Chereads / Peace Hunter / Chapter 396 - Chapter 396 : Kekhawatiran Rid

Chapter 396 - Chapter 396 : Kekhawatiran Rid

Beberapa menit kemudian, di luar gedung tengah akademi.

Terlihat nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles, Chloe dan orang-orang yang sebelumnya berada di lantai 1 gedung tengah sedang berkumpul di tempat itu. Nona Karina terlihat sedang menggunakan sihirnya untuk menciptakan batang-batang pohon berukuran besar dan panjang yang akan digunakan untuk mengevakuasi orang-orang yang ada di lantai 2 sampai lantai 10 gedung tengah. Nona Karina awalnya juga ingin mengevakuasi orang-orang yang ada di lantai bawah gedung tengah, tepatnya di perpustakaan akademi, tetapi setelah mengetahui kalau tidak ada satupun orang di lantai itu, nona Karina memilih untuk mengabaikannya. Setelah batang-batang pohon itu telah diciptakan, batang-batang pohon itu langsung bergerak melewati dedaunan yang merupakan langit-langit labirin untuk menuju lantai 2 sampai lantai 10 gedung tengah.

Sementara itu, Ratu Kayana terlihat sedang berjalan perlahan ke arah bagian dalam labirin dan meninggalkan mereka yang sedang berkumpul. Nona Violetta yang melihat Ratu Kayana sedang berjalan meninggalkan mereka pun langsung menghampiri Ratu Kayana dan mencoba untuk menghentikannya.

"Tunggu sebentar, Yang Mulia Ratu. Anda mau kemana ?," tanya nona Violetta.

"Aku hanya ingin melihat-lihat bagian dalam labirin ini saja karena sejak tadi aku hanya berada di dalam gedung tengah saja. Jadi aku belum merasakan sensasi berada di dalam labirin ini," ucap Ratu Kayana.

Nona Violetta hanya terdiam setelah mendengar perkataan Ratu Kayana.

"Di bagian dalam labirin ini masih ada banyak orang-orang yang sudah berubah menjadi iblis kan ?," tanya Ratu Kayana.

"Iya, Yang Mulia Ratu. Tidak hanya orang-orang yang sudah berubah menjadi iblis saja, tetapi masih ada juga orang-orang biasa yang belum berubah menjadi iblis yang ikut menyerang akademi ini. Sepertinya orang-orang itu adalah bawahan dari 'orang itu' atau mungkin mereka saling bekerja sama untuk menyerang akademi ini," ucap nona Violetta.

"Hmmm begitu ya. Kalau begitu aku akan pergi untuk melihat-lihat bagian dalam labirin ini dulu sekaligus untuk menghilangkan rasa frustasiku," ucap Ratu Kayana.

Setelah Ratu Kayana mengatakan itu, tekanan aura yang cukup kuat tiba-tiba muncul di tempat itu. Nona Violetta dan semua orang yang ada di tempat itu pun terkejut ketika mereka merasakan adanya tekanan aura yang tiba-tiba muncul itu. Tetapi tekanan aura itu hanya muncul sebentar, tekanan aura itu tiba-tiba langsung menghilang bersamaan dengan Ratu Kayana yang terlihat sedang menghela nafasnya. Setelah Ratu Kayana menghela nafasnya, Ratu Kayana lalu menoleh ke arah nona Violetta.

"Kamu tolong jaga tempat ini, Violetta. Sekaligus aku minta tolong kepadamu untuk menjaga Charles dan Chloe," ucap Ratu Kayana.

Nona Violetta yang sebelumnya terkejut karena merasakan tekanan aura yang tiba-tiba muncul, langsung menanggapi perkataan Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap nona Violetta.

Setelah itu, Ratu Kayana pun kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju bagian dalam labirin.

Sementara itu, Charles dan Chloe terlihat hanya diam saja ketika melihat Ratu Kayana yang berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Ibunda...," ucap Chloe.

