Chereads / Peace Hunter / Chapter 431 - Chapter 431 : Pencarian Informasi di Pelabuhan San Quentine

Chapter 431 - Chapter 431 : Pencarian Informasi di Pelabuhan San Quentine

Beberapa saat kemudian, ketika nona Laviena sedang melihat ke arah jasad 5 orang laki-laki yang mengambang di laut, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri nona Laviena. Wanita yang menghampiri nona Laviena itu saat ini sedang mengenakan jubah yang menutupi hampir seluruh tubuhnya kecuali wajahnya.

"Ya ampun, nona. Seharusnya anda tetap menutupi kepala anda dengan tudung kepala yang ada pada jubah anda. Anda juga harusnya menggunakan sarung tangan untuk menutupi kedua tangan anda. Sekarang lihatlah, karena anda tidak melakukan hal itu, anda jadi menarik perhatian orang-orang yang ada di pelabuhan itu. Selain itu.....," ucap wanita itu.

Wanita itu kemudian melihat ke arah yang sama dengan yang nona Laviena lihat yaitu ke arah jasad 5 orang laki-laki yang sedang mengambang di laut.

"....Kenapa nona sampai membunuh mereka ? Memangnya apa yang mereka perbuat sampai nona memutuskan untuk membunuh mereka ?," tanya wanita itu.

"Mereka tadi berniat untuk membawaku secara paksa, maka dari itu aku membuat mereka menceburkan diri mereka sendiri ke laut hingga tewas," ucap nona Laviena.

"Yah, jika mereka melakukan itu kepada anda, maka mereka memang pantas untuk mati. Tetapi apa yang anda lakukan itu membuat anda semakin menarik perhatian. Bukankah kita memutuskan untuk datang ke kerajaan ini dengan menyamar tanpa memperlihatkan identitas kita sebagai Holy Knights agar tidak menarik perhatian ? Tetapi nona sendiri malah menarik perhatian dengan memperlihatkan identitas nona yang merupakan ras Siren dan juga membunuh beberapa orang itu," ucap wanita itu.

"Memang benar kalau aku sudah menarik perhatian, tetapi aku hanya menarik perhatian dengan mengungkapkan identitasku sebagai ras Siren. Aku tidak mengungkapkan identitasku sebagai salah satu komandan Holy Knights, jadi meskipun mereka tahu kalau aku adalah Siren, mereka tidak tahu kalau aku merupakan komandan Holy Knights. Selain itu, aku tidak menarik perhatian dengan membunuh mereka. Memang aku sendiri yang membuat mereka menceburkan diri ke laut tetapi dari sudut pandang orang-orang yang ada di pelabuhan ini, mereka melihat kalau para laki-laki itu lah yang menceburkan diri mereka sendiri ke laut. Jadi dari sudut pandang mereka, bukan aku lah yang telah membunuh para laki-laki itu," ucap nona Laviena.

Setelah nona Laviena mengatakan itu, wanita itu pun terdiam. Namun tidak lama kemudian, wanita itu mulai berbicara kembali.

"Yah, anda ada benarnya juga, nona," ucap wanita itu.

"Kita hentikan saja pembahasan tentang aku yang telah menarik perhatian ini dan beralih ke pembahasan lain. Jadi, bagaimana, Remia ? Apa kamu sudah menyelidiki sesuatu yang aku minta sebelumnya ?," tanya nona Laviena.

Wanita yang saat ini sedang bersama nona Leviana bernama Remia. Wanita itu adalah wanita yang sebelumnya memberitahu nona Laviena kalau mereka sudah hampir sampai di kerajaan San Fulgen ketika mereka masih berada di kapal.

"Saya sudah menyelidikinya, nona. Saya sudah bertanya dengan beberapa orang yang ada di pelabuhan ini tentang kejadian yang terjadi di kerajaan ini," ucap Remia.

"Bagus. Beritahukan kepadaku informasi yang baru saja kamu dapatkan dari orang-orang yang ada di pelabuhan ini," ucap nona Laviena.

"Baik, nona. Tetapi sebelum itu, saya ingin membuka tudung kepala dan sarung tangan yang saya kenakan terlebih dahulu," ucap Remia.

