Chereads / Peace Hunter / Chapter 370 - Chapter 370 : Ibu dan Anak part 2

Chapter 370 - Chapter 370 : Ibu dan Anak part 2

"Ibunda ? Tunggu sebentar, nona Violetta, apa anda baru saja memanggil nona Duchess Arnett dengan panggilan 'Ibunda' ?," tanyaku yang sedikit terkejut.

Nona Violetta hanya terdiam saja tanpa menjawab pertanyaanku. Dia terus melihat ke arah Duchess Arnett. Setelah itu, Duchess Arnett kembali menyerang dengan menggunakan cambuknya yang panjang. Cambuk itu dilesatkan dengan cepat ke arah nona Violetta. Tetapi nona Violetta dapat dengan mudah menghindari serangan cambuk itu. Setelah berhasil menghindari serangan itu, nona Violetta langsung melesat menuju ke arah Duchess Arnett.

"Nona Violetta," ucapku saat melihat nona Violetta yang melesat ke arah Duchess Arnett.

Disaat aku sedang melihat nona Violetta, 4 serigala besar yang dibuat oleh senior Vyn dan pedang panjang komandan Dayne kembali melesat ke arahku untuk menyerangku. Aku pun menyadari kalau mereka sedang melesat ke arahku dan bersiap untuk menghadapi mereka. Ketika pedang panjang komandan Dayne hampir mengenai tubuhku, aku dengan cepat langsung menghempaskan pedang panjang itu dengan menggunakan pedangku. Pedang panjang itu pun berbelok dan mengenai tubuh 2 ekor serigala yang tubuhnya diselimuti oleh sihir angin dan sihir listrik. Meskipun pedang panjang itu berhasil mengenai tubuh 2 ekor serigala itu, pedang panjang itu hanya menembus tubuh 2 ekor serigala itu dan tidak menebasnya.

"Tadinya aku berniat untuk menggunakan pedang komandan Dayne untuk mengalahkan serigala-serigala itu. Tetapi sesuai yang aku duga, serigala-serigala itu tidak bisa dikalahkan hanya dengan menggunakan serangan biasa. Serigala-serigala itu hanya bisa dikalahkan dengan serangan elemen yang menjadi kelemahan mereka atau dengan tebasan 'pembunuh elemen' seperti yang biasa aku gunakan," pikirku saat melihat pedang komandan Dayne tidak berhasil menebas dua ekor serigala itu.

Setelah itu, 2 ekor serigala yang tubuhnya tidak berhasil ditebas oleh pedang komandan Dayne sedang mendekatiku dan bersiap untuk menyerangku. 2 ekor serigala sisanya pun juga tengah bersiap untuk menyerangku. Melihat mereka yang sedang bersiap untuk menyerangku, aku pun langsung menghindari serangan para serigala itu. Meski aku berhasil menghindari serangan para serigala itu, para serigala itu terus melancarkan serangan ke arahku. Aku terus menghindari serangan itu sambil melihat kemungkinan adanya celah untuk menghancurkan serigala itu secara satu persatu.

Tidak lama kemudian, celah itu pun berhasil ku dapatkan ketika melihat 3 ekor serigala yang terbuat dari sihir angin, listrik dan tanah sedang bergerak bersamaan ke arahku, sementara seekor serigala yang terbuat dari sihir air terlambat untuk bergerak ke arahku. Ketika 3 ekor serigala yang bergerak bersamaan itu sedang menyerangku, aku langsung menghindari serangan mereka dan langsung melesat ke arah serigala yang terbuat dari sihir air itu.

~Secret Sword Art : Aqua Slayer Slash~

Aku langsung menebas serigala air itu menjadi 2. Serigala itu pun berhasil kutebas dan tubuhnya yang sudah terbelah menjadi 2 secara perlahan mulai menghilang.

"Tinggal 3 lagi," pikirku.

Setelah menghancurkan serigala itu, aku langsung berbalik ke arah 3 ekor serigala yang tersisa dan bersiap untuk menghancurkan mereka kembali secara satu persatu.

-

Sementara itu, di sisi nona Violetta.

Terlihat nona Violetta sedang beradu serangan dalam jarak dekat dengan Duchess Arnett. Duchess Arnett saat ini terlihat sedang memegang sebuah rapier di tangannya dan bukan sebuah cambuk seperti sebelumnya.

"Jawab aku, ibunda! Kenapa penampilanmu berubah menjadi seperti ini ? Siapa yang telah membuatmu menjadi seperti ini ?," tanya nona Violetta sambil terus beradu serangan dengan Duchess Arnett.

Setelah nona Violetta mengatakan itu, Duchess Arnett langsung menanggapi perkataan nona Violetta.

"Aku tidak mengerti kenapa sejak tadi kamu terus memanggilku dengan kata 'ibunda'. Aku ini bukan ibundamu," ucap Duchess Arnett dengan suara yang datar.

