Nona Violetta dan Duchess Arnett kembali saling menyerang dalam jarak dekat. Nona Violetta menggunakan pedang miliknya untuk menyerang Duchess Arnett, sedangkan Duchess Arnett menggunakan rapier miliknya untuk menyerang nona Violetta. Mereka saling menyerang dengan dikelilingi oleh bunga Lily putih yang berasal dari sihir nona Violetta. Bunga Lily putih itu terlihat sudah hampir memenuhi seluruh tempat itu. Bahkan bunga-bunga mawar yang berada di sekitar Duchess Arnett terlihat mulai menghilang dan berganti dengan bunga Lily putih yang berasal dari sihir nona Violetta. Kelopak-kelopak bunga Lily putih yang berterbangan di udara juga saat ini tengah mengelilingi mereka berdua yang saling menyerang satu sama lain. Kelopak-kelopak itu hanya berterbangan di udara, nona Violetta tidak menggunakan kelopak-kelopak itu untuk menyerang Duchess Arnett. Tetapi kelopak-kelopak Lily putih itu akan menyerang jika mereka sedang berada di dalam sebuah situasi. Situasi tersebut adalah ketika Duchess Arnett menyerang nona Violetta dengan menggunakan batang-batang mawar yang muncul di sekitarnya seperti yang terjadi saat ini.
Saat ini, Duchess Arnett memunculkan batang-batang mawar dengan menggunakan sihirnya sambil terus menyerang nona Violetta dengan menggunakan rapier miliknya dari jarak dekat. Setelah batang-batang mawar itu muncul, batang-batang itu lalu meliuk-liuk dan melesat ke arah nona Violetta. Namun sebelum batang-batang itu mengenai nona Violetta, batang-batang itu langsung terpotong dan hancur akibat terkena kelopak-kelopak Lily putih yang berterbangan di sekeliling mereka. Kelopak-kelopak Lily putih yang berterbangan itu memang tidak menyerang nona Violetta, tetapi mereka akan menyerang objek apapun yang mengarah ke nona Violetta seperti batang-batang mawar itu.
Setelah batang-batang mawar itu hancur, Duchess Arnett lalu memerintahkan bunga-bunga mawar yang masih ada di sekitarnya untuk menyerang nona Violetta. Bunga-bunga mawar itu pun lalu menghadap ke nona Violetta dan langsung menembakkan kelopak-kelopak bunga milik mereka. Namun sebelum serangan kelopak mawar itu mengenai nona Violetta, kelopak-kelopak mawar itu kembali diserang oleh kelopak-kelopak Lily putih yang berterbangan di seluruh tempat itu. Kelopak mawar itu pun gagal untuk menyerang dan melukai nona Violetta.
"Apa kamu tidak bisa tidak menyerang dengan bantuan kelopak mawar, batang mawar atau yang lainnya, ibunda ? Tidak bisakah kamu menyerang hanya dengan menggunakan rapiermu itu sama seperti aku yang saat ini juga menyerang dengan hanya menggunakan pedangku ? Aku bisa saja menggunakan bunga-bunga Lily putih ini untuk menyerangmu sama seperti yang kamu lakukan dengan bunga-bunga mawar itu, tetapi aku tidak melakukannya. Aku hanya akan menyerangmu dengan menggunakan pedangku atau dengan serangan langsung yang berasal dari tubuhku, ibunda," ucap nona Violetta.
Nona Violetta mengatakan itu sambil terus beradu serangan dengan Duchess Arnett.
"Kamu berisik sekali. Aku sudah bilang sebelumnya kalau aku bukanlah ibundamu," ucap Duchess Arnett dengan suara yang datar.
Setelah itu, Duchess Arnett meningkatkan kekuatan pada rapiernya dan langsung menyerang nona Violetta. Tetapi nona Violetta dengan cepat langsung menahan serangan itu dengan pedangnya. Kedua senjata mereka pun saling beradu. Lalu disaat kedua senjata mereka saling beradu, nona Violetta lalu memukul perut Duchess Arnett dengan telapak tangan kirinya. Duchess Arnett pun langsung terdorong beberapa meter ke belakang sambil memuntahkan sejumlah darah dari mulutnya. Setelah beberapa meter terdorong, Duchess Arnett pun berhenti dan dia kemudian kembali melihat ke arah nona Violetta yang kini berada cukup jauh di depannya.
