*DUMMMMM
Suara benturan pun terdengar keras akibat Duke Remy yang baru saja menghantam dinding. Debu asap pun langsung bermunculan dan menyelimuti sekitar tempat Duke Remy yang menghantam dinding. Sementara itu, nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles dan Chloe terlihat terkejut begitu mengetahui mereka sudah berhasil diselamatkan dari batang-batang pohon yang melilit tubuh mereka. Padahal mereka sebelumnya telah berusaha untuk melepaskan diri dari lilitan batang-batang pohon itu, tetapi tidak bisa karena batang-batang yang melilit tubuh mereka sangatlah keras dan kuat. Mereka tidak menyangka kalau batang-batang pohon itu dapat dipotong dengan mudah. Selain terkejut begitu mengetahui kalau mereka telah diselamatkan, mereka juga terkejut saat melihat orang yang sudah menyelamatkan mereka sekaligus orang yang baru saja menyerang dan menghempaskan Duke Remy. Orang itu adalah Rid.
"Rid.....," ucap nona Karina.
Sementara itu, setelah aku menghempaskan Duke Remy, aku langsung berbalik dan segera menghampiri nona Karina yang terluka.
"Luka pada tubuh anda cukup parah sekali, nona. Aku akan segera menyembuhkan luka pada tubuh anda. Tidak hanya itu, aku juga akan menyembuhkan yang lainnya," ucapku.
Kemudian, aku pun bersiap untuk menyembuhkan nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles, Chloe dan bahkan orang-orang lainnya yang terluka dan susah tidak sadarkan diri di tempat ini. Aku berniat untuk menyembuhkan mereka sekaligus dengan sihir penyembuhan skala area. Tetapi saat aku sedang bersiap untuk menyembuhkan mereka, batang-batang pohon berwarna hitam dalam jumlah yang cukup banyak tiba-tiba muncul di lantai yang berada di sekitarku. Batang-batang yang baru muncul itu pun langsung melesat ke arahku untuk menyerangku. Aku yang melihat batang-batang pohon itu sedang melesat ke arahku pun langsung bersiap untuk menyerang dan menebas batang-batang pohon itu.
~Flame Sword Art : Full Moon - Great Flame Slash~
Aku lalu berputar dan melancarkan sebuah tebasan api yang melingkar. Tebasan api yang melingkar itu pun langsung memotong batang-batang pohon yang melesat ke arahku dari segala arah. Selain terpotong, batang-batang pohon itu pun juga terbakar setelah terkena serangan yang ku lancarkan.
Setelah berhasil memotong semua batang pohon yang melesat ke arahku, aku mendengar suara tepuk tangan yang berasal dari tempat Duke Remy menghantam dinding yang kini masih dipenuhi oleh debu asap. Suara tepuk tangan itu dibarengi dengan suara langkah kaki seseorang yang juga berasal dari tempat Duke Remy menghantam dinding. Aku pun langsung menoleh ke arah tempat itu ketika aku mendengar suara itu. Tidak lama kemudian, seseorang pun keluar dari kepulan asap yang masih menyelimuti tempat itu. Orang itu adalah Duke Remy. Beliau keluar dari kepulan asap itu sambil terus menepukkan tangannya. Tidak lama setelah beliau keluar dari debu asap itu, beliau pun berhenti melangkah sekaligus berhenti menepukkan tangannya.
"Aku tidak menyangka kalau 'orang itu' yang sebelumnya disebutkan oleh kepala akademi adalah kamu, Rid Archie. Aku mengerti alasan kenapa kepala akademi berkata kalau kamu mungkin dapat mengalahkanku dan membunuhku. Itu karena kamu bahkan dapat menebas dan memotong batang-batang pohon yang berasal dari sihirku dengan pedangmu itu. Padahal sekelas seorang kepala akademi dan seorang komandan prajurit saja tidak mampu untuk memotong batang-batang pohon itu. Selain itu, kamu bahkan dapat menembus armor yang aku kenakan dan melukai tubuhku dengan serangan yang kamu lancarkan sebelumnya. Kamu benar-benar hebat, Rid Archie," ucap Duke Remy.