"Kamu tidak perlu khawatir tentang ibundamu, Chloe," ucap nona Karina yang tiba-tiba berbicara kepada Chloe.

Chloe yang mendengar suara nona Karina pun langsung menoleh ke arahnya.

"Nona Karina ?," ucap Chloe.

"Beliau hanya ingin menghilangkan rasa frustasinya karena tidak bisa mengalahkan tuan Duke Remy, padahal beliau adalah penyihir terkuat di kerajaan ini. Kamu dan Charles tenang saja, setelah beliau sudah menghilangkan rasa frustasinya, beliau juga akan langsung kembali ke tempat ini," ucap nona Karina.

"Begitu ya, baiklah, nona Karina. Tetapi ngomong-ngomong, setelah mendengar perkataan nona Karina barusan, entah kenapa nona Karina seperti kenal dekat dengan ibunda," ucap Chloe.

"Ya, aku memang kenal dekat dengan ibundamu," ucap nona Karina.

-

Sekitar 30 menit kemudian.

Orang-orang yang berada di lantai 2 sampai lantai 10 gedung tengah telah berhasil dievakuasi oleh nona Karina dengan menggunakan sihirnya. Orang-orang yang dievakuasi oleh nona Karina itu ada yang sudah sadarkan diri dengan luka yang telah pulih sepenuhnya dan ada juga yang belum sadarkan diri. Beberapa dari mereka yang belum sadarkan diri ada yang luka-luka pada tubuh mereka sudah pulih dan sisanya terlihat masih memiliki luka di tubuh mereka. Orang-orang itu saat ini sedang berkumpul bersama dengan orang-orang yang sebelumnya berada di lantai 1.

Sementara itu, Duke San Minerva saat ini yaitu Duke Dylan dan Duke San Angela saat ini yaitu Duke Neil terlihat sedang berbicara dengan nona Karina yang telah selesai mengevakuasi orang-orang dari lantai 2 sampai lantai 10. Duke Dylan dan Duke Neil terlihat telah pulih kembali dari luka-luka yang mereka alami setelah sebelumnya diserang oleh Duke Remy dan para pengawalnya.

"Terima kasih karena telah menyelamatkan hidupku beserta istriku, kepala akademi. Aku sebelumnya merasakan kalau kematianku sudah semakin dekat, tetapi tiba-tiba ada sebuah butiran berwarna putih yang menyentuhku dan setelah itu tiba-tiba aku langsung pulih kembali dari semua luka yang aku alami," ucap Duke Dylan.

"Iya, aku pun juga sama. Aku juga berterima kasih kepada anda karena telah menyelamatkanku dan juga istriku, kepala akademi," ucap Duke Neil.

"Sama-sama, tuan Dylan, tuan Neil. Tetapi saya perlu meluruskan satu hal. Saya hanya menolong kalian berdua dengan mengevakuasi kalian dari tempat kalian berada untuk menuju ke tempat ini. Saya bukanlah orang yang menyelamatkan hidup kalian dengan menyembuhkan luka pada tubuh kalian," ucap nona Karina.

"Anda bukanlah orang yang menyembuhkan luka-luka di tubuh kami ?," tanya Duke Dylan.

"Iya, itu bukan saya, tuan Dylan," ucap nona Karina.

"Jika bukan anda, lalu siapa yang menyelamatkan kami, kepala akademi ?," tanya Duke Neil.

"Orang yang telah menyelamatkan hidup kalian dengan menyembuhkan kalian adalah seorang murid bernama Rid Archie," ucap nona Karina.

Duke Dylan dan Duke Neil pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina.

"Rid Archie ?! Apakah yang anda katakan itu adalah benar, kepala akademi ?! Aku kenal dengan murid bernama Rid Archie itu," ucap Duke Neil.

Duke Neil memang kenal dengan Rid karena saat Rid dipenjara di penjara San Sabaneta, orang yang berada dalam satu ruangan dengan Rid adalah Duke Neil.

