Di lantai 1 gedung tengah akademi.
Saat ini, Charles dan Chloe sedang bertarung dengan Duke Remy.
"Tuan Remy, aku tidak akan memaafkan atas apa yang anda lakukan terhadap ayahanda dan juga ibundaku. Aku akan membunuh anda," ucap Charles.
~San Fulgen Art Water Technique : Waves Sword~
Charles menyelimuti pedang miliknya dengan sebuah sihir air. Air yang menyelimuti pedang miliknya itu terlihat bergerak dengan tidak beraturan seperti air yang berombak deras. Kemudian, Charles mengayunkan pedang miliknya itu ke arah Duke Remy.
~Strom Waves Destroyers~
Sebuah tebasan air berombak yang sangat besar pun dilancarkan Charles ke arah Duke Remy. Serangan itu sangat cepat dan berhasil mengenai Duke Remy dengan telak. Duke Remy pun terbawa oleh tebasan itu hingga menghantam dinding yang ada di belakangnya. Tebasan itu sangat kuat sehingga membuat dinding yang dihantam oleh tebasan itu langsung hancur. Setelah menghantam dinding itu, tebasan air itu pun tersebar ke seluruh lantai tempat mereka berada dan membuat lantai tempat itu dibanjiri oleh air dari tebasan itu. Tetapi air yang membanjiri lantai itu hanyalah sebentar saja karena air itu langsung turun melalui lubang di lantai itu menuju lantai bawah yang merupakan perpustakaan akademi. Lubang yang ada di lantai itu merupakan lubang yang muncul akibat serangan sihir gravitasi Ratu Kayana ketika melawan Duke Remy. Selain lubang di lantai 1 gedung tengah, di perpustakaan akademi pun juga terdapat beberapa lubang di lantainya yang juga muncul akibat serangan sihir gravitasi Ratu Kayana ketika melawan Duke Remy. Lubang-lubang di perpustakaan akademi itu kini telah dipenuhi air yang berasal dari tebasan yang dilancarkan Charles.
Kemudian, setelah Duke Remy terhempas oleh tebasan yang dilakukan oleh Charles, Chloe langsung menembakkan beberapa panah miliknya ke tempat Duke Remy yang terhempas.
~Great Explosive Arrow~
Beberapa panah langsung meledak begitu mengenai langit-langit dan lantai tempat Duke Remy berada. Langit-langit yang terkena panah itu pun langsung hancur dan puing-puing langit-langit itulah langsung berjatuhan ke bawah. Debu asap pun langsung muncul dan menyelimuti sekitar tempat itu. Debu asap yang muncul ltu berasal dari ledakan panah yang ditembakkan Chloe dan juga jatuhnya puing-puing langit-langit ke lantai.
Sementara itu, Charles dan Chloe yang baru saja melancarkan serangan ke Duke Remy terlihat sedang melihat kepulan debu asap yang muncul di tempat Duke Remy berada.
"Tetap waspada, Chloe. Meskipun aku dan kamu berhasil menyerang tuan Remy dengan telak, sepertinya beliau masih belum kalah," ucap Charles.
"Iya, kak. Aku juga tidak yakin kalau beliau telah kalah meskipun sudah terkena tebasanmu dan tertimpa puing-puing langit-langit yang aku hancurkan dengan panahku," ucap Chloe.
Setelah itu, tiba-tiba terdengar suara puing-puing yang retak dan hancur dari dalam kepulan asap yang menyelimuti tempat Duke Remy berada. Charles dan Chloe mendengar suara itu, tetapi mereka berdua tidak tahu apa penyebab suara itu karena mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam kepulan asap itu. Tidak lama kemudian setelah munculnya suara itu, dari dalam kepulan asap itu tiba-tiba muncul 2 batang pohon yang melesat dengan cepat ke arah Charles dan Chloe. Charles dan Chloe yang melihat itu langsung bereaksi dan berusaha menghindari 2 batang pohon yang melesat itu. Charles dan Chloe berhasil menghindari serangan batang pohon itu, tetapi mereka tidak bisa menghindari batang pohon itu dengan sempurna karena serangan batang pohon itu berhasil menggores bagian samping dari perut mereka. Meski begitu, setidaknya mereka berhasil terhindar dari serangan fatal yang dilakukan 2 batang pohon itu yang mengincar bagian perut mereka.
