Chereads / Peace Hunter / Chapter 391 - Chapter 391 : Kemarahan Duke Remy

Chapter 391 - Chapter 391 : Kemarahan Duke Remy

Setelah beberapa saat pedang kami saling beradu, aku dan Duke Remy pun langsung mundur beberapa langkah ke belakang. Setelah itu, aku kembali melesat dengan cepat ke arah Duke Remy dan langsung menyerangnya dengan cepat pula.

~Lightning Sword Art : Lightning Speed Slash~

Tetapi Duke Remy kembali berhasil menahan seranganku yang cepat itu dengan pedang miliknya yang diselimuti oleh ~Dark Magic~. Tetapi aku tidak berhenti disitu saja, aku lalu menjaga jarak dengannya lagi dan kembali melesat dengan cepat ke arahnya.

~Lightning Sword Art : Consecutive Lightning Speed Slash~

Aku kemudian menyerangnya lagi dengan cepat, kemudian menjaga jarak dengannya lagi, melesat kembali dan menyerangnya lagi. Aku melakukan serangan itu kepada Duke Remy secara terus menerus. Meski begitu, Duke Remy dapat dengan mudah menahan serangan-serangan yang aku lancarkan dengan pedang miliknya.

"Aku terkejut kamu bisa menggunakan teknik itu, Rid Archie. Teknik itu merupakan teknik milik tuan Oliver. Bagaimana kamu bisa menggunakan teknik itu ?," tanya Duke Remy sambil terus menahan seranganku dengan pedangnya.

"Anda tidak perlu tahu bagaimana saya bisa menggunakan teknik ini," ucapku sambil terus menyerang Duke Remy.

"Ahahahaha baiklah. Kalau begitu biar aku beritahu suatu hal, Rid Archie. Meskipun kamu bisa menggunakan teknik yang sama dengan tuan Oliver, kamu tetap tidak akan bisa mengalahkanku dengan teknik itu. Alasannya karena tuan Oliver yang merupakan pengguna asli dari teknik ini saja dapat aku kalahkan, apalagi hanya kamu yang kemungkinan hanya meniru teknik miliknya itu," ucap Duke Remy.

Setelah Duke Remy mengatakan itu, aku kembali melesat dengan cepat ke arah Duke Remy dan menyerangnya. Ketika aku sedang melesat, aku melihat Duke Remy sedang mengangkat pedangnya dan bersiap untuk mengayunkan pedangnya itu. Setelah aku sudah berada dekat dengannya, Duke Remy pun langsung melancarkan sebuah serangan kepadaku.

~Dark Tree Slash~

Disaat yang sama dengan Duke Remy yang melancarkan serangan kepadaku, aku pun juga melancarkan seranganku ke Duke Remy. Serangan kami berdua pun saling beradu karena kami sama-sama menyerang disaat yang bersamaan. Serangan kami yang saling beradu pun menimbulkan efek yang sangat besar. Beberapa lantai, langit-langit dan dinding di lantai 1 terlihat mulai retak dan hancur. Seluruh lantai 1 pun bergetar kembali akibat serangan kami yang saling beradu. Tidak hanya seluruh lantai 1 aja, seluruh gedung tengah pun juga ikut bergetar dan berguncang.

Setelah itu, disaat aku masih sedang beradu serangan dengan Duke Remy, tiba-tiba secara perlahan aku mulai terdorong mundur. Aku pun sedikit terkejut begitu menyadari kalau aku mulai terdorong mundur.

"Kekuatannya lebih kuat dari para iblis yang sebelumnya lawan. Yah itu wajar saja karena beliau adalah orang yang telah menciptakan para iblis itu. Orang yang menciptakan para iblis itu tentu harus lebih kuat dari para iblis ciptaanya," pikirku.

Setelah beberapa saat terdorong mundur ketika beradu serangan dengan Duke Remy, aku pun langsung terhempas karena telah kalah dalam adu serangan dengan Duke Remy. Aku terhempas hingga menghantam dinding yang ada di belakangku hingga hancur.

*DUMMMM

Suara benturan pun terdengar keras akibat aku yang menghantam dinding. Debu asap pun langsung bermunculan dan menyelimuti tempatku yang menghantam dinding.

Sementara itu, Duke Remy yang baru saja menghempaskan Rid terlihat mulai tertawa.

"Ahahaha, lihatlah itu, Rid Archie. Sesuai yang aku katakan padamu sebelumnya, kamu tidak akan bisa mengalahkanku," ucap Duke Remy.

Setelah Duke Remy mengatakan itu, tiba-tiba ada seseorang yang melesat dari balik debu asap tempat Rid Archie menghantam dinding. Orang yang melesat keluar dari balik debu asap itu adalah Rid.