"Iya, apa yang saya katakan barusan adalah benar. Rid Archie lah yang telah menyembuhkan dan menyelamatkan kalian berdua," ucap nona Karina.

"Aku tidak menyangka kalau dia lah yang telah menyelamatkan kami," ucap Duke Neil.

Setelah Duke Neil mengatakan itu, tiba-tiba terdengar suara dentuman yang sangat keras.

*BUMMMMM

Suara dentuman itu berasal dari bagian dalam labirin yang tidak jauh dari tempat mereka berada. Orang-orang yang ada di tempat itu pun langsung terkejut begitu mendengar suara dentuman itu.

"Suara dentuman apa itu ? Suara dentuman itu sangat keras sekali," ucap Duke Dylan.

"Iya, anda benar, tuan Dylan. Suara dentuman itu sangat keras sekali, sepertinya kita harus mengeceknya," ucap Duke Neil.

Duke Neil dan Duke Dylan berniat untuk mengecek ke tempat munculnya suara dentuman itu. Tetapi nona Karina dengan cepat langsung menghentikan mereka bahkan sebelum mereka sempat untuk melangkah pergi.

"Kalian berdua tidak perlu mengeceknya. Suara dentuman itu kelihatannya berasal dari Yang Mulia Ratu yang sedang menghilangkan rasa frustasinya," ucap nona Karina.

"Suara itu berasal dari Yang Mulia Ratu ? Dan apa maksud perkataan anda yang bilang Yang Mulia Ratu sedang menghilangkan rasa frustasinya ?," tanya Duke Neil yang terlihat bingung.

"Banyak hal yang terjadi selama kalian berdua masih berada di arena turnamen akademi," ucap nona Karina.

Setelah nona Karina mengatakan itu, tiba-tiba suara dentuman yang sangat keras kembali terdengar.

*BUMMMMM

Tetapi suara dentuman itu kali ini bukan berasal dari bagian dalam labirin, melainkan berasal dari dalam gedung tengah. Gedung tengah pun terlihat sedang bergetar dan berguncang setelah munculnya suara dentuman yang besar itu. Guncangan yang terjadi di gedung tengah juga dapat dirasakan oleh orang-orang yang berada di tempat itu karena jarak tempat itu dengan gedung tengah sangat dekat. Orang-orang di tempat itu pun kembali terkejut begitu mereka mendengar suara dentuman itu dan juga merasakan adanya getaran yang terjadi di tempat mereka.

"Kali ini apa lagi ? Suara dentuman yang sangat besar tiba-tiba terdengar dari dalam gedung tengah akademi. Selain itu, tempat ini pun juga tiba-tiba bergetar dan berguncang," ucap Duke Dylan.

Nona Karina hanya diam saja dan tidak menanggapi perkataan Duke Dylan. Nona Karina hanya diam sambil melihat ke arah pintu masuk gedung tengah akademi yang sudah tertutup oleh dinding es yang sangat tebal yang sebelumnya dibuat oleh Rid.

"Sepertinya pertarungan di antara mereka semakin bertambah sengit. Apapun yang terjadi, jangan sampai kamu kalah dari tuan Duke Remy, Rid," pikir nona Karina.

-

Kembali ke lantai 1 gedung tengah.

