Kembali ke lantai 1 gedung tengah akademi.
"CHLOEEE!!," teriak Charles yang terkejut ketika melihat Chloe yang baru saja ditusuk oleh tangan kiri Duke Remy yang memanjang.
Tangan kiri Duke Remy yang memanjang kini telah menyusut kembali. Setelah tangan kiri itu menyusut, Chloe yang dada bagian tengahnya baru saja ditusuk hingga menembus ke belakang dadanya pun langsung terjatuh dan terbaring di lantai.
"CHLOEEEE!!!," Charles berteriak kembali.
Charles berteriak kembali sambil berusaha melepaskan diri dari cekikan tangan kanan Duke Remy.
"Keparat kau, tuan Remy. Beraninya kau menyakiti dan melukai, Chloe. Aku tidak akan memaafkanmu!, aku benar-benar akan membunuhmu!," ucap Charles yang terlihat sangat marah.
Duke Remy pun tertawa setelah mendengar perkataan Charles.
"Ahahaha, sejak tadi anda selalu bilang kalau anda akan membunuh saya, tetapi anda tetap tidak bisa melakukannya, pangeran. Sekarang bagaimana caranya anda bisa membunuh saya sedangkan anda saja tidak bisa melepaskan cekikan yang saya lakukan kepada anda," ucap Duke Remy.
Setelah itu, cekikan yang dilakukan oleh Duke Remy kepada Charles semakin kuat. Charles terus berusaha untuk melepaskan cekikan di lehernya itu dengan menggunakan kedua tangannya. Namun Charles tetap tidak bisa melepaskan cekikan itu. Meski begitu, Charles terlihat tidak putus asa. Tidak lama kemudian, Charles pun menggumamkan sesuatu.
~San Fulgen Art - Water Technique : Rain Swords~
Di sekeliling Charles, tiba-tiba muncul beberapa pedang yang terbuat dari sihir air. Pedang-pedang air itu kini sedang melayang di sekeliling Charles. Setelah pedang-pedang air itu bermunculan, pedang-pedang air itu kemudian langsung menghujam tangan kanan Duke Remy yang sedang mencekik Charles. Tangan kanan Duke Remy pun terkena serangan pedang-pedang air itu dan membuat tangannya langsung terpotong. Setelah tangan kanan Duke Remy terpotong, Charles pun bisa terbebas dari cekikan Duke Remy.
Duke Remy yang tangan kanannya baru saja terpotong kembali menyusutkan tangan kanannya itu setelah sebelumnya memanjang. Setelah tangan kanan itu menyusut kembali seperti semula, tangan kanannya itu pun langsung pulih kembali seperti sebelum dipotong. Sementara itu, disaat Duke Remy baru saja memulihkan tangan kanannya, Charles terlihat sedang mengangkat pedangnya ke atas dengan menggunakan kedua tangannya. Ketika pedang milik Charles sedang diangkat ke atas, pedang-pedang air yang mengelilinginya langsung bergerak mendekati pedang miliknya itu.
~San Fulgen Art - Water Technique : Giant Water Sword~
Pedang-pedang air itu kemudian langsung menyatu dengan pedang milik Charles yang sedang diangkat ke atas. Menyatunya pedang-pedang air itu ke pedang milik Charles membuat pedang milik Charles secara perlahan mulai berubah menjadi besar. Pedang miliknya pun kini juga telah diselimuti oleh sihir air. Sementara Duke Remy terlihat hanya diam saja ketika melihat Charles yang sedang memegang pedang milik yang mulai membesar.
"Apa dia berniat untuk menyerangku dengan menggunakan pedang besar itu ? Jika aku terkena serangan pedang itu, sepertinya akan cukup gawat juga," pikir Duke Remy.
Duke Remy berniat untuk pergi dari tempat dia berpijak saat ini. Namun belum diketahui Duke Remy akan pergi untuk menyerang Charles yang sedang mengangkat pedangnya atau pergi untuk menjauh dari Charles, karena saat Duke Remy mau pergi, Duke Remy tiba-tiba merasa kalau tubuhnya tidak bisa digerakkan.
"Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku ?," pikir Duke Remy.
Duke Remy sedikit terkejut begitu mengetahui itu. Dia terus berusaha untuk menggerakan tubuhnya, tetapi tidak bisa.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?," pikir Duke Remy.
