Chereads / Peace Hunter / Chapter 383 - Chapter 383 : Serangan Yang Mirip

Chapter 383 - Chapter 383 : Serangan Yang Mirip

Kembali ke lantai 1 gedung tengah akademi.

Puing-puing lantai yang hancur akibat terkena serangan Charles masih terus berjatuhan ke bawah, tepatnya ke perpustakaan akademi. Sementara itu, Charles yang baru saja menghancurkan lantai dengan pedang besarnya itu langsung melepas pedang besarnya itu. Kemudian, dia pergi menghampiri Chloe yang terbaring dengan bersimbah darah akibat tertusuk oleh tangan kiri Duke Remy tepat di tengah dadanya.

"Chloe!!!," teriak Charles sambil menghampiri Chloe.

Chloe yang mendengar teriakan Charles pun langsung menoleh secara perlahan sambil terbaring.

"Kakak...," ucap Chloe.

Setelah Chloe mengatakan itu, tiba-tiba Chloe langsung batuk-batuk.

*Uhuk *Uhuk *Uhuk

Chloe batuk-batuk sambil mengeluarkan darah dari mulutnya. Darah itu masih mengalir keluar dari mulut Chloe meskipun tidak terlalu banyak. Selain darah yang keluar dari mulut Chloe, darah juga masih keluar dari luka tusukan yang ada di dadanya. Lalu, Charles pun kini telah tiba dan dia sudah berada di samping Chloe.

"Bertahanlah, Chloe!," ucap Charles.

Charles berusaha melakukan sesuatu terhadap luka tusukan di dada Chloe. Namun dia terlihat bingung untuk melakukan apa karena dia tidak bisa menggunakan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan luka Chloe.

"Apa yang harus aku lakukan ? Aku tidak bisa menggunakan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan Chloe. Jika Chloe tidak segera disembuhkan, darah yang keluar dari luka tusukan itu akan semakin banyak. Chloe akan dalam bahaya jika darahnya terus keluar dari luka tusukan itu. Jika aku tidak bisa menyembuhkannya, setidaknya aku harus menutupi lukanya terlebih dahulu," pikir Charles.

Kemudian, Charles mengarahkan tangan kanannya ke luka tusukan yang ada di dada Chloe.

"Mungkin ini akan sedikit sakit, tetapi tahanlah ini, Chloe," ucap Charles.

Charles lalu mengaliri tangan kanannya itu dengan sihir air miliknya. Charles menggunakan sihir air miliknya itu untuk menutupi luka tusukan yang ada di dada Chloe. Chloe terlihat sedang meringis kesakitan saat Charles sedang menutupi luka tusukan di dadanya dengan sihir air. Tidak lama kemudian, air yang berasal dari sihir Charles terlihat menggumpal di luka tusukan pada dada Chloe, baik itu di depan maupun di belakang. Gumpalan air itu membuat darah yang sebelumnya terus keluar dari luka tusukan itu menjadi berhenti keluar. Chloe pun kini telah aman karena darah dari luka tusukannya itu sudah tidak keluar lagi.

"Setidaknya sekarang kamu sudah aman, Chloe. Darah telah berhenti keluar dari luka tusukanmu itu," ucap Charles.

"Terima kasih....kakak," ucap Chloe yang masih terbaring.

"Tuan Remy sudah aku hempaskan ke bawah. Aku tidak yakin kalau beliau sudah kalah hanya karena terkena seranganku tadi. Tetapi karena tuan Remy saat ini masih dibawah, lebih baik kita segera pergi meninggalkan tempat ini. Kita harus segera menyembuhkan lukamu, Chloe. Kita juga harus menyembuhkan luka ibunda," ucap Charles.

"Baik.....,kakak," ucap Chloe.

Kemudian, Charles pun langsung mengangkat Chloe dan menggendongnya di depan.

"Apa kamu merasa tidak enak dengan posisi ini, Chloe ?," tanya Charles.

"Tidak...,kakak," ucap Chloe.

"Baiklah. Kalau begitu sekarang kita pergi untuk menghampiri ibunda terlebih dahulu," ucap Charles.

