Chereads / Peace Hunter / Chapter 339 - Chapter 339 : Hal Yang Luar Biasa

Chapter 339 - Chapter 339 : Hal Yang Luar Biasa

"Divine Ice Elemental Spirit' ? Apa anda serius berpikir seperti itu, nona Arlet ?," tanya Ratu Kayana.

Ratu Kayana terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Duchess Arlet.

"Iya, aku berpikir seperti itu karena aku pernah melawannya. Para Roh elemental pada awalnya tidak memiliki bentuk fisik, mereka hanyalah sekumpulan elemen tertentu yang memiliki pikiran. Mereka bisa memiliki bentuk fisik karena mereka mengubah bentuk tubuh mereka yang merupakan sekumpulan elemen, menjadi bentuk dari makhluk yang mereka tiru. Sebagai contoh, Roh yang mempunyai bentuk fisik seperti hewan, pada awalnya tidak memiliki bentuk fisik. Mereka mengubah bentuk mereka sendiri dan meniru penampilan hewan yang mereka lihat. Lalu, karena bentuk fisik mereka aslinya adalah sekumpulan elemen, mereka tidak dapat diserang dengan serangan fisik, kecuali dengan serangan berelemen yang merupakan kelemahan mereka. Serangan fisik atau serangan dari sihir elemen yang bukan merupakan kelemahan mereka mungkin dapat memotong atau menghancurkan tubuh mereka, tetapi beberapa saat kemudian tubuh mereka akan pulih kembali. Secara umum, serangan-serangan itu tidak akan berpengaruh atau berdampak kepada para Roh, tetapi aku pernah membaca sebuah buku tentang para Roh kalau para Roh itu memiliki suatu kelemahan yang ada di tubuh mereka yang membuat mereka bisa diserang meskipun dengan serangan fisik atau serangan sihir elemen yang bukan kelemahan mereka. Tetapi di buku itu tidak dijelaskan apa kelemahan para Roh itu, buku itu hanya memberitahu kalau para Roh mempunyai kelemahan, itu saja,"

"Lalu saat aku melawan wanita itu, aku berhasil melancarkan serangan kepada tubuh wanita itu, bahkan serangan terakhir yang aku lancarkan itu membuat bagian tubuh wanita itu terpotong-potong. Tetapi beberapa saat kemudian disaat aku sedang tidak melihat ke arah wanita itu, wanita itu sudah bangkit kembali dan tubuhnya pun juga sudah pulih, bahkan tubuhnya terlihat seperti belum menerima serangan satupun. Aku yakin kalau yang aku serang itu bukanlah sebuah clone, aku juga yakin kalau itu bukanlah sebuah ilusi. Aku yakin kalau yang aku serang itu merupakan wujud asli wanita itu. Tetapi kenapa tubuh wanita itu bisa pulih kembali setelah aku serang ? Satu-satunya kemungkinan yang aku pikirkan adalah wanita itu sebenarnya adalah Roh, jadi dia bisa memulihkan kembali tubuhnya yang aku serang. Memang aku tidak mempunyai bukti tentang hal ini, karena aku tidak melihat wanita itu saat dia sedang memulihkan diri. Beberapa saat setelah aku menyerangnya, dia langsung muncul dihadapanku dalam keadaan tubuh yang sudah pulih,"

"Kemudian, dalam buku tentang para Roh yang aku baca, para Roh tingkat tertinggi seperti Divine Elemental Spirits memiliki bentuk fisik yang berbeda dengan para roh tingkat terendah atau menengah. Para Roh tingkat terendah memiliki bentuk fisik menyerupai sekumpulan elemen tertentu dalam bentuk kecil, sementara para Roh tingkat menengah memiliki bentuk fisik menyerupai sekumpulan elemen tertentu dalam bentuk yang besar atau menyerupai makhluk lain seperti hewan, monster atau ~Magic Beast~. Sedangkan untuk para Roh tingkat tertinggi, mereka memiliki bentuk fisik menyerupai wanita seperti wanita manusia, wanita Elf atau wanita dari ras-ras lainnya. Wanita yang aku lawan di pegunungan Orokho memilki bentuk fisik humanoid Naga wanita. Wanita itu berpenampilan seperti manusia tetapi dia memiliki tanduk, ekor dan bahkan sayap seperti Naga. Melihat penampilan wanita itu, juga kemampuannya yang bisa memulihkan tubuhnya setelah terkena serangan, bukankah itu wajar jika aku menganggap kalau wanita itu adalah salah satu Roh tingkat tinggi, 'Divine Ice Elemental Spirits',"

"Apalagi wanita itu memiliki kekuatan sihir es yang sangat besar yang membuatnya bisa merubah medan dan iklim di pegunungan Orokho dan sekitarnya menjadi seperti sekarang ini. Dia juga bisa memanipulasi medan dan iklim di pegunungan Orokho sesuka hatinya. Apa mungkin seorang dari ras Naga bisa melakukan hal seperti itu meskipun Naga itu merupakan pemimpin dari sekelompok Naga ?," tanya Duchess Arlet.

