Di lantai 5 gedung tengah akademi.
Duke Louis dan Duchess Arlet masih berusaha untuk menyerang Duke Remy. Meskipun saat ini Duke Louis dan Duchess Arlet sudah mengalami cukup banyak luka di tubuh mereka, mereka masih terus menyerang Duke Remy. Saat ini, terlihat ada 10 buah senjata yang terdiri dari pedang dan rapier yang terbuat dari es yang masing-masing mengelilingi Duke Louis dan Duchess Arlet. Pedang dan rapier es yang mengelilingi mereka berdua sangat membantu untuk menahan serangan yang dilancarkan Duke Remy karena bukan hanya Duke Louis dan Duchess Arlet saja yang melancarkan serangan, Duke Remy pun juga. Duke Remy terus menyerang Duke Louis dan Duchess Arlet dengan menggunakan batang-batang pohon yang muncul di dinding atau lantai yang berada di sekitarnya. Meskipun sebagian besar serangan batang-batang pohon itu berhasil ditahan dan ditebas oleh pedang dan rapier es yang mengelilingi Duke Louis dan Duchess Arlet, namun ada beberapa serangan yang berhasil mengenai mereka berdua dan membuat mereka terluka. Setelah cukup lama mereka bertiga saling menyerang, mereka bertiga pun mulai mundur untuk menjaga jarak.
"Serangan batang-batang pohon yang dilancarkan oleh tuan Remy sangatlah cepat. Bahkan dengan dibantu oleh rapier es yang mengelilingi kita pun serangan batang-batang pohon itu tidak bisa sepenuhnya ditahan. Apa yang harus kita lakukan, sayang ? Kita tidak mungkin terus bertahan seperti ini karena hanya menunggu waktu saja sampai kita kelelahan karena terus menahan serangan batang-batang pohon itu. Di samping itu, sulit untuk menyerang tuan Remy karena batang-batang pohon yang ada di sekitarnya itu selalu mengganggu kita ketika kita mau menyerang tuan Remy," ucap Duchess Arlet.
"Iya, ini benar-benar sulit. Bahkan meskipun serangan kita berhasil mengenai tuan Remy, serangan itu tidak berdampak apa-apa terhadap tuan Remy sama seperti serangan gabungan yang kita lakukan sebelumnya. Sepertinya kekuatan dan ketahanan tubuh tuan Remy sudah sangat meningkat setelah dia berubah menjadi iblis," ucap Duke Louis.
"Sepertinya begitu," ucap Duchess Arlet.
Setelah itu, Duchess Arlet pun terdiam selama beberapa detik. Duchess Arlet terlihat sedang memikirkan sesuatu dalam diamnya itu. Setelah beberapa saat terdiam, Duchess Arlet mulai berbicara kembali.
"Sayang, bagaimana pendapatmu apabila aku menggunakan teknik terlarang keluarga San Lucia lagi ?," tanya Duchess Arlet.
Duke Louis pun langsung terkejut setelah mendengar perkataan Duchess Arlet.
"Kamu akan menggunakan teknik terlarang keluarga San Lucia lagi ? Tidak, aku tidak setuju akan hal itu," ucap Duke Louis.
"Sesuai yang aku duga. Kamu tenang saja, aku hanya bertanya saja, aku tidak benar-benar ingin menggunakannya lagi. Tetapi menurutku, jika kita tidak menggunakan teknik terlarang keluarga San Lucia, kita tidak akan bisa untuk mengalahkan dan membunuh tuan Remy saat ini. Teknik terlarang keluarga San Lucia merupakan teknik terkuat yang dimiliki oleh keluarga kita, meskipun ada efek samping dari penggunaan teknik itu," ucap Duchess Arlet.
"Kamu mungkin benar. Jika kita menggunakan teknik terlarang keluarga San Lucia, mungkin kita bisa membunuh tuan Remy. Tetapi, aku tidak akan membiarkanmu menggunakan teknik terlarang itu lagi. Aku pun juga tidak akan menggunakan teknik terlarang itu. Kita akan mengalahkan dan membunuh tuan Remy tanpa menggunakan teknik terlarang keluarga San Lucia. Mungkin itu sulit dilakukan tetapi bukan berarti itu hal yang mustahil," ucap Duke Louis.
"Baiklah jika kamu memutuskan seperti itu," ucap Duchess Arlet.
Setelah itu, Duke Louis dan Duchess Arlet kembali fokus untuk melihat ke arah Duke Remy dan bersiap untuk menyerangnya. Duke Remy menyadari hal itu dan mengatakan sesuatu kepada mereka berdua.
"Kalian sudah selesai bicaranya ?," tanya Duke Remy.
Duke Louis dan Duchess Arlet hanya terdiam setelah mendengar perkataan Duke Remy.
"Jika kalian masih ingin berbicara, lebih baik kalian lanjutkan saja bicaranya sampai selesai. Karena setelah kalian selesai berbicara, aku akan mulai serius untuk membunuh kalian sehingga kalian nanti tidak akan bisa berbicara lagi," ucap Duke Remy.
