Chereads / Peace Hunter / Chapter 387 - Chapter 387 : Kemarahan dan Tekanan Aura

Chapter 387 - Chapter 387 : Kemarahan dan Tekanan Aura

Tekanan udara yang tiba-tiba berubah menjadi berat tidak hanya dirasakan di tempat Irene, Duke Louis dan Duchess Arlet berada saja, melainkan hingga ke seluruh wilayah akademi.

-

Di bagian labirin yang berada di dekat gedung tempat tinggal staf, pengajar dan tamu akademi.

Terlihat tuan Alan, nona Nora dan beberapa murid serta staf akademi sedang berhadapan dengan para iblis yang ada di tempat itu. Tetapi begitu mereka merasakan kalau tekanan udara di tempat mereka sudah berubah menjadi lebih berat, mereka pun langsung terdiam dan terkejut. Beberapa dari mereka terlihat sedang memegangi leher mereka karena mereka tengah kesulitan untuk bernafas.

"Udara yang tiba-tiba berubah menjadi berat ini dan membuat beberapa orang kesulitan untuk bernafas. Tidak salah lagi, ini adalah efek dari tekanan aura yang dikeluarkan oleh seseorang, ketua," ucap nona Nora.

"Iya, aku tahu. Sebelumnya aku pernah merasakan tekanan aura seperti ini. Tekanan aura itu berasal dari Yang Mulia Ratu yang marah ketika melihat Chloe dan putri Caroline yang terluka saat insiden penyerangan kelompok yang terdiri dari beberapa Demi-Human dan manusia yang terjadi ketika festival akademi sedang berlangsung 3 tahun lalu. Tekanan aura yang dikeluarkan Yang Mulia Ratu saat itu hanya sebentar, tetapi efek dari tekanan aura itu lumayan besar karena beberapa orang mengalami kesulitan bernafas saat tekanan aura itu berlangsung. Aku masih mengingat dengan jelas efek dan sensasi dari tekanan aura yang dikeluarkan Yang Mulia Ratu. Tetapi....," ucap tuan Alan.

Setelah mengatakan itu, tuan Alan mulai memegangi lehernya. Tidak hanya tuan Alan, nona Nora pun juga ikut memegangi lehernya.

".....Tekanan aura yang dikeluarkan Yang Mulia Ratu saat itu, lebih lemah dibandingkan dengan tekanan aura yang kurasakan saat ini. Apa-apaan tekanan aura yang besar ini ?! Tidak hanya orang-orang di tempat ini saja yang terdiam saat merasakan tekanan aura yang besar ini, bahkan para iblis juga ikutbterdiam saat merasakan tekanan aura ini," ucap tuan Alan.

Apa yang dikatakan oleh tuan Alan adalah benar. Saat ini, di tempat mereka berada, para iblis yang sedang mereka hadapi di tempat itu tiba-tiba langsung terdiam begitu merasakan tekanan aura yang besar yang tiba-tiba muncul di tempat itu. Berbeda dengan beberapa orang yang terdiam sambil memegangi leher mereka saat merasakan tekanan aura yang tiba-tiba muncul di tempat itu, para iblis itu hanya terdiam tanpa memegangi bagian tubuh apapun. Mereka terdiam sambil melihat ke arah orang-orang di tempat itu yang juga ikut terdiam.

"Sepertinya.....tekanan aura ini.....bukan berasal dari Yang Mulia Ratu. Kalau begitu.....sebenarnya siapa.....yang mengeluarkan tekanan aura.....sebesar ini ?!," ucap tuan Alan.

Tuan Alan mengatakan itu dengan terbata-bata karena tekanan aura yang dia rasakan itu semakin membuatnya kesulitan untuk bernafas.

-

Di lantai 1 gedung tengah akademi.

Terlihat Charles dan Chloe yang sebelumnya terbaring kini telah bangkit kembali setelah disembuhkan oleh nona Karina dengan menggunakan batang pohon yang berasal dari sihirnya. Tetapi sihir penyembuhan dari nona Karina tidak menyembuhkan seluruh luka pada tubuh Charles dan Chloe, sihir itu hanya menyembuhkan luka-luka yang bukan berasal dari serangan ~Dark Magic~. Luka-luka yang berasal dari serangan ~Dark Magic~ pada tubuh Charles dan Chloe masih ada, tetapi nona Karina menggunakan sihir miliknya untuk menutupi luka itu agar darah tidak terus mengalir keluar dari luka itu.