"Ada apa, ibunda ? Apa kamu terkejut karena aku bisa melakukan ini ? Selama aku menjadi Holy Knights di Holy Kingdom Svetais, aku tidak hanya meningkatkan kemampuan sihir bungaku dan teknik berpedangku, aku juga mempelajari keahlian lain seperti teknik bela diri yang aku lakukan barusan. Aku tidak sempat menunjukkan seluruh kemampuanku yang baru kepadamu ketika aku baru tiba kembali di kerajaan ini. Itu karena saat itu, hubungan keluarga kita sedang sedikit canggung akibat aku yang pergi dari kediaman kita karena tidak mau terlibat dalam pernikahan politik,"
"Karena sekarang kita berdua sedang bertarung, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku akan menunjukkan seluruh kemampuanku kepadamu. Setelah itu aku akan mengalahkanmu dan membuktikan kalau aku sudah menjadi kuat, seperti yang aku janjikan waktu dulu, ibunda," ucap nona Violetta.
Setelah mendengar perkataan nona Violetta, Duchess Arnett lalu menancapkan rapier miliknya ke permukaan tempatnya berpijak.
"Aku sudah bilang kepadamu kalau aku bukanlah ibundamu," ucap Duchess Arnett dengan suara datar.
~Rose Magic + Dark Magic - Garden of Black Roses~
Bunga-bunga mawar berwarna hitam tiba-tiba muncul di sekeliling Duchess Arnett. Tidak hanya di sekeliling Duchess Arnett saja, mawar-mawar berwarna hitam itu mulai bermunculan di seluruh permukaan tempatnya berada saat ini. Disaat mawar-mawar itu muncul, bunga Lily putih yang sebelumnya muncul dan memenuhi seluruh permukaan di tempat itu pun langsung menghilang. Kelopak-kelopak Lily putih yang berterbangan di tempat itu pun juga ikut menghilang bersamaan dengan menghilangnya bunga-bunga Lily putih itu. Nona Violetta terlihat hanya diam saja saat melihat bunga Lily putih dan kelopak Lily putih yang berterbangan yang berasal dari sihirnya itu mulai menghilang.
Setelah bunga-bunga Lily putih itu menghilang, seluruh permukaan di tempat itu pun kini sudah dipenuhi oleh mawar-mawar berwarna hitam. Tidak hanya mawar-mawar hitam itu saja, batang-batang mawar berukuran panjang dan juga dipenuhi oleh banyak duri pun juga muncul di tempat itu. Setelah itu, batang-batang itu pun langsung melesat dengan cepat ke arah nona Violetta. Namun sebelum batang-batang mawar itu mengenai nona Violetta, batang-batang itu tiba-tiba langsung terpotong dan hancur saat mendekati nona Violetta.
Setelah batang-batang itu hancur, kelopak-kelopak bunga Lily tiba-tiba muncul kembali dan berterbangan di seluruh tempat itu. Kelopak-kelopak itu lah yang membuat batang-batang mawar yang menyerang nona Violetta langsung hancur. Lalu, disaat yang sama dengan munculnya kelopak-kelopak itu, bunga-bunga Lily putih pun kembali muncul di permukaan. Bunga-bunga itu muncul kembali secara perlahan hingga memenuhi seluruh permukaan tempat itu. Bunga-bunga mawar berwarna hitam yang baru saja memenuhi seluruh permukaan itu pun secara perlahan mulai menghilang dan berganti dengan bunga Lily putih seperti sebelumnya. Kini bunga-bunga Lily putih itu sudah memenuhi seluruh tempat itu, bahkan bunga-bunga mawar hitam yang berada di sekitar Duchess Arnett pun juga telah menghilang dan berganti dengan bunga Lily putih itu. Batang-batang mawar berwarna hitam pun juga telah menghilang bersamaan dengan hilangnya mawar-mawar hitam itu.
Melihat mawar-mawar ciptaannya telah menghilang, Duchess Arnett pun melihat ke sekelilingnya. Di sekelilingnya sudah tidak ada lag mawar-mawar hitam ciptaannya, yang ada hanyalah bunga Lily putih yang telah memenuhi seluruh permukaan di tempat itu. Melihat Duchess Arnett yang sedang melihat ke sekelilingnya, nona Violetta pun langsung mengatakan sesuatu kepada Duchess Arnett.
