Setelah menusuk bagian tengah dadaku dengan menggunakan tangan kanannya, nona Leirion lalu mencabut tangan kanannya itu dari dalam dadaku. Setelah itu, dia langsung menendangku dan membuatku terhempas hingga menghantam dinding arena turnamen yang ada di belakangku.
*BUMMMM
Dinding itu pun langsung hancur setelah terkena hantaman tubuhku. Puing-puing dari dinding yang hancur itu pun mulai berjatuhan menimpaku dan akhirnya puing-puing itu pun langsung menguburku.
Sementara itu, setelah nona Leirion menghempaskan Rid, nona Leirion lalu melihat dan memperhatikan tangan kanannya yang sudah dipenuhi oleh darah milik Rid. Setelah itu dia mendekatkan tangan kanannya itu ke mulutnya. Nona Leirion pun mulai mencicipi darah yang ada di tangan kanannya itu dengan mulutnya. Tidak lama setelah mencicipi darah itu, nona Leirion lalu langsung membuang darah yang ada di mulutnya itu ke lantai yang ada di bawahnya.
"Aku merasakan sebagian rasa yang familiar pada darahnya itu. Lalu sebagian lagi, aku merasakan rasa yang menjijikan. Sepertinya dugaanku benar,"
"Wajahnya, kedua matanya dan pedang yang dia gunakan itu, itu sudah menjadi bukti yang sangat jelas. Selain itu, meskipun sangat sedikit, namun aku merasakan kekuatan dari kedua orang itu di dalam tubuhnya. Rid Archie, ... ternyata kamu adalah anak dari mereka berdua. Kamu adalah anak terlarang yang seharusnya tidak dilahirkan ke dunia ini," pikir nona Leirion.
Setelah membuang darah di mulutnya itu, nona Leirion lalu melihat kembali ke tempat Rid yang menghantam dinding.
-
Sementara itu,
Aku yang baru saja ditusuk oleh nona Leirion tepat di bagian tengah dadaku dengan cepat langsung menggunakan sihir penyembuhanku untuk menyembuhkan luka tusukan di dadaku.
~Full Healing~
Luka tusukan di dadaku pun dengan cepat langsung pulih kembali setelah aku sembuhkan dengan sihir penyembuhanku. Luka itu pun juga telah tertutup kembali. Selain luka tusukan itu, luka-luka yang ada di tubuhku akibat baru saja ditendang oleh nona Leirion pun juga telah pulih kembali. Setelah seluruh tubuhku telah pulih, aku dengan cepat langsung keluar dari puing-puing yang menguburku. Setelah keluar dari puing-puing itu, aku lalu melihat ke arah nona Leirion yang kebetulan juga sedang melihatku yang baru saja keluar dari puing-puing yang menguburku. Nona Leirion terlihat tidak begitu terkejut ketika dia melihatku yang sudah pulih kembali dan telah keluar dari puing-puing yang menguburku.
"Luka tusukan yang baru saja aku berikan telah pulih sepenuhnya. Hmmm begitu ya, jadi kamu bisa menggunakan sihir penyembuhan. Apalagi efek dari sihir penyembuhanmu juga sangat cepat. Selain itu, sihir penyembuhanmu juga sangat special karena berhasil menyembuhkan luka tusukan yang aku berikan dengan menggunakan tangan kananku yang telah diselimuti oleh sedikit sihir kegelapan milikku. Sihir penyembuhan biasa seharusnya tidak bisa menyembuhkan luka itu. Apa mungkin kamu menggunakan sihir penyembuhan yang berasal dari sihir cahaya ? Yah apapun itu, ini sangat menarik," ucap nona Leirion dengan ekspresi wajah yang terlihat biasa saja.
Aku tidak menanggapi perkataan nona Leirion. Setelah dia mengatakan itu, aku dengan cepat langsung melesat ke arahnya untuk menyerangnya.
~Light Magic : Movement of Light~
Setelah aku sudah berada di hadapannya, aku dengan cepat langsung mengayunkan pedang milikku yang mengeluarkan cahaya. Tetapi sebelum ayunan pedangku mengenai nona Leirion, nona Leirion dapat dengan mudah menghindari seranganku itu. Meski seranganku itu berhasil dihindari olehnya, aku terus melancarkan seranganku ke arah nona Leirion dari arah yang berbeda-beda dengan memanfaatkan kecepatanku. Namun, nona Leirion dapat menghindari semua seranganku itu dengan mudah. Saat aku menyerang nona Leirion, nona Leirion hanya menghindari seranganku saja tanpa berniat untuk menyerangku balik.
Kemudian, setelah cukup lama aku menyerang nona Leirion tanpa berhasil mengenainya, aku pun memutuskan untuk berhenti menyerangnya. Aku yang telah berhenti untuk menyerangnya saat ini sedang berada dalam jarak yang cukup jauh dari nona Leirion. Aku memutuskan untuk menjaga jarak dengannya untuk berjaga-jaga apabila dia tiba-tiba menyerang, meskipun saat aku menyerangnya dia tidak berniat untuk menyerangku.
