"N-nona Leirion ?!," ucap Duke Remy.
Duke Remy terlihat terkejut ketika melihat ke arah nona Leirion.
Sementara itu, aku pun juga masih terkejut ketika melihat ke arah wanita yang sedang duduk di tempat duduk yang digunakan Ratu Kayana sebelumnya karena wanita itu tiba-tiba sudah ada disana tanpa aku sadari.
"Nona Leirion ? Apa itu nama wanita itu ? Kelihatannya tuan Duke Remy kenal dengan wanita itu," pikirku setelah mendengar perkataan Duke Remy.
Setelah itu, aku terus melihat dan memperhatikan wanita itu. Kemudian, saat aku sedang memperhatikan wanita itu, aku menyadari sesuatu yang membuatku sangat terkejut.
"Tato berwarna hitam bercorak bunga yang ada di pipi kanan hingga dahi kanannya, serta bola mata berwarna hitam pekat. Tidak salah lagi, wanita itu adalah iblis. Selain itu, wanita itu memiliki pupil mata berbentuk seperti bunga Lily yang berwarna merah. Itu berarti wanita itu bukanlah salah satu dari orang-orang yang meminum darah iblis seperti tuan Duke Remy. Wanita itu adalah iblis berdarah murni. Wanita itu mungkin saja adalah iblis tingkat tinggi," pikirku setelah memperhatikan wanita itu.
Aku masih terkejut saat melihat dan memperhatikan wanita itu. Beberapa saat setelah aku melihat dan memperhatikan wanita itu, sebuah perasaan yang tidak mengenakkan tiba-tiba menyelimuti seluruh tubuhku. Tidak hanya itu, aku merasakan beberapa tubuhku seperti sedang gemetar ketika sedang melihat ke arah wanita itu. Kemudian, aku pun memutuskan untuk memastikannya. Setelah melihat ke arah wanita itu, aku lalu melihat dan memperhatikan tangan kananku yang masih memegang pedang milikku. Ketika aku sudah melihat pedangku, ternyata benar kalau aku saat ini sedang gemetar karena tanganku yang sedang memegang pedangku ini terlihat sedang gemetar.
"Gemetar apa ini ? Apa ini rasa takut ? Atau ini semacam kemampuan khusus yang dimiliki oleh wanita itu ?," pikirku yang bingung.
Kemudian, aku pun kembali melihat ke arah wanita itu. Sementara itu, Duke Remy yang masih tertusuk dan terlilit oleh tangkai bunga yang besar itu kembali mengatakan sesuatu kepada wanita itu.
"S-sejak kapan anda tiba di kerajaan ini, nona ? S-saya tidak tahu kalau anda akan berkunjung. J-jika saya tahu, s-saya akan menyambut kedatangan anda," ucap Duke Remy.
"Apa aku harus menjawab pertanyaanmu itu ? Lagipula setiap aku datang kesini, aku selalu datang dengan tiba-tiba. Aku tidak perlu penyambutanmu itu," ucap nona Leirion.
Duke Remy pun terdiam selama beberapa saat setelah mendengar perkataan nona Leirion. Tidak lama kemudian, Duke Remy kembali mengatakan sesuatu kepada nona Leirion.
"J-jadi kali ini ada perlu apa anda datang ke kerajaan ini, nona ? A-anda bahkan sampai datang ke tempat ini," ucap Duke Remy.
"Awalnya aku datang ke kediamanmu tetapi kamu tidak ada disana. Lalu aku merasakan kalau ada banyak iblis di sekitar kota tempat kediamanmu itu. Aku berpikir kalau kamu sepertinya telah menjalankan rencanamu. Maka dari itu aku memutuskan untuk mencarimu dan akhirnya aku menemukanmu di tempat ini,"
"Aku datang kesini untuk mengawasi segala yang kamu lakukan, untuk memantau apakah rencana yang kamu jalankan itu dapat membuatmu merebut kerajaan ini atau tidak. Menurutku, rencana yang kamu jalankan ini sudah bagus. Kamu menggunakan para iblis itu untuk membuat kekacauan dan keributan di seluruh kerajaan ini agar para prajurit di kerajaan ini berpencar dan fokus untuk melawan para iblis itu. Dengan begitu, kamu bisa langsung menyerang pemimpin kerajaan ini disaat keamanan yang ada di sekitarnya telah menurun,"
"Pemimpin kerajaan ini memang merupakan orang yang kuat, tetapi kamu pasti bisa mengalahkannya apalagi kamu sudah meminum banyak darahku. Tetapi meski begitu, kelihatannya kamu tidak cukup kuat untuk melawan anak itu," ucap nona Leirion sambil menoleh dan melihat ke arah Rid.