Pertarungan antara aku dan Duke Remy masih berlangsung di tempat ini. Duke Remy saat ini sudah bertambah semakin kuat setelah beliau terus memasukkan darah iblis ke dalam tubuhnya. Aku sebelumnya sudah berusaha untuk menghentikan Duke Remy yang ingin memasukkan darah iblis ke dalam tubuhnya itu, tetapi Duke Remy selalu memiliki cara lain agar beliau bisa memasukkan darah iblis ke dalam tubuhnya itu tanpa bisa aku hentikan. Entah sudah berapa banyak darah iblis yang sebelumnya berada di dalam alat suntik yang beliau bawa yang telah beliau masukkan ke dalam tubuh beliau. Jika dihitung dari 2 buah alat suntik yang sebelumnya beliau gigit dan membuat darah iblis yang berada di dalam alat suntik itu langsung masuk ke dalam tubuhnya lewat mulutnya, sepertinya Duke Remy saat ini sudah memasukkan darah iblis yang berasal dari 5 buah alat suntik ke dalam tubuhnya. Jika dihitung sebelum itu, pastinya sudah lebih dari 5 buah alat suntik yang darah iblisnya sudah beliau masukkan ke dalam tubuhnya. Karena itu, saat ini Duke Remy sudah menjadi lebih kuat daripada dirinya yang sebelumnya. Bahkan meskipun saat ini aku sudah memakai 50% kekuatan ~Light Magic~ milikku untuk digabungkan dengan sihir api yang menyelimuti pedangku, aku saat ini tidak bisa melukai tubuh Duke Remy dengan pedang milikku. Serangan pedang milikku selalu dapat ditahan oleh armor yang dikenakan oleh Duke Remy. Armor yang dikenakan oleh Duke Remy saat ini sudah menjadi armor yang lebih kuat dan tebal daripada sebelumnya.

Sementara itu, aku saat ini sedang menjaga jarak dengan Duke Remy sambil terus melihat ke arahnya. Aku saat ini sudah terluka cukup parah karena terkena serangan Duke Remy. Kemudian, aku pun langsung menyembuhkan seluruh luka yang ada pada tubuhku.

~Full Healing~

Seluruh luka pada tubuhku pun langsung pulih setelah aku sembuhkan dengan sihir penyembuhanku. Setelah menyembuhkan lukaku, aku kembali bersiap untuk menyerang Duke Remy dengan memegang pedang milikku yang saat ini sudah diselimuti oleh api yang hampir keseluruhan warnanya sudah berubah menjadi putih. Api yang menyelimuti pedangku pun juga menjadi lebih bersinar terang daripada sebelumnya. Ini dikarenakan aku yang telah menggunakan 50% kekuatan ~Light Magic~ milikku untuk digabungkan dengan sihir api yang menyelimuti pedangku. Karakteristik ~Light Magic~nya jadi terlihat dengan jelas setelah aku meningkatkan kekuatan ~Light Magic~ku itu.

Sementara itu, Duke Remy hanya terlihat biasa saja ketika melihat aku yang sedang bersiap untuk menyerangnya. Duke Remy kemudian mengatakan sesuatu kepadaku.

"Lebih baik kamu menyerah saja, Rid Archie. Itu karena kamu tidak akan bisa mengalahkanku. Coba lihat sekarang, bahkan dengan sihir api aneh yang menyelimuti pedang milikmu, kamu sekarang tidak mampu untuk melukaiku lagi. Aku awalnya memang terkejut ketika melihat sihir api yang menyelimuti pedang milikmu itu tiba-tiba mulai berubah warna menjadi putih. Sihir api itu pun juga mengeluarkan cahaya yang terang. Aku pikir sihir api milikmu itu adalah sihir api yang digabungkan dengan sihir cahaya. Tetapi setelah dipikir-pikir, itu adalah hal yang mustahil karena tidak mungkin kamu yang merupakan manusia bisa menggunakan sihir cahaya,"

"Memang ada beberapa manusia atau ras lain yang bisa menggunakan sihir cahaya, tetapi itu karena mereka mendapatkan semacam ~Blessing~ dari para Malaikat yang membuat mereka jadi bisa menggunakan sihir cahaya. Rumornya, salah satu contoh dari ras lain selain Malaikat yang bisa menggunakan sihir cahaya adalah para pemimpin dari Holy Knights, prajurit milik Holy Kingdom, Svetais. Jika rumor itu benar, maka itu wajar bagi mereka bisa menggunakan sihir cahaya, karena mereka merupakan orang-orang yang sangat kuat yang dipercayai untuk menjadi pemimpin para prajurit Holy Kingdom yang letaknya persis di bawah tempat tinggal para Malaikat. Para Malaikat tentu tidak akan ragu untuk memberikan ~Blessing~ kepada para pemimpin itu karena Holy Kingdom yang berada di bawah tempat tinggal mereka juga merupakan benteng pertahanan bagi tempat tinggal mereka. Bagi mereka yang ingin menyerang tempat tinggal para Malaikat, maka mereka harus melewati Holy Kingdom terlebih dahulu. Wajar bagi mereka untuk memberikan ~Blessing~ kepada para pemimpin prajurit Holy Kingdom untuk membuat mereka semakin kuat agar Holy Kingdom tidak dapat dengan mudah ditaklukan apabila ada yang menyerang Holy Kingdom ataupun tempat tinggal para Malaikat,"

