Kembali ke lantai 1 gedung tengah akademi.
Nona Karina dan nona Violetta berusaha untuk mendekati Duke Remy agar dapat menyerangnya dengan serangan gabungan seperti sebelumnya. Tetapi nona Karina dan nona Violetta saat ini sedang kesulitan untuk bisa mendekati Duke Remy karena Duke Remy terus menyerang dengan menggunakan batang-batang pohon berwarna hitam yang tiba-tiba muncul dari bawah lantai tempat mereka berpijak. Batang-batang pohon berwarna hitam yang tiba-tiba muncul itu sangatlah keras sehingga membuat nona Karina dan nona Violetta tidak mampu untuk memotong batang-batang pohon itu. Meski begitu, beberapa batang pohon itu tetap dapat ditebas dengan menggunakan pedang milik nona Karina dan nona Violetta. Tetapi tebasan dari mereka berdua hanya mampu menebas setengah bagian batang pohon yang ditebas oleh mereka saja. Mereka tidak bisa menebas setengah bagian lagi agar batang pohon itu dapat terpotong karena tebasan mereka tiba-tiba langsung terhenti begitu sudah menebas setengah bagian yang telah mereka tebas. Oleh karena itu, ketika batang-batang pohon itu muncul dan menyerang mereka, mereka lebih memilih untuk menghindari daripada berusaha untuk menebas dan memotong batang-batang pohon itu yang pada akhirnya mereka tidak akan mampu untuk memotongnya.
"Batang-batang pohon ini benar-benar merepotkan. Dengan adanya batang-batang pohon ini, kita tidak akan bisa untuk mendekati tuan Duke Remy. Kalau begitu, aku juga akan menggunakan batang-batang pohon yang berasal dari sihir milikku agar dapat menahan batang-batang pohon yang berasal dari sihir tuan Duke Remy," ucap nona Karina.
Nona Karina kemudian menghentakkan kaki kanannya ke lantai.
~Plant Magic : Dance of Growing Tree~
Setelah itu, batang-batang pohon berwarna coklat seperti batang pohon pada umumnya tiba-tiba muncul di beberapa bagian lantai yang ada di tempat itu. Batang-batang pohon itu kemudian mulai menyerang batang-batang pohon berwarna hitam yang berasal dari sihir Duke Remy dengan menusuk batang pohon itu ataupun dengan melilitnya. Setelah batang-batang pohon berwarna hitam itu dapat diatasi, nona Karina lalu berbicara dengan nona Violetta.
"Karena batang-batang pohon itu telah berhasil diatasi untuk saat ini, ayo kita manfaatkan situasi ini. Ayo kita segera bergerak untuk menuju tuan Duke Remy dan menyerangnya, Violetta," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucap nona Violetta.
Setelah itu, nona Karina dan nona Violetta melesat dengan cepat ke arah Duke Remy. Duke Remy yang melihat mereka berdua sedang melesat ke arahnya terlihat hanya biasa saja. Meski begitu, Duke Remy terlihat sedang memegang pedang miliknya saat melihat nona Karina dan nona Violetta sedang melesat ke arahnya. Kemudian, Duke Remy pun berbicara kepada nona Karina yang sedang melesat ke arahnya.
"Kepala akademi, sepertinya saat ini anda sedang melakukan kesalahan. Apa anda pikir batang-batang pohon yang berasal dari sihir anda dapat menahan batang-batang pohon yang berasal dari sihirku ?," tanya Duke Remy.
Setelah Duke Remy mengatakan itu, nona Karina dengan cepat langsung menoleh untuk memperhatikan batang-batang pohon yang berasal dari sihirnya. Batang-batang pohon yang berasal dari sihirnya yang sebelumnya sedang menahan batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy terlihat sudah hancur ataupun terpotong karena diserang oleh batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy. Nona Karina terlihat terkejut saat melihat itu.
"Apa ?!," ucap nona Karina.
Saat nona Karina terkejut, batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy tiba-tiba melesat dengan cepat dan langsung melilit tubuhnya.
"Sial, aku tertangkap," ucap nona Karina yang sedang dililit oleh batang-batang pohon itu.
Batang-batang pohon itu juga melesat dengan cepat ke arah nona Violetta, tetapi nona Violetta dapat menghindari batang-batang pohon itu dengan bergerak ke tempat yang aman.