Apa yang dikatakan oleh Duke Remy adalah benar. Pada tubuh Duke Remy saat ini, tepatnya pada bagian dadanya terdapat luka tebasan yang cukup besar. Luka tebasan itu berasal dari serangan yang dilancarkan oleh Rid sebelumnya saat Rid baru datang tempat ini. Serangan itu berhasil menembus armor yang dikenakan oleh Duke Remy. Bagian armor yang dikenai oleh tebasan itu pun kini sudah retak dan hancur. Lalu pada bagian armor yang hancur itu terlihat tubuh Duke Remy yang sudah mengeluarkan darah karena terkena tebasan yang dilancarkan oleh Rid.
Sementara itu, setelah mendengarkan perkataan Duke Remy, aku pun menoleh ke arah nona Karina dan nona Violetta yang berada di belakangku.
"Jadi sebelumnya nona Karina dan nona Violetta sempat bertarung dengan tuan Duke Remy, tetapi mereka berdua tidak dapat berbuat banyak ketika melawan tuan Duke Remy. Bahkan mereka berdua tidak dapat memotong batang-batang pohon berwarna hitam yang muncul dari lantai,"
"Sepertinya batang-batang pohon berwarna hitam itu sangat keras. Selain itu armor yang dikenakan oleh tuan Duke Remy pun juga sepertinya lebih keras dari batang-batang pohon itu. Syukurlah aku berinisiatif untuk menggabungkan sedikit ~Light Magic~ pada serangan yang ku lancarkan sebelumnya. Karena batang-batang pohon berwarna hitam dan juga armor berwarna hitam yang dikenakan oleh tuan Duke Remy itu pastinya berasal dari ~Dark Magic~, maka serangan dari ~Light Magic~ tentu saja dapat berpengaruh. Jika aku tidak menggabungkan seranganku dengan ~Light Magic~, mungkin seranganku juga tidak akan berpengaruh terhadap batang-batang pohon berwarna hitam itu ataupun kepada armor yang dikenakan Duke Remy," pikirku.
Setelah memikirkan itu, aku mendengar Duke Remy sedang berbicara kembali.
"Meski begitu, kamu terlambat untuk datang kemari, Rid Archie. Aku sudah mengalahkan semua orang yang ada di gedung ini termasuk dengan kepala akademi, mantan putriku yang tidak berguna itu, dan Yang Mulia Ratu beserta putra dan putrinya. Aku juga telah mengalahkan tuan Oliver yang merupakan komandan tertinggi di kerajaan ini. Lalu di lantai teratas gedung ini, aku juga telah mengalahkan semua orang di lantai itu termasuk dengan kedua Duke dan Duchess yang baru. Aku telah mengalahkan mereka semua, mungkin beberapa dari mereka sudah ada yang tewas karena aku tidak memeriksa mereka yang sudah aku serang dan aku kalahkan,"
"Intinya, kedatanganmu kemari sudah terlambat karena kamu sudah tidak bisa lagi melakukan apa-apa mengingat aku sudah mengalahkan semua orang di gedung ini sebelum kamu datang. Tetapi aku tahu alasan kenapa kamu datang terlambat. Itu karena sebelumnya kamu sempat melawan para iblis yang menyerangmu, termasuk dengan beberapa iblis terkuat milikku. Para iblis terkuatku itu sebelumnya sudah aku perintahkan untuk memburu beberapa orang yang aku pilih, salah satunya adalah kamu. Aku terkejut melihat kamu masih bisa hidup setelah diburu dan dikepung oleh para iblis sekaligus bidak terkuatku itu," ucap Duke Remy.
Setelah mendengar perkataan Duke Remy, aku pun langsung menanggapi perkataanya itu.