Setelah itu, Remia pun membuka tudung kepala dan sarung tangan yang dia kenakan. Setelah Remia membuka tudung kepala dan sarung tangan yang dia kenakan itu, terlihat kalau Remia juga memiliki telinga yang berbentuk seperti sirip ikan dan tangan yang memiliki selaput jari sama seperti nona Laviena. Itu berarti Remia juga merupakan ras Siren sama seperti nona Laviena.

"Oh, pada akhirnya kamu juga memperlihatkan identitasmu sebagai ras Siren. Kamu sebelumnya mempermasalahkan aku yang menarik perhatian karena memperlihatkan identitasku sebagai ras Siren, tetapi sekarang kamu sendiri malah memperlihatkan identitasmu sebagai ras Siren. Setelah ini, kamu pasti juga akan menarik perhatian dari orang-orang di pelabuhan ini," ucap nona Laviena.

"Saya memutuskan untuk memperlihatkan identitas saya karena anda sendiri sudah memperlihatkan identitas anda, nona. Jika anda tidak memperlihatkan identitas anda sebagai ras Siren, saya juga tidak akan memperlihatkannya,"

"Tetapi saya bersyukur karena anda telah membuka penyamaran anda dan memperlihatkan identitas anda sebagai ras Siren. Dengan begitu saya pun juga bisa memperlihatkan identitas saya karena jujur saja, saya merasa tidak nyaman apabila harus terus mengenakan tudung kepala dan sarung tangan," ucap Remia.

"Kamu sendiri juga merasa tidak nyaman ya ? Aku pun juga sama. Karena itu aku memutuskan untuk membuka tudung kepala dan sarung tangan yang aku kenakan. Aku tidak peduli apabila identitasku sebagai ras Siren jadi terungkap, yang terpenting identitasku sebagai komandan Holy Knight belum terungkap,"

"Kita sudahi dulu obrolan kita tentang ini, sekarang kita kembali ke obrolan kita sebelumnya. Remia, beritahukan kepadaku tentang informasi yang baru saja kamu terima dari orang-orang di pelabuhan ini," ucap nona Laviena.

"Baik, nona," ucap Remia.

Setelah itu, Remia pun memberitahukan tentang informasi yang dia dapat ke nona Laviena.

Lalu beberapa saat kemudian.

"Hmmm begitu ya. Jadi apa yang dikatakan oleh nona Maiden itu benar kalau beliau mendengar kabar adanya penyerangan yang dilakukan oleh iblis, atau lebih tepatnya orang-orang yang telah berubah menjadi iblis di kerajaan ini," ucap Remia.

"Menurut informasi, orang-orang yang telah berubah menjadi iblis itu menyerang hingga ke seluruh wilayah kerajaan ini, termasuk dengan pelabuhan ini. Bisa dilihat dari adanya beberapa bangunan atau fasilitas di pelabuhan ini yang mengalami kerusakan," ucap Remia.

"Iya, aku juga melihat sendiri kalau ada beberapa bangunan atau fasilitas di bangunan ini yang mengalami kerusakan," ucap nona Laviena.

"Sebelumnya, para pekerja di pelabuhan ini berniat untuk menutup pelabuhan ini apabila dampak penyerangan yang dilakukan oleh orang-orang yang telah berubah menjadi iblis terhadap pelabuhan ini sangatlah parah. Tetapi berkat bantuan para prajurit kerajaan ini yang ditugaskan di pelabuhan ini dan wilayah sekitarnya untuk melawan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis itu, orang-orang yang telah berubah menjadi iblis itu pun dapat dengan mudah dikalahkan sebelum mereka membuat pelabuhan ini mengalami kerusakan yang parah. Karena pelabuhan ini tidak mengalami kerusakan yang parah, pelabuhan ini pun tetap dapat beroperasi seperti semula. Kita pun juga jadi bisa berlabuh di pelabuhan ini dengan lancar karena pelabuhan ini masih beroperasi seperti sebelumnya," ucap Remia.

"Hmmm begitu ya. Terima kasih atas informasinya, Remia. Informasimu ini sangat membantu," ucap nona Laviena.

