Setelah menemukan metode untuk mengubah tampilan ~Light Magic~ agar tidak mencolok, aku kemudian mengarahkan pedangku ke arah senior Vyn dan juga komandan Dayne.
~Light Magic + Fire Magic : Apply Magic Weapon - Light Flame Sword~
Pedang yang ku arahkan ke mereka berdua pun langsung diselimuti oleh api. Aku menggunakan 10% sihir cahaya dan 90% sihir api pada penggabungan kedua sihir itu. Jadi karena persentase sihir api lyang kugunakan lebih besar, pedangku hanya diselimuti oleh sihir api berwarna merah seperti biasanya. Meski begitu, terlihat ada sedikit warna putih yang ada pada api yang menyelimuti pedangku. Api yang menyelimuti pedangku pun juga mengeluarkan sebuah cahaya meskipun tidak begitu terang.
"Meskipun aku hanya menggunakan 10% dari sihir cahaya dalam penggabungan kedua sihir ini, sihir gabungan ini masih memiliki ciri-ciri dari sihir cahaya. Yah biarlah, lagipula ciri-cirinya hanyalah sedikit dan tidak mencolok juga. Sekarang, lebih baik aku segera mengalahkan mereka berdua agar aku bisa pergi mengejar Charles dan Chloe," pikirku.
Kemudian, aku secara perlahan mulai memejamkan kedua mataku. Tidak lama kemudian, aku membuka kedua mataku kembali.
"Ayo segera kita akhiri ini," ucapku.
Setelah itu, aku melesat dengan cepat ke arah senior Vyn. Setelah sudah berada dalam jarak yang dekat dengannya, aku langsung mengayunkan pedangku ke arah leher senior Vyn. Namun sebelum pedangku mengenai senior Vyn, komandan Dayne yang berada di dekat senior Vyn langsung menghampiriku dan menyerangku. Komandan Dayne menyerangku dengan mengayunkan pedangnya itu ke leherku. Aku pun langsung menghindari serangan itu dengan mendongakkan kepalaku ke belakang agar leherku tidak terkena serangan pedang itu. Saat mendongakkan kepalaku, aku mengubah ayunan pedangku dari yang sebelumnya ke leher senior Vyn menjadi ke tubuh komandan Dayne.
~Flame Sword Art : Great Light Flame Slash~
Aku melancarkan sebuah tebasan api yang sangat besar ke arah komandan Dayne yang ada di dekatku. Komandan Dayne pun terkena serangan itu dengan telak. Serangan itu membuat tubuh komandan Dayne langsung terbakar. Selain itu, serangan itu juga membuatnya terhempas hingga menghantam dinding pohon yang berada cukup jauh di belakangnya. Setelah menghempaskan komandan Dayne, aku langsung berbalik untuk kembali menyerang senior Vyn yang sebelumnya aku gagal menyerangnya. Namun ketika aku sedang berbalik untuk menyerangnya, dari bawah tempatku berpijak tiba-tiba muncul sebuah mulut serigala yang sangat besar. Mulut serigala terlihat seperti terbuat dari besi dan juga berwarna hitam. Sepertinya serigala itu terbuat dari perpaduan sihir besi dan sihir kegelapan, sama seperti kedua Naga yang sebelumnya diciptakan senior Vyn. Mulut serigala itu pun kemudian dengan cepat langsung memakanku.
"Jika dihitung sejak pertama kali bertemu dengan senior Vyn, sudah berapa kali ya aku dimakan terus oleh makhluk-makhluk ciptaannya ?," tanyaku.
Tidak lama setelah aku dimakan oleh serigala itu, aku langsung menebas serigala itu dari dalam tubuhnya dengan menggunakan pedangku yang masih diselimuti oleh perpaduan sihir api dan sihir cahaya. Tubuh serigala itu pun dapat dengan mudah aku potong menjadi 2 bagian. Setelah serigala itu terpotong menjadi 2 bagian, serigala itu pun secara perlahan mulai menghilang dan aku pun berhasil keluar dari dalam tubuh serigala itu.