Duchess Arlet menjelaskan tentang pendapatnya itu kepada Ratu Kayana, sementara Ratu Kayana terlihat belum berbicara apa-apa. Dia masih fokus untuk mendengarkan pendapat dari Duchess Arlet.

"Keluarga San Lucia sejak dulu percaya kalau makhluk yang mengubah pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia menjadi tempat yang dipenuhi salju adalah seseorang dari ras Naga yang merupakan pemimpin dari para Naga es yang sebelumnya datang dan tinggal di pegunungan itu. Tetapi sejak dulu aku tidak pernah mempercayai tentang kabar itu, aku tidak mempercayai kalau seorang Naga bisa mempunyai kekuatan yang besar hingga mampu mengubah pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia menjadi tempat yang dipenuhi salju. Dan akhirnya itu terbukti ketika aku bertemu dengan wanita itu. Wanita itu mengaku sebagai pemimpin dari para Naga es, tetapi aku yakin kalau wanita itu sebenarnya bukanlah berasal dari ras Naga," ucap Duchess Arlet.

Duchess Arlet pun telah selesai menjelaskan penjelasannya itu. Begitu mengetahui kalau Duchess Arlet telah menyelesaikan penjelasannya, Ratu Kayana langsung menanggapi penjelasan itu.

"Setelah mendengar penjelasan anda, sepertinya apa yang ada katakan itu ada benarnya. Bisa memulihkan tubuhnya sendiri dan memiliki kekuatan sihir es yang sangat besar yang bisa mengubah pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia yang dulunya merupakan tempat yang hijau menjadi tempat yang dipenuhi salju. Seorang dari ras Naga tidak akan bisa melakukan hal itu meskipun Naga itu adalah seorang Naga elit seperti pemimpin dari kelompok Naga. Sepertinya wanita itu memang merupakan Roh, bukan hanya Roh biasa, melainkan Roh tingkat tinggi, salah satu dari Divine Elemental Spirit,"

"Jika itu memang benar, aku tidak menyangka kalau ada salah satu Divine Elemental Spirit di dekat kerajaan ini. Menemukan Roh tingkat terendah dan menengah saja sudah sangat sulit, apalagi menemukan Roh tingkat tinggi seperti Divine Elemental Spirit. Tetapi ternyata salah satu dari mereka malah berada di dekat kerajaan ini. Ngomong-ngomong, apa anda sudah menjelaskan tentang ini kepada suami anda, nona Arlet ?," tanya Ratu Kayana.

"Sudah, aku sudah menjelaskan tentang pendapatku ini kepada suamiku," ucap Duchess Arlet.

"Lalu apa tanggapan suami anda ?," tanya Ratu Kayana.

"Dia sangat terkejut setelah mendengar penjelasanku dan dia bilang dia sangat bersyukur karena aku tidak tewas dan berhasil selamat setelah melawan wanita itu. Selain itu, dia juga bilang kalau dia tidak akan mengadakan ekspedisi ke pegunungan Orokho dalam beberapa tahun ke depan. Alasannya karena para prajurit Duke San Lucia saat ini tengah difokuskan untuk berpatroli dan berjaga di kota San Lucia untuk mencegah adanya serangan dari orang-orang yang berniat untuk membunuh seluruh keluarga San Lucia. Saat ini, selain anda, seluruh keluarga San Lucia juga sedang menjadi target pembunuhan, jadi kami harus fokus untuk mengatasi hal ini terlebih dahulu,"

"Selain itu, setelah mendengar penjelasanku tentang apa yang terjadi di pegunungan Orokho, suamiku langsung bilang kalau dia benar-benar bingung tentang bagaimana cara mengalahkan wanita itu jika wanita itu ternyata memang adalah salah satu Divine Elemental Spirit. Di satu sisi, suamiku bilang kalau dia masih ingin menuntaskan tugasnya sebagai kepala keluarga San Lucia saat ini untuk mengembalikan wilayah San Lucia seperti semula saat para Naga es itu belum datang. Tetapi di sisi lain, dia bilang kalau dia belum tahu cara mengalahkan wanita itu karena untuk mengembalikan wilayah San Lucia kembali seperti semula, kita harus mengalahkan wanita itu,"