"Tetapi itu tidak wajar jika kamu bisa menggunakan sihir cahaya. Kamu hanyalah seorang murid akademi jadi tidak mungkin kamu mendapatkan ~Blessing~ dari para Malaikat. Jadi tidak mungkin sihir api berwarna putihmu itu adalah hasil penggabungan sihir api dengan sihir cahaya. Itu pasti hanyalah sihir api aneh yang diciptakan olehmu," ucap Duke Remy.

Setelah mendengar perkataan Duke Remy, aku pun langsung terdiam sambil memikirkan sesuatu.

"Sepertinya Duke Remy tidak percaya kalau aku bisa menggunakan sihir cahaya. Padahal sihir api yang menyelimuti pedang milikku sudah terlihat jelas seperti karakteristik pada sihir cahaya yaitu berwarna putih dan juga bersinar terang, tetapi Duke Remy tetap tidak percaya," pikirku.

Setelah aku memikirkan itu, Duke Remy pun kembali melanjutkan perkataannya.

"Meskipun kamu bisa menggunakan sihir penyembuhan, aku akan terus menyerangmu sampai kamu tidak bisa menggunakan sihir penyembuhanmu itu lagi, Rid Archie. Saat ini, aku bisa terus menyerangmu dan melukaimu. Sementara kamu sama sekali tidak bisa melukaiku. Bukankah itu sudah membuktikan siapa yang akan memenangkan pertarungan ini, Rid Archie ?," tanya Duke Remy.

Aku hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Duke Remy. Aku kembali memikirkan sesuatu dalam diamku.

"Aku awalnya sengaja hanya menggunakan sedikit kekuatan ~Light Magic~. Selain karena aku tidak mau membuat ~Light Magic~ yang aku gunakan menjadi mencolok, aku juga belum pernah sama sekali menggunakan ~Light Magic~ dengan kekuatan penuh. Sebelumnya aku hanya berlatih menggunakan ~Light Magic~ ataupun ~Dark Magic~ dengan menggunakan sedikit kekuatan dari kedua sihir itu. Alasannya karena aku khawatir apabila ada suatu efek samping apabila aku menggunakan kedua sihir itu dengan kekuatan penuh. Karena normalnya kedua sihir itu bukanlah sihir yang bisa manusia gunakan, makanya aku sedikit khawatir apabila aku menggunakan kedua sihir itu dengan kekuatan penuh,"

"Sebelumnya, aku memang sudah mempelajari berbagai sihir dan teknik dari kedua sihir itu dari buku, mulai dari sihir dan teknik skala kecil hingga skala yang sangat besar. Tetapi aku hanya pernah melatih dan mempraktekkan sihir dan teknik skala kecil saja karena sihir dan teknik itu hanya membutuhkan sedikit kekuatan dari kedua sihir itu. Aku sama sekali belum pernah melatih dan mempraktekkan sihir dan teknik dalam skala besar yang membutuhkan banyak kekuatan dari kedua sihir itu,"