Lalu, Nona Karina yang terlilit batang-batang pohon itu berusaha untuk melepaskan diri dari batang-batang pohon itu tetapi tidak bisa. Disaat dia terus berusaha melepaskan diri, terlihat Duke Remy sedang mengangkat pedangnya dan bersiap untuk mengayunkan pedangnya itu ke arah nona Karina.
"Sepertinya anda adalah orang pertama yang akan aku bunuh dari orang-orang yang masih berdiri untuk melawanku di tempat ini. Kalau begitu, selamat tinggal, kepala akademi," ucap Duke Remy.
Setelah itu, Duke Remy mengayunkan pedangnya itu dan melancarkan sebuah tebasan berwarna hitam yang cukup besar ke arah nona Karina. Tebasan berwarna hitam itu adalah tebasan yang berasal dari ~Dark Magic~. Nona Karina yang masih dililit oleh batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy hanya bisa diam saja sambil melihat tebasan itu mengarah kepadanya. Tebasan itu pun sudah berada dalam jarak yang dekat untuk mengenai nona Karina. Namun sebelum tebasan itu mengenai nona Karina, tebasan itu tiba-tiba hancur sebelum mengenai nona Karina. Setelah hancur, tebasan itu pun secara perlahan mulai menghilang.
Nona Karina terlihat terkejut begitu mengetahui kalau tebasan yang akan mengenainya itu tiba-tiba telah hancur. Sementara Duke Remy terlihat hanya diam saja tanpa bereaksi apa-apa setelah tebasan yang dilancarkannya tiba-tiba hancur. Kemudian, Duke Remy melihat ke arah salah satu orang yang masih berdiri di tempat itu. Orang itu adalah Ratu Kayana.
"Ternyata anda yang menghentikan seranganku, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
Alasan Duke Remy berkata seperti itu karena saat Duke Remy melihat ke arah Ratu Kayana, Ratu Kayana sedang mengarahkan tongkat sihirnya ke arah nona Karina.
"Iya, itu benar. Aku telah menghentikan serangan anda dengan menggunakan sihir gravitasiku. Mana mungkin aku hanya diam saja melihat kepala akademi akan terkena serangan yang anda lancarkan," ucap Ratu Kayana.
Setelah itu, Ratu Kayana menembakkan sihir gravitasi miliknya ke arah batang-batang pohon yang melilit nona Karina. Batang-batang pohon itu pun langsung hancur setelah terkena serangan sihir gravitasi milik Ratu Kayana. Setelah batang-batang pohon itu hancur, nona Karina pun berhasil terbebas dari lilitan batang-batang pohon itu.
"Meskipun batang-batang pohon itu tidak dapat ditebas oleh pedang ataupun senjata lainnya, sepertinya batang-batang pohon itu masih dapat dihancurkan dengan sihir gravitasi milikku," ucap Ratu Kayana.
"Mungkin benar kalau batang-batang pohon yang berasal dari sihirku dapat dihancurkan dengan sihir gravitasi milik anda. Tetapi lebih baik anda tidak memaksakan diri dengan terus menggunakan sihir gravitasi milik anda, Yang Mulia Ratu. Hal itu hanya akan membuat Mana anda semakin berkurang. Dengan kondisi tubuh anda yang seperti itu, ditambah dengan Mana anda yang semakin berkurang karena terus menggunakan sihir gravitasi, hal itu hanya akan menjadi petaka bagi anda. Aku akan dapat dengan mudah menyerang dan membunuh anda apabila nanti anda sudah melemah dengan sendirinya," ucap Duke Remy.
Setelah itu, batang-batang pohon berwarna hitam tiba-tiba muncul di sekitar Ratu Kayana. Batang-batang pohon itu lalu langsung menyerang Ratu Kayana. Tetapi Ratu Kayana dapat dengan mudah menghancurkan semua batang pohon yang akan menyerangnya itu dengan menggunakan sihir gravitasinya. Setelah menghancurkan batang-batang pohon itu, Ratu Kayana lalu menanggapi perkataan Duke Remy.
"Sebelum anda dapat membunuhku, anda lah yang akan dikalahkan terlebih dahulu, tuan Remy,' ucap Ratu Kayana.
Kemudian, nona Karina yang sebelumnya telah terlepas dari lilitan batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy, kini telah berdiri kembali dan bersiap untuk menyerang.
"Yang Mulia Ratu, terima kasih karena telah menyelamatkan saya," ucap nona Karina.
"Iya. Kamu masih bisa bergerak kan ?," tanya Ratu Kayana.