"Kami sudah selesai untuk berbicara, tuan Remy. Silahkan saja jika anda ingin mulai serius untuk membunuh kami. Itu pun jika anda bisa melakukan itu," ucap Duchess Arlet.
Setelah itu, Duchess Arlet dan Duke Louis langsung melesat dengan cepat ke arah Duke Remy. Duke Remy yang melihat hal itu langsung memerintahkan batang-batang pohon yang meliuk-liuk di sekitarnya untuk menyerang Duke Louis dan Duchess Arlet. Batang-batang pohon itu pun langsung menyerang Duke Louis dan Duchess Arlet dengan cepat. Tetapi Duke Louis dan Duchess Arlet dengan sigap berhasil menebas batang-batang pohon yang menyerang mereka dengan menggunakan senjata milik mereka serta pedang dan rapier es yang melayang mengelilingi mereka. Namun, tidak semua batang-batang pohon berhasil mereka tahan karena ada beberapa batang pohon yang berhasil menyerang mereka dan membuat mereka terluka. Meski begitu, Duke Louis dan Duchess Arlet tidak berhenti untuk menebas batang-batang pohon yang menyerang mereka agar mereka bisa mendekati Duke Remy dan menyerangnya.
Sementara itu, beberapa batang pohon yang tidak ikut menyerang Duke Louis dan Duchess Arlet terlihat sedang menyelimuti seluruh tubuh Duke Remy. Batang-batang pohon yang sedang menyelimuti seluruh tubuh Duke Remy terlihat memiliki warna yang berbeda dengan batang-batang pohon yang menyerang Duke Louis dan Duchess Arlet. Batang-batang pohon yang menyelimuti tubuh Duke Remy memiliki warna hitam pekat.
~Pohon yang berada dalam jurang kegelapan, selimuti dan lindungilah tubuhku serta berikanlah aku kekuatan yang bersumber darimu~
~Plant Magic : Dark Abyss Wooden Armor~
Duke Louis dan Duchess Arlet yang sedang menebas batang-batang pohon yang menyerang mereka pun terlihat terkejut ketika melihat tubuh Duke Remy sedang diselimuti oleh beberapa batang pohon.
"Apa yang sedang tuan Remy lakukan ?," tanya Duchess Arlet.
"Tuan Remy sepertinya sedang melakukan sesuatu yang mungkin akan berdampak buruk pada kita. Sayang, segera hentikan Duke Remy. Gunakanlah sihir jarak jauh untuk menghentikannya," ucap Duke Louis.
"Baiklah," ucap Duchess Arlet.
Setelah itu, Duchess Arlet mengarahkan tangan kanannya ke samping kanannya.
~Wahai pedang raksasa yang terbuat dari es, muncul lah dan berikan kekuatanmu kepadaku~
~Ice Magic : Create Magic Weapon : Giant Ice Sword of Ymir~
Sebuah pedang es yang besar tiba-tiba muncul di dekat tangan kanannya itu. Setelah itu, Duchess Arlet mengarahkan tangan kanannya itu ke arah Duke Remy yang berada cukup jauh di depannya. Bersamaan dengan Duchess Arlet mengarahkan tangan kanannya itu ke depan, pedang es besar yang dibuat oleh Duchess Arlet pun langsung melesat mengikuti arah yang diarahkan oleh tangan kanan Duchess Arlet, yaitu ke arah Duke Remy yang berada di depan Duchess Arlet. Pedang es besar itu melesat dengan cepat menuju ke arah Duke Remy. Batang-batang pohon yang berada di sekitar Duke Remy berusaha untuk menghentikan pedang es besar itu. Tetapi batang-batang pohon itu langsung terbelah dan hancur karena tidak mampu untuk menahan dan menghentikan pedang es besar itu. Kini, pedang es besar itu sudah berada dalam jarak yang dekat dengan Duke Remy. Sementara seluruh tubuh Duke Remy saat ini terlihat sudah diselimuti oleh batang pohon berwarna hitam pekat. Dengan seluruh tubuh yang diselimuti oleh batang pohon berwarna hitam pekat, Duke Remy saat ini terlihat seperti sedang menggunakan 'full armor' berwarna hitam pekat yang terbuat dari batang pohon.
Lalu, ketika pedang es besar yang mengarah ke Duke Remy hampir mengenai tubuhnya, Duke Remy secara cepat langsung menahan pedang es besar itu dengan menggunakan kedua tangannya. Duke Remy menahan pedang besar itu dengan menepuk kedua tangannya di antara pedang es besar itu. Pedang es besar itu langsung berhenti bergerak setelah Duke Remy menepuk dan menempelkan kedua tangannya di antara pedang es besar itu. Duchess Arlet pun terkejut ketika melihat Duke Remy berhasil menahan pedang es besar yang dia ciptakan.
"Apa ?!?!," ucap Duchess Arlet yang terkejut.