"Jadi anda yang sudah memerintahkan para iblis itu untuk menyerang saya ? Itu masuk akal, lagipula anda adalah dalang dari penyerangan para iblis ini. Sudah pasti anda dapat memerintahkan para iblis itu. Hanya saja, saya tidak menyangka kalau saya merupakan salah satu target yang harus diburu oleh anda," ucapku.
"Tentu saja aku memutuskan untuk menjadikanmu sebagai salah satu target buruanku. Kamu sudah menggagalkan rencana yang sebelumnya aku buat. Aku sebelumnya sudah merencanakan untuk membunuh Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia saat ~Matchmaking Battle~ digelar. Tetapi kamu tiba-tiba berpacaran dengan putri Irene dan membuat rencanaku gagal karena putri Irene yang sudah memiliki kekasih, tidak akan bisa lagi menjadi peserta ~Matchmaking Battle~. Meski begitu, aku masih memiliki cara lain agar putri Irene dapat mengikuti ~Matchmaking Battle~ lagi, yaitu dengan membunuhmu. Tetapi kamu dapat menggagalkan rencana pembunuhan terhadap dirimu sendiri seperti saat kamu mau dibunuh oleh para prajurit tuan Darwin ketika kamu sedang mengikuti ujian di kediamannya maupun saat kamu mau dibunuh oleh Enzo dan yang lainnya di hutan Hevea. Kamu dapat menggagalkan semua rencana pembunuhan terhadapmu,"
"Oleh karena itu, aku berpikir kalau rencana pembunuhan terhadap Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia saat ~Matchmaking Battle~ digelar sudah gagal total karena kamu selalu menggagalkan rencana yang aku buat agar putri Irene dapat berpartisipasi kembali di acara itu. Maka dari itu, aku memutuskan untuk membuat rencana pembunuhan yang lain yaitu dengan menyerang akademi ini seperti ini, yaitu disaat akademi ini sedang mengadakan turnamen akademi. Disaat yang sama, aku juga memerintahkan para iblis ciptaanku dan juga orang-orang yang bekerja sama denganku untuk menyerang seluruh wilayah di kerajaan San Fulgen ini. Jika seluruh wilayah San Fulgen ini diserang, para prajurit di kerajaan ini akan terpencar ke seluruh wilayah kerajaan ini untuk melawan mereka. Penjagaan di akademi ini pun akan longgar karena para prajurit kerajaan akan terpencar ke wilayah lain. Jadi menyerang Yang Mulia Ratu, tuan Louis selaku kepala keluarga San Lucia beserta dengan nona Arlet yang sedang berada di akademi ini akan cukup mudah. Hasilnya seperti yang kamu lihat, Yang Mulia Ratu saat ini sudah terluka cukup parah. Tuan Louis dan nona Arlet sebelumnya juga telah aku buat mengalami luka yang cukup parah. Hanya tinggal sebentar lagi aku akan dapat membunuh mereka,"
"Jadi lebih baik sekarang kamu menyingkir dari hadapanku, Rid Archie. Kamu tidak akan bisa menggagalkan rencanaku kali ini. Kamu memang bisa melukai tubuhku dan memotong batang-batang pohon yang berasal dari sihirku, tetapi kamu tetap tidak akan bisa mengalahkanku. Aku masih mempunyai beberapa suntikan berisi darah iblis yang dapat membuat tubuhku pulih kembali sekaligus meningkatkan kekuatan sihirku kembali. Jika kamu mencoba untuk menggagalkan rencanaku lagi, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu. Atau aku akan membunuh orang-orang terdekatmu lagi, sama seperti aku membunuh orang-orang di kampung halamanmu, yaitu di desa Aston," ucap Duke Remy.
Aku sama sekali tidak terkejut setelah mendengar perkataan Duke Remy. Aku hanya terdiam setelah mendengar perkataan Duke Remy. Tidak lama setelah itu, aku pun mulai berbicara kepada Duke Remy.