Setelah menghindari 2 batang pohon itu, Charles dan Chloe langsung memegangi bagian samping perut mereka yang terluka akibat tergores batang pohon itu. Setelah memegangi perut mereka, mereka lalu melihat tangan mereka yang sebelumnya digunakan untuk memegangi perut mereka. Terlihat ada cukup banyak darah pada telapak tangan mereka. Chloe terlihat terkejut saat melihat cukup banyak darah di tangan kanannya, sementara Charles terlihat biasa saja.
Sementara itu, disaat Charles dan Chloe sedang melihat tangan mereka, dari dalam kepulan asap tempat Duke Remy berada tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Selain suara langkah kaki, terdengar juga suara Duke Remy dari dalam kepulan debu asap itu.
"Kalian berdua hanyalah seorang bocah. Apa kalian pikir kalian bisa mengalahkan dan membunuh saya disaat ibunda kalian dan tuan Oliver tidak mampu untuk membunuh saya ?," tanya Duke Remy yang masih berada di dalam kepulan asap itu.
Setelah mengatakan itu, Duke Remy tiba-tiba melesat keluar dari kepulan asap itu dan mengarah ke Charles dan Chloe.
"Sayang sekali, bukanlah saya yang akan mati melainkan kalian berdua lah yang akan mati di tempat ini," ucap Duke Remy.
-
Di tempat Rid dan nona Violetta berada.
Saat ini, Rid dan nona Violetta sedang berada di tempat mereka berada sebelumnya dimana di tempat itu ada 3 jalan penghubung. Salah satu dari 3 jalan penghubung di tempat itu adalah jalan tempat nona Violetta bertarung dengan Duchess Arnett. Mereka berdua sebelumnya berada di jalan itu tetapi mereka telah keluar dan kini mereka sedang melihat ke 2 jalan yang lainnya.
"Apa jalan ini akan mengarahkan kita menuju ke gedung tengah, Rid ?," tanya nona Violetta.
"Iya, nona. Nona Duchess Arnett, komandan Dayne dan senior Vyn sebelumnya datang melalui jalan ini. Sebelumnya mereka datang ke tempat ini, mereka pastinya sedang bersama dengan tuan Duke Remy di gedung tengah. Jika mereka datang dari gedung tengah melalui jalan ini, sudah pasti jalan ini mengarah kesana. Charles dan Chloe pun tadi pergi melewati jalan ini," ucapku.
"Begitu ya. Kalau begitu ayo kita segera bergegas untuk menyusul pangeran Charles dan putri Chloe," ucap nona Violetta.
"Baik, nona," ucapku.
Setelah itu, aku dan nona Violetta langsung berlari ke jalan itu untuk mengejar Charles dan Chloe. Namun baru beberapa langkah kami berlari, tiba-tiba aku mendengar ada suara orang yang memanggilku dari jalan yang satu lagi yang bukan merupakan jalan tempat nona Violetta bertarung dan jalan yang kami tuju. Saat mendengar suara yang memanggilku itu, aku langsung menoleh ke jalan itu karena aku sangat mengenal suara siapa itu. Setelah aku menoleh ke jalan itu, aku melihat Irene yang sedang membopong nona Karina.
"Irene, nona Karina," ucapku.
Aku yang melihat mereka di jalan itu pun langsung menghentikan langkahku. Nona Violetta yang juga melihat Irene dan nona Karina juga menghentikan langkahnya. Aku dan nona Violetta lalu menghampiri mereka. Ketika aku sudah berada dekat dengan mereka berdua, aku terkejut begitu melihat tubuh mereka berdua yang sudah dipenuhi oleh banyak luka.
"Luka pada tubuh kalian berdua banyak sekali. Aku akan segera menyembuhkan kalian berdua," ucapku.
Kemudian, aku mengarahkan tangan kananku ke arah mereka berdua.