Saat ini, Charles dan Chloe beserta Ratu Kayana dan nona Karina sedang membantu nona Violetta dalam menghadapi Duke Remy. Nona Violetta awalnya berhadapan dengan Duke Remy seorang diri. Tetapi nona Violetta tidak mampu untuk melawan Duke Remy seorang diri. Serangan yang nona Violetta lancarkan sama sekali tidak berpengaruh kepada Duke Remy. Sebaliknya, serangan yang dilancarkan oleh Duke Remy berpengaruh terhadap nona Violetta. Serangan dari Duke Remy membuat tubuh nona Violetta saat ini sudah dipenuhi oleh cukup banyak luka. Sesuai perjanjian sebelumnya, apabila nona Violetta kesulitan dan terluka saat menghadapi Duke Remy seorang diri, Ratu Kayana dan nona Karina akan langsung turun tangan untuk membantunya.

Mereka yang saat ini sedang menghadapi Duke Remy terlihat sudah mengalami luka di tubuh mereka, sementara Duke Remy terlihat belum mendapatkan satu luka pun. Armor yang dikenakannya saat ini pun juga belum tergores sama sekali. Armor itu masih mengeluarkan aura berwarna hitam yang sangat pekat.

Namun, meski mereka semua sedang bertarung dengan Duke Remy, mereka saat ini sedang dalam keadaan terdiam. Mereka terdiam karena mereka juga merasakan adanya tekanan aura yang kuat yang tiba-tiba muncul.

"Apa-apaan tekanan aura ini ?! Tekanan aura ini kuat sekali," ucap Ratu Kayana.

"Ekspresi yang anda perlihatkan itu sama seperti dengan ekspresi orang-orang ketika merasakan tekanan aura yang anda keluarkan, Yang Mulia Ratu,"

"Sesuai perkataan, tekanan aura ini kuat sekali. Tekanan aura ini tentu bukan berasal dari anda karena anda pun juga merasakan tekanan aura ini. Tekanan aura ini lebih kuat dari milik anda, Yang Mulia Ratu. Saya sebelumnya pernah merasakan tekanan aura yang sama dengan tekanan aura yang kuat ini. Tekanan aura yang kuat ini, kelihatannya ini berasal dari Rid," ucap nona Karina.

Ratu Kayana terlihat terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina. Tidak hanya Ratu Kayana saja, Charles, Chloe dan nona Violetta pun juga ikut terkejut.

"Tekanan aura sekuat ini berasal dari Rid ?! Kamu tidak bercanda kan ?!, tanya Ratu Kayana.

"Tidak, Yang Mulia Ratu. Seperti yang saya bilang barusan, saya pernah merasakan tekanan aura yang sama seperti ini sebelumnya. Waktu itu, saat saya menemani Rid untuk pergi ke kampung halamannya yang telah hancur yaitu Desa Aston, Rid tiba-tiba mengeluarkan tekanan aura yang besarnya seperti yang kita rasakan saat ini. Tekanan aura yang Rid keluarkan itu membuat kami semua kesulitan bernafas. Bahkan tekanan aura itu membuat beberapa prajurit yang sedang berjaga di desa itu menjadi tidak sadarkan diri akibat kesulitan bernafas yang terus-terusan mereka alami,"

"Tekanan aura yang dia keluarkan itu berlangsung cukup lama. Tetapi pada akhirnya tekanan aura itu berhasil dihentikan berkat Irene. Jika tekanan aura itu terus dia keluarkan, mungkin saya juga akan ikut tidak sadarkan diri seperti para prajurit yang telah tidak sadarkan diri lebih dulu," ucap nona Karina.

"Aku tidak percaya Rid bisa mengeluarkan tekanan aura sekuat itu. Lalu apa yang terjadi setelah Rid menghentikan tekanan aura itu ?," tanya Ratu Kayana.

"Setelah Rid menghentikan tekanan aura itu, saya memutuskan untuk bertanya kepadanya tentang tekanan aura itu. Tetapi Rid bilang kalau dia tidak melakukan apa-apa. Dia tidak mengeluarkan tekanan aura yang kuat itu,"

"Meski dia berkata kalau dia tidak mengeluarkan tekanan aura yang kuat itu, tekanan aura yang kuat itu jelas berasal dari Rid. Jadi saya menyimpulkan kalau Rid mengeluarkan tekanan aura itu tanpa sadar. Dia tidak menyadari kalau dia telah mengeluarkan tekanan aura itu," ucap nona Karina.