Sementara itu, aku kini sedang melesat dengan sangat cepat ke arah Duke Remy. Aku melesat ke arahnya sambil bersiap untuk menyerang Duke Remy. Setelah berada dalam jarak yang dekat dengan Duke Remy, aku pun langsung menebas Duke Remy dengan menggunakan pedangku. Duke Remy tidak sempat menghindar atau menahan seranganku. Duke Remy terkena seranganku dengan telak dan membuatnya terhempas kembali hingga menghantam dinding yang ada di belakangnya.

*DUMMMM

Suara benturan pun kembali terdengar keras. Debu asap pun langsung muncul dan menyelimuti sekitar tempat Duke Remy yang menghantam dinding. Setelah menghempaskan Duke Remy, aku kemudian menyembuhkan luka pada tubuhku. Tubuhku terluka akibat menghantam dinding setelah dihempaskan oleh Duke Remy. Meski luka pada tubuhku hanyalah sedikit saja, aku memutuskan untuk langsung menyembuhkannya.

~Full Healing~

Luka pada tubuhku pun langsung pulih setelah aku sembuhkan menggunakan sihirku. Setelah itu, aku bergegas untuk menghampiri nona Karina. Aku sebelumnya sudah berniat untuk menyembuhkan nona Karina dan yang lainnya tetapi saat aku ingin menyembuhkan mereka, Duke Remy tiba-tiba menyerangku dengan menggunakan sihir. Karena sekarang Duke Remy sudah aku hempaskan, aku berniat untuk menyembuhkan nona Karina dan yang lainnya lagi.

"Aku akan segera menyembuhkan anda, nona," ucapku.

Setelah itu, aku mengarahkan kedua tanganku ke atas.

~Blessing of Full Healing~

Dari kedua tanganku yang aku arahkan ke atas, muncul butiran-butiran kecil berwarna putih. Butiran-butiran putih itu langsung melayang menghampiri semua orang yang ada di lantai ini. Tidak hanya itu, butiran-butiran putih itu juga melayang menghampiri orang-orang yang ada di lantai lainnya di gedung tengah akademi. Butiran-butiran putih itu kemudian menyentuh bagian tubuh orang-orang yang dihampirinya. Setelah itu, luka-luka di tubuh orang-orang yang disentuh oleh butiran-butiran putih itu pun langsung pulih. Nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles dan Chloe terlihat terkejut begitu melihat luka di tubuh mereka sudah pulih.

"Luka di tubuhku sudah pulih dan menghilang. Tidak hanya itu, luka-luka pada tubuh yang lainnya pun juga telah pulih dan menghilang," ucap Ratu Kayana sambil melihat ke sekelilingnya.

"Menyembuhkan banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Tidak salah lagi, ini adalah sihir penyembuhan skala area. Bagaimana bisa kamu menggunakan sihir penyembuhan skala area, Rid ? Padahal hanya sebagian kecil orang yang bisa menggunakan sihir penyembuhan seperti ini," ucap nona Karina.

"Itu berarti aku termasuk ke dalam sebagian kecil orang itu, nona. Lalu bagaimana bisa aku menggunakan sihir ini adalah karena aku mempelajarinya dari buku peninggalan kedua orang tuaku, nona. Sebagian besar sihir dan teknik yang kumiliki saat ini adalah hasil dari mempelajari buku-buku peninggalan orang tuaku. Lalu sisanya, aku mempelajarinya dari orang lain," ucapku.

"Buku peninggalan orang tuamu, sebenarnya siapa orang tuamu itu ?," tanya nona Karina.

"Aku sendiri juga tidak tahu siapa orang tuaku, nona," ucapku.

Setelah aku mengatakan itu, aku melihat nona Karina tiba-tiba terdiam.

"Tekanan aura yang sebelumnya kurasakan tiba-tiba telah menghilang. Apa Rid sudah menjadi tenang ?," pikir nona Karina.

Aku tidak tahu kenapa nona Karina terdiam, jadi aku memutuskan untuk bertanya kepadanya.

"Ada apa, nona ?," tanyaku.

"Tidak ada apa-qpa," ucap nona Karina.

Saat aku sedang berbicara dengan nona Karina, orang-orang yang sebelumnya sedang terbaring tidak sadarkan diri mulai terbangun. Orang-orang itu terbangun setelah aku sembuhkan. Meski begitu, tidak semua orang-orang itu terbangun karena ada beberapa dari mereka yang masih tidak sadarkan diri.

