaan mereka sebagai Priest suatu saat nanti. Sama seperti yang sebelumnya kamu harapkan ketika kamu baru menjadi seorang Priest, nona Elsie," ucapku.

Setelah mengatakan itu, aku lalu menoleh ke arah lain, tepatnya ke bagian selatan yaitu ke arah tempat dimana orang-orang yang mengejarku itu bertarung dengan 3 naga es ciptaanku. Lokasi tempatku berada saat ini dengan lokasi tempat orang-orang itu bertarung dengan 3 naga es ciptaanku berjarak cukup jauh. Bahkan aku tidak bisa melihat lokasi mereka dari tempatku berada saat ini. Tetapi aku terus melihat ke arah tempat itu sambil terus memegang kedua gelang yang sebelumnya dipakai Elsie. 

Sementara itu, Elsie hanya terdiam setelah mendengar perkataanku. Namun tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali.

"Mungkin kamu telah membunuh orang yang sepenuhnya tidak bersalah apabila memang salah satu atau 3 orang Priest yang terbunuh itu merupakan Priest yang direkrut paksa oleh gereja Sancta Lux. Tetapi jika benar begitu, aku yakin Priest yang terbunuh itu justru bersyukur. Karena dengan tewasnya mereka, mereka tidak perlu terpaksa lagi menjalani pekerjaan sebagai Priest gereja Sancta Lux. Sama seperti yang aku inginkan dulu, aku memilih untuk lebih baik mati dibunuh oleh orang lain daripada terus menjadi Priest,"

"Jadi kamu tidak perlu merasa sedih, Rid Archie. Mereka yang telah kamu bunuh dengan naga es ciptaanmu kini telah bebas dan pergi ke tempat lain," ucap Elsie.

Setelah mendengar perkataan Elsie, aku pun terdiam sesaat. Setelah itu, aku mulai menghela nafasku dan kemudian menoleh kembali ke arah Elsie.

"Kamu ada benarnya, nona Elsie. Lebih baik aku tidak perlu terlalu berpikir negatif tentang hal ini," ucapku.

"Baguslah kalau kamu mengerti, Rid Archie," ucap Elsie.

Setelah itu, aku mengangkat tangan kananku yang sedang memegang dua buah gelang yang sebelumnya dikenakan oleh Elsie. Aku mengangkat tanganku untuk melihat gelang itu dari dekat sekaligus menunjukan gelang itu kepada Elsie.

"Kalau begitu, aku akan langsung pergi ke tempat orang-orang yang telah tewas karena serangan naga es ciptaanku untuk menaruh kedua gelang ini. Bagaimana denganmu, nona Elsie ? Apa kamu akan langsung pergi meninggalkan kerajaan ini untuk pergi ke tempat tinggal orang tuamu ? Atau kamu akan pergi ke tempat lain terlebih dahulu ? Atau kamu malah akan kembali secara diam-diam ke gereja Sancta Lux terlebih dahulu untuk mengambil barang-barangmu yang tertinggal ?," tanyaku.

"Mana mungkin aku akan kembali ke gereja Sancta Lux secara diam-diam. Aku tidak memiliki barang berharga disana jadi aku bisa segera langsung pergi dari tempat ini. Mungkin aku akan pergi ke tempat tinggal orang tuaku terlebih dahulu yang berada di utara kerajaan San Fulgen," ucap Elsie.

"Utara kerajaan San Fulgen, itu berarti kamu harus pergi melewati daerah lain untuk sampai ke tempat tinggal orang tuamu karena kamu tidak mungkin melewati pegunungan Orokho untuk pergi kesana," ucapku.

"Iya, jika aku melewati pegunungan Orokho, aku mungkin akan mati membeku di tengah jalan. Aku mungkin akan melewati jalur laut dengan menaiki kapal di pelabuhan San Quentine. Aku bisa saja pergi dengan melewati wilayah kerajaan Sedona yang berada di sebelah barat kerajaan San Fulgen, tetapi aku tidak mau mengambil resiko karena dari yang ku dengar di wilayah kerajaan Sedona tepatnya di sekitar wilayah perbatasan antara kerajaan Sedona dengan kerajaan San Fulgen merupakan tempat yang cukup liar. Demi-Human yang tinggal di tempat itu banyak melakukan aksi kejahatan salah satunya menjadi bandit. Jika aku melewati tempat itu dan bertemu dengan mereka, mungkin aku akan ditangkap oleh mereka dan dijual sebagai budak. Jadi lebih baik aku melewati jalur aman yaitu jalur laut," ucap Elsie.

"Begitu ya. Namun meski kamu melewati jalur yang aman, kamu masih harus tetap hati-hati dan waspada, nona Elsie. Mungkin diperjalanan nanti kamu bisa saja bertemu dengan orang yang kamu kenal," ucapku.

"Tenang saja, Rid Archie. Aku akan selalu waspada. Aku juga akan waspada begitu sampai di kerajaan tempat tinggal orang tuaku. Terakhir kali aku datang ke tempat tinggal mereka, di wilayah tempat tinggal mereka belum ada gereja Sancta Lux. Saat ini mungkin saja sudah ada, jadi aku akan waspada begitu sampai disana," ucap Elsie.

"Begitu ya. Kalau begitu, sepertinya ini waktunya kita untuk berpisah, nona Elsie, karena setelah aku menaruh gelang ini juga mau langsung kembali ke kediaman tuan Duke Louis," ucapku.

"Iya. Izinkan aku mengucapkan terima kasih untuk terakhir kalinya sebelum aku pergi, Rid Archie. Terima kasih karena telah membantu untuk membebaskanku dari gereja Sancta Lux, Rid Archie," ucap Elsie sambil tersenyum.