"Jadi dia belum menyadari kalau dia bisa mengeluarkan tekanan aura sekuat itu," ucap Ratu Kayana.

"Iya, Yang Mulia Ratu. Rid mungkin tidak menyadari kalau dia bisa mengeluarkan tekanan aura itu, tetapi saya yakin kalau ada suatu pemicu bagi Rid yang membuatnya mengeluarkan tekanan aura itu tanpa sadar. Pemicu itu sepertinya berkaitan dengan kemarahan Rid karena saat dia mengeluarkan tekanan aura itu ketika berada di desa Aston, dia mengeluarkan tekanan aura itu saat melihat makam orang-orang yang tinggal di desa Aston. Ketika melihat makam orang-orang yang tinggal di desa Aston, Rid sepertinya sangat marah karena dia tahu kalau orang-orang yang telah dimakamkan itu telah tewas karena diserang," ucap nona Karina.

"Begitu ya, itu masuk akal. Terkadang kemarahan dapat membuat kekuatan sihir beberapa orang menjadi bertambah kuat, Rid mungkin adalah salah satunya," ucap Ratu Kayana.

"Itu benar, Yang Mulia Ratu," ucap nona Karina.

"Lalu, jika tekanan aura yang kita rasakan ini juga berasal dari Rid, maka pemicunya sudah pasti berasal dari kemarahannya," ucap Ratu Kayana.

"Itu benar, Yang Mulia Ratu. Mungkin ada sesuatu yang terjadi di tempat yang sedang dituju Rid saat ini. Sesuatu yang terjadi itu yang telah membuat dia marah dan mengeluarkan tekanan aura tanpa sadar," ucap nona Karina.

Setelah nona Karina mengatakan itu, nona Karina mulai memegang lehernya. Tidak hanya nona Karina saja, Ratu Kayana, nona Violetta, Charles dan Chloa juga mulai memegang leher mereka masing-masing.

"Tekanan auranya semakin bertambah kuat. Kelihatannya Rid sedang dalam perjalanan menuju kesini dan jarak dia dengan tempat ini udah semakin dekat. Jika alasan dia marah bukan karena sesuatu yang terjadi di tempat yang dia tuju, maka dia pasti marah karena hal lain. Mungkin alasan dia marah ada hubungannya dengan tuan Duke Remy, maka dari itu dia bergegas untuk datang kesini sambil mengeluarkan tekanan aura yang tidak dia sadari itu," ucap nona Karina.

"Jadi bagaimana ini, Karina ? Jika Rid semakin mendekat ke tempat ini sambil mengeluarkan tekanan aura yang kuat seperti ini, kita semua akan semakin kesulitan untuk bernafas. Jika kita kesulitan untuk bernafas, kita akan semakin sulit untuk bergerak dan menghadapi tuan Remy. Bukan tidak mungkin kalau kita semua akan tidak sadarkan diri jika terus menerus kesulitan bernafas," ucap Ratu Kayana.

"Apa anda tidak bisa menahan tekanan aura ini dengan sihir gravitasi anda, Yang Mulia Ratu ?," tanya nona Karina.

"Tekanan aura bukanlah sesuatu yang bisa ditahan dengan menggunakan sihir. Tekanan aura hanya bisa ditahan dengan menggunakan aura atau Mana. Untuk menahan tekanan aura, Mana harus dialiri ke seluruh tubuh. Mana yang dialiri ke seluruh tubuh akan membuat tubuh seperti mengenakan armor yang tidak terlihat. Mana yang menyelimuti seluruh tubuh itu akan membuat tubuh terlindungi dari efek tekanan aura. Tetapi, untuk dapat melindungi dari efek tekanan aura, Mana yang dimiliki harus lebih kuat dari tekanan aura yang dikeluarkan seseorang. Jika Mana yang dimiliki lebih lemah dari tekanan aura yang dikeluarkan, maka Mana yang menyelimuti seluruh tubuh itu, tetap tidak akan bisa melindungi dari efek tekanan aura. Sama seperti yang aku lakukan saat ini,"

"Aku saat ini sudah menyelimuti seluruh tubuhku dengan Mana, tetapi aku tetap terkena efek dari tekanan aura ini dan membuatku kesulitan bernafas. Tekanan aura ini benar-benar sangat kuat sampai aku pun tidak bisa menahan tekanan aura ini dengan Manaku," ucap Ratu Kayana.

"Jadi kita tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa diam sambil menerima efek dari tekanan aura ini," ucap nona Karina.