"Sama-sama, nona. Tetapi saya minta maaf apabila saya tidak mempunyai informasi tentang kenapa orang-orang yang melakukan penyerangan itu bisa berubah menjadi iblis. Saya memang mendapatkan informasi kalau orang-orang itu telah dirubah oleh salah satu Duke yang memimpin di kerajaan ini. Tetapi belum ada informasi tentang bagaimana cara Duke itu bisa merubah mereka menjadi iblis," ucap Remia.

"Informasi seperti itu tentu saja tidak akan diketahui oleh orang-orang biasa seperti orang-orang yang ada di pelabuhan ini. Untuk mengetahui informasi itu, kita harus pergi menemui pemimpin kerajaan ini dan menanyakan tentang informasi itu kepadanya,"

"Kita bisa saja langsung pergi untuk menemui pemimpin kerajaan ini setelah kita berlabuh di pelabuhan ini. Tetapi apabila kita langsung pergi menemui pemimpin kerajaan ini untuk mendapatkan informasi tentang penyerangan yang melibatkan iblis yang terjadi di kerajaan ini, ada kemungkinan kalau pemimpin kerajaan ini akan memberitahu informasi yang tidak sesuai kepada kita. Jadi lebih baik kita mencari tahu informasi tentang penyerangan di kerajaan ini dari orang-orang biasa terlebih dahulu, baru setelah itu kita pergi untuk menemui pemimpin kerajaan ini. Dengan begitu, kita bisa membandingkan informasi yang kita dapatkan dari orang-orang biasa dengan informasi yang kita dapatkan dari pemimpin kerajaan ini. Dari perbandingan informasi tersebut, kita bisa mengetahui apakah ada informasi yang berbeda dan tidak sesuai atau tidak," ucap nona Laviena.

"Anda ada benarnya, nona," ucap Remia.

"Oleh karena itu, kamu tidak perlu meminta maaf, Remia. Meskipun ada informasi yang tidak kamu dapatkan, informasi yang sudah kamu dapatkan ini sudah bagus," ucap nona Laviena.

"Baik, nona," ucap Remia.

Setelah itu, nona Laviena dan Remia pun terdiam. Nona Laviena terlihat sedang diam sambil memikirkan sesuatu. Lalu tidak lama kemudian, ketika nona Laviena sedang terdiam, Remia tiba-tiba mulai berbicara kembali.

"Ngomong-ngomong, nona. Menurut anda, apakah ada campur tangan seseorang yang berasal dari ras Iblis terhadap penyerangan yang terjadi di kerajaan ini yang melibatkan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis ?," tanya Remia.

"Tentu saja, tidak mungkin ras Iblis tidak terlibat dalam penyerangan ini. Karena orang-orang yang telah berubah menjadi iblis itu pastinya bisa berubah menjadi iblis karena meminum darah dari ras Iblis. Tetapi aku tidak tahu apakah ras Iblis ini terlibat secara langsung atau tidak,"

"Jika ras Iblis datang ke kerajaan ini lalu memberikan darah miliknya ke salah satu Duke yang memimpin kerajaan ini dan membuat Duke tersebut bisa merubah orang-orang menjadi iblis dengan menggunakan darah dari iblis itu, maka ras Iblis terlibat dalam penyerangan ini secara langsung. Tetapi jika Duke yang merubah orang-orang menjadi iblis itu menggunakan darah dari iblis yang sudah tewas yang tidak sengaja dia temukan, maka ras Iblis terlibat dalam penyerangan ini secara tidak langsung,"

"Namun, menurut peta dunia ini, kerajaan ini berada jauh dari perbatasan dengan benua Selatan, baik itu perbatasan darat maupun perbatasan laut. Jadi seharusnya sulit untuk menemukan iblis khususnya iblis yang sudah mati di sekitar kerajaan ini karena para Iblis biasanya hanya terlihat di daerah perbatasan. Jadi kemungkinan memang ada iblis yang datang ke kerajaan ini dan terlibat langsung dalam penyerangan ini. Tetapi kita tidak boleh asal berasumsi, kita harus mencari bukti-bukti yang kuat. Untuk itu, kita nanti harus menemui pemimpin dari kerajaan ini dan menggali informasi darinya. Mungkin pemimpin dari kerajaan ini tahu informasi yang tidak diketahui oleh orang-orang di kerajaan ini," ucap nona Laviena.

