Chereads / Peace Hunter / Chapter 400 - Chapter 400 : Rid vs Duke Remy

Chapter 400 - Chapter 400 : Rid vs Duke Remy

Aku masih memegang pedangku yang masih menusuk dada Duke Remy. Tidak lama kemudian, aku pun langsung mencabut pedang itu dari tubuh Duke Remy. Setelah aku mencabut pedangku dari tubuhnya, terlihat darah mengalir keluar dengan cukup deras dari luka tusukan yang disebabkan oleh pedangku. Duke Remy yang awalnya sedang berdiri pun langsung jatuh terduduk setelah aku mencabut pedangku. Duke Remy jatuh terduduk sambil menundukkan kepalanya.

Sementara itu, aku terus melihat ke arah Duke Remy yang saat ini sedang terduduk sambil menundukkan kepalanya. Aku kemudian berjalan perlahan ke samping Duke Remy yang sedang terduduk, tentu saja sambil terus melihat ke arahnya. Setelah aku sudah berada di samping Duke Remy, aku pun langsung mengangkat tangan kananku yang sedang memegang pedang milikku ke atas.

"Ayo kita akhiri ini, tuan Duke Remy," ucapku.

Kemudian, aku mengayunkan pedangku dengan cepat ke bawah, tepatnya ke leher Duke Remy. Aku berniat untuk memenggal leher dari Duke Remy yang sedang terduduk itu. Namun, ketika aku sedang mengayunkan pedangku itu, tiba-tiba muncul beberapa batang pohon dari bawah lantai di sekitar tempat aku dan Duke Remy berada. Batang-batang pohon yang tiba-tiba muncul itu dengan cepat langsung melesat ke arahku untuk menyerangku. Aku pun langsung menghindari serangan batang-batang pohon itu dan sesekali memotong batang-batang pohon itu dengan menggunakan pedangku. Namun batang-batang pohon itu langsung tumbuh kembali setelah berhasil aku potong. Karena aku terus menghindari serangan batang-batang pohon itu, aku pun jadi menjauh dari Duke Remy. Aku yang kini sedang berada dalam jarak yang cukup jauh dari Duke Remy kemudian melihat kembali ke arah Duke Remy setelah sebelumnya aku hanya fokus untuk melihat batang-batang pohon yang menyerangku. Saat aku sedang melihat ke arah Duke Remy, terlihat Duke Remy sedang diselimuti oleh batang-batang pohon yang tiba-tiba muncul di lantai sekitar tempatnya berada.

"Batang-batang pohon itu, sepertinya tuan Duke Remy baru saja menyuntikkan atau memasukan darah iblis lagi ke dalam tubuhnya disaat aku sedang tidak melihatnya karena adanya batang-batang pohon yang menyerangku ini," pikirku.

Batang-batang pohon yang menyelimuti Duke Remy terlihat sudah hampir menyelimuti seluruh tubuhnya. Duke Remy yang awalnya menunduk pun kini langsung melihat ke arahku. Duke Remy kemudian mengatakan sesuatu kepadaku.

"Apa yang kamu katakan tadi ada benarnya, Rid Archie. Ayo kita akhiri ini, tetapi ini bukanlah akhir untukku, melainkan untukmu, Rid Archie!!," ucap Duke Remy dengan nada yang keras.

Setelah mengatakan itu, batang-batang pohon itu pun kini telah menyelimuti seluruh tubuh Duke Remy. Tidak lama kemudian, batang-batang pohon itu pun mulai berhenti menyelimuti seluruh tubuh Duke Remy dan mereka mulai kembali ke bawah lantai. Setelah batang-batang pohon itu berhenti menyelimuti tubuhnya, terlihat Duke Remy sedang berdiri tegak dengan masih mengenakan armor berwarna hitam yang sama dengan sebelumnya. Tetapi armor itu kini telah pulih kembali dari kerusakan yang dialami sebelumnya. Tubuh Duke Remy yang sebelumnya mengalami beberapa banyak luka tebasan pun kini juga sudah pulih sepenuhnya. Penampilan Duke Remy terlihat seperti seseorang yang baru saja terlahir kembali.

