Duke Remy yang terkena serangan dari kedua orang yang ada di hadapannya pun terhempas hingga menghantam dinding yang ada di belakangnya. Dinding itu pun langsung hancur setelah dihantam oleh Duke Remy. Puing-puing dari dinding yang hancur itu pun langsung berjatuhan menimpa Duke Remy yang telah lebih dulu jatuh ke lantai setelah menghantam dinding itu. Sekitar tempat itu pun langsung diselimuti oleh debu asap yang cukup pekat.
Sementara itu, Ratu Kayana yang sedang terbaring lemas terlihat sedang melihat ke arah dua orang yang baru saja menyelamatkannya dari cekikan Duke Remy.
"Karina.....Violetta," ucap Ratu Kayana.
2 orang yang menyelamatkan Ratu Kayana dan juga telah menyerang Duke Remy ternyata adalah nona Karina dan juga nona Violetta. Setelah menghempaskan Duke Remy, nona Karina dan nona Violetta lalu menghampiri Ratu Kayana yang terbaring.
"Ka- Yang Mulia Ratu," ucap nona Karina.
"Yang Mulia Ratu, anda baik-baik saja ?," tanya nona Violetta.
"Ya, aku baik-baik.....saja. Terima kasih karena.....telah menyelamatkanku," ucap Ratu Kayana.
"Dari cara bicara anda, anda tidak terlihat baik-baik saja. Tubuh anda pun juga sudah dipenuhi oleh banyak luka. Saya akan segera menyembuhkan anda, Yang Mulia Ratu," ucap nona Karina.
Nona Karina kemudian mengarahkan tangan kanannya ke Ratu Kayana.
~Plant Magic : Healing Tree Trunk~
Sebuah batang pohon tiba-tiba muncul dari bawah lantai dan langsung menyelimuti tubuh Ratu Kayana. Batang pohon itu menyelimuti tubuh Ratu Kayana selama 1 menit, setelah itu batang-batang pohon itu tidak lagi menyelimuti tubuh Ratu Kayana dan bergerak kembali masuk ke lantai. Setelah tubuh Ratu Kayana diselimuti oleh batang pohon itu, terlihat beberapa luka yang ada pada tubuh Ratu Kayana telah menghilang. Kondisi Ratu Kayana pun sudah tidak terlihat lemas seperti sebelumnya.
"Saya berhasil menyembuhkan beberapa luka pada tubuh anda, Yang Mulia Ratu. Tetapi ada beberapa luka yang tidak dapat saya sembuhkan, salah satunya luka tusukan di bagian tengah dada anda. Sepertinya luka-luka yang tidak bisa saya sembuhkan itu adalah luka yang berasal dari ~Dark Magic~. Luka-luka itu untuk saat ini sudah saya tutup dengan menggunakan sihir saya agar darah tidak terus mengalir keluar dari luka itu. Lalu untuk menyembuhkan luka itu, sepertinya kita harus menunggu Rid datang kesini," ucap nona Karina.
"Rid akan datang kesini ?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, Yang Mulia Ratu. Dia saat ini sedang pergi untuk menyelamatkan dan menyembuhkan teman-temannya. Setelah menyembuhkan teman-temannya, dia akan segera datang kesini," ucap nona Karina.
"Begitu ya," ucap Ratu Kayana.
"Iya, Yang Mulia Ratu. Untuk sekarang lebih baik anda beristirahat dulu sampai Rid datang kesini," ucap nona Karina.
"Baiklah. Lalu Karina, karena kamu sudah menyembuhkan beberapa lukaku, selanjutnya aku minta tolong untuk menyembuhkan Charles dan Chloe. Begitupun juga dengan tuan Oliver dan beberapa orang yang ada di tempat ini. Aku tahu kalau permintaanku ini sangat merepotkan, tetapi aku minta tolong padamu," ucap Ratu Kayana.
Nona Karina terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Ratu Kayana.
"Yang Mulia Ratu, anda baru saja memanggil saya dengan menggunakan 'Karina' ?," tanya nona Karina.
"Iya. Memangnya kenapa ? apa ada masalah ? Nama kamu kan memang Karina," ucap Ratu Kayana.
"Tidak, tidak ada apa-apa. Dalam situasi seperti ini, sepertinya kita tidak perlu mempermasalahkan sesuatu seperti ini. Daripada itu, anda tenang saja, Yang Mulia Ratu. Tanpa anda minta pun, saya memang berniat untuk menyembuhkan Charles, Chloe dan semua orang yang ada di tempat ini setelah menyembuhkan anda," ucap nona Karina.
"Begitu ya. Kalau begitu, terima kasih, Karina," ucap Ratu Kayana.
"Sama-sama, kakak," ucap nona Karina dengan suara yang pelan.