"Kelihatannya kamu sangat terkejut begitu mengetahui kalau mawar-mawar hitam ciptaanmu yang baru saja muncul tiba-tiba sudah menghilang kembali. Yah meskipun wajahmu tidak terlihat terkejut sama sekali,"
"Alasan kenapa mawar-mawar hitam yang merupakan sihir area milikmu itu tiba-tiba menghilang adalah karena kekuatan sihir area milikmu tidak cukup kuat untuk menggantikan sihir area milikku. Memang pada awalnya, sihir area milikmu berhasil muncul dan menggantikan sihir area milikku di tempat ini. Tetapi itu hanya sebentar saja, tidak lama kemudian sihir area milikmu pun langsung hilang karena tidak bisa menggantikan sihir area milikku dalam waktu yang lama,"
"Jika kamu ingin mengganti sihir area milikku ini, setidaknya gunakan sihir area yang lebih kuat, ibunda. Meskipun sihir area milikku ini terlihat simpel dan sederhana, tetapi sihir area ini sangat kuat loh," ucap nona Violetta.
Setelah melihat ke sekelilingnya, Duchess Arnett lalu melihat ke arah nona Violetta. Setelah itu, rapier milik Duchess Arnett tiba-tiba dilapisi oleh sebuah sihir berwarna hitam yang sangat pekat. Sihir itu adalah ~Dark Magic~. Setelah melapisi rapier miliknya dengan ~Dark Magic~, Duchess Arnett lalu melesat dengan sangat cepat ke arah nona Violetta.
"Sudah berapa kali aku bilang kepadamu kalau aku bukanlah ibundamu," ucap Duchess Arnett.
Duchess Arnett lalu berusaha menebas nona Violetta dengan rapiernya itu ketika dia sudah berada dekat dengan nona Violetta. Tetapi nona Violetta dengan cepat langsung menahan serangan itu dengan pedangnya. Namun serangan itu sangatlah kuat, meskipun nona Violetta berhasil menahan serangan itu, serangan itu membuat nona Violetta terdorong beberapa meter ke belakang. Saat nona Violetta sedang terdorong ke belakang, Duchess Arnett kembali melesat ke arah nona Violetta dan berusaha menyerangnya kembali.
Saat Duchess Arnett sedang melesat ke arah nona Violetta, nona Violetta yang sedang terdorong tiba-tiba melancarkan serangan tusukan jarak jauh ke arah Duchess Arnett.
~Flower Sword Art : Chaenomeles Thorn Thrust~
Serangan tusukan itu melesat dengan cepat ke arah dada Duchess Arnett. Tetapi Duchess Arnett berhasil menghindari serangan itu meskipun tidak sempurna dan membuat bagian samping dadanya tergores akibat terkena serangan itu. Setelah menghindari serangan itu, Duchess Arnett lalu kembali melancarkan serangan tebasan ke nona Violetta. Nona Violetta yang sebelumnya melancarkan serangan tusukan dengan menggunakan pedangnya, langsung menggerakan pedangnya dengan cepat untuk menahan serangan itu. Serangan itu pun berhasil ditahan tetapi lagi-lagi serangan itu membuat nona Violetta terdorong beberapa meter ke belakang.
Melihat nona Violetta sedang terdorong ke belakang, Duchess Arnett kembali melesat ke arah nona Violetta untuk menyerangnya lagi. Situasi ini terjadi secara terus menerus.
Meski saat ini nona Violetta terus diserang oleh Duchess Arnett dengan menggunakan rapiernya dan terus bertahan dari serangan itu, nona Violetta terlihat tersenyum. Nona Violetta terus tersenyum saat Duchess Arnett terus menyerangnya dengan menggunakan rapiernya. Alasan nona Violetta tersenyum adalah karena nona Violetta sedang mengingat kejadian yang hampir mirip dengan kejadian yang terjadi saat ini.
-
~Flashback nona Violetta~
18 tahun yang lalu, di tempat latihan kediaman Duke San Quentine.
Nona Violetta yang saat itu masih berumur 11 tahun terlihat sedang berlatih tanding dengan Duchess Arnett. Sementara, putri Amelia yang masih berumur 4 tahun terlihat sedang menonton latih tanding itu di sisi tempat latihan.
Nona Violetta berlatih tanding dengan menggunakan pedang sedangkan Duchess Arnett menggunakan rapier. Duchess Arnett terus menyerang nona Violetta dengan rapiernya itu. Nona Violetta hanya bisa menahan serangan yang dilancarkan Duchess Arnett tanpa bisa menyerang balik. Setelah cukup lama terus menyerang nona Violetta, Duchess Arnett lalu meningkatkan sedikit kekuatannya dan kembali menyerang nona Violetta. Nona Violetta berhasil menahan serangan itu, tetapi serangan itu sangat kuat sehingga membuat nona Violetta terhempas hingga ke belakang dan terjatuh. Pedang yang dipegang oleh nona Violetta pun langsung terlepas dari genggamannya saat dia terhempas.
Melihat nona Violetta yang terhempas dan terjatuh, Duchess Arnett langsung bergegas menghampiri nona Violetta.