Namun, selain penampilannya yang sudah pulih dari luka-luka yang dialaminya sebelumnya, penampilannya saat ini terlihat berbeda daripada sebelumnya. Itu karena saat ini Duke Remy tiba-tiba memiliki sepasang sayap yang tumbuh di bagian belakang dada kanan dan dada kirinya, tepat di atas beberapa batang pohon yang tumbuh di belakang tubuhnya. Sepasang sayap itu kini masih menutup, namun tidak lama kemudian sepasang sayap itu pun mulai terbuka lebar. Ketika sepasang sayap itu sudah terbuka lebar, terlihat kalau ukuran dari sepasang sayap itu ternyata cukup besar.

"Sepasang sayap itu, sepertinya terbuat dari sihir tanaman milik beliau. Sepasang sayap itu terlihat mirip dengan sepasang sayap yang dimiliki oleh kelelawar. Tidak, mungkin lebih mirip dengan sepasang sayap yang dimiliki oleh Naga," pikirku sambil melihat ke arah Duke Remy.

Sementara itu, setelah Duke Remy melebarkan sepasang sayapnya itu, Duke Remy lalu mengatakan sesuatu kepadaku.

"Aku sudah menggunakan seluruh darah iblis yang ku bawa di pakaianku. Saat ini, aku merasa seperti sudah menjadi iblis sejati. Dengan kekuatan ini, aku akan membunuhmu, Rid Archie!!," ucap Duke Remy.

Duke Remy kemudian langsung melesat dengan cepat ke arahku dengan terbang rendah menggunakan sepasang sayapnya. Tidak butuh waktu lama, Duke Remy pun langsung berada dalam jarak yang dekat denganku. Kemudian, Duke Remy pun langsung menyerangku dengan menggunakan pedangnya. Ayunan pedang itu sangat cepat mengarah ke leherku namun aku dapat menghindari ayunan pedang itu dengan menggerakkan kepalaku ke bawah. Tetapi aku tidak dapat menghindarinya dengan sempurna karena ayunan pedang itu berhasil menggores sedikit bagian kepalaku. Setelah aku menghindari serangan itu, tiba-tiba aku mendengar ada suara seperti suara dinding yang retak yang ada di belakangku. Aku pun langsung sedikit menengok ke belakang untuk mengetahui suara apa itu. Ketika aku sudah menengok ke belakang, aku melihat ada bekas tebasan yang cukup besar di dinding itu. Bekas tebasan di dinding itu terlihat memanjang secara horizontal, mirip dengan gerakan ayunan pedang yang dilakukan Duke Remy barusan.

"Bekas tebasan itu pastinya berasal dari tebasan yang dilakukan oleh tuan Duke Remy barusan. Sepertinya serangan tebasannya kali ini menjadi sangat berbahaya sampai beliau mampu untuk menebas dinding itu dari jarak ini," pikirku sambil melihat ke arah bekas tebasan yang ada di dinding itu.

Setelah melihat ke arah dinding itu, aku pun kembali melihat ke arah Duke Remy. Terlihat Duke Remy kembali mencoba menyerangku dengan pedang miliknya. Tetapi aku langsung menghindari serangan itu dengan bergerak ke samping. Namun lagi-lagi aku tidak dapat menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu berhasil menggores badanku. Meski aku berhasil menghindari serangan itu, Duke Remy kembali menyerangku dengan pedang miliknya secara terus menerus. Tidak hanya dengan menggunakan pedang miliknya saja, beliau juga terus menyerangku dengan batang-batang pohon baik dengan batang-batang pohon yang muncul secara tiba-tiba di lantai ataupun dengan batang-batang pohon yang muncul di belakang tubuhnya.