"Iya, sama-sama, nona Elsie. Kalau begitu sampai jumpa lagi, nona Elsie. Hati-hati dalam perjalananmu," ucapku.

"Iya, sampai jumpa lagi, Rid Archie. Jika nanti kita bertemu lagi, aku berjanji kalau aku pasti akan membalas budi," ucap Elsie.

Setelah Elsie mengatakan itu, aku hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah katapun. Lalu setelah itu, aku pun secara perlahan mulai membalikkan badanku untuk segera pergi ke tempat orang-orang yang sebelumnya bertarung dengan naga es ciptaanku. Namun baru sebentar aku membalikkan badan, tiba-tiba aku melihat ada sebuah cahaya terang yang muncul dari saku pakaian yang dikenakan oleh Elsie. Aku sedikit terkejut ketika melihat cahaya terang itu, begitupun dengan Elsie.

"Cahaya itu, sepertinya berasal dari kristal Komunikasi," pikirku.

Setelah memikirkan itu, aku berniat untuk mengatakan sesuatu kepada Elsie tetapi Elsie lebih dulu mengatakan sesuatu kepadaku.

"Rid Archie, sepertinya ada seseorang yang menghubungiku karena kristal komunikasi yang aku bawa sedang bercahaya. Aku dari awal memang membawa kristal komunikasi agar aku bisa berkomunikasi dengan tuan High Priest ataupun dengan Priest gereja Sancta Lux lainnya," ucap Elsie.

"Itu berarti yang sedang menghubungimu saat ini mungkin adalah High Priest atau Priest yang lainnya," ucapku.

"Iya, sepertinya begitu. Apa yang harus aku lakukan ? Apa aku harus mengabaikannya saja ?," tanya Elsie.

Aku pun terdiam sebentar setelah Elsie menanyakan hal itu. Namun tidak lama kemudian, aku mulai berbicara kembali.

"Lebih baik kamu angkat saja, nona Elsie. Mungkin High Priest atau Priest yang lain yang mencoba untuk menghubungimu ingin membagikan suatu informasi penting. Atau mungkin mereka menanyakan kondisimu dan yang lainnya karena kamu dan yang lain yang ditugaskan untuk mengejar dan menangkapku belum memberikan kabar kepada mereka. Aku sedikit penasaran dengan apa alasan mereka menghubungimu jadi lebih baik kamu angkat saja, nona Elsie. Aku tidak akan mengatakan apapun ketika kamu berkomunikasi dengan mereka, aku hanya akan mendengarkan percakapanmu dengan mereka saja," ucapku.

"Baiklah, kalau begitu aku akan respon panggilannya," ucap Elsie.

Elsie lalu mengambil kristal komunikasi yang ada di saku pakaiannya dan mulai merespon panggilan dari orang yang mencoba menghubunginya.

"Halo ?," ucap Elsie.

"Halo, Elsie. Lama sekali kamu mengangkat panggilanku," ucap orang yang memanggil Elsie lewat kristal komunikasi itu.

Dari suara orang itu, orang itu merupakan seorang laki-laki. Orang itu terdengar sedang marah karena Elsie lama menjawab panggilan itu.

"Edward ya, Ada apa ? Aku pikir yang memanggilku adalah tuan High Priest," ucap Elsie.

Elsie memanggil nama Edward yang kemungkinan adalah nama dari orang yang menghubungi Elsie. Elsie pun berbicara dengan orang itu secara santai yang berarti orang itu mungkin merupakan sesama Priest seperti Elsie dan bukan seorang High Priest.

"Kamu sekarang ada dimana ?," tanya orang itu.

Elsie terdiam sesaat namun tidak lama kemudian dia segera menjawab pertanyaan orang itu.

"Aku saat ini sedang berada di sebelah Utara kota San Lucia, tempat yang jarang didatangi orang lain karena cukup berbahaya," ucap Elsie.

"Apa ? Kenapa kamu bisa ada disana sekarang ? Bukannya kamu ditugaskan di belakang kediaman tuan Duke San Lucia untuk mengawasi Rid Archie yang kemungkinan tinggal di kediaman itu ?," tanya orang itu. 

"Justru aku berada disini karena sekarang aku sedang mengejar Rid Archie yang sebelumnya aku lihat dia pergi melewati gerbang belakang kediaman tuan Duke San Lucia. Aku saat ini sedang mengejarnya bersama dengan yang lainnya," ucap Elsie.

"Begitu ya, jadi Rid Archie memang benar tinggal di kediaman Duke San Lucia," ucap orang itu.

"Iya. Daripada itu, ada apa menghubungiku ?," tanya Elsie.

"Soal itu, aku menghubungimu karena aku pikir kamu masih berada di belakang kediaman tuan Duke San Lucia. Jika iya, aku menghubungimu untuk meminta bantuan," ucap orang itu.

"Meminta bantuan untuk apa ?," tanya Elsie yang bingung.

Disaat Elsie terus berbicara dengan orang itu lewat kristal komunikasi, aku hanya diam saja sambil mendengarkan percakapan mereka.

"Aku ingin meminta bantuanmu dan orang-orang yang bersamamu untuk segera datang ke gerbang depan kediaman tuan Duke San Lucia karena saat ini tuan High Priest Julian dan para Priest lainnya sedang bertarung dengan putri Irene dan para prajurit Duke San Lucia yang melindungi dan menjaga kediaman itu," ucap orang itu.

Aku yang sedang diam sambil mendengar perkataan orang itu pun langsung terkejut.

"Apa ?!," ucapku.

-Bersambung