Chereads / Peace Hunter / Chapter 441 - Chapter 441 : Masa Lalu Elsie

Chapter 441 - Chapter 441 : Masa Lalu Elsie

"Aku selama ini tidak tulus mengabdi menjadi Priest gereja Sancta Lux karena aku dipaksa untuk menjadi Priest," ucap Elsie.

Akhirnya Elsie dengan jujur mengakui kalau dia tidak tulus mengabdi menjadi Priest gereja Sancta Lux. Tetapi perkataan Elsie itu membuat aku sedikit terkejut karena dia berkata kalau dia terpaksa menjadi Priest gereja Sancta Lux.

"Kamu dipaksa menjadi Priest gereja Sancta Lux ?," tanyaku.

"Iya," ucap Elsie.

"Apa alasannya ? Apa kamu dipaksa oleh anggota keluargamu atau orang-orang terdekatmu untuk melamar dan mengabdi sebagai seorang Priest gereja Sancta Lux ?," tanyaku.

"Tidak. Aku tidak dipaksa untuk melamar menjadi Priest gereja Sancta Lux oleh keluargaku atau orang-orang yang dekat denganku, melainkan pihak gereja Sancta Lux sendiri yang memaksaku untuk menjadi seorang Priest," ucap Elsie.

"Kamu dipaksa oleh pihak gereja Sancta Lux sendiri ? Jangan bilang kalau kamu....," ucapku.

Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, Elsie langsung memotong perkataanku.

"Iya, seperti yang kamu mau kamu katakan, aku merupakan orang-orang yang direkrut paksa oleh gereja Sancta Lux. Bisa dibilang, aku itu sama sepertimu, Rid Archie," ucap Elsie.

Aku pun terdiam setelah mendengar perkataan Elsie. Disaat aku terdiam, Elsie pun melanjutkan perkataannya.

"Meski aku bilang kalau kita itu sama, tetapi kita juga memiliki perbedaan. Ketika kamu sedang direkrut oleh gereja Sancta Lux, ada banyak yang melindungimu seperti tuan Duke dan nona Duchess San Lucia. Mereka berdua menyembunyikanmu di kediaman mereka dan mereka pun tidak memberitahukan tentang keberadaanmu kepada tuan High Priest Julian ketika beliau datang ke kediaman mereka. Tidak hanya tuan Duke dan nona Duchess San Lucia saja, aku yakin Yang Mulia Ratu pun akan melindungimu dari gereja Sancta Lux yang mencoba merekrutmu baik secara halus maupun paksa. Karena kamu sudah menyelamatkan kerajaan ini dengan mengalahkan tuan Duke Remy, sudah pasti kalau Yang Mulia Ratu akan menyelamatkanmu. Sedangkan aku, begitu gereja Sancta Lux mencoba merekrutku secara paksa, hanya ada sedikit orang yang mencoba melindungiku yaitu rekan-rekanku," ucap Elsie.

"Rekan-rekanmu ? Kalau boleh tahu, sebelum kamu direkrut paksa oleh gereja Sancta Lux untuk menjadi Priest, kamu bekerja sebagai apa ?," tanyaku.

"Dulu aku bekerja sebagai petualang bersama rekan-rekan yang aku sebutkan tadi. Kami biasanya mengerjakan tugas yang diberikan oleh serikat petualang seperti membasmi monster, melakukan ekspedisi, mengantar surat ke tempat tertentu dan lain-lain. Kami juga terkadang melakukan perjalanan ke kerajaan atau negara lain," ucap Elsie.

Aku pun terdiam sambil mendengarkan perkataan Elsie.

"Petualang ya, kalau begitu dia sama seperti kakek dulu. Kakek bilang kalau beliau dulunya adalah petualang," pikirku.

Sementara itu, Elsie kembali melanjutkan perkataannya.

"Umumnya kami melakukan perjalanan ke kerajaan atau negara lain yang mayoritas penduduknya adalah ras Manusia karena jika kami pergi ke kerajaan itu, kami mungkin tidak akan didiskriminasi karena aku dan semua rekan-rekan petualangku adalah manusia. Kamu tahu sendiri kan, di dunia ini masih ada diskriminasi antar ras, salah satu contohnya adalah kerajaan ini. Sebelum dihapusnya sistem perbudakan di kerajaan ini, para bangsawan di kerajaan ini banyak yang memiliki budak dan mereka pun sering mendiskriminasi dan menyiksa budak yang mereka punya," ucap Elsie.