Setelah aku keluar dari tubuh serigala itu, senior Vyn tiba-tiba langsung muncul dihadapanku dan berusaha menyerangku dengan menggunakan serangan tusukan. Serangan tusukan itu diarahkan tepat ke kepalaku. Namun aku dengan cepat langsung menghindari serangan itu dengan medongakkan kepala beserta badanku ke belakang. Saat mendongakkan kepala dan badanku ke belakang, aku bisa melihat pedang milik senior Vyn dan bagian atas tubuhnya sedang berada di atasku.
Setelah itu, aku langsung menendang senior Vyn ke atas. Aku menendang senior Vyn tepat di perutnya dengan menggunakan kaki kananku yang telah diselimuti oleh Mana. Senior Vyn pun langsung terhempas ke atas setelah aku tendang. Melihat senior Vyn yang sedang terhempas ke atas, aku langsung melesat ke atas dengan cepat untuk menghampirinya. Setelah aku sudah berada dalam jarak yang dekat dengannya, aku langsung melancarkan serangan tusukan ke arahnya.
~Flame Sword Art : Great Light Flame Thrust~
Senior Vyn pun terkena serangan tusukanku dengan telak tepat di dadanya. Seranganku itu membuat tubuh senior Vyn langsung terbakar. Selain itu, senior Vyn pun juga terhempas ke atas karena terkena seranganku itu. Senior Vyn terhempas hingga mengenai dan menembus bagian atas labirin yang berupa dedaunan yang berasal dari dinding pohon. Namun tidak lama kemudian, senior Vyn pun terjatuh kembali melewati dedaunan itu hingga menghantam permukaan tanah yang ada di bawahnya. Senior Vyn pun langsung terbaring setelah dirinya menghantam tanah.
Setelah itu, aku pun memperhatikan senior Vyn yang sedang terbaring. Tubuh senior Vyn yang sebelumnya terbakar kini sudah tidak terbakar lagi setelah menghantam tanah. Lalu, pada bagian dada pada armor yang dikenakannya itu terlihat sudah hancur. Dadanya yang sebelumnya telah berlubang akibat terkena seranganku pun dapat terlihat kembali. Darah terlihat masih keluar dari lubang di dadanya itu. Selain itu, ada luka bakar juga pada dadanya akibat terkena serangan yang baru saja aku lancarkan.
"Sepertinya ~Light Magic~ yang kugunakan ini lebih kuat daripada ~Dark Magic~ yang melapisi armor yang dikenakan senior Vyn karena itu seranganku kali ini berhasil menembus armor senior Vyn dengan mudah. Bagaimana dengan komandan Dayne ?," pikirku.
Setelah itu, aku menoleh ke arah komandan Dayne yang menghantam dinding pohon. Terlihat komandan Dayne sedang duduk bersandar di dinding pohon yang dihantamnya. Tubuh komandan Dayne yang sebelumnya terbakar karena terkena seranganku kini sudah tidak terbakar lagi. Lalu pada bagian dada dan perut pada armor yang dikenakan oleh komandan Dayne terlihat sudah rusak dan hancur. Pada dada dan perut komandan Dayne terlihat ada luka tebasan yang cukup besar. Dari luka itu mengalir darah yang cukup banyak. Selain itu, dada dan perut komandan Dayne pun juga terdapat luka bakar yang cukup parah akibat terkena serangan yang aku lancarkan barusan.
"Serangan yang aku lancarkan juga berhasil menembus armor yang dikenakan oleh komandan Dayne. Mereka berdua kini mengalami luka bakar yang cukup parah akibat terkena tebasan api yang kugabungkan dengan sihir cahaya yang digunakan untuk menembus armor mereka. Mereka terlihat tidak bergerak lagi, apa aku sudah mengalahkan mereka berdua ?," pikirku.