Lalu, saat aku memutuskan untuk berhenti menyerangnya, nona Leirion pun langsung menanyakan sesuatu kepadaku.
"Kenapa kamu berhenti ? Apa kamu sudah lelah ?," tanya nona Leirion.
"Tidak, aku tidak lelah. Aku hanya merasa kalau serangan apapun yang aku lancarkan kepada anda tetap tidak akan bisa melukai anda. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berhenti," ucapku.
Setelah aku mengatakan itu, nona Leirion lalu melihat dan memperhatikanku. Kemudian, dia kembali mengatakan sesuatu.
"Kamu bilang kamu memutuskan untuk berhenti menyerangku, tetapi itu hanya untuk saat ini kan ? Karena dari yang aku lihat, kamu masih berada dalam posisi yang siap siaga untuk menyerangku kembali," ucap nona Leirion.
Apa yang nona Leirion katakan itu benar. Meski aku sebelumnya bilang kepadanya kalau aku memutuskan untuk berhenti menyerangnya, aku saat ini masih dalam posisi siap siaga untuk menyerangnya kembali nanti.
"Iya, ke depannya bisa saja aku menyerang anda kembali," ucapku.
"Begitu ya," ucap nona Leirion yang masih terlihat biasa saja.
"Daripada itu, mungkin telat bagiku untuk menanyakan ini. Anda itu sebenarnya siapa ?," tanyaku.
Setelah aku menanyakan itu, nona Leirion langsung menjawab pertanyaanku itu.
"Seharusnya kamu sudah mengetahui namaku setelah mendengar percakapanku dengan Remy tadi. Namaku adalah Leirion, Leirion Vermeil von Lorea. Seperti yang kamu lihat, aku ini adalah seorang iblis, iblis berdarah murni," ucap nona Leirion.
"Iya, tanpa anda bilang pun aku tahu kalau anda adalah iblis. Tetapi, setelah bertarung melawan anda tadi, anda pastinya bukanlah seorang iblis berdarah murni biasa. Siapa sebenarnya anda ?," tanyaku.
Setelah mendengar pertanyaanku, nona Leirion kembali langsung menjawab pertanyaanku tanpa ragu-ragu sedikitpun.
"Iya, aku memang bukan seorang iblis berdarah murni biasa. Aku merupakan seorang komandan pasukan Iblis, salah satu dari 8 komandan pasukan iblis yang ada saat ini," ucap nona Leirion.
Aku pun langsung terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Seorang komandan pasukan iblis ?! Untuk apa seorang komandan pasukan iblis datang ke kerajaan ini ?!," tanyaku yang terkejut.
"Aku sudah membicarakan tentang hal ini sebelumnya saat aku sedang berbicara dengan Remy. Apa kamu tidak mendengarkannya ? Ya sudah lah, alasan aku datang ke kerajaan ini adalah untuk merebut kerajaan ini. Aku ingin merebut kerajaan ini dan membuat kerajaan ini menjadi salah satu dari wilayah kekuasaan Yang Mulia Raja Iblis yang ada di benua Utara,"
"Untuk merebut kerajaan ini yang merupakan salah satu kerajaan yang ada di Benua Utara, benua yang merupakan wilayah kekuasaan ras Malaikat, tentu aku yang merupakan seorang komandan pasukan iblis harus merebutnya secara diam-diam. Maka dari itu, sebelumnya aku telah berkontak dengan Remy yang merupakan penguasa salah satu wilayah yang ada di kerajaan ini. Kemudian, aku memerintahkan Remy untuk merebut kerajaan ini. Dengan Remy yang melakukan tindakan untuk merebut kerajaan ini, para Malaikat tidak akan tahu kalau salah satu kerajaan yang ada di wilayah mereka akan direbut. Itu karena mereka tidak peduli dengan konflik yang terjadi di masing-masing kerajaan atau negara di wilayah mereka. Jika ada suatu pemberontakan di sebuah negara atau kerajaan yang dilakukan oleh penduduk mereka sendiri, maka para Malaikat akan membiarkannya. Lain halnya apabila ada pemberontakan atau kekacauan yang terjadi di kerajaan atau negara di wilayah mereka yang disebutkan oleh iblis tingkat tinggi seperti kami yang merupakan komandan pasukan iblis, mereka pasti akan langsung datang untuk memusnahkan kami. Itulah yang terjadi dengan kerajaan Framtida,"
"Maka dari itu, aku memerintahkan Remy yang merupakan penguasa sekaligus penduduk asli di kerajaan ini untuk merebut kerajaan ini. Karena apabila aku bertindak langsung untuk merebut kerajaan ini, kerajaan ini mungkin akan berakhir seperti kerajaan Framtida," ucap nona Leirion.