"Tentu saja. Serangan dari tuan Duke Remy ataupun efek dari tekanan aura yang tiba-tiba muncul ini tidak akan menghentikan saya untuk terus bergerak," ucap nona Karina.
"Baguslah. Kalau begitu, kamu dan nona Violetta segera dekati tuan Remy dan kalahkan dia dengan serangan gabungan kalian. Aku akan membuka jalan agar kalian bisa mendekati tuan Remy tanpa harus berurusan dengan batang-batang pohon yang berasal dari sihirnya," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu. Ayo, Violetta, kita dekati kembali tuan Remy," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucap nona Violetta.
Setelah itu, nona Karina dan nona Violetta kembali melesat ke arah Duke Remy. Duke Remy yang melihat mereka berdua sedang melesat ke arahnya tidak bereaksi apa-apa. Duke Remy hanya diam saja dan tidak bergerak sama sekali. Namun meski dia hanya diam, Duke Remy mulai mengatakan sesuatu saat melihat nona Karina dan nona Violetta yang sedang melesat ke arahnya.
"Tidak peduli berapa kali pun kalian mencoba. Kalian tidak akan bisa mendekatiku dan menyerangku lagi," ucap Duke Remy.
Setelah itu, batang-batang pohon berwarna hitam yang muncul di tempat itu mulai bergerak meliuk-liuk ke arah nona Karina dan nona Violetta. Namun, nona Karina dan nona Violetta dapat dengan mudah menghindari batang-batang pohon itu. Tetapi, batang-batang pohon itu tidak berhenti begitu saja dan terus bergerak mengincar mereka berdua. Meskipun nona Karina dan nona Violetta berhasil menghindari batang-batang pohon itu, ada beberapa batang pohon yang tidak dapat mereka berdua hindari. Batang-batang pohon yang tidak dapat mereka hindari pun hampir mengenai dan menyerang mereka. Tetapi sebelum batang-batang pohon itu mengenai dan menyerang mereka, Ratu Kayana langsung menyerang dan menghancurkan batang-batang pohon itu dengan menggunakan sihir gravitasinya.
~Gravity Magic : Gravity Slash~
Ratu Kayana mengayunkan tongkat sihirnya itu dan dari tongkat sihirnya itu muncul sebuah tebasan yang mengarah ke batang-batang pohon yang menyerang nona Karina dan nona Violetta. Ratu Kayana terus mengayunkan tongkat sihirnya itu sampai membuatnya dirinya kini terlihat lelah. Nafas Ratu Kayana pun mulai terengah-engah. Meski begitu, Ratu Kayana tidak berhenti dan terus mengayunkan tongkat sihirnya itu.
Tidak hanya Ratu Kayana yang membantu nona Karina dan nona Violetta, Charles dan Chloe juga ikut membantu mereka.
~Great Waves Slash~
Charles terus melancarkan sebuah tebasan air yang cukup besar dari pedangnya yang kini telah diselimuti oleh air yang berombak ke arah batang-batang pohon yang menyerang nona Karina dan nona Violetta.
~Great Explosive Arrow~
Sementara Chloe terus menembakkan panah api miliknya ke arah batang-batang pohon itu. Ketika panah api miliknya mengenai batang-batang pohon itu, panah api miliknya langsung meledak dan mengeluarkan ledakan yang cukup besar.
Meskipun serangan Charles dan Chloe tidak terlalu berpengaruh terhadap batang-batang pohon itu karena serangan mereka tidak dapat memotong atau pun menghancurkan batang-batang pohon itu, tetapi serangan itu dapat menghalau batang-batang pohon itu dan membuat batang-batang pohon itu berbelok arah dan tidak mengarah ke nona Karina ataupun nona Violetta. Jadi serangan yang dilancarkan Charles dan Chloe tetap membantu nona Karina dan nona Violetta.
Lalu beberapa saat kemudian, disaat Ratu Kayana, Charles dan Chloe sedang menyerang batang-batang pohon yang menyerang nona Karina dan nona Violetta, di sekitar mereka tiba-tiba muncul batang-batang pohon yang sama dengan yang menyerang nona Karina dan nona Violetta. Batang-batang pohon itu pun langsung menyerang Ratu Kayana, Charles dan Chloe. Mereka bertiga seharusnya dapat menghindari serangan batang-batang pohon itu dengan mudah, tetapi karena mereka saat ini sedang dalam keadaan yang lelah dan mereka juga sedang terkena efek dari tekanan aura yang ada di tempat itu, hal itu membuat mereka tidak dapat menghindari serangan batang-batang pohon itu dengan sempurna. Beberapa bagian tubuh mereka pun tergores dan terluka oleh serangan batang-batang pohon itu.