"Iya, ini benar-benar kerugian bagi kita karena kita menjadi sulit bergerak akibat tekanan aura ini," ucap Ratu Kayana.

"Tidak hanya bagi kita. Tuan Duke Remy sepertinya juga mengalami kerugian akibat tekanan aura ini," ucap nona Karina sambil melihat ke arah Duke Remy.

Duke Remy terlihat hanya diam saja. Sama seperti Ratu Kayana, nona Karina dan yang lainnya, Duke Remy juga terdiam sambil memegangi lehernya.

"Apa-apaan tekanan aura ini ?! Aku sudah pernah merasakan tekanan aura yang dikeluarkan oleh Yang Mulia Ratu beberapa kali, tetapi tekanan aura ini lebih kuat daripada yang pernah dikeluarkan Yang Mulia Ratu. Yang Mulia Ratu sepertinya bukanlah orang yang mengeluarkan tekanan aura yang kuat ini, lalu siapa yang mengeluarkan tekanan aura ini ?!," pikir Duke Remy.

Saat Duke Remy sedang terdiam sambil memikirkan hal itu, nona Karina tiba-tiba mengajak Duke Remy berbicara.

"Kelihatannya anda sedang kesulitan bergerak, tuan Remy. Bahkan seluruh tubuh anda terlihat gemetar," ucap nona Karina.

Duke Remy langsung melihat dan memperhatikan seluruh tubuhnya setelah mendengar perkataan nona Karina. Duke Remy pun terkejut saat memperhatikan seluruh tubuhnya itu karena apa yang dikatakan oleh nona Karina adalah benar. Seluruh tubuhnya saat ini sedang gemetar.

"Bahkan tubuhku juga gemetar karena tekanan aura ini ?!," pikir Duke Remy.

Setelah memikirkan itu sambil memperhatikan seluruh tubuhnya, Duke Remy lalu menoleh ke arah nona Karina.

"Anda sendiri pun juga terlihat kesulitan untuk bergerak, kepala akademi. Bukan hanya anda saja, Yang Mulia Ratu yang lainnya pun juga kesulitan bergerak karena tekanan aura yang tiba-tiba muncul ini," ucap Duke Remy.

"Iya, kami semua juga kesulitan untuk bergerak karena tekanan aura ini. Karena itu, kami sepertinya akan sedikit sulit untuk menghadapi anda saat ini dengan adanya tekanan aura ini. Anda pun juga begitu, kan ? Anda juga kesulitan untuk menghadapi kami dengan adanya tekanan aura ini," ucap nona Karina.

"Hmmm entahlah. Meskipun aku kesulitan untuk bergerak, aku sangat yakin kalau aku dapat menghabisi kalian semua saat ini. Aku bisa memunculkan batang-batang pohon dengan sihirku dan membuat batang-batang pohon itu menyerang kalian," ucap Duke Remy.

"Jika anda melakukan itu, sepertinya itu akan berbahaya bagi kami semua yang saat ini sedang kesulitan bergerak. Jika itu terjadi, sepertinya kami harus menunggu bantuan dari 'orang itu'," ucap nona Karina.

"Bantuan dari 'orang itu' ? Siapa yang anda maksud ?," tanya Duke Remy.

"Orang yang saya maksud adalah orang yang telah mengeluarkan tekanan aura yang kuat ini. 'Orang itu' akan segera datang ke tempat ini," ucap nona Karina.

"Jadi anda mengenal siapa orang yang telah mengeluarkan tekanan aura yang kuat ini ?," tanya Duke Remy.

"Iya, saya sangat mengenalnya," ucap nona Karina.

-

Disaat yang sama, di tempat Rid berada.

Aku saat ini terus menyusuri jalan yang sedang aku lalui untuk menuju gedung tengah akademi. Beberapa saat kemudian, di depanku ada sejumlah iblis dalam jumlah banyak yang kelihatannya ingin menghalangiku. Melihat itu, aku langsung memegang pedang milikku dan bersiap untuk menyerang mereka semua.

"Menyingkirlah dari hadapanku!," ucapku.

~Lightning Sword Art - Lightning Speed Slash~

Aku melesat dengan cepat ke arah para iblis itu dan langsung menebas mereka sampai mereka tewas.

-

Kembali ke lantai 1 gedung tengah akademi.

Nona Karina terlihat masih berbicara dengan Duke Remy.

"Sebaiknya anda bersiap, tuan Duke Remy. 'Orang itu' mungkin saja dapat mengalahkan dan membunuh anda," ucap nona Karina.

-Bersambung