Aku masih terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Aku memang menanyakan alasan kenapa anda ingin merebut kerajaan ini, tetapi aku tidak menyangka kalau anda akan menjelaskan secara detail. Kenapa anda memberitahuku secara detail seperti itu ?," tanyaku.
"Tidak ada alasan khusus, aku hanya kebetulan ingin memberitahumu secara detail saja. Lagipula jika aku tidak menjawab secara detail, kamu akan terus bertanya lagi," ucap nona Leirion.
"Yah itu memang benar, tetapi anda bisa memilih untuk tidak menjawabnya," ucapku.
"Benar juga, kenapa aku memutuskan untuk menjawab pertanyaanmu ya ?," ucap nona Leirion sambil melihat ke arahku.
Dari tatapannya, nona Leirion saat ini sedang melihat ke wajahku dan juga kedua mataku.
"Wanita itu sedikit aneh, dia malah bertanya tentang kenapa dia memutuskan untuk menjawab pertanyaanku. Tetapi ini kesempatan untukku, jika wanita itu terus menjawab pertanyaanku, aku bisa mendapatkan beberapa informasi penting," pikirku.
Setelah memikirkan itu, aku kembali menanyakan sesuatu kepada nona Leirion.
"Lalu, apa alasan anda yang lainnya untuk merebut kerajaan ini ? Anda bilang kalau alasan anda merebut kerajaan ini adalah agar kerajaan ini menjadi salah satu wilayah kekuasaan Raja Iblis di benua Utara ini, tetapi alasannya bukan hanya itu saja kan ? Pasti ada alasan lainnya," ucapku.
"Kamu benar, alasannya bukan hanya itu saja. Alasan lainnya adalah untuk memperkuat kekuatan tempur pasukan iblis. Saat ini, seluruh kerajaan atau negara yang ada di Benua Selatan telah tunduk kepada Yang Mulia Raja Iblis dan kerajaan Iblis. Mereka bersedia menjadi kekuatan tempur dari ras Iblis apabila dibutuhkan. Namun kekuatan mereka masih belumlah cukup, Yang Mulia Raja Iblis masih ingin menambah kekuatan tempur yang dimilikinya. Oleh karena itu, beliau memerintahkan kami untuk merebut kerajaan atau negara yang ada di Benua Utara yang merupakan wilayah kekuasaan ras Malaikat secara diam-diam. Setelah merebut kerajaan atau negara di benua ini, kerajaan atau negara di benua ini pun akan berada di bawah kekuasaan Yang Mulia Raja Iblis. Jika kerajaan atau negara di benua ini sudah berada di bawah kekuasaan Yang Mulia Raja Iblis, kekuatan tempur pasukan iblis pun bertambah dengan banyaknya kerajaan atau negara yang berada di bawah kekuasaan Yang Mulia Raja Iblis,"
"Selain itu, tugas yang perintahkan oleh Yang Mulia Raja Iblis bukan hanya untuk menambah kekuatan tempur pasukan iblis, tetapi juga untuk mengurangi kekuatan tempur pasukan Malaikat. Dengan adanya kerajaan atau negara di benua Utara ini yang berada di bawah kekuasaan Yang Mulia Raja Iblis, itu berarti kerajaan atau negara itu sudah tidak berada di bawah kekuasaan para Malaikat. Kerajaan atau negara itu bukanlah sekutu para Malaikat lagi. Sekutu mereka pun seiring waktu akan berkurang dengan adanya beberapa kerajaan atau negara di benua ini yang akan berada di bawah kekuasaan Yang Mulia Raja Iblis. Dengan berkurangnya sekutu mereka, itu sama saja dengan berkurangnya kekuatan tempur mereka,"
"Setelah kekuatan tempur mereka berkurang, menyerang mereka saat perang yang akan terjadi nanti akan menjadi lebih mudah. Pada perang yang akan terjadi lagi nanti, ras Iblis akan dengan mudah memenangkan perang itu. Dengan kehancuran para Malaikat, dunia ini tidak akan lagi dipimpin oleh 2 ras terkuat, melainkan hanya dengan 1 ras terkuat, yaitu ras Iblis," ucap nona Leirion.
Setelah mendengar perkataan nona Leirion, aku pun langsung terkejut. Aku terkejut karena nona Leirion menyinggung kata 'perang' di perkataannya itu.
"Perang yang akan terjadi lagi nanti ?! Apa maksud anda ?! tanyaku.
"Semua yang diperintahkan oleh Yang Mulia Raja Iblis saat ini merupakan persiapan untuk perang yang akan dideklarasikan oleh Yang Mulia Raja Iblis nanti. Yang Mulia Raja Iblis berniat untuk mendeklarasikan perang melawan ras Malaikat lagi. 'Great Holy War' yang sebelumnya terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu, akan segera terjadi lagi," ucap nona Leirion.
-Bersambung