Sementara itu, aku hanya diam saja ketika melihat wanita itu sedang melihat ke arahku. Aku hanya diam sambil mendengar percakapan mereka.
Kemudian, nona Leirion pun kembali melanjutkan perkataannya.
"Karena kamu tidak cukup kuat untuk mengalahkan anak itu, kamu memutuskan untuk menggunakan sihir tingkat tinggi yang dapat menghancurkan seluruh ibukota kerajaan ini. Kamu mungkin berpikir kalau dengan menggunakan sihir itu, kamu bisa mengalahkan semua orang di ibukota kerajaan ini sekaligus. Kamu pasti berpikir kalau meskipun seluruh ibukota kerajaan ini hancur, kamu bisa membangunnya kembali. Tetapi kamu salah perhitungan, Remy. Karena setelah ibukota kerajaan ini hancur akibat sihir tingkat tinggi itu, ada kemungkinan kalau kamu tidak akan bisa membangun ibukota kerajaan ini kembali. Itu karena setelah kamu menggunakan sihir itu, kemungkinan seluruh kerajaan ini akan langsung hancur," ucap nona Leirion.
Duke Remy terlihat sangat terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"S-seluruh kerajaan ini akan hancur ?! J-jangan bilang, maksud anda itu-," ucap Duke Remy.
Sebelum Duke Remy menyelesaikan perkataannya, nona Leirion langsung memotong perkataan Duke Remy.
"Itu benar, karena kerajaan ini kemungkinan akan dihancurkan oleh para Malaikat," ucap nona Leirion.
Duke Remy kembali terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion. Aku pun juga terkejut ketika mendengar percakapan mereka.
"Malaikat ?!," pikirku.
Sementara itu, nona Leirion kembali melanjutkan perkataannya itu.
"Aku tidak mempermasalahkan apabila kamu menggunakan sihir tingkat tinggi dengan hanya menggunakan sihir elemen biasa, tetapi kesalahanmu adalah karena kamu menggunakan sihir tingkat tinggi yang bercampur dengan sihir kegelapan. Kamu saat ini memang tidak sekuat kami, tetapi sihir tingkat tinggi yang ingin kamu gunakan itu kekuatannya hampir sama dengan sihir yang biasa kami gunakan,"
"Di benua Utara ini, tidak akan ada masalah apabila kamu menggunakan sihir kegelapan biasa yang masuk dalam kategori sihir tingkat rendah dan menengah. Tetapi lain halnya apabila kamu menggunakan sihir kegelapan tingkat tinggi. Karena apabila kamu menggunakan sihir kegelapan tingkat tinggi di benua Utara yang dikuasai oleh ras Malaikat, maka mereka akan langsung mengetahui itu. Mereka akan bergegas pergi ke tempat dilancarkannya sihir tingkat tinggi itu dan akan langsung memusnahkan orang yang menggunakan sihir tingkat tinggi itu. Karena menurut mereka, orang yang telah melancarkan sihir kegelapan tingkat tinggi di benua Utara yang merupakan wilayah kekuasaan mereka adalah sebuah ancaman. Mereka akan memusnahkan orang itu beserta dengan tempat orang itu berada. Itulah yang juga terjadi dengan kerajaan Framtida,"
"Saat ini, aku memang berhasil menghentikanmu dalam menggunakan sihir tingkat tinggi itu, tetapi aura dari sihir itu sebelumnya sempat terasa meskipun hanya sebentar. Oleh karena itu, ada kemungkinan kalau para Malaikat juga sempat merasakan sihir yang kamu lancarkan itu. Jika mereka memang merasakan sihir itu, mereka mungkin saja akan datang ke kerajaan ini dan menghancurkan kerajaan ini,"
"Padahal aku hanya memerintahkanmu untuk merebut kerajaan ini, tetapi kamu malah berniat untuk menghancurkan kerajaan ini. Kamu benar-benar sudah mengacaukan semuanya, Remy," ucap nona Leirion.
Meski dari cara bicaranya nona Leirion terlihat marah, tetapi ekspresi nona Leirion tidak menunjukkan ekspresi yang terlihat marah. Ekspresi dia terlihat biasa saja, malah dia terlihat seperti tidak menunjukkan ekspresi apapun.
Lalu, Duke Remy kembali terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion. Selain terkejut, wajahnya juga terlihat ketakutan. Seluruh badannya pun juga gemetar.