"Sepertinya sebagian besar dari mereka telah terbangun kembali setelah kamu sembuhkan. Terima kasih karena telah menyembuhkan mereka, Rid," ucap nona Karina.

"Sama-sama, nona," ucapku.

Tidak lama kemudian, di seluruh lantai yang ada di lantai 1 gedung tengah tempatku berada itu, muncul batang-batang pohon berwarna hitam dalam jumlah yang sangat banyak. Orang-orang yang baru saja terbangun itu pun terkejut melihat munculnya batang-batang pohon berwarna hitam itu.

"Batang-batang pohon ini, sepertinya tuan Duke Remy masih belum dikalahkan olehmu, Rid," ucap nona Karina.

"Sejak awal aku sudah menduga kalau serangan yang aku lancarkan itu belum dapat untuk mengalahkannya, nona. Aku menyerangnya hanya untuk menghempaskannya agar aku memiliki kesempatan untuk menyembuhkan anda dan yang lainnya terlebih dahulu," ucapku.

Batang-batang pohon yang tiba-tiba muncul itu pun langsung bergerak dan menyerang seluruh orang yang ada di lantai ini, termasuk aku. Tetapi aku dapat dengan mudah mengatasi batang-batang pohon itu dengan memotongnya dengan pedangku. Nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles, Chloe dan yang lainnya pun juga dapat mengatasi batang-batang pohon itu. Tetapi beberapa dari mereka kembali terluka karena terkena serangan dari batang-batang pohon itu.

Disaat kami semua sedang mengatasi batang-batang pohon yang menyerang kami, Duke Remy tiba-tiba berjalan keluar dari kepulan asap yang sebelumnya menyelimuti tempatnya menghantam dinding. Duke Remy berjalan keluar sambil memegang tubuhnya tepatnya bagian dada yang terlihat terluka dan mengeluarkan banyak darah.

"Aku tidak menyangka kalau kamu dapat bergerak lebih cepat dari tuan Oliver saat menggunakan teknik itu. Gara-gara itu, aku pun jadi terkena seranganmu sebanyak 2 kali,"

"Selain itu, aku juga tidak menyangka kalau kamu dapat menyembuhkan semua orang di tempat ini dengan sihir penyembuhan skala area. Aku memang tahu kalau kamu bisa menggunakan sihir penyembuhan, tetapi aku pikir kamu hanya bisa menggunakan sihir penyembuhan dengan menyembuhkan secara satu per satu, aku tidak menyangka kalau kamu bisa menggunakan sihir penyembuhan skala area juga. Kamu telah menyembuhkan semua orang yang sudah susah payah aku kalahkan. Kamu bahkan juga telah menyembuhkan Yang Mulia Ratu yang ingin aku bunuh. Kamu benar-benar kurang ajar, Rid Archie!,' ucap Duke Remy yang terlihat marah.

"Tidak hanya Yang Mulia Ratu saja yang telah saya sembuhkan, sebelumnya saya juga telah menyembuhkan tuan Duke Louis dan nona Duchess Arnett yang ingin anda bunuh juga. Kesempatan anda untuk membunuh mereka sepertinya telah menurun kembali, tuan Duke Remy,"

"Sebelumnya anda bilang kalau saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi di tempat ini, tetapi nyatanya anda salah, saya masih bisa menyembuhkan semua orang di tempat ini yang telah anda kalahkan. Meskipun mungkin ada beberapa orang yang tidak berhasil saya sembuhkan dan selamatkan karena mungkin beberapa orang itu sudah tewas. Tetapi setidaknya sebagian orang di tempat ini sudah berhasil saya selamatkan termasuk dengan Yang Mulia Ratu yang ingin anda bunuh," ucapku.

Setelah mendengar perkataanku, Duke Remy terlihat semakin marah.

"Kamu memang benar-benar sangat kurang ajar, Rid Archie!. Kamu selalu menggagalkan rencana yang telah aku buat. Sepertinya aku memang harus membunuhmu terlebih dahulu baru aku bisa menjalankan rencanaku dengan lancar," ucap Duke Remy.

Setelah itu, Duke Remy terlihat mengambil sesuatu dari pakaiannya yang berada di dalam armor yang dikenakannya. Tidak lama kemudian, Duke Remy pun berhasil mengambil sesuatu itu. Sesuatu itu adalah 3 buah alat suntik yang berisi cairan berwarna merah. Nona Karina, nona Violetta, Ratu Kayana, Charles dan Chloe terlihat terkejut saat melihat sesuatu yang diambil oleh Duke Remy.

"Alat suntik itu!!! Jangan biarkan tuan Duke Remy menyuntikkan alat suntik itu lagi!!!," ucap nona Karina yang terlihat panik.

-Bersambung