Duke Remy lalu melihat ke sekelilingnya untuk mencari tahu apa penyebab dia tidak bisa bergerak. Duke Remy melihat ke sekelilingnya tapi belum menemukan apa penyebab dia tidak bisa bergerak. Sampai akhirnya Duke Remy melihat ke arah Ratu Kayana yang sedang terbaring. Ratu Kayana memang sedang terbaring, tetapi dia terlihat sedang mengarahkan tangan kanannya ke arah Duke Remy. Ratu Kayana tidak mengatakan apapun saat mengarahkan tangan kanannya ke Duke Remy. Tetapi Ratu Kayana terlihat sedang tersenyum.
"Jadi Yang Mulia Ratu lah yang telah membuatku tidak bisa bergerak. Dia membuatku tidak bisa bergerak dengan menggunakan sihir gravitasinya. Ini benar-benar gawat," pikir Duke Remy.
Disaat Duke Remy sedang memikirkan itu, Charles sudah selesai menyatukan pedang-pedang air yang mengelilinginya ke pedang miliknya. Pedang miliknya saat ini berukuran sangat besar, bahkan ujung pedang miliknya itu hampir mengenai langit-langit yang berada di atasnya. Duke Remy yang sedang melihat ke arah pedang besar itu pun terlihat sedikit terkejut.
"Kelihatannya ini memang benar-benar gawat," pikir Duke Remy.
Setelah itu, Charles terlihat mulai menggerakkan pedang besarnya itu.
"Aku akan menebasmu dengan pedang milikku ini, tuan Remy," ucap Charles.
Kemudian, Charles mengayunkan pedangnya ke bawah secara vertikal ke arah Duke Remy. Pedang yang besar itu lalu melesat turun untuk menimpa Duke Remy yang ada di bawahnya.
~Aqua Judgement~
Pedang besar yang diayunkan Charles secara vertikal ke bawah itu pun mengenai Duke Remy. Duke Remy terkena serangan itu dengan telak karena dia tidak bisa menghindari serangan itu akibat terkena sihir gravitasi Ratu Kayana. Pedang besar itu lalu menghantam Duke Remy hingga membuat lantai tempat dia berpijak hancur. Duke Remy pun langsung terhempas ke bawah tepatnya ke perpustakaan akademi setelah dihantam oleh pedang besar itu. Hantaman pedang besar itu tidak hanya menghancurkan lantai tempat berpijak Duke Remy saja, melainkan juga dengan lantai-lantai di sekitarnya dan juga lantai yang dikenai oleh hantaman pedang besar itu. Lantai-lantai itu langsung hancur dan puing-puing lantai yang hancur itu pun berjatuhan ke perpustakaan akademi yang ada di bawah. Puing-puing lantai yang hancur itu kini mulai menimpa Duke Remy yang telah lebih dulu terjatuh ke perpustakaan akademi.
-
Di tempat Rid, Irene, nona Violetta dan nona Karina berada.
Aku terkejut setelah mendengar kalau Noa dan yang lainnya saat ini sedang terluka parah.
"Ayo kita segera pergi untuk menyembuhkan mereka, Rid," ucap Irene.
Aku terdiam setelah memikirkan perkataan Irene. Aku terdiam sambil memikirkan beberapa hal.
"Aku ingin menyembuhkan Noa dan yang lainnya tapi di sisi lain aku harus segera pergi menyusul Charles dan Chloe. Jika mereka berdua saat ini sedang melawan tuan Duke Remy, mereka mungkin akan kesulitan. Aku harus segera membantu mereka," pikirku.
Irene terlihat bingung saat melihat Rid yang terdiam setelah mendengar perkataannya.
"Rid ?," ucap Irene.
Rid tetap tidak menanggapi perkataan Irene.
Beberapa detik kemudian, disaat aku masih memikirkan tentang beberapa hal itu, tiba-tiba pundakku dipegang oleh seseorang. Aku yang sebelumnya sedang terdiam pun langsung menoleh untuk melihat siapa yang sedang memegang pundakku. Ternyata yang memegang pundakku adalah nona Violetta.
"Nona Violetta ?," tanyaku.
"Sepertinya kamu sedang bimbang ya, Rid. Kamu ingin menyembuhkan teman-temanmu yang lain, tetapi di sisi lain, kamu juga ingin segera menyusul ke tempat pangeran Charles dan putri Chloe yang merupakan temanmu juga," ucap nona Violetta.