Untuk batang-batang pohon yang muncul di lantai, aku dapat mengatasinya dengan membekukan lantai itu dengan ~Full Frost~. Sihir itu tidak hanya membekukan seluruh lantai ini saja, melainkan juga dengan batang-batang pohon yang muncul dari lantai itu. Lalu untuk serangan batang-batang pohon yang muncul di belakang Duke Remy dan juga serangan pedang yang dilancarkan Duke Remy, aku hanya menggunakan pedangku yang saat ini masih mengeluarkan cahaya berwarna biru untuk mengatasi serangan-serangan itu. Aku berhasil menahan serangan pedang Duke Remy dan memotong batang-batang pohon yang muncul di belakang tubuhnya itu meskipun batang-batang pohon itu langsung pulih kembali. Namun, meskipun aku berhasil menahan serangan-serangan itu, beberapa serangan itu berhasil melukai tubuhku karena serangan-serangan itu bergerak lebih cepat dari sebelumnya.

"Setiap beliau memasukkan darah iblis ke dalam tubuhnya, beliau menjadi lebih kuat dan lebih cepat daripada sebelumnya. Aku harus beradaptasi lagi dengan kecepatan beliau," pikirku.

Duke Remy terus menyerangku dengan pedang miliknya dan juga batang-batang pohon yang tumbuh di belakangnya tanpa sedikitpun melihat ke atas. Duke Remy sudah tahu cara kerja ~Light of Aurora~ itu jadi beliau tidak sedikitpun menoleh ke atas saat menyerangku.

"Aku sudah tahu cara kerja trikmu itu, Rid Archie. Selama aku tidak melihat ke cahaya itu, aku tidak akan tertebas oleh tebasan yang tiba-tiba muncul dari trikmu itu. Selain itu, saat ini aku sudah menjadi sangat kuat karena aku sudah menggunakan semua darah iblis yang aku bawa di pakaianku. Kali ini, tamatlah riwayatmu, Rid Archie!!," ucap Duke Remy.

Setelah Duke Remy mengatakan itu, Duke Remy langsung melancarkan serangan dengan pedang miliknya. Disaat yang bersamaan, semua batang pohon yang muncul di belakang tubuhnya pun juga melesat ke arahku untuk menyerangku. Duke Remy berniat untuk menyerangku dengan 2 jenis serangan miliknya.

"Jika aku menahan serangan pedang miliknya, serangan batang-batang pohon itu akan mengenai dan melukaiku. Lalu jika aku menahan serangan batang-batang pohon itu, serangan pedang miliknya lah yang akan mengenai dan melukaiku. Selain itu, aku tidak bisa menghindari serangan-serangan itu dengan sempurna saat ini. Dengan serangan sebanyak itu, kemungkinan akan ada serangan yang berhasil melukaiku dengan cukup telak. Kalau begitu, sepertinya aku harus meningkatkan kecepatanku dengan menggunakan sihir ini," pikirku sambil melihat Duke Remy yang sedang menyerangku.

Kemudian, disaat serangan Duke Remy hampir mengenaiku, aku dengan cepat langsung menggumamkan sesuatu.

~Light Magic : Movement of Light~

Setelah itu, aku pun langsung menghindari serangan itu dengan bergerak sangat cepat. Serangan pedang Duke Remy dan batang-batang pohon yang muncul dari belakang tubuhnya pun hanya mengenai udara saja karena aku sudah menghindari serangan itu. Duke Remy terlihat terkejut karena aku telah menghindari serangan itu dan beliau saat ini sedang mencari keberadaanku yang telah menghilang dari hadapannya.

"Dia menghilang ?! Dimana dia ?!," ucap Duke Remy.

"Saya ada disini, tuan Duke Remy," ucapku yang kini telah berada di belakang Duke Remy.