"S-saya minta maaf, nona. S-saya tidak tahu kalau akan terjadi hal seperti ini," ucap Duke Remy.
Setelah mendengar perkataan Duke Remy, nona Leirion yang sebelumnya sedang duduk mulai berdiri dari duduknya.
"Minta maaf saja tidak cukup, Remy," ucap nona Leirion.
Setelah itu, nona Leirion yang sebelumnya sedang berdiri di depan kursi yang berada cukup jauh dariku dan Duke Remy, tiba-tiba kini sudah berada di hadapan Duke Remy yang masih tertusuk dan terlilit oleh tangkai bunga berukuran besar.
"Aku harus menghukummu, Remy," ucap nona Leirion yang sudah berada di hadapan Duke Remy.
Duke Remy terlihat terkejut begitu melihat nona Leirion sudah berada di hadapannya. Tidak hanya Duke Remy saja, aku pun juga terkejut.
"Apa-apaan kecepatannya itu ?! Dalam sekejap wanita itu sudah ada di hadapan tuan Duke Remy," pikirku sambil terkejut.
Setelah nona Leirion sudah berada di hadapan Duke Remy, nona Leirion hanya diam saja sambil menatap Duke Remy yang terlihat sangat ketakutan. Melihat nona Leirion yang ada di hadapan Duke Remy sekaligus membelakangi diriku, aku berniat untuk menyerangnya dengan menggunakan pedang milikku.
"Aku tidak kenal siapa anda tetapi sepertinya anda kenal dekat dengan tuan Duke Remy. Meski begitu, aku tidak akan membiarkan anda bertindak seenaknya," ucapku.
Kemudian, aku mengayunkan pedangku yang bercahaya dengan cepat ke arah leher nona Leirion. Tetapi sebelum pedangku mengenai leher nona Leirion, nona Leirion tiba-tiba sudah menghilang dari hadapanku. Karena nona Leirion sudah menghilang, pedang yang ku ayunkan itu pun hanya menebas angin. Aku pun terkejut begitu mengetahui kalau nona Leirion telah menghilang dari hadapanku.
"Apa ?! Kemana perginya wanita itu ?!," pikirku.
Setelah aku memikirkan itu, nona Leirion tiba-tiba muncul kembali di hadapanku. Kemudian, dia dengan sangat cepat langsung mengcengkram wajah serta kepalaku dengan menggunakan tangan kanannya. Pergerakannya yang sangat cepat itu membuatku tidak bisa menghindarinya.
"Cepat sekali!," pikirku ketika kepalaku sudah dicengkeram oleh nona Leirion.
Setelah itu, ketika nona Leirion sudah mengcengkram kepalaku, nona Leirion pun mengatakan sesuatu.
"Maaf, nak, tetapi saat ini aku tidak memiliki urusan denganmu. Jadi lebih baik kamu menyingkir dari hadapanku," ucap nona Leirion.
Kemudian, nona Leirion langsung membanting wajah serta kepalaku ke lantai arena turnamen dengan menggunakan tangan kanannya. Bantingan yang dilakukan nona Leirion sangatlah kuat sehingga membuat lantai tempatku dibanting olehnya langsung hancur. Aku pun langsung terjatuh ke bawah setelah dibanting oleh nona Leirion. Aku tidak hanya jatuh ke 1 lantai yang ada di bawah tempatku berada sebelumnya saja, melainkan terus jatuh ke lantai-lantai yang ada di bawahnya. Bahkan aku terjatuh hingga ke perpustakaan akademi setelah dibanting oleh nona Leirion.
Setelah terjatuh hingga ke lantai perpustakaan akademi, aku pun tergeletak di lantai perpustakaan akademi itu sambil melihat ke atas. Di atasku ada banyak lubang di tiap lantainya yang merupakan tempatku terjatuh hingga ke perpustakaan akademi ini. Aku melihat lubang-lubang itu sambil terkejut.
"Apa-apaan kekuatannya itu ?! Hanya dengan sebuah bantingan biasa sampai membuatku terjatuh hingga ke perpustakaan akademi ?!," pikirku sambil terkejut.
Setelah itu, puing-puing lantai ataupun langit-langit yang hancur akibat aku yang terjatuh ke lantai ini pun mulai berjatuhan dan menimpaku. Puing-puing yang menimpaku itu pun kini telah menguburku.
-
Kembali ke arena turnamen akademi.
Setelah membanting Rid dan membuatnya terjatuh hingga ke perpustakaan akademi, nona Leirion lalu kembali menghampiri Duke Remy yang masih tertusuk dan terlilit oleh tangkai bunga berukuran besar. Kini, nona Leirion sudah kembali berada di hadapan Duke Remy dan dia pun kembali menatap Duke Remy. Duke Remy terlihat sangat ketakutan saat ditatap oleh nona Leirion.