Aku memikirkan itu sambil melihat ke arah komandan Dayne dah senior Vyn secara bergantian. Kemudian, aku melihat ke sisi lain yang ada di tempat ini, tepatnya di tempat bertarungnya kedua Naga ciptaan senior Vyn dan keenam Naga ciptaanku. Di tempat itu, para Naga itu masih bertarung. Meski Naga ciptaanku berjumlah 6 ekor, mereka masih belum mampu mengalahkan Naga ciptaan senior Vyn yang berjumlah 2 ekor. Yah itu wajar karena kedua Naga ciptaan senior Vyn tercipta dari perpaduan sihir besi dan sihir kegelapan, sementara Naga ciptaanku tercipta dari kelima elemen dasar dan 1 sihir es. Aku tidak menggabungkan mereka dengan sihir cahaya sehingga mereka kesulitan untuk mengalahkan kedua ekor Naga ciptaan senior Vyn. Ketika melihat kedua ekor Naga ciptaan senior Vyn masih bertarung dengan keenam Naga ciptaanku, aku menjadi yakin akan suatu hal.
"Kedua ekor Naga itu belum menghilang dan masih bertarung dengan keenam Naga ciptaanku. Itu berarti senior Vyn masih belum dikalahkan," pikirku.
Setelah itu, aku menoleh ke arah senior Vyn yang masih terbaring di tanah.
"Aku harus segera mengalahkannya dan kemudian bergegas pergi untuk mengejar Charles dan Chloe," pikirku.
Setelah itu, aku langsung melesat dengan cepat ke arah senior Vyn yang masih terbaring di tanah.
"Maaf, senior. Saat ini aku sedang terburu-buru jadi aku akan segera mengakhiri ini dan membebaskanmu," ucapku.
Setelah berada dekat dengan senior Vyn, aku langsung mengayunkan pedangku ke senior Vyn yang terbaring. Namun sebelum pedangku mengenai senior Vyn, tiba-tiba muncul banyak pilar besi tajam berwarna hitam dari tanah di sekitar tempat senior Vyn terbaring. Pilar besi itu juga muncul dari tanah tempatku berpijak dan hendak menusuk tubuhku. Tetapi aku dengan cepat langsung menghindari pilar-pilar besi itu dengan pergi ke tempat yang aman. Namun kemana pun aku pergi, pilar-pilar besi itu selalu muncul dari bawah tempatku berpijak. Karena itu, aku memutuskan untuk melompat ke udara dan terus melayang di udara untuk menghindari pilar-pilar besi itu. Pilar-pilar besi itu pun berhenti menyerangku ketika aku sedang melayang di udara.
"Pilar-pilar besi itu, aku tahu siapa yang menciptakannya," pikirku.
Setelah itu, aku berniat menoleh ke arah orang yang menciptakan pilar besi itu. Tetapi ketika aku sedang menoleh, sebuah pedang yang memanjang tiba-tiba melesat dengan cepat ke arahku dan hendak menusuk kepalaku. Pedang itu diselimuti hembusan angin yang berwarna hitam. Melihat pedang itu hendak menusuk kepalaku, aku dengan cepat langsung menghindar dengan memiringkan kepalaku. Pedang yang memanjang itu pun hanya melewati bagian samping kepalaku yang sedang aku miringkan.
Kemudian, aku menggenggam pedang yang melewati samping kepalaku itu dengan tangan kiriku. Pedang itu sangat tajam, begitupun juga dengan angin yang berwarna hitam yang menyelimuti pedang itu. Tangan kirikubpun langsung dipenuhi oleh banyak luka setelah menggenggam pedang itu. Tetapi aku tidak berhenti dan terus menggenggam pedang itu dengan kuat. Setelah itu, aku menarik pedang itu dengan sangat cepat. Orang yang memegang pedang yang memanjang itu yaitu komandan Dayne, langsung terbawa dan melesat dengan cepat ke arahku. Melihat komandan Dayne yang sedang melesat ke arahku, aku pun langsung bersiap untuk menyerangnya.
"Tindakan anda benar-benar merepotkan, komandan. Setiap aku hendak menyerang untuk mengalahkan senior Vyn, kamu selalu menggangguku. Sepertinya aku harus mengalahkanmu terlebih dahulu sebelum aku mengalahkan senior Vyn," ucapku.
Lalu ketika komandan Dayne sudah berada dalam jarak yang dekat denganku, aku pun langsung melancarkan serangan tusukan ke arahnya.