"Charles, Chloe, kalian tidak apa-apa ?," tanya Ratu Kayana ketika melihat Charles dan Chloe yang terluka akibat terkena serangan batang-batang pohon itu.
"Aku tidak apa-apa, ibunda," ucap Chloe.
"Aku juga. Bagaimana dengan ibunda sendiri ?," tanya Charles.
"Aku juga tidak apa-apa. Luka segini masih belum apa-apa bagiku, tetapi sepertinya luka itu cukup berpengaruh kepada kalian. Jika kalian mau berhenti, silahkan saja. Biar aku sendiri yang terus membantu Karina dan Violetta agar dapat mendekati tuan Remy," ucap Ratu Kayana.
"Tidak, ibunda. Kami tidak akan berhenti, kami akan terus membantu nona Karina dan juga nona Violetta,' ucap Charles.
"Itu benar, ibunda," ucap Chloe.
"Baiklah jika kalian ingin terus membantu. Tetapi kalian jangan sampai memaksakan diri. Saat ini situasi kita cukup sulit karena selain membantu Karina dan Violetta dengan terus menyerang batang-batang pohon yang menyerang mereka, kita juga harus menghindari batang-batang pohon yang menyerang kita. Kalian berdua harus extra hati-hati," ucap Ratu Kayana.
"Baik, ibunda," ucap Charles dan Chloe.
Setelah itu, Ratu Kayana, Charles dan Chloe terus menyerang batang-batang pohon yang menyerang nona Karina dan nona Violetta. Mereka bertiga terus menyerang batang-batang pohon itu sambil menghindari batang-batang pohon yang menyerang mereka. Sementara itu, jarak antar nona Karina dan nona Violetta dengan Duke Remy sudah semakin dekat. Nona Karina dan nona Violetta pun bersiap untuk melancarkan serangan mereka ke Duke Remy. Duke Remy yang melihat mereka sedang bersiap untuk melancarkan serangan tentu tidak akan membiarkan mereka begitu saja.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menyerangku," ucap Duke Remy.
Setelah itu, batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy tiba-tiba bergerak dan melesat dengan lebih cepat ke arah nona Karina dan nona Violetta. Nona Karina dan nona Violetta pun sedikit terkejut melihat itu. Meski begitu, mereka berdua tetap mampu untuk menghindari batang-batang pohon itu walaupun tidak sempurna karena batang-batang pohon itu berhasil menggores dan melukai tubuh mereka. Nona Karina dan nona Violetta sedikit bingung setelah melihat batang-batang pohon itu berhasil mengenai tubuh mereka.
"Batang-batang pohon ini berhasil mengenai dan melukai tubuh kita, nona. Seharusnya Yang Mulia Ratu, pangeran Charles dan putri Chloe akan terus menyerang batang-batang pohon ini agar tidak mengenai kita. Mungkin ada sesuatu yang terjadi kepada mereka," ucap nona Violetta.
"Sepertinya begitu," ucap nona Karina.
Setelah itu, nona Karina dan nona Violetta menoleh ke belakang untuk melihat Ratu Kayana, Charles dan Chloe. Ketika menoleh ke belakang, nona Karina dan nona Violetta terkejut saat melihat Ratu Kayana, Charles dan Chloe telah dililit dan ditusuk di beberapa bagian tubuh mereka oleh batang-batang pohon berwarna hitam yang berasal dari sihir Duke Remy.
"Yang Mulia Ratu!!!," ucap nona Karina dan nona Violetta dengan suara yang cukup keras.
Setelah mereka berdua mengatakan itu, beberapa batang pohon tiba-tiba melesat dengan cepat untuk melukai mereka. Nona Karina dan nona Violetta tidak sempat bereaksi terhadap batang-batang pohon itu dan mereka berdua hanya bisa terdiam sambil melihat batang-batang pohon itu sedang mengarah kepadanya. Namun sebelum batang-batang pohon itu mengenai mereka, batang-batang pohon itu tiba-tiba langsung hancur. Nona Karina dan nona Violetta pun terkejut melihat itu. Setelah itu, mereka berdua mendengar suara Ratu Kayana yang sedang mengatakan sesuatu. Nona Karina dan nona Violetta pun langsung menoleh ke arah Ratu Kayana.