Nona Violetta mengetahui tentang apa yang aku pikirkan. Meski begitu, aku tidak terkejut setelah mendengar perkataan nona Violetta yang mengetahui apa yang aku pikirkan.
"Anda benar, nona. Aku sedang bimbang karena sedang memikirkan hal itu," ucapku.
"Jadi benar ya. Kalau begitu aku punya saran untukmu agar kamu tidak bimbang," ucap nona Violetta.
"Saran apa itu, nona ?," tanyaku.
"Kamu pergi saja untuk menyembuhkan teman-temanmu. Sementara aku yang akan pergi untuk menyusul ke tempat pangeran Charles dan putri Chloe," ucap nona Violetta.
"Apa tidak apa-apa jika nona pergi kesana sendiri ?," tanyaku.
"Tidak apa-apa. Kamu tidak perlu khawatir, kamu pergi saja untuk menyembuhkan teman-temanmu," ucap nona Violetta.
Aku lalu terdiam setelah mendengar perkataan nona Violetta. Disaat aku terdiam, tidak lama kemudian, nona Karina tiba-tiba menanyakan sesuatu.
"Memangnya kenapa kamu perlu untuk menyusul Charles dan juga Chloe, Rid ? Apa ada sesuatu yang terjadi ?," tanya nona Karina.
Aku yang sedang terdiam langsung menanggapi perkataan nona Karina.
"Charles dan Chloe sebelumnya sudah pergi lebih dulu untuk menuju ke gedung tengah, tempat tuan Duke Remy berada, nona. Sebelumnya, setelah mengalahkan dan membunuh Raja Albert yang telah berubah menjadi iblis, Charles dan Chloe tiba-tiba datang ke tempatku. Aku lalu menjelaskan kepada mereka tentang ayah mereka yang telah berubah menjadi iblis. Aku bilang kepada mereka kalau kemungkinan orang yang telah merubah ayah mereka menjadi iblis adalah tuan Duke Remy. Anda sebelumnya juga menduga hal tersebut kan, nona ?," tanyaku kepada nona Karina.
"Iya. Jadi begitu ya, Charles dan Chloe langsung bergegas pergi ke gedung tengah setelah mengetahui kalau kemungkinan orang yang telah merubah ayah mereka adalah tuan Remy," ucap nona Karina.
"Iya, nona. Aku ingin segera menyusul mereka karena aku khawatir akan adanya hal-hal yang tidak diinginkan yang menimpa mereka," ucapku.
"Hmmm begitu ya," ucap nona Karina.
Nona Karina lalu terdiam, tidak lama kemudian dia pun mulai berbicara kembali.
"Kalau begitu, aku akan pergi dengan Violetta untuk menyusul Charles dan Chloe," ucap nona Karina.
Aku sedikit terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina.
"Anda yang akan pergi, nona ? Apa tidak apa-apa jika anda yang pergi ?," tanyaku.
"Tidak apa-apa. Lagipula lukaku saat ini sudah pulih total setelah kamu sembuhkan. Kamu tidak perlu khawatir, Rid. Dan kamu juga tenang saja, aku tidak akan membiarkan Charles dan Chloe mengalami hal yang tidak diinginkan," ucap nona Karina.
"Jika nona Karina juga ikut denganku, seharusnya kamu tidak perlu khawatir, Rid. Kita berdua sudah lebih dari cukup untuk bisa melindungi pangeran Charles dan putri Chloe apabila terjadi sesuatu kepada mereka," ucap nona Violetta.
"Ya, anda benar, nona. Kalau begitu, aku serahkan kepada kalian berdua untuk segera menyusul Charles dan Chloe. Sedangkan, aku dan Irene akan pergi untuk menyembuhkan teman-temanku," ucapku.
"Iya, serahkan saja kepada kami," ucap nona Karina.
Setelah itu, kami bersiap untuk pergi ke tempat tujuan kami masing-masing. Namun sebelum kami pergi, aku menyampaikan sesuatu terlebih dahulu kepada nona Karina dan nona Violetta.
"Nona Violetta, nona Karina, jika di tempat Charles dan Chloe berada saat ini ada tuan Duke Remy dan ternyata memang beliau lah dalang dari semua ini, apa yang kalian berdua lakukan ? Apa kalian akan langsung membunuhnya ?," tanyaku.
Pertanyaanku itu langsung dijawab oleh nona Karina dan nona Violetta.