Charles bersiap untuk berbalik dan melangkah ke tempat Ratu Kayana. Namun saat dia bersiap untuk berbalik, tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki yang berasal dari belakangnya yang merupakan arah tujuannya membalikkan badan. Charles dengan cepat langsung menoleh untuk melihat siapa yang melangkahkan kaki itu. Setelah Charles menoleh, ternyata orang yang melangkahkan kaki itu adalah Ratu Kayana.

"Ibunda ?," ucap Charles yang terkejut.

Ratu Kayana sedang berjalan secara perlahan untuk menghampiri Charles dan Chloe. Ratu Kayana berjalan sambil memegangi dadanya yang terluka akibat ditusuk oleh pedang Duke Remy sebelumnya.

"Bagaimana keadaan.....Chloe ?," tanya Ratu Kayana.

"Ibunda, kamu jangan memaksakan diri untuk berjalan menghampiri kami. Luka pada tubuhmu itu sangat lah banyak, apalagi ada luka tusukan di dada mu itu. Aku akan menutup lukamu itu," ucap Charles.

Charles lalu menutup luka tusukan yang ada di dada Ratu Kayana sama seperti yang dia lakukan sebelumnya kepada Chloe.

"Terima kasih....., Charles. Jadi bagaimana... keadaan Chloe ?," tanya Ratu Kayana dengan suara yang terbata-bata

"Aku sudah menutupi luka tusukan yang ada di dadanya. Meski begitu, Chloe harus segera disembuhkan karena kondisinya mulai lemas," ucap Charles.

"Begitu ya....," ucap Ratu Kayana.

"Aku tidak...apa-apa, ibunda. Ibunda.....tidak perlu mengkhawatirkanku," ucap Chloe yang juga dengan suara yang terbata-bata.

"Aku minta.....maaf ya, Chloe. Padahal aku merupakan penyihir terkuat.....di kerajaan ini, tetapi aku tidak bisa melindungimu...dan malah membuatmu terkena serangan," ucap Ratu Kayana.

"Ibunda tidak perlu minta maaf. Saat ini kondisi ibunda cukup buruk karena tubuh ibunda telah dipenuhi oleh banyak luka. Jadi wajar kalau ibunda tidak bisa melindungi Chloe dengan kondisi ibunda yang seperti itu. Justru aku lah yang seharusnya meminta maaf karena tidak bisa melindungi Chloe. Kondisi tubuhku masih fit dan belum mengalami banyak luka, tetapi aku tidak bisa melindungi Chloe," ucap Charles.

"Kakak dan ibunda.....tidak perlu meminta....maaf. Aku terluka karena....kesalahanku sendiri. Apabila aku.....lebih kuat....., aku tidak akan terluka dan.....merepotkan kalian berdua," ucap Chloe.

"Chloe.....," ucap Charles.

Setelah itu, suasana pun menjadi sepi. Tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Namun tidak lama kemudian, Ratu Kayana pun mulai berbicara kembali.

"Charles, sekarang....kamu cepat pergi untuk...menyembuhkan, Chloe. Jika luka tusukan.....pada dada Chloe diakibatkan oleh serangan ~Dark Magic~ maka.....sihir penyembuhan biasa tidak akan bisa menyembuhkannya. Jika kamu.....ingin menyembuhkan Chloe, kamu harus...pergi ke gereja Sancta Lux. Tetapi di akademi ini, ada...seseorang yang bisa menyembuhkan...luka yang diakibatkan oleh serangan ~Dark Magic~. Orang itu.....adalah Rid, teman kalian," ucap Ratu Kayana.

"Rid bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh serangan ~Dark Magic~ ?," tanya Charles.

"Iya. Kamu tidak perlu...menanyakan tentang kenapa Rid bisa menyembuhkan...luka itu atau tentang kenapa aku mengetahui.....tentang Rid yang bisa menyembuhkan luka itu. Lebih baik.....kamu sekarang segera pergi untuk...mencari dan menemukan Rid dan minta dia untuk...menyembuhkan Chloe," ucap Ratu Kayana.

"Aku dan Chloe sempat bertemu dengan Rid sebelum tiba di tempat ini. Kami awalnya berniat untuk datang ke tempat ini bersama-sama, tetapi komandan Dayne, senior Vyn dan nona Arnett tiba-tiba datang menyerang kami," ucap Charles.