"K-kamu tidak apa-apa, Violetta ? A-aku minta maaf karena telah membuatmu terhempas dan terjatuh," ucap Duchess Arnett.
"Aku tidak apa-apa, ibunda," ucap nona Violetta.
"S-syukurlah. Aku benar-benar khawatir," ucap Duchess Arnett.
"Ibunda benar-benar hebat dan kuat meskipun hanya menggunakan senjata tanpa sedikitpun menggunakan sihir," ucap nona Violetta.
"E-eh, ah terima kasih atas pujiannya, Violetta," ucap Duchess Arnett.
"Aku ingin menjadi seperti ibunda yang hebat dan kuat, tetapi aku tidak tahu kapan aku dapat menjadi seperti ibunda. Aku bahkan tidak bisa menyerang ibunda sama sekali. Aku tidak bisa melakukan apa-apa jika aku tidak memakai sihir. Kalaupun aku memakai sihir, aku juga akan tetap kalah dari ibunda karena sihir ibunda lebih kuat daripada sihirku," ucap nona Violetta.
Setelah mendengar perkataan nona Violetta, Duchess Arnett lalu mengusap-ngusap kepala nona Violetta.
"Suatu saat nanti kamu pasti bisa menjadi sepertiku, atau bahkan menjadi lebih hebat dariku, Violetta. Saat ini, kamu masih sangatlah muda. Jika kamu menganggap kalau kamu masih lemah, itu tidak apa-apa. Jadikan itu sebagai motivasi untukmu agar kamu bisa menjadi semakin kuat,"
"Jika kamu mau menjadi sepertiku atau lebih kuat dariku, kamu harus selalu berlatih, Violetta. Saat ini kamu masih 11 tahun, tetapi nanti apabila kamu sudah mencapai umur yang sama denganku saat ini, mungkin kamu akan sekuat atau lebih kuat dariku. Sebelumnya aku sudah bilang tentang ini kan ? Saat kamu sudah dewasa nanti, kamu mungkin akan menjadi lebih kuat dariku saat ini," ucap Duchess Arnett.
"Iya, kamu benar juga, ibunda. Aku masih mengingatnya, aku juga masih mengingat tentang janjiku yang akan mengalahkanmu ketika aku sudah dewasa nanti, ibunda," ucap nona Violetta.
Duchess Arnett lalu tersenyum sambil melihat ke arah nona Violetta.
"Aku juga mengingat tentang janji itu. Aku akan menunggumu untuk mengalahkanku saat kamu sudah dewasa nanti," ucap Duchess Arnett.
~Flashback berakhir~
-
Kembali tempat nona Violetta berada.
Nona Violetta saat ini terus menahan serangan Duchess Arnett yang telah dilapisi oleh ~Dark Magic~. Nona Violetta terus menahan serangan itu dengan senyuman di wajahnya. Kini, Duchess Arnett kembali melancarkan serangan ke arah nona Violetta. Nona Violetta kembali berhasil menahan serangan itu namun serangan itu kembali membuatnya terhempas dan terdorong ke belakang.
Ketika nona Violetta sedang terdorong ke belakang, Duchess Arnett yang biasanya langsung kembali melesat ke arah nona Violetta, kini hanya diam saja di tempatnya berada saat ini. Meski Duchess Arnett hanya diam dan tidak bergerak, Duchess Arnett terlihat sedang melakukan sesuatu dengan rapier miliknya. Rapier miliknya itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah cambuk yang dilapisi oleh ~Dark Magic~. Cambuk itu dipenuhi oleh duri-duri yang tajam dan ujung cambuk itu pun juga terlihat tajam.
Setelah itu, Duchess Arnett mengayunkan cambuk itu dengan sangat cepat ke arah nona Violetta yang sedang terdorong ke belakang. Cambuk itu pun memanjang dan melesat dengan sangat cepat ke arah nona Violetta. Nona Violetta tidak sempat bereaksi terhadap cambuk yang mengarah kepadanya itu. Serangan cambuk itu pun berhasil mengenainya dan menusuknya tepat di tengah dadanya. Serangan cambuk itu menusuk hingga menembus ke belakang dadanya. Nona Violetta langsung memuntahkan sejumlah darah dari mulutnya setelah tertusuk oleh cambuk itu.
"Ini adalah akhir untukmu," ucap Duchess Arnett dengan suara yang datar.
Sementara itu, meskipun saat ini nona Violetta telah tertusuk oleh cambuk itu tepat di tengah dadanya, nona Violetta terlihat masih terus tersenyum seperti sebelumnya.
-Bersambung