"Iya, aku tahu soal itu. Aku juga dulu pernah melihat ada beberapa budak yang didiskriminasi ataupun disiksa. Tetapi karena sekarang sistem perbudakan di kerajaan ini sudah dihapus, para budak itu pun telah dibebaskan. Para mantan budak itu yang bukan berasal dari ras manusia kini sudah tidak didiskriminasi lagi dan bagi orang-orang di kerajaan ini yang ingin mempekerjakan mereka harus memberi upah kepada mereka," ucapku.

"Iya, semua ini berkat dirimu, Rid Archie. Karena kamu telah mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh tuan Duke James dan tuan Duke Darwin sebelumnya, Yang Mulia Ratu jadi memutuskan untuk menghapus sistem perbudakan. Kalau tidak salah, dulu yang mendukung sistem perbudakan ini adalah mereka berdua dan juga tuan Duke Remy yang mana baru-baru ini terkuak kalau beliau merupakan dalang dari semua kejadian yang terjadi di kerajaan ini. Tidak mengherankan kalau mereka bertiga menyetujui sistem ini, ternyata sejak dulu mereka sudah bekerja sama. Namun begitu tuan Duke Darwin dan tuan Duke James tewas, Yang Mulia Ratu memutuskan untuk menghapus sistem perbudakan tersebut," ucap Elsie.

"Aku tidak ada hubungannya dengan dihapusnya sistem perbudakan di kerajaan ini. Sistem perbudakan di kerajaan ini bisa dihapus itu semua berkat Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Memang sistem perbudakan ini dihapus oleh Yang Mulia Ratu, tetapi Yang Mulia Ratu bisa menghapus sistem perbudakan itu berkatmu yang menguak rencana kejahatan tuan Duke Darwin dan tuan Duke James. Jadi ini semua berkatmu," ucap Elsie.

Aku pun hanya diam saja mendengar perkataan Elsie. Disaat aku terdiam, Elsie pun melanjutkan perkataannya.

"Yah lupakan soal sistem perbudakan yang telah dihapus di kerajaan ini. Biarkan aku kembali melanjutkan soal aku yang menjadi petualang dulu,"

"Kami umumnya memang hanya pergi ke kerajaan atau negara lain yang mayoritas dihuni oleh manusia tetapi kami juga pernah pergi ke kerajaan tempat ras lain tinggal, salah satunya adalah kerajaan Dwarf. Kerajaan Dwarf meskipun dihuni oleh mayoritas Dwarf, tetapi mereka tidak ada diskriminasi terhadap ras lain. Kecuali ras Iblis yang tinggal di benua berbeda, ras-ras lain yang datang ke kerajaan Dwarf akan diperlakukan dengan baik asalkan mereka mengikuti peraturan yang ada di kerajaan itu. Karena itu, kami sebagai petualang memilih datang ke kerajaan itu," ucap Elsie.

"Kerajaan Dwarf, aku dengar kerajaan itu merupakan kerajaan paling maju di benua Utara saat ini," ucapku.

"Iya, kerajaan mereka merupakan kerajaan paling maju dan modern di benua Utara saat ini. Letak kerajaan mereka berada cukup jauh di sebelah timur dari Holy Kingdom. Kerajaan mereka memiliki pelabuhan, jadi orang-orang kerajaan San Fulgen yang ingin pergi ke kerajaan Dwarf disarankan pergi melewati jalur laut dengan menaiki kapal dari pelabuhan San Quentine karena jarak tempuhnya sedikit lebih singkat daripada melewati jalur darat," ucap Elsie.

"Hmm begitu ya," ucapku.

"Selain kerajaan Dwarf, kami juga pernah pergi ke Holy Kingdom, Svetais. Holy Kingdom juga merupakan salah satu kerajaan di benua Utara yang tidak ada diskriminasi antar ras. Itu dibuktikan dengan adanya berbagai macam ras yang menjadi Holy Knights yang merupakan prajurit yang menjaga Holy Kingdom. Selain Holy Knights, para Priest gereja Sancta Lux yang mana gereja Sancta Lux berpusat di Holy Kingdom juga terdiri dari berbagai macam ras, tentu saja selain ras Iblis," ucap Elsie.

"Hmmmm Holy Kingdom ya, kerajaan tempat pusatnya agama dan gereja Sancta Lux. Kamu sebelumnya bilang kalau kamu dipaksa oleh pihak gereja Sancta Lux untuk menjadi seorang Priest, apa kamu didatangi oleh pihak gereja Sancta Lux dan dipaksa oleh mereka ketika kamu sedang berada di Holy Kingdom ?," tanyaku.