"A-aku benar-benar minta maaf, nona. T-tolong maafkan aku dan ampuni aku," ucap Duke Remy.
'Sayang sekali, karena kamu telah mengacaukan semua ini yang berakibat adanya kemungkinan datangnya para Malaikat ke kerajaan ini untuk menghancurkan kerajaan ini, aku tidak akan mengampunimu, Remy. Sekarang, kembalikanlah darahku yang telah kamu masukkan ke dalam tubuhmu itu," ucap nona Leirion.
Setelah nona Leirion mengatakan itu, tubuh Duke Remy secara perlahan mulai berubah menjadi kurus.
"T-tolong hentikan, n-nona," ucap Duke Remy yang tubuhnya secara perlahan mulai menjadi kurus.
Tetapi nona Leirion hanya diam saja setelah mendengar perkataan Duke Remy.
"T-tolong.....," ucap Duke Remy yang suaranya semakin melemah.
Beberapa saat kemudian, tubuh Duke Remy pun sudah berubah menjadi kurus kering. Tubuh Duke Remy hanya tersisa tulang yang diselimuti oleh kulitnya saja. Kondisi Duke Remy saat ini mirip seperti sebuah mumi.
Sementara itu, tangkai bunga berwarna hitam yang telah menusuk dan melilit tubuh Duke Remy terlihat mengalami perubahan setelah Duke Remy telah menjadi kurus kering. Bunga Lily pada tangkai itu yang sebelumnya berwarna putih, kini telah berubah warna menjadi warna merah seperti darah. Setelah itu, tangkai bunga itu pun melepaskan lilitannya pada tubuh Duke Remy sekaligus melepaskan tusukannya pada dada kiri Duke Remy. Tangkai bunga itu pun kembali masuk ke dalam lantai yang merupakan tempatnya muncul sebelumnya. Sementara tubuh Duke Remy yang sudah terlepas dari lilitan itu langsung jatuh dan tergeletak di lantai. Duke Remy sudah tidak bergerak lagi setelah jatuh dan tergeletak di lantai. Dengan kondisinya yang sudah mengering seperti itu, Duke Remy dipastikan sudah tewas. Sementara itu, nona Leirion terlihat terus melihat ke arah tubuh Duke Remy yang sedang tergeletak di lantai.
-
Kembali ke perpustakaan akademi.
Aku yang sebelumnya terkubur oleh puing-puing yang menimpaku mulai mengeluarkan diri dari puing-puing itu. Setelah keluar dari puing-puing itu, aku langsung menyembuhkan luka-luka yang aku terima setelah dibanting oleh nona Leirion.
~Full Healing~
Luka-luka pada tubuhku pun telah pulih setelah aku sembuhkan dengan menggunakan sihirku. Setelah menyembuhkan lukaku, aku lalu melihat ke atas, tepatnya ke lubang tempatku terjatuh.
"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi antara wanita itu dengan tuan Duke Remy. Aku harus segera kembali ke tempat itu," ucapku.
Setelah itu, aku langsung melompat dan kemudian terbang melesat ke atas melewati lubang-lubang di tiap lantai itu. Aku terbang dengan sangat cepat untuk menuju lantai itu. Tidak lama kemudian, aku pun telah kembali ke lantai itu. Aku yang saat ini masih melayang di udara kemudian mulai melihat ke arah Duke Remy dan nona Leirion. Lalu ketika aku sudah melihat ke arah mereka, aku pun langsung terkejut begitu melihat Duke Remy yang sudah berubah menjadi kurus kering.
"Tuan Duke Remy ?! Apa yang baru saja terjadi ?!," tanyaku.
Sementara itu, nona Leirion yang sebelumnya melihat ke arah Duke Remy yang tergeletak, mulai melihat ke arahku setelah aku baru saja sampai di tempat itu. Kemudian, nona Leirion mulai mengatakan sesuatu kepadaku.
"Sungguh mengejutkan. Aku sungguh yakin kalau aku sudah membanting dan menghempaskanmu hingga ke lantai terbawah dari gedung ini. Tetapi kamu telah kembali lagi ke tempat ini dalam keadaan tanpa terluka sedikitpun," ucap nona Leirion.
Mendengar perkataan nona Leirion, aku memutuskan untuk tidak menanggapinya dan memilih untuk menanyakan sesuatu kepadanya.