"Sebelum aku tidak sadarkan diri, wanita itu memberitahu sesuatu kepadaku. Jika kita ingin membuat wanita itu muncul, setidaknya bawalah orang yang kuat. Wanita itu tidak akan muncul apabila kita hanya membawa orang-orang yang lemah pada ekspedisi di pegunungan Orokho. Suamiku semakin bingung saat aku memberitahu tentang apa yang dikatakan wanita itu. Dia tidak tahu sekuat apa orang yang akan ikut dalam ekspedisi agar wanita itu muncul. Selain itu, dia juga tidak tahu apakah orang kuat yang akan ikut dalam ekspedisi itu, dapat mengalahkan wanita itu atau tidak. Dia tidak mau para prajurit yang akan ikut dalam ekspedisi itu nantinya malah tewas karena melawan wanita itu. Makanya dia benar-benar memikirkan dengan serius tentang ekspedisi yang akan dilakukan selanjutnya. Jadi aku rasa, meskipun saat ini keluarga San Lucia tidak sedang menjadi target pembunuhan, aku rasa suamiku tetap akan menunda ekspedisi ke pegunungan Orokho dalam beberapa tahun ke depan. Karena dia harus mencari solusi terbaik dalam ekspedisi selanjutnya agar bisa mengalahkan wanita itu dan juga, agar tidak ada satupun prajurit yang tewas dalam ekspedisi itu," ucap Duchess Arlet.

"Begitu ya, yah itu ada benarnya. Tuan Louis benar-benar harus memikirkan solusi yang tepat untuk melawan dan mengalahkan wanita itu agar bisa mengembalikan wilayah San Lucia menjadi seperti semula. 'Divine Ice Elemental Spirits' ya, melawannya pastilah tidak mudah karena mereka itu adalah 'bencana berjalan'. Mereka bisa menyerang dan menghancurkan sebuah kota dan bahkan negara dengan mudah. Apalagi wanita itu, jika memang dia adalah 'Divine Ice Elemental Spirits', dia pastinya bisa menghancurkan dan membekukan kerajaan San Fulgen ini apabila dia menyerang kerajaan ini, tetapi untungnya dia hanya berada di pegunungan Orokho saja dan tidak datang ke kerajaan ini. Meski begitu, keberadaannya di pegunungan Orokho juga sangat merugikan karena dia telah mengubah pegunungan Orokho dan wilayah sekitarnya menjadi tempat bersalju. Wilayah San Lucia merupakan salah satu wilayah di sekitar pegunungan itu yang berubah menjadi tempat bersalju,"

"Wilayah San Lucia merupakan bagian dari kerajaan San Fulgen. Oleh karena itu, aku akan membantu keluarga San Lucia apabila nantinya kalian akan mengadakan ekspedisi lagi untuk mengalahkan wanita itu. Aku akan mengirimkan beberapa prajuritku kepada kalian. Tidak, jika wanita itu bilang kalau dia hanya akan muncul jika ada orang kuat yang datang, maka mungkin aku sendiri yang akan ikut dalam ekspedisi nanti," ucap Ratu Kayana.

Duchess Arlet pun terkejut setelah mendengarkan perkataan Ratu Kayana.

"Apa yang anda katakan, Yang Mulia Ratu ? Anda sedang bercanda kan ?," tanya Duchess Arlet yang terkejut.

"Tidak, aku tidak sedang bercanda. Aku serius berkata kalau aku mungkin akan ikut dalam ekspedisi nanti, tetapi itu hanya kemungkinan saja. Mungkin aku bisa ikut kalau aku sedang luang," ucap Ratu Kayana.

"Anda tidak perlu repot-repot untuk ikut langsung dalam ekspedisi itu, Yang Mulia Ratu. Bantuan berupa beberapa prajurit yang anda utus itu sudah cukup bagi keluarga San Lucia," ucap Duchess Arlet.

"Tidak ada salahnya kan kalau aku ikut ? Lagipula aku ini kuat. Dengan ikutnya aku dalam ekspedisi nanti, wanita itu pastinya akan muncul setelah menyadari kehadiranku. Setelah wanita itu muncul, aku pun bisa langsung bertarung dengannya. Pertarungan itu pasti akan menarik karena aku sebelumnya belum pernah bertarung dengan Roh," ucap Ratu Kayana.

"Jadi anda mempunyai alasan tersendiri untuk ikut dalam ekspedisi yang akan dilaksanakan suatu saat nanti ? Ya ampun anda ini. Aku tahu kalau anda itu kuat karena anda merupakan penyihir terkuat di kerajaan ini. Tetapi, aku tidak yakin kalau anda dapat mengalahkan wanita itu. Bahkan aku juga tidak yakin kalau wanita itu dapat dikalahkan meskipun kita berdua bekerja sama untuk mengalahkannya. Aku sama sekali tidak terpikirkan cara mengalahkan wanita itu atau siapa yang bisa mengalahkan wanita itu," ucap Duchess Arlet.