"Cepatlah serang tuan Remy....,Karina, Violetta. Kalian berdua.....tidak perlu mengkhawatirkan kami. Meskipun kami sedang....dalam kondisi seperti ini....., kami sebisa mungkin.....akan terus membantu kalian. Jadi, cepatlah kalahkan tuan Remy...dengan serangan gabungan kalian, Karina, Violetta," ucap Ratu Kayana yang sedang dililit oleh batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy.
Ratu Kayana terlihat masih sadar meski tubuhnya sedang dililit dan ditusuk oleh batang-batang pohon itu, begitupun dengan Charles dan Chloe. Selain itu, mereka bertiga pun juga masih memegang senjata mereka masing-masing agar dapat membantu nona Karina dan nona Violetta.
"Baiklah, Yang Mulia Ratu. Saya pastikan kalau saya akan mengalahkan tuan Remy dengan serangan ini," ucap nona Karina.
"Iya, cepat pergi dan.....kalahkan dia," ucap Ratu Kayana.
"Ayo kita pergi, Violetta," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucap nona Violetta.
Kemudian, nona Karina dan nona Violetta pun berbalik untuk menoleh ke arah Duke Remy. Setelah itu mereka berdua langsung melesat dengan cepat ke arah Duke Remy. Duke Remy yang melihat itu langsung memerintahkan batang-batang pohon yang berasal dari sihirnya untuk menyerang nona Karina dan nona Violetta dengan cepat. Batang-batang pohon itu pun bergerak dan melesat dengan sangat cepat ke arah nona Karina dan nona Violetta. Tetapi nona Karina dan nona Violetta berhasil menghindari serangan batang-batang pohon itu. Beberapa serangan ada yang hampir mengenai dan melukai tubuh mereka, tetapi serangan batang-batang pohon itu berhasil digagalkan oleh serangan yang dilancarkan Ratu Kayana, Charles dan Chloe. Tetapi Ratu Kayana, Charles dan Chloe tidak terus-terusan menyerang batang-batang pohon yang sedang menyerang nona Karina dan nona Violetta mengingat kondisi mereka yang saat ini sedang dililit dan ditusuk oleh batang-batang pohon itu. Oleh karena itu, beberapa batang pohon yang menyerang nona Karina dan nona Violetta berhasil mengenai dan melukai tubuh mereka berdua karena mereka tidak sempat menghindari batang pohon itu dan batang pohon itu pun juga tidak sempat diserang oleh Ratu Kayana, Charles dan Chloe. Meski beberapa batang pohon itu berhasil melukai tubuh mereka berdua, nona Karina dan nona Violetta terus melesat ke arah Duke Remy.
Beberapa saat kemudian, nona Karina dan nona Violetta yang sudah dipenuhi oleh banyak luka di tubuh mereka akibat terus terkena serangan batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy, kini sudah berada dalam jarak yang dekat dengan Duke Remy. Setelah itu, mereka berdua pun langsung menyerang Duke Remy dengan serangan pamungkas mereka.
"Inilah akhirnya, tuan Remy!," ucap nona Karina.
"Selamat tinggal, orang tua sialan," ucap nona Violetta.
~Plant Sword Art Secret Technique : Manchineel Death Slash~
~Flower Sword Art Secret Technique : Oleander Blossom - Death Slash~
Nona Karina dan nona Violetta mengarahkan serangan mereka itu tepat ke leher dan kepala Duke Remy. Duke Remy yang melihat itu hanya diam saja, dia tidak berusaha menghindar sama sekali. Serangan yang dilancarkan oleh nona Karina dan nona Violetta pun berhasil mengenai Duke Remy dengan telak. Namun, serangan yang mereka lancarkan tidak dapat menebas leher dan kepala Duke Remy yang telah diselimuti oleh armor kayu berwarna hitam yang dikenakannya. Tidak hanya tidak dapat menebas leher dan kepala Duke Remy saja, serangan yang mereka lancarkan pun tidak dapat merusak bahkan menggores armor kayu yang dikenakan Duke Remy. Serangan mereka berdua langsung tertahan begitu mengenai armor Duke Remy. Mereka berdua pun sangat terkejut ketika melihat itu.
"Apa ?!?!," ucap nona Karina.
"Bagaimana mungkin ?! Padahal serangan yang sebelumnya saja berpengaruh kepada armor ini, kenapa sekarang serangan kami sama sekali tidak berpengaruh ?!," ucap nona Karina.