Ratu Kayana terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Charles.

"Nona Arnett...menyerang kalian ?!," tanya Ratu Kayana.

"Iya, ibunda. Saat menyerang kami, nona Arnett, senior Vyn dan komandan Dayne terlihat sudah berubah menjadi iblis," ucap Charles.

"Apa ?!?! Nona Arnett.....telah berubah menjadi iblis ?! Benar-benar.....keterlaluan, dia bahkan mengubah istrinya.....sendiri menjadi iblis!," ucap Ratu Kayana yang terlihat marah.

Charles terlihat terdiam setelah mendengar perkataan Ratu Kayana yang marah.

"Ya sudah, sekarang kamu.....cepat pergi untuk mencari dan.....menemukan Rid, Charles," ucap Ratu Kayana.

"Baik, ibunda. Sebelumnya, Rid memutuskan untuk melawan mereka bertiga sendiri dan menyuruh kami untuk pergi lebih dulu. Jika kami pergi ke tempat dia melawan mereka bertiga, mungkin kami dapat dengan cepat menemukannya," ucap Charles.

"Bagus kalau kamu bisa...segera menemukannya. Sekarang cepatlah....pergi, Charles," ucap Ratu Kayana.

"Baik, ibunda. Tetapi bagaimana dengan ibunda sendiri ? Tubuh ibunda saat ini sedang dipenuhi oleh banyak luka. Ibunda juga harus segera diobati, jadi ibunda juga harus ikut bersama kami untuk bertemu dengan Rid," ucap Charles.

"Tidak, aku akan.....tetap disini. Tuan Remy sepertinya tidak akan membiarkan.....kalian berdua untuk pergi meninggalkan.....tempat ini, jadi aku akan menahan dia agar kalian.....berdua bisa pergi," ucap Ratu Kayana.

Setelah Ratu Kayana mengatakan itu, tiba-tiba terdengar suara Duke Remy yang berasal dari bawah lantai yang hancur akibat terkena serangan Charles.

"Itu benar, aku tidak akan membiarkan kalian berdua pergi," ucap Duke Remy.

Charles, Chloe dan Ratu Kayana pun terkejut setelah mendengar suara Duke Remy. Setelah suara itu terdengar, Duke Remy pun melesat ke atas dari lantai yang hancur di tempat itu. Duke Remy kini sedang melayang di atas Charles, Chloe dan Ratu Kayana. Charles terlihat sangat terkejut saat melihat penampilan Duke Remy yang sedang melayang di atasnya.

"Aku memang sudah tahu kalau aku tidak mungkin bisa mengalahkannya hanya dengan serangan tadi. Tetapi aku tidak menyangka kalau dia bahkan tidak terluka setelah terkena serangan tadi. Armor yang dikenakannya pun juga tidak rusak ataupun tergores setelah terkena serangan tadi," ucap Charles.

"Aku sudah bilang.....kepadamu sebelumnya kalau orang itu adalah.....orang yang sangat berbahaya. Sekarang.....cepatlah pergi untuk menyembuhkan Chloe, Charles," ucap Ratu Kayana.

Charles tanpa ragu langsung mengiyakan perkataan Ratu Kayana.

"Baik, ibunda," ucap Charles.

Kemudian, Charles langsung berlari untuk meninggalkan tempat itu sambil menggendong Chloe. Duke Remy yang melihat Charles pergi terlihat bersiap untuk melakukan sesuatu.

"Aku tidak akan membiarkan kalian berdua pergi dari tempat ini," ucap Duke Remy.

Batang-batang pohon berwarna hitam tiba-tiba muncul di bawah tempat Charles berpijak dan langsung menyerangnya. Namun, Charles berhasil menghindari serangan batang-batang pohon itu. Meski begitu, batang-batang pohon itu terus bermunculan dan langsung menyerang Charles. Tidak hanya batang-batang pohon yang bermunculan itu saja, Duke Remy juga memanjangkan kedua tangannya dan menggerakkan batang-batang pohon yang tumbuh di belakang badannya untuk menyerang Charles. Duke Remy benar-benar berniat untuk mencegah Charles dan Chloe yang ingin meninggalkan tempat itu.