Nona Violetta terlihat sangat terkejut setelah mendengar perkataan Duchess Arnett.

"Apa yang baru saja kamu katakan, ibunda ?! Kamu sedang tidak bercanda kan ?!," tanya nona Violetta.

"Aku sedang tidak bercanda," ucap Duchess Arnett.

Setelah itu, Duchess Arnett terlihat sedang bersiap untuk menyerang nona Violetta.

~Rose Magic : Growing Roses~

Di sekitar Duchess Arnett dan nona Violetta, tiba-tiba muncul bunga mawar dalam jumlah yang cukup banyak. Nona Violetta yang sebelumnya sedang melihat ke arah Duchess Arnett pun langsung melihat ke arah mawar yang tiba-tiba muncul itu.

~Rose Magic : Blooming Roses - Blast~

Setelah itu, mawar-mawar yang tiba-tiba muncul itu langsung bermekaran dan tiba-tiba langsung meledak. Nona Violetta yang berada di sekitar mawar-mawar yang meledak itu dengan cepat langsung menghindar agar tidak terkena ledakan mawar-mawar itu. Nona Violetta pun berhasil menghindari ledakan mawar yang berada di sekitarnya. Namun, tidak semua ledakan mawar itu bisa dihindari oleh nona Violetta. Ada beberapa ledakan mawar yang mengenai tubuhnya dan mengakibatkan tubuhnya mengalami luka bakar.

Beberapa saat kemudian, ledakan mawar itu pun berhenti. Setelah menghindari ledakan mawar-mawar itu, nona Violetta kini berada dalam jarak yang cukup jauh dengan Duchess Arnett. Nona Violetta terus melihat ke arah Duchess Arnett meskipun jarak di antara mereka cukup jauh. Duchess Arnett terlihat tidak mengalami luka bakar sedikitpun meskipun tadi dia juga berada dalam jangkauan ledakan mawar yang dibuatnya.

"Ibunda....," ucap nona Violetta.

Wajah nona Violetta terlihat sedih saat mengatakan itu.

-

Kembali ke sisi Rid.

Ketika sebelumnya aku sedang menghadapi 3 ekor serigala yang tersisa, aku mendengar adanya suara ledakan dalam jumlah yang cukup banyak. Tetapi aku memutuskan untuk tidak memperdulikan ledakan itu dan terus menghadapi 3 ekor serigala itu.

Kini, hanya seekor serigala saja yang tersisa dari 5 ekor serigala yang diciptakan oleh senior Vyn. Serigala yang tersisa itu adalah serigala yang tubuhnya diselimuti oleh sihir listrik. Karena hanya tersisa 1 ekor lagi, sepertinya akan cukup mudah bagiku untuk mengalahkan serigala itu. Kemudian, aku dengan cepat langsung melesat ke arah serigala itu dan bersiap menyerangnya. Ketika aku sedang melesat ke arah serigala itu, pedang yang sangat panjang tiba-tiba melesat dengan cepat ke arahku. Pedang itu tidak hanya satu, melainkan dua buah pedang panjang yang melesat ke arahku. Aku sudah mengetahui kalau salah satu pedang itu adalah pedang komandan Dayne, tapi aku belum tahu siapa yang menggunakan pedang yang satu lagi. Kemudian aku langsung melihat ke arah datangnya pedang panjang yang satu lagi. Ternyata senior Vyn lah yang menggunakan pedang panjang itu untuk menyerangku, sama seperti yang dilakukan oleh komandan Dayne.

"Aku sudah mengetahui sebelumnya kalau mereka berdua adalah ayah dan anak. Jadi aku tidak terkejut apabila mereka berdua punya teknik yang sama," pikirku.

Setelah itu, dua pedang panjang itu pun sudah berada dekat denganku dan hampir mengenaiku, tetapi aku dengan cepat langsung menghempaskan kedua pedang itu dengan pedangku. Kedua pedang itu pun langsung berbelok arah setelah aku hempaskan. Kemudian, aku kembali melesat ke arah serigala listrik itu. Serigala listrik itu terlihat sedang bersiap untuk melancarkan serangan kepadaku yang sedang melesat ke arahnya. Ketika serangan itu dilancarkan, aku dengan cepat langsung menghindari serangan itu. Setelah menghindari serangan itu, aku kini sudah berada dalam jarak yang dekat dengan serigala itu dan aku langsung menyerang serigala itu.

~Secret Sword Art : Electric Slayer Slash~

Aku langsung menyerang serigala listrik itu dengan telak. Serangan itu pun membuat tubuhnya terbelah menjadi dua. Setelah tubuhnya terbelah menjadi dua, serigala itu pun secara perlahan mulai menghilang.

Setelah mengalahkan serigala es itu, aku langsung menghampiri nona Violetta yang terlihat masih melihat ke arah Duchess Arnett yang berada cukup jauh darinya.