"Iya, sesuai perkataanmu. Aku didatangi oleh pihak gereja Sancta Lux ketika aku dan rekan-rekanku sedang berada di Holy Kingdom. Bisa dibilang, kedatanganku ke Holy Kingdom merupakan akhir dari perjalananku sebagai petualang. Andai saja aku dan rekan-rekanku dulu tidak datang ke Holy Kingdom, mungkin aku tidak akan dipaksa menjadi seorang Priest seperti ini," ucap Elsie.

Elsie mengatakan itu sambil menunjukan wajah bersedih.

"Apa yang membuatmu didatangi oleh pihak gereja Sancta Lux ? Apa kamu melakukan sesuatu yang menarik perhatian mereka sehingga mereka mendatangimu ?," tanyaku.

"Waktu itu ketika aku sudah berada di dalam wilayah Holy Kingdom, aku kebetulan melihat ada seseorang yang terluka. Karena aku kebetulan bisa menggunakan sihir penyembuhan, aku pun berinisiatif langsung menyembuhkan orang itu. Setelah aku menyembuhkan orang itu, tiba-tiba pihak gereja Sancta Lux langsung mendatangiku dan membawaku secara paksa ke gereja mereka," ucap Elsie.

"Selain ~Stealth Magic~, kamu juga bisa menggunakan sihir penyembuhan ? Tidak mengherankan kalau kamu bisa menjadi seorang Priest," ucapku.

"Iya, tetapi sihir penyembuhanku tidak memiliki pemulihan sekuat dan secepat sihir penyembuhanmu, Rid Archie," ucap Elsie.

"Sihir penyembuhanku tidak sekuat dan secepat yang kamu kira. Daripada itu, apa yang terjadi setelah kamu dibawa paksa oleh pihak gereja Sancta Lux ?," tanyaku.

"Rekan-rekan petualangku yang kebetulan memang sedang bersamaku ketika aku menyembuhkan orang itu langsung berusaha untuk menghentikan orang-orang gereja Sancta Lux yang mencoba membawaku secara paksa. Tetapi beberapa Holy Knights tiba-tiba datang dan langsung menyerang rekan-rekanku. Aku pun sangat terkejut dan bertanya-tanya kepada mereka kenapa mereka tiba-tiba menyerang rekan-rekanku. Mereka menjawab kalau rekan-rekanku berusaha mengganggu orang-orang dari gereja Sancta Lux yang mencoba membawaku secara paksa," ucap Elsie.

"Holy Knights...," pikirku.

"Setelah mendengar perkataan Holy Knights itu, aku jadi paham akan sesuatu. Karena Holy Kingdom merupakan pusat dari agama dan gereja Sancta Lux, segala sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang dari gereja Sancta Lux di Holy Kingdom tidak boleh diganggu oleh siapapun. Mau itu mereka sedang menculik orang, membunuh orang atau lain-lain, orang-orang tidak boleh mengganggu mereka. Jika ada orang yang mengganggu mereka, Holy Knights akan langsung datang untuk menghukum mereka,"

"Setelah memahami itu, aku hanya bisa pasrah saja ketika dibawa paksa oleh mereka karena aku tahu tidak akan ada yang bisa menyelamatkanku," ucap Elsie.

"Bagaimana nasib rekan-rekanmu yang sebelumnya diserang oleh Holy Knights ?," tanyaku.

"Ketika aku sudah berada di gereja pusat agama Sancta Lux yaitu gereja Angelica Castitat, aku mendapatkan kabar kalau rekan-rekanku dibawa oleh beberapa Holy Knights yang menyerang mereka ke penjara di Holy Kingdom. Mereka ditahan di penjara itu dengan alasan telah mengganggu orang-orang gereja Sancta Lux yang telah melakukan sesuatu. Itu kali terakhir aku mengetahui kabar tentang mereka. Sudah 5 tahun berlalu sejak aku dipaksa menjadi seorang Priest. Aku tidak tahu bagaimana keadaan mereka sekarang. Terlebih beberapa bulan setelah aku dipaksa menjadi seorang Priest, aku tiba-tiba dipindahkan ke kerajaan ini. Jadi aku tidak tahu tentang kabar mereka disana," ucap Elsie.

"Begitu ya. Bagaimana dengan keluargamu ? Apa keluargamu tahu kalau kamu dijadikan Priest secara paksa oleh gereja Sancta Lux ?," tanyaku.