Apa yang baru saja dikatakan oleh nona Karina tidak dapat didengar oleh nona Violetta karena suara itu sangatlah pelan, tetapi suara itu dapat didengar oleh Ratu Kayana. Ratu Kayana pun tersenyum setelah mendengar perkataan nona Karina. Setelah itu, nona Karina menoleh ke nona Violetta.
"Violetta, kamu tetaplah disini sambil menjaga Ratu Kayana. Aku akan menghampiri Charles dan Chloe untuk menyembuhkan mereka," ucap nona Karina.
"Baiklah, nona," ucap nona Violetta.
"Tidak perlu," ucap Ratu Kayana yang secara perlahan mulai berdiri kembali setelah sebelumnya terbaring.
"Yang Mulia Ratu ?," tanya nona Karina.
"Aku akan ikut denganmu untuk menghampiri Charles dan Chloe," ucap Ratu Kayana.
"Ikut dengan saya ? Apa anda sudah baik-baik saja, Yang Mulia Ratu ? Anda tidak perlu memaksakan diri," ucap nona Karina.
"Aku sudah lebih baik setelah kamu sembuhkan tadi, jadi kamu tidak perlu khawatir," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya. Baiklah, kalau begitu anda boleh ikut bersama saya. Violetta, kamu tetap disini untuk memantau sekitar tempat ini," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucap nona Violetta.
Setelah itu, nona Karina dan nona Violetta pun berjalan untuk menghampiri Charles dan Chloe. Tidak lama kemudian, mereka berdua pun sampai di tempat Charles dan Chloe. Terlihat Charles dan Chloe masih terbaring dengan kondisi tubuh yang dipenuhi oleh banyak luka. Meski begitu, Charles dan Chloe masih dalam keadaan sadar dan mereka berdua saat ini sedang melihat ke arah Ratu Kayana dan nona Karina.
"Ibunda.....nona Karina," ucap Charles.
"Kalian bertahanlah, aku akan segera menyembuhkan kalian berdua," ucap nona Karina.
~Plant Magic : Healing Tree Trunk~
Batang-batang pohon tiba-tiba muncul di dekat Charles dan Chloe. Batang-batang pohon itu langsung menyelimuti seluruh tubuh mereka berdua.
Disaat nona Karina sedang menyembuhkan Charles dan Chloe dengan menyelimuti seluruh tubuh mereka dengan batang pohon, tiba-tiba terdengar suara keras dari arah tempat Duke Remy yang sebelumnya menghantam dinding. Suara itu seperti suara benturan dan suara puing-puing yang hancur. Nona Karina, Ratu Kayana dan nona Violetta yang mendengar suara itu pun langsung menoleh ke arah asal suara itu. Ketika mereka menoleh, mereka melihat ada banyak puing-puing berukuran kecil yang berterbangan ke segala arah dari tempat Duke Remy menghantam dinding. Tempat Duke Remy menghantam dinding terlihat masih diselimuti oleh debu asap yang cukup pekat.. Setelah puing-puing berukuran kecil itu berterbangan, terdengar suara seseorang dari dalam debu asap yang menyelimuti tempat itu. Suara itu adalah suara Duke Remy.
"Pengganggu terus saja berdatangan sejak tadi. Kali ini kalian berdua yang datang ya, kepala akademi dan mantan putriku yang tidak berguna," ucap Duke Remy.
Setelah Duke Remy mengatakan itu, Duke Remy pun secara perlahan mulai berjalan keluar dari kepulan asap yang menyelimuti tempat itu. Ketika Duke Remy sudah keluar dari kepulan asap itu, terlihat penampilan Duke Remy yang sangat mengejutkan. Bagian kiri armor yang menyelimuti badan Duke Remy terlihat sudah meleleh. Armor yang telah meleleh itu membuat bagian tubuh yang diselimuti oleh armor itu menjadi terlihat. Bagian tubuh yang terlihat itu pun secara perlahan juga mulai meleleh setelah armor yang menyelimuti bagian tubuh itu sudah meleleh sepenuhnya.
Sementara di bagian kanan armor yang menyelimuti badan Duke Remy, terlihat armor itu telah berubah warna dari yang awalnya hitam pekat menjadi berwarna hijau pekat. Perubahan warna dari warna hitam ke warna hijau pada armor itu terus menyebar. Tidak hanya pada bagian kanan armor itu saja, melainkan hingga ke seluruh bagian armor. Selain itu, pada bagian armor yang telah berubah warna menjadi hijau pekat itu, muncul beberapa bunga berwarna pink. Penampilan Duke Remy yang mengejutkan itu akibat dari dirinya yang terkena serangan dari nona Karina dan nona Violetta sebelumnya.
"Kalian berdua telah merusak armor yang aku kenakan ini dengan sangat parah. Kalian langsung menggunakan serangan pamungkas milik kalian untuk menyerangku. Serangan korosi dan serangan beracun ya, sepertinya armor yang kukenakan saat ini tidak mampu untuk menahan serangan seperti itu," ucap Duke Remy.