Duke Remy pun langsung menoleh ke belakangnya untuk melihatku. Lalu saat Duke Remy sudah menoleh ke belakang, aku dengan cepat langsung menyerangnya dengan pedangku yang cahayanya kini sudah berubah menjadi warna hijau. Cahaya Aurora yang ada di atas pun juga sudah berubah menjadi warna hijau. Lalu, serangan yang aku lancarkan pun berhasil mengenai dan melukai tubuh Duke Remy dengan telak. Aku berhasil melukai Duke Remy dan memberinya luka tebasan dari perut bagian kirinya hingga ke bahu kanannya, hampir seperti luka tebasan yang aku berikan sebelumnya. Darah pada luka tebasan itu pun mengalir keluar dengan cukup deras.

Sementara itu, Duke Remy terlihat terkejut setelah aku berhasil melukai tubuhnya. Duke Remy pun kemudian langsung berlutut sambil memegangi luka tebasan itu dengan kedua tangannya. Melihat Duke Remy yang berlutut, aku bersiap untuk menyerang Duke Remy kembali. Tetapi batang-batang pohon yang muncul dari belakang tubuh Duke Remy tiba-tiba bergerak ke arahku dan langsung menyerangku. Aku pun langsung menebas dan memotong batang-batang pohon itu. Lalu ketika batang-batang pohon itu sudah berhasil aku potong, tiba-tiba dihadapanku muncul tebasan berwarna hitam yang cukup besar yang sedang melesat ke arahku. Sebelum tebasan berwarna hitam itu mengenaiku, aku langsung mengayunkan pedang milikku untuk memotong tebasan itu. Tebasan itu pun berhasil aku potong menjadi dua. Lalu setelah tebasan itu berhasil dipotong, di belakang tebasan itu terlihat Duke Remy yang sedang melesat ke arahku untuk menyerangku dengan pedangnya. Terlihat darah masih mengalir keluar dari luka tebasan yang berasal dari seranganku sebelumnya. Kemudian, Duke Remy pun kini sudah berada di hadapanku dan langsung mengayunkan pedangnya itu kepadaku. Tetapi aku kembali menghindari serangan itu dengan bergerak sangat cepat yang membuatku kini sudah berada di belakang Duke Remy lagi. Aku kemudian langsung menyerang Duke Remy dengan pedang milikku tepat di belakang tubuhnya. Aku menyerangnya tepat di bagian batang-batang pohon yang tumbuh di belakang tubuhnya. Aku menebas bagian tubuh tempat tumbuhnya batang-batang pohon itu dan kemudian langsung memotong semua batang pohon yang tumbuh itu. Tubuh bagian belakang Duke Remy pun kini sudah dipenuhi oleh cukup banyak luka akibat aku yang berhasil menyerang tubuh bagian belakangnya. Batang-batang pohon yang sebelumnya tumbuh di belakang tubuhnya pun kini sudah tidak pulih atau tumbuh kembali setelah aku potong, berbeda dengan sebelumnya. Mungkin karena barusan aku berhasil memotong batang-batang pohon itu tepat di bagian yang menyatu dengan tubuh Duke Remy. Maka dari itu batang-batang pohon itu tidak pulih atau tumbuh kembali setelah aku potong.

Sementara itu, Duke Remy terlihat seperti sedang meringis kesakitan setelah aku berhasil menyerang bagian belakang tubuhnya. Namun, tidak lama setelah aku berhasil menyerang bagian belakang tubuhnya, Duke Remy langsung berbalik dengan cepat untuk menyerangku dengan pedang miliknya. Namun aku kembali dapat menghindari serangan itu dengan bergerak sangat cepat dan kini aku sudah berada di belakang Duke Remy kembali. Setelah itu, aku langsung menendang bagian belakang Duke Remy dan membuatnya terhempas ke atas. Duke Remy terhempas ke atas sambil melihat cahaya berwarna hijau yang ada di atasnya. Tidak lama setelah Duke Remy melihat cahaya berwarna hijau itu, tebasan angin langsung menyerang tubuh bagian depan Duke Remy secara tiba-tiba. Tebasan itu berhasil melukai tubuh Duke Remy dengan telak. Darah pun langsung mengalir keluar dari luka tebasan itu.