"Begitu ya, jadi anda yang telah membunuh orang-orang yang berada di desa Aston sekaligus menghancurkan desa itu," ucapku.
"Iya, itu benar," ucap Duke Remy.
Setelah itu, tiba-tiba nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles dan Chloe terlihat sangat terkejut. Mereka semua terkejut sambil memegangi leher mereka. Alasan mereka terkejut karena mereka merasakan kalau tekanan aura yang ada di tempat itu menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Tekanan aura di tempat itu membuat udara menjadi sangat berat dan membuat mereka kesulitan untuk bernafas. Tekanan aura itu juga membuat mereka tidak bisa bergerak dan juga tidak bisa berbicara.
Sementara itu, Duke Remy juga merasakan kalau tekanan aura di tempat itu tiba-tiba berubah menjadi lebih kuat. Duke Remy merasakan aura itu sambil melihat dan memperhatikan ke arah Rid.
"Tekanan aura ini benar-benar sangat kuat. Beruntung aku sudah meminum banyak darah iblis dan juga memperkuat tubuhku dengan armor ini. Jika tidak, efek dari tekanan aura ini akan mempengaruhiku sepenuhnya sehingga aku tidak bisa bergerak dan kesulitan bernafas. Walaupun armor ini tidak melindungiku sepenuhnya dari tekanan aura ini, tetapi setidaknya armor ini hanya membuatku terkena sebagian efek dari tekanan aura itu dan membuatku masih bisa bergerak,"
"Sepertinya yang dikatakan oleh kepala akademi itu benar. Tekanan aura ini berasal dari orang yang akan datang ke tempat ini, yaitu Rid Archie. Bagaimana bisa dia memiliki tekanan aura sekuat ini yang bahkan melebihi tekanan aura yang biasanya dikeluarkan oleh Yang Mulia Ratu ?," pikir Duke Remy.
Sementara itu, aku yang sebelumnya baru mengetahui fakta kalau memang Duke Remy lah yang telah menghancurkan desa Aston dan membunuh para warganya pun kembali berbicara kepada Duke Remy.
"Tuan Duke Remy, anda merupakan dalang dari penyerangan terhadap akademi ini. Akibat ulah anda, banyak orang di akademi ini yang telah terluka, di antaranya adalah teman-temanku. Di antara para orang yang telah terluka itu, pasti ada beberapa dari mereka yang telah tewas. Sebagai ketua Elevrad di akademi ini, saya harus menghentikan anda agar anda tidak melakukan penyerangan lagi terhadap akademi ini,'
"Selain itu, anda juga merupakan dalang dari penyerangan terhadap kampung halaman saya yaitu desa Aston dan membunuh semua orang yang tinggal disana. Sesuai janji saya dengan para warga desa Aston yang telah tewas itu, saya akan membunuh anda dengan tangan saya sendiri!," ucapku.
Setelah itu, aku melesat dengan cepat ke arah Duke Remy. Aku melesat dengan cepat sambil melancarkan tebasan ke arahnya.
~Lightning Sword Art : Lightning Speed Slash~
Aku melesat dan melancarkan serangan yang sangat cepat ke arah Duke Remy, tetapi Duke Remy dapat dengan mudah menahan seranganku itu dengan menggunakan pedang miliknya yang telah diselimuti oleh aura sihir berwarna hitam. Kedua pedang kami pun saling beradu.
"Apa menurutmu kamu bisa membunuhku, Rid Archie ? Kamu tidak akan bisa membunuhku, justru akulah yang akan membunuhmu," ucap Duke Remy.
Kami berdua pun terus saling beradu kekuatan dengan pedang milik kami masing-masing. Adu kekuatan yang terjadi antara kedua pedang kami membuat seluruh lantai 1 gedung tengah akademi bergetar dengan cukup hebat. Tidak hanya lantai 1 saja, tetapi keseluruhan gedung tengah pun juga bergetar dan berguncang dengan cukup hebat.
-Bersambung