"Aku tidak tahu, tetapi aku yakin mereka tidak tahu kalau aku dijadikan Priest secara paksa karena tidak ada yang mengabari mereka. Keluargaku tinggal di sebuah kerajaan yang berada cukup jauh di utara kerajaan San Fulgen. Kerajaan itu hanyalah kerajaan kecil dan tidak seluas kerajaan San Fulgen. Sebelum menjadi petualang, aku menghabiskan waktuku disana,"

"Ketika aku sudah menjadi petualang, sesekali aku menjenguk keluargaku disana agar mereka tidak khawatir. Namun ketika aku sudah menjadi Priest, aku tidak bisa menjenguk mereka karena aku tidak diperbolehkan pergi tanpa persetujuan tuan High Priest yang menjadi atasanku. Aku sudah berkali-kali meminta izin kepada tuan High Priest untuk mengizinkanku pergi menjenguk keluargaku, tetapi beliau tetap tidak mengizinkannya. Sudah sangat lama aku tidak menjenguk keluargaku, mereka pasti khawatir kepadaku karena aku tidak menjenguk dan memberi kabar kepada mereka," ucap Elsie dengan raut wajah yang terlihat sedih.

Aku terdiam sejenak setelah mendengar perkataan Elsie. Aku terdiam sambil memperhatikan raut wajah Elsie. Ketika raut wajahnya sudah tidak menampilkan ekspresi bersedih, aku lalu mengatakan sesuatu kepadanya.

"Jadi kamu berasal dari kerajaan kecil yang terletak cukup jauh di sebelah utara kerajaan San Fulgen. Aku pikir kamu berasal dari kerajaan ini karena kamu memanggil nama para Duke dan Ratu kerajaan ini dengan hormat," ucapku.

"Aku selalu diajarkan untuk memanggil seseorang yang memiliki pangkat atau kedudukan tinggi dengan hormat. Jadi meskipun aku tidak berasal dari kerajaan ini, aku tetap harus memanggil para Duke serta Ratu kerajaan ini dengan hormat. Tidak hanya mereka saja, aku juga memanggil atasanku yaitu tuan High Priest dengan hormat," ucap Elsie.

"Hmmm begitu ya," ucapku.

Setelah itu, aku pun kembali terdiam. Kali ini aku terdiam sambil memikirkan tentang masa lalu yang Elsie ceritakan sebelumnya. Ketika memikirkan tentang itu, aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Aku pun kembali mengatakan sesuatu kepada Elsie untuk membahas apa yang baru saja aku pikirkan.

"Sebelumnya, kamu bilang kalau kamu menyembuhkan seseorang yang terluka di wilayah Holy Kingdom, lalu setelah itu tiba-tiba datang orang-orang dari gereja Sancta Lux dan kemudian membawamu secara paksa. Tidakkah kamu berpikir kalau itu merupakan jebakan atau strategi gereja Sancta Lux untuk mencari orang-orang yang memiliki sihir penyembuhan lalu membawa mereka secara paksa untuk dijadikan sebagai Priest ? Holy Kingdom merupakan pusat dari agama Sancta Lux, yang berarti seharusnya ada banyak Priest dari gereja Sancta Lux yang ada disana. Kenapa bisa ada orang yang terluka disana ? Padahal orang itu bisa langsung pergi ke gereja Sancta Lux untuk minta disembuhkan atau pihak gereja Sancta Lux sendiri yang akan menghampiri orang itu. Selain itu, datangnya orang-orang gereja Sancta Lux secara tiba-tiba setelah kamu menyembuhkan orang yang terluka itu seperti mengibaratkan kalau kamu sedang dipancing oleh mereka dengan menggunakan umpan. Ketika kamu sudah mengambil umpan itu, mereka pun langsung mengambil hasil pancingannya," ucapku.

"Seperti perkataanmu, tidak lama setelah aku dipaksa menjadi seorang Priest gereja Sancta Lux, aku menyadari kalau aku telah terkena jebakan mereka. Apa yang kamu katakan barusan tepat seperti apa yang aku pikirkan dulu,"

"Setelah memikirkan hal itu, aku sangat menyesal karena bisa dengan mudahnya terkena jebakan mereka. Aku terus-menerus memikirkan tentang hal itu dan juga terus-menerus menyesalinya hingga saat ini. Andai saja aku tidak terkena jebakan mereka, sekarang aku mungkin masih berpetualang bersama dengan rekan-rekanku,"

"Tetapi nyatanya aku sekarang malah menjadi seorang Priest. Aku dipaksa menekuni pekerjaan yang mana aku tidak menyukainya. Terlebih lagi, aku tidak bisa melarikan diri dari pekerjaan ini. Aku mungkin harus menjalani pekerjaan ini seumur hidupku," ucap Elsie dengan raut wajah yang terlihat kecewa.

-Bersambung