Setelah Duke Remy terkena tebasan itu, Duke Remy yang sebelumnya terhempas ke atas pun langsung jatuh ke bawah dan menghantam lantai di bawahnya. Tidak lama setelah Duke Remy jatuh dan menghantam lantai, Duke Remy mulai bangkit dan berdiri kembali. Terlihat tubuh Duke Remy, baik tubuh bagian depan atau tubuh bagian belakangnya saat ini sudah dipenuhi oleh banyak luka. Lalu ketika Duke Remy sudah berdiri kembali, Duke Remy langsung menoleh dan melihat ke arahku. Duke Remy pun langsung mengatakan sesuatu kepadaku dengan nada suara yang terdengar seperti orang yang sedang kesal atau marah.

"Apa-apaan ini ?! Kenapa kamu masih bisa melukai tubuhku, Rid Archie ?!?! Aku sudah menggunakan dan memasukkan semua darah iblis yang aku bawa di pakaianku ke dalam tubuhku. Seharusnya aku saat ini sudah menjadi sangat kuat dari sebelumnya, armor yang aku kenakan pun juga seharusnya menjadi lebih kuat dan lebih tebal daripada sebelumnya. Tetapi, kenapa kamu masih bisa melukaiku ?!?!," ucap Duke Remy.

Setelah mendengar perkataan Duke Remy, aku pun langsung menanggapi perkataannya itu.

"Bukankah saya sudah bilang sebelumnya, tuan Duke Remy ? Tidak peduli seberapa banyak anda meningkatkan kekuatan anda dan memperkuat armor yang anda kenakan, sihir cahaya milik saya akan selalu dapat menembus armor yang anda kenakan dan melukai tubuh anda. Perkataan saya itu bukanlah sebuah gertakan, tetapi adalah kenyataan," ucapku.

"Sihir cahaya, sihir cahaya, sihir cahaya terus yang sejak tadi kamu katakan!!!. Aku tidak percaya orang sepertimu bisa menggunakan sihir seperti itu!!!," ucap Duke Remy.

Setelah itu, Duke Remy kembali melesat dengan cepat ke arahku. Disaat Duke Remy sedang melesat ke arahku, cahaya Aurora yang berada di langit-langit pun telah berganti warna dari warna hijau menjadi warna putih. Kemudian, Duke Remy pun kini sudah berada tepat di hadapanku. Duke Remy pun langsung menyerangku dengan pedangnya itu.

"Matilah kau, Rid Archie!!!," ucap Duke Remy.

Tetapi sebelum serangan pedang Duke Remy mengenaiku, aku langsung bergerak dengan sangat cepat dengan menggunakan sihir cahaya dan kini aku sudah berada di samping Duke Remy. Setelah berada di samping Duke Remy, aku pun langsung mengangkat tangan kananku yang sedang memegang pedang milikku. Pedang milikku kini kembali bercahaya putih seperti semula setelah cahaya Aurora yang ada di atas sana juga berubah warna menjadi warna putih.

"Begitu ya, jadi anda tetap tidak mempercayainya. Ya sudahlah, lagipula saya juga tidak peduli mau anda percaya atau tidak. Tetapi, setidaknya terimalah tebasan yang berasal dari sihir cahaya yang asli ini," ucapku sambil mengangkat tangan kananku.

Kemudian, aku menggerakan tangan kananku ke bawah dan mengayunkan pedangku juga ke bawah. Aku mengayunkan pedangku ke lengan kanan Duke Remy yang sedang memegang pedang miliknya. Aku mengayunkan pedang itu dengan cepat hingga akhirnya aku pun berhasil memotong lengan kanan Duke Remy dengan pedang itu. Lengan kanan Duke Remy yang baru saja terpotong pun langsung terlempar ke udara. Duke Remy terlihat sangat terkejut begitu melihat lengan kanannya yang baru saja terpotong itu sedang terlempar ke udara.

-Bersambung