"Apa yang telah anda lakukan kepada tuan Duke Remy ? Kenapa tubuh beliau menjadi kurus kering seperti itu ?," tanyaku.
"Ah soal itu. Seperti yang kamu lihat, aku telah membunuhnya," ucap nona Leirion.
"Membunuhnya ? Bukankah kalian berdua saling kenal ?," tanyaku yang sedikit terkejut.
"Iya, kami memang saling kenal. Tetapi dia sudah mengacaukan semuanya, maka dari itu aku harus menghukumnya dengan membunuhnya," ucap nona Leirion.
"Begitu ya. Ini benar-benar sangat disayangkan. Aku jadi tidak bisa membunuh tuan Duke Remy dengan tanganku sendiri padahal aku sudah berjanji dengan mereka untuk membunuhnya dengan tanganku sendiri. Tetapi....," ucapku.
Setelah itu, aku mengangkat pedangku yang bercahaya ke atas dengan tangan kananku. Nona Leirion terlihat sedikit terkejut ketika aku mengangkat pedangku ini.
"Pedang itu...," pikir nona Leirion.
Kemudian, setelah aku sudah mengangkat pedangku, aku mulai melanjutkan perkataanku.
".....setelah aku mendengar percakapan kalian berdua tadi, aku jadi tahu satu hal. Jadi anda yang sudah memberikan darah iblis kepada tuan Duke Remy. Karena itu, tuan Duke Remy bisa berubah menjadi iblis dan beliau pun juga bisa merubah orang-orang menjadi iblis," ucapku.
"Iya, itu benar. Darah yang digunakan oleh Remy untuk merubah dirinya ataupun merubah orang-orang yang lain untuk menjadi iblis itu merupakan darahku," ucap nona Leirion.
"Kalau begitu, secara tidak langsung anda juga terlibat dalam semua ini, termasuk dalam pembunuhan orang-orang di desa Aston yang merupakan kampung halamanku. Oleh karena itu, aku juga akan membunuh anda," ucapku.
Setelah itu, aku langsung mengayunkan pedangku itu ke arah nona Leirion.
~Light Sword Art : Great Light Slash~
Sebuah tebasan cahaya yang sangat besar pun langsung muncul dan melesat ke arah nona Leirion setelah aku mengayunkan pedangku itu. Nona Leirion terlihat hanya diam saja ketika tebasan cahaya yang besar itu sedang mengarah kepadanya. Lalu tidak lama kemudian, sebuah sihir kegelapan tiba-tiba menyelimuti tangan kanan nona Leirion. Sementara itu, tebasan cahaya itu pun kini sudah berada dekat dengan nona Leirion. Tetapi sebelum tebasan cahaya itu mengenai nona Leirion, nona Leirion dengan cepat langsung mengibaskan tangan kanannya itu ke tebasan cahaya. Tebasan cahaya itu pun langsung hancur berkeping-keping setelah terkena kibasan tangan kanan nona Leirion. Tebasan cahaya yang telah hancur itu pun secara perlahan mulai menghilang. Aku langsung terkejut begitu melihat tebasan cahaya itu telah hancur.
"Apa-apaan itu ? Hanya dengan kibasan tangan saja, tebasan cahaya itu langsung hancur ? Sebenarnya siapa wanita itu ?," pikirku.
Kemudian, setelah menghancurkan tebasan cahayaku, nona Leirion kembali mengatakan sesuatu kepadaku.
"Aku akui kalau kamu itu memang kuat karena telah berhasil merepotkan Remy yang sudah meminum banyak darah milikku. Bisa dibilang, Remy saat itu sudah hampir berubah menjadi iblis tingkat tinggi, tetapi kamu dapat dengan mudah merepotkannya. Bahkan kamu hampir bisa mengalahkannya. Tetapi.....," ucap nona Leirion.
Setelah itu, nona Leirion yang sebelumnya berada cukup jauh dariku, tiba-tiba sudah berada di hadapanku. Belum sempat aku terkejut ketika melihat nona Leirion yang sudah berada di hadapanku, nona Leirion dengan cepat langsung menusuk bagian tengah dadaku dengan menggunakan tangan kanannya. Nona Leirion menusuk dadaku hingga menembus ke bagian belakang tubuhku. Aku pun langsung memuntahkan sejumlah darah setelah ditusuk oleh nona Leirion. Sementara itu, ketika nona Leirion telah menusukku, nona Leirion kembali melanjutkan perkataannya.
"....kamu saat ini belum cukup kuat untuk bisa mengalahkanku, apalagi membunuhku," ucap nona Leirion.
-Bersambung