"Kali ini, sedikit kekuatan dari ~Light Magic~ sepertinya tidak akan bisa untuk mengalahkan tuan Duke Remy. Bahkan meskipun aku telah menggunakan 50% dari kekuatan ~Light Magic~ untuk digabungkan dengan sihir api yang menyelimuti pedangku, pedangku tetap tidak mampu untuk melukai tubuh tuan Duke Remy. Sepertinya kali ini aku harus menggunakan kekuatan penuh dari ~Light Magic~ milikku. Aku akan menyelimuti pedang milikku hanya dengan ~Light Magic~ saja, aku tidak akan menggabungkannya dengan sihir lain. Entah apakah aku akan mendapatkan efek samping apabila menggunakan kekuatan penuh dari sihir ini, tetapi aku tidak peduli. Aku juga tidak peduli apabila sihir ini akan terlihat mencolok, lagipula di tempat ini tidak ada orang lain selain kami berdua. Jika aku tidak menggunakan sihir ini dengan kekuatan penuh, aku tidak akan bisa untuk mengalahkan tuan Duke Remy," pikirku.

Setelah memikirkan itu, aku kemudian melihat dan memperhatikan pedang milikku yang masih diselimuti oleh sihir api berwarna putih.

"Selain itu, meskipun pedang ini sudah diperkuat dengan ~Weapon Enhance~, Mana ataupun dengan sihir seperti ~Light Magic~, sepertinya pedang dari akademi ini tidak akan cukup untuk melukai dan mengalahkan tuan Duke Remy karena pada dasarnya, sebelum pedang ini dipertajam dengan ~Weapon Enhance~, pedang ini adalah pedang yang tumpul. Aku harus menggunakan pedang yang aslinya adalah pedang yang tajam. Sepertinya aku harus menggunakan 'pedang itu'. Lagipula 'pedang itu' terlihat sangat cocok apabila digabungkan dengan ~Light Magic~," pikirku.

Setelah itu, aku menghilangkan sihir api dan sihir cahaya yang menyelimuti pedang milikku. Kemudian, aku kembali menaruh pedang itu di pinggangku. Duke Remy terlihat bingung dengan apa yang aku lakukan.

"Kenapa kamu menaruh pedangku kembali, Rid Archie ? Apa kamu sudah memutuskan untuk menyerah ?," tanya Duke Remy.

Aku pun langsung menanggapi pertanyaan Duke Remy.

"Tidak, saya tidak memutuskan untuk menyerah, tuan Duke Remy. Saya hanya ingin mengganti pedang agar saya bisa mengalahkan anda," ucapku.

"Mengganti pedang ?," tanya Duke Remy yang bingung.

Duke Remy lalu melihat ke sekitarku dan memperhatikan sekitarku. Sepertinya beliau sedang kebingungan dengan perkataanku yang ingin mengganti pedang. Alasan beliau melihat dan memperhatikan sekitarku sepertinya karena beliau sedang mencari pedang baru yang akan aku gunakan. Beliau tentu tidak akan dapat menemukan pedang baru itu di sekitarku karena pedang baru itu belum aku ambil.

Setelah itu, aku mengarahkan tangan kananku ke depan.

~Storage~

Dari telapak tanganku, muncul sebuah lingkaran berwarna hitam yang luasnya hampir sama dengan luas telapak tanganku. Duke Remy terlihat terkejut dengan lingkaran hitam yang tiba-tiba muncul itu.

"Apa itu ?," tanya Duke Remy.

Setelah lingkaran hitam itu muncul, aku lalu memasukkan tangan kananku ke dalam lingkaran berwarna hitam itu. Tidak lama kemudian, aku pun langsung mengeluarkan tangan kananku dari dalam lingkaran berwarna hitam itu. Aku mengeluarkan tangan kananku sambil memegang sebuah pedang yang masih tertutup oleh sarung pedang yang menyelimuti pedang itu. Pedang yang aku ambil itu memiliki gagang pedang dan sarung pedang yang berwarna dominan putih. Selain warna putih, ada juga warna emas pada beberapa bagian gagang pedang dan sarung pedang itu. Pedang yang aku ambil inilah yang akan aku gunakan untuk mengalahkan Duke Remy.

-Bersambung.