~Full Healing~
Luka pada tubuh mereka berdua pun langsung menghilang setelah aku sembuhkan. Mereka berdua pun sudah pulih kembali. Setelah pulih, nona Karina yang sebelumnya dibopong oleh Irene, kini sudah bisa berdiri sendiri tanpa perlu dibopong lagi oleh Irene.
"Terima kasih karena telah menyembuhkan luka-luka di tubuhku, Rid," ucap nona Karina.
"Terima kasih, Rid," ucap Irene.
"Sama-sama, nona, Irene. Ngomong-ngomong, kenapa kalian berdua bisa datang ke tempat ini secara bersama-sama ? Apa kalian berdua secara kebetulan bertemu di jalan ?," tanyaku.
"Sebelum aku datang ke tempat ini, aku kebetulan bertemu dengan nona Karina yang sedang berjalan. Lalu aku memutuskan untuk membopong nona Karina karena beliau terlihat sedang kesulitan untuk berjalan sendiri," ucap Irene.
"Iya, seperti perkataan Irene. Aku bertemu dengannya di jalan sebelum menuju tempat ini. Terima kasih karena telah membopongku, Irene," ucap nona Karina.
"Sama-sama, nona. Daripada itu, Rid, apa kamu bisa segera ikut denganku untuk pergi ke suatu tempat di labirin ini ? Aku sejak tadi terus berusaha untuk mencarimu dan akhirnya sekarang aku bisa menemukanmu. Aku memerlukan bantuanmu, Rid," ucap Irene.
"Memerlukan bantuanku ? Bantuan apa, Irene ? Apakah ada sesuatu yang terjadi ?," tanyaku.
"Iya, ada sesuatu yang terjadi. Noa dan yang lainnya saat ini sedang terluka cukup parah akibat bertarung dengan para iblis yang menyerang tempat ini. Aku tidak bisa menyembuhkan mereka dengan sihir penyembuhanku. Jadi aku pikir hanya kamulah yang bisa menyembuhkan mereka, maka dari itu aku memutuskan untuk mencarimu," ucap Irene.
Aku sedikit terkejut setelah mendengar perkataan Irene.
"Noa dan yang lainnya saat ini sedang terluka cukup parah ?!?!," ucapku.
-
Kembali ke lantai 1 gedung tengah.
Saat ini, Chloe terlihat sedang dicekik oleh tangan kanan Duke Remy yang telah memanjang. Chloe berusaha untuk melepaskan cekikan itu dengan kedua tangannya tetapi dia tetap tidak bisa melepaskan cekikan itu.
"Lepaskan.....aku...," ucap Chloe.
Chloe terlihat sedang kesulitan untuk bernafas karena cekikan itu. Sementara itu, Charles dengan cepat langsung melesat ke arah Chloe.
"Lepaskan tangan anda dari adikku," ucap Charles.
~Aqua Lodrett~
Charles melancarkan sebuah tebasan vertikal berukuran besar dengan pedang miliknya yang terlihat sudah berubah menjadi sebuah pedang panjang yang dilapisi dan diselimuti oleh sihir air. Tebasan vertikal itu diarahkan ke tangan kanan Duke Remy yang sedang mencekik Chloe. Tangan kanan Duke Remy pun langsung terpotong setelah terkena tebasan itu. Chloe pun langsung terlepas dari cekikan tangan kanan Duke Remy setelah tangan itu berhasil dipotong oleh Charles.
Sementara itu, Duke Remy yang melihat tangan kanannya telah terpotong terlihat hanya diam saja. Tidak lama kemudian, tangan kanannya yang telah terpotong mulai pulih kembali seperti semula. Setelah tangan kanannya sudah pulih, Duke Remy lalu mengatakan sesuatu kepada Charles dan Chloe.
"Keren sekali, disaat adiknya sedang dicekik, kakaknya dengan cepat langsung menyelamatkan adiknya. Namun, jika kakaknya lah yang dicekik, apakah adiknya bisa langsung menyelamatkan kakaknya ? Mari kita coba," ucap Duke Remy.