Setelah itu, Duke Remy terlihat sedang menekan pedang es besar yang masih berada di antara kedua telapak tangannya. Tidak lama kemudian, pedang es besar itu mulai retak dan hancur setelah diberi tekanan oleh Duke Remy lewat kedua tangannya itu. Duchess Arlet kembali terkejut melihat hal itu.
"Bagaimana bisa dia menghancurkan pedang es besar itu dengan begitu mudahnya ?!," tanya Duchess Arlet yang terkejut.
Tidak hanya Duchess Arlet saja yang terkejut setelah melihat apa yang dilakukan oleh Duke Remy, Duke Louis pun juga ikut terkejut.
"Sepertinya kekuatannya telah meningkat setelah dia menyelimuti seluruh tubuhnya dengan batang pohon. Dengan penampilannya saat ini, tuan Remy terlihat seperti seekor monster pohon. Tidak hanya penampilannya saja, kekuatannya juga terasa seperti kekuatan seekor monster," ucap Duke Louis yang terkejut.
Sementara itu, setelah menghancurkan pedang es besar yang diciptakan oleh Duchess Arlet, Duke Remy kemudian langsung membuang pecahan-pecahan pedang es itu yang saat ini masih ada di kedua tangannya.
"Hampir saja anda berhasil membunuhku dengan melempar pedang es itu disaat aku sedang bersiap untuk menggunakan teknik milikku. Jika aku telat sedikit saja, mungkin saat ini aku sudah tewas. Beruntung aku sudah bisa menggunakan teknik ini disaat pedang itu masih melesat ke arahku. Berkat itu, aku masih ada waktu untuk menahan dan menghancurkan pedang es itu," ucap Duke Remy.
Kemudian, Duke Remy secara perlahan mulai berjalan mendekati Duke Louis dan Duchess Arlet. Duke Louis dan Duchess Arlet yang melihat Duke Remy sedang berjalan perlahan mendekati mereka pun mulai waspada. Mereka sangat waspada karena mereka tahu kalau Duke Remy saat ini berbeda dengan Duke Remy yang sebelumnya. Apalagi penampilan Duke Remy saat ini sangat berbeda karena tubuh Duke Remy seluruhnya sudah diselimuti oleh batang pohon yang berwarna hitam pekat. Melihat penampilan Duke Remy saat ini seperti membenarkan perkataan Duke Louis sebelumnya yang bilang kalau penampilan Duke Remy mirip seperti seekor monster pohon. Apalagi disaat Duke Remy berjalan, batang-batang pohon yang muncul di lantai atau dinding yang berada di sekitar Duke Remy, terlihat bergerak mengikuti kemana Duke Remy berjalan. Duke Remy benar-benar terlihat seperti seekor monster pohon.
Lalu, setelah beberapa saat berjalan, Duke Remy pun berhenti. Duke Remy memutuskan untuk berhenti padahal jarak antara dia dengan Duke Louis dan Duchess Arlet masih cukup jauh. Melihat Duke Remy yang berhenti, Duke Louis dan Duchess Arlet pun sedikit menurunkan kewaspadaan mereka.
"Hmmmm, dengan jarak segini sepertinya sudah cukup," ucap Duke Remy.
Duke Louis dan Duchess Arlet terlihat bingung dengan apa yang dikatakan oleh Duke Remy. Setelah itu, Duke Remy tiba-tiba terlihat sedang bersiap untuk melakukan serangan tusukan dengan tangan kanannya. Padahal jarak antara Duke Remy dengan Duke Louis dan Duchess Arlet masih cukup jauh, tetapi Duke Remy terlihat sedang bersiap untuk melakukan serangan tusukan dengan tangan kanannya yang terlihat sedang tidak memegang satu benda pun. Kemudian, Duke Remy pun melancarkan serangan tusukan secara cepat ke depannya dengan menggunakan tangan kanannya. Saat melakukan serangan tusukan itu, tiba-tiba tangan kanannya memanjang dan berubah menjadi batang pohon dengan ujung yang tajam. Tangan kanan Duke Remy yang memanjang itu melesat dengan sangat cepat ke arah Duchess Arlet. Duchess Arlet tidak sempat bereaksi karena tangan kanan Duke Remy melesat dengan sangat cepat. Duchess Arlet pun terkena serangan itu dengan telak. Duchess Arlet tertusuk oleh tangan kanan Duke Remy yang telah berubah menjadi batang pohon yang tajam tepat di antara dada dan perutnya. Tangan kanan Duke Remy berhasil menusuk bagian tubuh Duchess Arlet hingga menembus ke belakang bagian tubuh yang tertutuk itu.
Duke Louis awalnya juga tidak bisa bereaksi dengan serangan Duke Remy yang sangat cepat. Duke Louis baru menyadari dan terkejut ketika melihat tangan kanan Duke Remy sudah berada di sampingnya. Duke Louis pun menoleh ke samping dan dia sangat terkejut begitu mengetahui kalau Duchess Arlet telah ditusuk oleh tangan kanan Duke Remy yang memanjang itu.
"S-sayang ?!?!," ucap Duke Louis yang terkejut.
-Bersambung