-

Di tempat Elaina berada.

Saat ini satu per satu orang-orang di tempat itu yang sedang melawan para iblis yang menyerang tempat itu mulai tumbang. Mereka tumbang karena telah terluka dan juga kelelahan akibat melawan para iblis yang menyerang tempat itu. Meski begitu, beberapa dari mereka terlihat belum tumbang dan terus melawan para iblis yang menyerang tempat itu. Salah satu orang yang masih terus melawan para iblis itu adalah Elaina. Elaina terus menyerang para iblis itu dengan menggunakan pedangnya meskipun saat ini tubuhnya sudah dipenuhi oleh cukup banyak luka.

~Sword Dance Technique : Rhythm of the Destruction Sword~

Elaina terus menebas para iblis yang menyerang itu dengan tebasan dari pedang miliknya.

"Mereka ada banyak sekali. Ini tidak ada habisnya," ucap Elaina.

Meski Elaina terlihat mengeluh, dia masih terus menyerang para iblis itu. Beberapa saat kemudian, disaat Elaina terus melawan para iblis itu, Elaina tidak menyadari kalau saat ini dia sedang dikepung oleh para iblis itu. Beberapa iblis yang ada di belakang Elaina lalu menyerang Elaina dengan menggunakan senjata mereka. Elaina yang tidak menyadari mereka karena tengah fokus melawan para iblis yang ada dihadapannya pun terkena serangan itu dengan telak. Elaina langsung terjatuh dan terbaring di tanah setelah terkena serangan dari beberapa iblis yang menyerangnya dari belakang. Duke Louis terlihat terkejut begitu melihat Elaina sedang terbaring karena terkena serangan.

"Elaina!!," ucap Duke Louis.

Duke Louis dan beberapa orang yang melihat Elaina telah terbaring berusaha untuk menolongnya. Namun mereka tidak bisa karena mereka saat ini juga tengah dikepung oleh para iblis yang menyerang tempat itu.

"Sial, aku harus segera menyelamatkan Elaina. Jika terjadi apa-apa dengannya, ke depannya aku akan merasa malu apabila berhadapan dengan tuan Oliver," pikir Duke Louis.

Duke Louis berniat untuk menerobos para Iblis yang mengepungnya. Tetapi meskipun dia sudah berusaha keras untuk menerobos para iblis itu, Duke Louis tetap tidak bisa menerobosnya.

"Sial!!!," ucap Duke Louis.

Sementara itu, Elaina yang sedang terbaring terlihat mulai bangkit dan berdiri kembali. Saat Elaina sedang mulai bangkit, tatapannya sedang melihat ke depan. Di depannya ada beberapa iblis yang sedang mengayunkan senjata mereka ke arahnya. Elaina tidak bisa melakukan apa-apa terhadap para iblis yang sedang menyerangnya itu. Elaina hanya terdiam saja. Serangan para iblis itu pastinya akan mengenai dan melukai Elaina. Tetapi....

~Lightning Sword Art : Lightning Speed Slash~

Beberapa iblis yang ada di depan Elaina tiba-tiba langsung tertebas oleh suatu serangan yang dilancarkan oleh seseorang. Orang yang melakukan serangan itu kini telah berada di depan Elaina. Elaina lalu langsung melihat ke orang yang ada di depannya.

"Ayahanda ?," tanya Elaina.

Elaina bertanya seperti itu karena serangan yang dilancarkan barusan itu merupakan serangan yang mirip dengan yang dimiliki oleh ayahnya, komandan Oliver. Tetapi orang yang melakukan serangan itu bukanlah komandan Oliver.

"Sayang sekali, aku bukanlah komandan Oliver, Elaina," ucap orang yang ada di depan Elaina.

Setelah mendengar perkataan orang itu, Elaina kembali melihat dan memperhatikan orang yang ada di depannya dengan lebih teliti. Setelah dilihat, ternyata orang yang ada di depannya itu memang bukanlah komandan Oliver. Elaina terlihat terkejut saat mengetahui siapa orang yang ada di depannya.

"Senior Rid ?!?!," ucap Elaina.

-Bersambung