"Tentu saja aku akan membunuhnya. Sebagai kepala akademi ini, apa yang sudah beliau perbuat sudah tidak bisa lagi dimaafkan," ucap nona Karina.
"Aku juga akan membunuhnya, sesuai dengan apa yang aku katakan sebelumnya, Rid," ucap nona Violetta.
"Begitu ya, jadi kalian berdua ingin membunuh tuan Duke Remy apabila memang beliau lah dalang dari semua ini. Tetapi meskipun kalian bilang kalau kalian ingin membunuh tuan Duke Remy, namun nyatanya nanti kalian tidak bisa membunuhnya, apa yang akan kalian lakukan ? Mungkin saja tuan Duke Remy saat ini sudah berubah menjadi iblis yang sangat kuat yang membuatnya sulit dikalahkan. Jika beliau bisa merubah orang lain menjadi iblis, beliau pastinya juga bisa merubah dirinya sendiri menjadi iblis," ucapku.
Nona Karina dan nona Violetta pun terdiam setelah mendengar perkataanku. Mereka berdua terdiam cukup lama. Aku yang melihat mereka masih terdiam pun memutuskan untuk berbicara.
"Nona Violetta, nona Karina, jika kalian berdua tidak bisa membunuh tuan Duke Remy meskipun kalian sudah mencoba berbagai teknik, sihir dan cara apapun, aku minta tolong kepada kalian berdua untuk terus menahannya. Setelah aku menyembuhkan teman-temanku, aku akan segera pergi menyusul kalian. Jika kalian berdua tidak mampu untuk membunuh tuan Duke Remy, maka aku yang akan membunuhnya. Lagipula aku memiliki sebuah janji yang harus aku tepati," ucapku
-
Sementara itu, di tempat Elaina berada.
Di tempat Elaina berada saat ini merupakan tempat berkumpulnya para murid, prajurit, staf akademi dan lainnya. Beberapa dari mereka yang terluka sedang beristirahat di tempat itu. Terlihat ada Noa, Kotaro, Julie dan Lillian yang sedang terbaring tidak sadarkan diri dengan tubuh yang dipenuhi oleh luka. Di dekat mereka, ada Leandra dan Lily yang sedang berjaga. Leandra dan Lily terlihat juga mengalami luka pada beberapa bagian tubuh mereka. Di tempat itu juga ada Duchess Arlet yang sedang terbaring tidak sadarkan diri dengan dikelilingi beberapa prajurit yang sedang berjaga.
Beberapa orang yang terbaring dan terluka itu sedang dijaga oleh orang-orang yang belum terluka atau oleh orang-orang yang masih memiliki sedikit luka. Alasan kenapa orang-orang itu sedang menjaga orang-orang yang terluka itu karena saat ini tempat itu sedang diserang oleh banyak iblis dalam jumlah banyak. Sebagian dari mereka yang belum terluka sedang menjaga orang-orang yang terluka, sebagian lainnya langsung berhadapan dengan para iblis yang menyerang tempat itu. Di antara orang-orang yang berhadapan dengan para iblis itu, ada Elaina dan juga Duke Louis. Mereka berdua terlihat sudah memiliki cukup banyak luka di tubuh mereka. Namun, luka pada tubuh Duke Louis terlihat lebih parah daripada luka pada tubuh Elaina. Itu karena luka yang sebelumnya diterima oleh Duke Louis saat melawan Duke Remy belum sepenuhnya pulih. Luka itu kini telah terbuka kembali.
"Tuan Duke, lebih baik anda istirahat saja, biar saya saja yang melawan mereka," ucap Elaina yang khawatir saat melihat kondisi Duke Louis.
"Tidak perlu, aku masih sanggup untuk bertarung. Aku juga harus menjagamu yang merupakan putri dari tuan Oliver. Sebelumnya aku telah diselamatkan oleh ayahmu, jadi kini saatku untuk membalas budi dengan menjaga dan membantumu," ucap Duke Louis.
"Baiklah jika anda bersikeras, tuan Duke. Kalau begitu apakah anda bisa bertahan sampai senior Rid dan senior Irene datang ke tempat ini ?," tanya Elaina.
"Tentu saja, aku akan terus bertahan," ucap Duke Louis.
"Baiklah. Jika kita bisa bertahan sampai mereka berdua tiba, situasi di tempat ini akan berbalik memihak kita," ucap Elaina.
-Bersambung