~Flame Sword Art : Great Light Flame Thrust~
Aku melancarkan serangan tusukan tepat ke dada kirinya, yaitu ke jantungnya. Namun ketika serangan yang aku lancarkan hampir mengenai dada kirinya, sebuah Naga berukuran besar yang terbuat dari perpaduan sihir besi dan sihir kegelapan tiba-tiba muncul di tanah yang ada di bawahku. Naga itu lalu terbang ke atas dan hendak ingin memakanku yang sedang melayang di udara.
"Gangguan lagi, dan gangguan itu kini berasal dari senior Vyn," pikirku.
Meski Naga itu hendak memakanku, aku tidak membatalkan seranganku untuk menghindari Naga itu. Beberapa detik kemudian, serangan yang aku lancarkan sebelumnya pun berhasil menusuk dada kiri komandan Dayne. Dada kirinya berhasil ditusuk hingga menembus ke belakang dengan pedangku itu. Selain itu, serangan yang aku lancarkan itu juga membuat seluruh tubuh komandan Dayne terbakar. Lalu disaat yang sama dengan aku yang berhasil menusuk komandan Dayne, Naga besar yang ada di bawahku pun berhasil memakanku.
Setelah dimakan oleh Naga itu, aku kini berada di dalam perut Naga itu bersama dengan komandan Dayne yang sedang aku tusuk. Komandan Dayne terlihat sudah tidak bergerak lagi setelah dada kirinya aku tusuk. Sepertinya komandan Dayne telah tewas karena aku menusuknya tepat di jantung yang ada di dada kirinya. Setelah itu, aku mencabut pedang milikku yang masih menusuk dada kirinya. Pedang milikku pun berhasil dicabut dan setelah itu komandan Dayne langsung tergeletak dan terbaring di dalam perut Naga itu. Beberapa bagian tubuhnya terlihat masih terbakar setelah terkena seranganku tadi.
Setelah mencabut pedang milikku, aku lalu melihat ke sekitar tempatku berada saat ini. Aku saat ini memang berada di dalam perut Naga yang memakanku, jadi seharusnya sekitar tempatku berada saat ini hanyalah dinding perut Naga yang memakanku itu. Tetapi alasan aku melihat ke sekitarku adalah untuk mencari letak posisi senior Vyn yang berada di luar Naga ini.
Tidak lama kemudian, aku pun berhasil menemukan letak posisi senior Vyn yang berada di luar.
"Jadi dia ada disana ya. Kalau begitu, saatnya mengakhiri ini," ucapku.
Kemudian, aku mengangkat dan memegang pedangku seperti memegang sebuah tombak yang ingin dilempar. Sihir api dan sihir cahaya masih menyelimuti pedang yang sedang aku pegang ini. Kemudian, aku bersiap untuk melemparkan pedang itu.
~Flame Light Ballista~
Aku melemparkan pedang itu dengan cepat ke arah dinding perut Naga yang ada dihadapanku. Pedang yang aku lemparkan itu pun berhasil menembus dinding perut Naga itu dengan mudah. Pedang itu pun berhasil menembus keluar dari dinding perut Naga itu. Lalu pedang itu terus melesat dengan cepat ke depan. Di depan pedang itu terlihat ada senior Vyn yang sedang berdiri sambil melihat ke arah Naga yang memakanku. Pedang yang aku lemparkan itu dengan cepat melesat ke arah senior Vyn dan langsung menusuknya. Senior Vyn tidak sempat bereaksi terhadap pedang yang melesat itu. Dada kirinya pun berhasil ditusuk oleh pedang itu hingga menembus ke belakang. Senior Vyn pun langsung terhempas setelah tertusuk oleh pedang yang aku lemparkan hingga menghantam dinding pohon yang ada di belakangnya. Setelah menghantam dinding pohon itu, senior Vyn lalu bersandar di dinding itu dengan pedang yang masih menusuk dada kirinya. Darah terlihat mengalir keluar dengan cukup deras dari luka tusukan di dada kirinya. Selain itu, mulut senior Vyn pun juga mengeluarkan darah yang cukup banyak. Senior Vyn terlihat tidak bergerak lagi setelah pedang yang aku lemparkan menusuk dada kirinya itu.
-Bersambung