Sementara itu, nona Karina terlihat sedikit terkejut saat melihat Duke Remy.
"Suara itu....tidak salah lagi kalau anda adalah tuan Duke Remy. Saya tidak menyangka kalau anda lah dalang dari semua ini. Saat insiden penyerangan iblis di gedung pengadilan, anda juga pasti dalang dari kejadian itu. Anda mengubah beberapa orang yang ada di dalam gedung pengadilan menjadi iblis, termasuk dengan tuan Darwin dan tuan James. Setelah itu, anda berpura-pura untuk melawan para iblis yang anda ciptakan itu agar anda tidak dicurigai. Saya benar-benar tidak menyangkanya," ucap nona Karina.
"Apa anda terkejut begitu mengetahui kalau dalangnya adalah aku, kepala akademi ? Tidak hanya dalang dari insiden penyerangan iblis di gedung pengadilan saja, sebagian besar insiden yang terjadi di kerajaan ini merupakan ulahku," ucap Duke Remy.
"Tidak sama sekali, saya tidak terkejut saat mengetahui kalau anda lah dalangnya, tuan Duke Remy. Sebelumnya saya sudah merasa kalau anda itu adalah orang yang sedikit mencurigakan. Namun saya tidak memiliki bukti untuk memperkuat perasaan saya itu. Saya merasa hanya tinggal menunggu waktu saja sampai semua yang saya rasakan terbukti dan ternyata itu benar," ucap nona Karina.
Duke Remy pun tertawa setelah mendengar perkataan nona Karina.
"Ahahaha begitu ya. Aku dengar kalau anda bisa membaca pikiran orang lain, kepala akademi. Sepertinya keputusanku sudah tepat untuk selalu membawa artifak sihir yang membuat pikiranku tidak bisa dibaca oleh orang yang bisa membaca pikiran orang lain," ucap Duke Remy.
"Tertawalah sepuas anda, tuan Duke Remy. Karena nasib anda akan segera berakhir disini," ucap nona Karina.
"Tidak, aku masih belum berakhir, kepala akademi," ucap Duke Remy.
"Apa yang anda katakan ? Dengan armor yang sudah hancur seperti itu, ditambah dengan beberapa bagian tubuh yang sudah meleleh dan terkena racun, nasib anda sebentar lagi akan berakhir," ucap nona Karina.
"Tidak, karena aku masih punya ini," ucap Duke Remy sambil mengambil sesuatu di saku pakaiannya yang ada di balik armor miliknya yang sudah hancur.
Setelah mengambil sesuatu dari saku pakaiannya itu, Duke Remy lalu memperlihatkan sesuatu yang baru diambilnya itu. Sesuatu itu adalah 2 buah suntikan yang berisi cairan berwarna merah. Ratu Kayana yang melihat itu terlihat sangat terkejut.
"Suntikan itu ?!?! Karina, Violetta, serang dia dan jangan biarkan dia menyuntikkan benda itu," ucap Ratu Kayana kepada nona Karina dan nona Violetta.
"Baik," ucap nona Karina dan nona Violetta.
Ratu Kayana lalu menembakkan sihir gravitasi dari tongkat sihirnya ke arah Duke Remy. Nona Karina dan nona Violetta pun melancarkan serangan ke arah Duke Remy dengan tebasan mereka. Tetapi ketika serangan-serangan itu hampir mengenai Duke Remy, dari bawah lantai sekitar Duke Remy tiba-tiba muncul beberapa batang pohon berwarna hitam yang berukuran besar dan tebal. Batang-batang pohon itu pun menahan semua serangan yang mengarah ke Duke Remy. Serangan-serangan itu pun gagal mengenai Duke Remy.
"Sial," ucap Ratu Kayana yang terlihat kesal.
Disaat yang sama dengan serangan-serangan itu yang berhasil ditahan oleh batang-batang pohon itu, Duke Remy langsung menyuntikkan 2 buah suntikan itu ke lehernya. Tidak lama kemudian, Duke Remy pun telah selesai menyuntikkan semua cairan yang ada pada 2 suntikan itu. Setelah selesai menyuntikkannya, Duke Remy pun langsung membuang 2 buah suntikan itu. Setelah itu, Duke Remy pun tertawa.
"Ahahahhaha, semua ini masih belum berakhir sampai aku berhasil mendapatkan kerajaan ini!," ucap Duke Remy.
Kemudian, beberapa batang pohon berwarna hitam muncul di bawah kaki Duke Remy. Batang-batang pohon itu lalu mulai menyelimuti seluruh tubuh Duke Remy. Tidak lama kemudian, seluruh tubuh Duke Remy pun telah diselimuti oleh batang-batang pohon berwarna hitam itu.
-Bersambung