Ratu Kayana, Charles dan Chloe yang sedang dililit dan ditusuk oleh batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy pun juga sangat terkejut begitu melihat serangan dari nona Karina dan nona Violetta tidak berpengaruh.
Sementara itu, Duke Remy yang melihat mereka semua terkejut pun mulai tertawa.
"Ahahaha, kalian benar-benar sangat bodoh ya. Aku sebelumnya sudah bilang kalau setiap aku menyuntikkan darah iblis ke dalam tubuhku, tubuhku akan pulih kembali dan kekuatanku pun akan meningkat. Setelah kekuatanku meningkat, aku dapat membuat armor yang lebih kuat daripada sebelumnya. Tentu saja armor ini lebih kuat daripada armorku yang sebelumnya, jadi serangan gabungan kalian tidak akan berpengaruh kepada armor ini,"
"Aku sebelumnya berkata kalau aku tidak akan membiarkan kalian menyerangku seolah serangan kalian dapat berpengaruh kepadaku. Itu hanyalah jebakan saja agar aku bisa menjebak kalian saat kalian menyerangku. Aku tidak menyangka kalian akan terkena jebakan ini," ucap Duke Remy.
Setelah itu, Duke Remy mengarahkan tangan kanannya ke arah nona Karina dan nona Violetta. Batang-batang pohon berwarna hitam pun dengan cepat langsung melilit dan menusuk beberapa bagian tubuh mereka berdua. Nona Karina dan nona Violetta berusaha melepaskan diri dari lilitan batang-batang pohon itu tetapi tidak bisa karena lilitan batang-batang pohon itu sangat kuat. Kemudian, Duke Remy pun menghampiri nona Karina dan nona Violetta yang sedang dililit oleh batang-batang pohon itu. Duke Remy menghampiri mereka sambil memegang pedang miliknya.
"Sudah cukup main-mainnya. Sekarang waktunya untuk mengakhiri ini. Anda akan menjadi orang pertama yang akan aku bunuh. Apakah anda mempunyai kata-kata terakhir, kepala akademi ?," tanya Duke Remy.
Nona Karina lalu terdiam sebentar setelah diberikan pertanyaan oleh Duke Remy. Lalu tidak lama kemudian, nona Karina pun mulai mengatakan sesuatu.
"Sayang sekali, saya pikir.....kami semua akan dapat mengalahkan anda...meskipun kami telah bekerja sama. Padahal kami sudah bertekad...untuk mengalahkan anda.....sebelum 'orang itu' datang.....tetapi pada akhirnya kami...tetap tidak dapat mengalahkan anda. Ini benar-benar...mengecewakan dan memalukan," ucap nona Karina yang terengah-engah.
Nona Karina terlihat seperti sedang kesulitan untuk bernafas.
"'Orang itu' sebenarnya siapa yang anda maksud ?," tanya Duke Remy.
"Nanti anda juga tahu...sendiri, tuan Duke Remy. Ngomong-ngomong, tidakkah anda.....merasa kalau tekanan aura...yang menyelimuti tempat ini.....terasa semakin kuat ? Anda pastinya...juga semakin kesulitan...untuk bernafas kan ?," tanya nona Karina.
Duke Remy pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina. Dia terkejut karena apa yang dikatakan oleh nona Karina itu adalah benar. Duke Remy baru merasakan kalau tekanan aura yang menyelimuti tempat ini semakin kuat dan dia juga semakin kesulitan untuk bernafas.
"'Orang itu' sepertinya...telah tiba," ucap nona Karina.
Setelah itu, seseorang tiba-tiba melesat dengan sangat cepat ke arah Duke Remy. Orang itu melesat sambil memotong batang-batang pohon yang melilit Ratu Kayana, Charles, Chloe, nona Violetta dan bahkan nona Karina. Batang-batang pohon itu pun berhasil dipotong dan mereka semua pun telah terbebas dari lilitan batang-batang pohon itu. Kemudian, orang yang sebelumnya melesat itu pun kini sudah berada di depan Duke Remy. Duke Remy terlihat sangat terkejut ketika melihat orang itu.
"Rid Arc-," ucap Duke Remy.
Tetapi sebelum Duke Remy menyelesaikan perkatannya. Orang itu langsung menyerang Duke Remy dengan serangan yang sangat cepat.
~Lightning Sword Art : Great Lightning Slash~
Duke Remy pun terkena serangan itu dengan telak dan membuatnya terhempas dengan sangat cepat hingga menghantam dan menghancurkan dinding yang ada di belakangnya.
-Bersambung