"Nona Violetta," ucapku.

Setelah aku memanggil nona Violetta, nona Violetta pun langsung menoleh ke arahku. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini nona Violetta mulai menanggapi perkataanku.

"Ah Rid, maaf karena telah mengabaikanmu sebelumnya. Sebelumnya aku mengetahui dan menyadari kalau kamu sedang berbicara denganku, tetapi saat itu pikiranku sedang tidak tenang. Maka dari itu aku jadi mengabaikanmu," ucap nona Violetta.

"Tidak apa-apa, nona. Daripada itu, sejak tadi anda memanggil nona Duchess Arnett dengan panggilan "Ibunda". Apa beliau adalah Ibunda anda ?," tanyaku.

"Iya, beliau adalah ibundaku. Sebelumnya aku selalu menyembunyikan darimana keluargaku berasal kepadamu kan ? Sekarang aku tidak akan menyembunyikannya lagi. Nama lengkapku adalah Violetta Laterza San Quentine. Sesuai namaku, aku berasal dari keluarga San Quentine. Duke dan Duchess San Quentine saat ini merupakan orang tuaku,"

"Tetapi sekarang aku bukanlah anggota dari keluarga San Quentine lagi karena aku sudah keluar dari keluargaku karena suatu alasan. Duke San Quentine saat ini juga pastinya sudah tidak menganggapku sebagai anaknya. Meski begitu, aku masih menganggap mereka sebagai keluargaku. Khususnya ibundaku dan juga adikku, yaitu Amelia," ucap nona Violetta.

Setelah mendengar perkataan nona Violetta, aku pun terdiam sambil memikirkan sesuatu.

"Kalau tidak salah, saat nona Violetta baru menjadi komandan prajurit yang menjaga akademi, dia terlihat sedang mengobrol akrab dengan putri Amelia. Ternyata mereka adalah kakak dan adik," pikirku.

Setelah itu, aku mulai menanggapi perkataan nona Violetta.

"Begitu ya, jadi anda merupakan anak dari tuan Duke Remy dan nona Duchess Arnett. Pantas saja anda memanggil nona Duchess Arnett dengan panggilan 'ibunda'. Dan anda juga sangat terkejut ketika melihat nona Duchess Arnett yang telah menjadi iblis," ucapku.

"Iya, aku sangat tidak menyangka kalau ternyata ibundaku telah berubah menjadi iblis. Aku harus mencari tahu siapa yang telah merubah beliau dan kemudian aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri," ucap nona Violetta.

Setelah nona Violetta mengatakan itu, aku merasakan adanya hawa membunuh yang keluar dari tubuh nona Violetta.

"Nona Duchess Arnett, komandan Dayne, senior Vyn dan juga putri Amelia, mereka adalah orang terdekat tuan Duke Remy dan kini mereka telah berubah menjadi iblis. Sepertinya hal ini sudah cukup membuktikan kalau tuan Duke Remy lah yang telah merubah mereka semua menjadi iblis," ucapku.

"Begitu ya, yah itu masuk akal. Sepertinya memang orang itu yang telah merubah ibunda dan Amelia menjadi iblis," ucap nona Violetta.

Hawa membunuh yang keluar dari tubuh nona Violetta terasa semakin pekat.

"Jika anda ingin langsung pergi ke tempat tuan Duke Remy, silahkan segera pergi, nona. Biar aku saja yang menghadapi mereka termasuk dengan nona Duchess Arnett yang merupakan ibu anda. Anda sebagai seorang anak pasti akan merasa kesulitan apabila harus melawan ibu anda sendiri," ucapku.

"Tidak, aku yang akan melawan ibundaku sendiri. Sebagai anaknya, aku lah yang harus menghentikan dan mengalahkan beliau sendiri. Setelah itu, barulah aku akan pergi ke tempat orang itu, ke tempat ayah keparat itu," ucap nona Violetta yang terlihat marah.

-

Sementara itu, di tempat Irene berada.

Terlihat Irene sedang berlari menyusuri jalan yang sedang dia lalui saat ini. Lalu tidak lama kemudian, ketika Irene sedang menyusuri jalan itu, tiba-tiba ada seseorang yang melesat dengan cepat ke arahnya. Orang itu melesat dan kemudian menyerang Irene dengan menggunakan sebuah rapier yang dipegangnya. Tetapi Irene bereaksi dengan cepat dan langsung menahan serangan orang itu dengan menggunakan rapier miliknya. Kedua rapier milik mereka pun saling beradu.

Saat kedua rapier mereka saling beradu, Irene lalu melihat dan memperhatikan wajah dari orang yang menyerangnya itu. Setelah melihat wajah dari orang yang menyerangnya itu, Irene terlihat sedikit terkejut.

"Putri Amelia ?!," ucap Irene.

-Bersambung