Setelah itu, Duke Remy kembali memanjangkan tangan kanannya. Tangan kanan Duke Remy kini melesat dengan cepat ke arah Charles. Charles tidak sempat bereaksi terhadap datangnya tangan kanan itu. Tangan kanan Duke Remy pun berhasil mengenai Charles tepat di lehernya. Charles pun kini sedang dicekik oleh tangan kanan Duke Remy. Charles berusaha melepaskan diri dari cekikan itu tetapi tidak bisa karena cekikan itu sangatlah kuat. Charles mulai kesulitan bernafas karena cekikan itu.
Sementara itu, Chloe yang nafasnya masih terengah-engah setelah sebelumnya kesulitan bernafas akibat dicekik oleh Duke Remy terlihat sedang melihat ke arah Charles yang sedang dicekik. Chloe melihat ke arah Charles sambil memegang kedua belati miliknya yang baru saja dibuat dengan menggunakan sihir api. Chloe berniat untuk menyelamatkan Charles yang sedang dicekik. Tetapi belum sempat dia bergerak untuk menyelamatkan Charles, sebuah tangan yang terlihat seperti tangan kiri tiba-tiba memanjang dan melesat dengan cepat ke arah Chloe. Tangan kiri itu merupakan tangan kiri Duke Remy yang memanjang. Chloe tidak sempat bereaksi terhadap datangnya tangan kiri itu. Tangan kiri Duke Remy yang memanjang itu pun berhasil menyerang Chloe dengan telak. Chloe terkena serangan tangan kiri itu tepat di tengah dadanya. Tangan kiri itu telah menusuk dada Chloe hingga menembus ke belakang dadanya. Chloe langsung memuntahkan banyak darah dari mulutnya setelah tertusuk oleh tangan kiri Duke Remy. Charles yang sedang dicekik oleh tangan kanan Duke Remy, terlihat sangat terkejut begitu melihat Chloe yang telah ditusuk oleh tangan kiri Duke Remy.
"CHLOE!!!!," teriak Charles yang terkejut.
-
Sementara itu, di kediaman Duke Remy.
Di ruang kerja Duke Remy, saat ini ruangan itu terlihat mengalami kerusakan yang cukup parah. Di dalam ruangan itu, terlihat ada 10 orang prajurit Duke San Quentine yang sedang terlilit oleh tangkai bunga berwarna hitam yang berukuran sangat besar. Di tangkai bunga yang melilit tubuh mereka, ada banyak sekali bunga-bunga Lily berwarna merah seperti darah. Kondisi mereka yang sedang dililit oleh tangkai bunga itu terlihat sangat mengenaskan. Mereka semua dalam kondisi tubuh yang telah menjadi kering seperti mumi. Tubuh mereka hanya tersisa tulang yang dilapisi oleh kulit saja.
Lalu, di sebuah meja yang ada di ruangan itu, terlihat ada seorang wanita yang sedang duduk di sisi meja itu. Wanita itu adalah nona Leirion yang sebelumnya datang ke tempat Duke Remy.
"Kediaman ini sepi sekali, hanya ada beberapa orang prajurit yang terlihat sudah menjadi iblis dengan menggunakan darahku. Selain di kediaman ini, aku juga merasakan kehadiran iblis dalam jumlah yang cukup banyak di sekitar kota ini. Sepertinya saat ini Remy sedang menjalankan rencananya ya," ucap nona Leirion.
Kemudian nona Leirion berdiri kembali setelah sebelumnya duduk di meja. Nona Leirion lalu berjalan ke salah satu sisi dinding di ruangan itu. Dinding itu terlihat sudah hancur dan bagian luar dinding itu yang berupa halaman kediaman Duke Remy pun dapat terlihat dengan jelas. Setelah itu, nona Leirion pun berhenti dan melihat ke halaman kediaman Duke Remy.
"Jika Remy tidak ada disini, mungkin dia saat ini sedang berada di ibukota kerajaan ini. Kalau begitu, sepertinya aku harus pergi kesana. Aku harus melihat dan memantau apa yang dilakukan oleh Remy disana,"
"Selain itu, aku juga harus memantau anak itu. Aku harus memastikan apakah dia itu adalah anak dari mereka berdua atau tidak," ucap nona Leirion.
-Bersambung