"Baik, nona. Terima kasih atas penjelasannya," ucap Remia.

"Iya. Insiden penyerangan yang melibatkan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis di kerajaan ini tentunya menarik perhatian nona Maiden. Karena penyerangan di kerajaan ini, sama seperti penyerangan yang terjadi di kerajaan ataupun negara yang berada dekat dengan Holy Kingdom. Penyerangan di kerajaan atau negara itu juga sama-sama melibatkan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis. Tetapi belum diketahui apakah penyerangan itu melibatkan ras Iblis secara langsung atau tidak. Jika penyerangan itu melibatkan ras Iblis secara langsung, aku tidak tahu apa alasan ras Iblis melakukan itu. Mungkin saja, ras Iblis berniat untuk memulai perang kembali dengan ras Malaikat," ucap nona Laviena.

"Memulai perang kembali ? Maksud anda ras Iblis ingin memulai perang yang sama dengan perang yang terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu ?," tanya Remia.

"Iya, tetapi itu hanya kemungkinan saja. Sudahlah, lebih baik kita tidak perlu membahas tentang ini. Daripada itu, dimana Willa ? Bukankah tadi kalian berdua pergi mencari informasi bersama-sama ? Tetapi hanya kamu saja yang datang kemari ? Alexis pun juga tidak kembali-kembali," ucap nona Laviena.

"Memang saya dan Willa pergi bersama-sama untuk mencari informasi, nona. Tetapi karena pelabuhan ini cukup besar, kami memutuskan untuk berpencar. Kalau tuan Alexis, saya tidak tahu beliau pergi kemana, nona," ucap Remia.

"Hmmmm begitu ya," ucap nona Laviena.

Setelah nona Laviena mengatakan itu, dari arah lain terlihat ada seseorang yang sedang berlari ke arah nona Laviena dan Remia. Nona Laviena dan Remia pun menyadari kalau ada seseorang yang sedang berlari ke arah mereka. Mereka pun langsung menoleh ke arah orang itu.

"Itu Willa, nona," ucap Remia.

Seseorang yang sedang berlari ke arah nona Laviena dan Remia ternyata bernama Willa. Orang itu saat ini mengenakan jubah panjang dan tudung kepala yang membuat identitasnya tidak diketahui. Tetapi dilihat dari wajahnya, orang itu adalah seorang perempuan. Tidak lama kemudian, Willa yang sebelumnya sedang berlari, kini sudah berada di hadapan nona Laviena.

"Nona, saya membawakan informasi tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini. Ini dia informasinya," ucap Willa sambil memberikan sesuatu ke nona Laviena.

Nona Laviena lalu menerima sesuatu itu dari Willa dan mulai nemperhatikannya.

"Ini kan...," ucap nona Laviena.

"Itu surat kabar yang terbit di kerajaan ini, nona. Surat kabar itu memuat banyak informasi tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini," ucap Willa.

"Surat kabar ya," ucap nona Laviena.

Nona Laviena lalu mulai membaca surat kabar itu.

"Hebat sekali kamu, Willa. Kamu bahkan bisa mendapatkan surat kabar yang ada di kerajaan ini," ucap Remia.

"Hehehe, awalnya aku hanya bertanya kepada salah satu orang yang ada di pelabuhan ini. Tetapi entah kenapa, orang itu langsung memberikan surat kabar itu setelah aku menanyakan banyak pertanyaan ke orang itu. Mungkin orang itu kesal karena aku terlalu banyak bertanya ke dia," ucap Willa.

"Tetap saja kamu itu hebat, Willa," ucap Remia.

Sementara itu, nona Laviena terlihat masih fokus membaca surat kabar yang sedang dia pegang. Dia saat ini sedang membaca halaman utama pada surat kabar itu dimana halaman itu memuat banyak berita tentang Rid.

"Rid Archie...,nama yang bagus sekali. Bahkan pada namanya itu terdapat nama dari salah satu Malaikat. 'Archie' pada namanya itu, sudah jelas terinspirasi dari nama salah satu Malaikat,.....yaitu malaikat Archiela," ucap nona Laviena.

-Bersambung