"Lebih baik anda berhenti untuk memikirkan tentang itu, nona Arlet. Aku tahu kalau wanita itu sangat kuat, hanya mendengar dari penjelasan anda saja aku sudah tahu kalau wanita itu sangat kuat. Tetapi, meski wanita itu sangat kuat, pasti ada cara untuk mengalahkannya dan juga pasti ada orang lain yang bisa mengalahkannya. Kamu tidak perlu khawatir tentang itu, nona Arlet. Mungkin saja, saat ekspedisi selanjutnya dilaksanakan suatu saat nanti, muncul seseorang yang bisa mengalahkan wanita itu," ucap Ratu Kayana sambil tersenyum.

-

Sekitar 1 jam kemudian, di kediaman Duke Louis.

Aku baru saja keluar dari ruangan tempat Duke Louis dan para anggota keluarga San Lucia yang lain berada. Karena urusanku dengan Duke Louis telah selesai dan acara jamuan di ruangan itu pun juga telah selesai, aku memilih untuk langsung pergi dari ruangan itu setelah pamit dengan Duke Louis, komandan Asier dan anggota keluarga San Lucia lainnya. Saat ini, aku sedang berjalan di lorong kediaman Duke Louis untuk menuju pintu keluar kediamannya karena aku ingin kembali ke tempat latihan prajurit Duke San Lucia yang ada di luar kediaman.

Saat aku sedang berjalan di lorong itu, di depan lorong yang aku tuju, aku melihat Ratu Kayana yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Ruangan itu merupakan ruangan tempat Duchess Arlet berada karena terlihat ada beberapa prajurit yang berjaga di depan pintu ruangan itu. Ketika melihat Ratu Kayana yang baru keluar dari ruangan itu, aku pun langsung menghampirinya. Tidak lama kemudian, Ratu Kayana yang baru keluar dari ruangan itu tiba-tiba langsung menoleh ke arahku. Sepertinya beliau tahu kalau aku sedang berjalan menghampirinya.

"Selamat siang, Yang Mulia Ratu," ucapku yang sudah berada di hadapan Ratu Kayana.

"Selamat siang juga, Rid. Kenapa kamu ada di kediaman ini, Rid ? Bukankah seharusnya kamu sedang melakukan ujian di tempat latihan prajurit Duke San Lucia ?," tanya Ratu Kayana.

"Aku dipanggil untuk datang ke kediaman ini karena tuan Duke bilang beliau ada keperluan denganku. Ketika dipanggil, saat itu aku sudah menyelesaikan ujianku, Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Hmmm begitu ya," ucap Ratu Kayana.

"Aku sebelumnya sudah diberitahu oleh tuan Duke kalau Yang Mulia Ratu datang kesini. Aku tidak menyangka kalau kita bisa kebetulan bertemu, Yang Mulia Ratu. Apa anda sudah selesai untuk menjenguk nona Duchess ?," tanyaku.

"Iya, aku sudah selesai menjenguknya. Aku kemarin mendapatkan kabar kalau nona Arlet sudah terbangun dari tidur panjangnya, tetapi aku kemarin tidak bisa langsung datang ke kediaman ini karena aku sedang ada banyak pekerjaan. Jadinya aku baru bisa datang hari ini," ucap Ratu Kayana.

"Sudah sewajarnya kalau anda memiliki banyak pekerjaan karena anda merupakan Ratu di kerajaan ini. Tapi aku kagum kepada anda karena anda masih sempat untuk menjenguk nona Duchess di tengah banyaknya pekerjaan anda, Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Itu karena nona Arlet merupakan salah satu temanku, sudah sewajarnya aku menjenguk beliau begitu beliau sudah sadar. Lalu, menurut informasi yang aku terima, kamu lah yang telah membangunkan nona Arlet dari tidur panjangnya. Aku mengucapkan terima kasih karena kamu telah membangunkan salah satu temanku dari tidur panjangnya," ucap Ratu Kayana.

"Sama-sama, Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Kamu kali ini melakukan hal yang luar biasa lagi, Rid. Siapa sangka kalau kamu bisa membangunkan nona Arlet yang sudah tertidur panjang selama 11 tahun dengan sihirmu itu. Padahal selama 11 tahun ini, tuan Louis selalu mencoba segala cara untuk bisa membangunkan nona Arlet tetapi nona Arlet masih belum bangun juga," ucap Ratu Kayana.

"Itu hanya kebetulan saja kalau saya bisa membangunkan nona Duchess, Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Hmmmm kebetulan ya. Sebelumnya kamu juga sudah melakukan banyak hal yang luar biasa, kali ini pun juga sama. Suatu hari nanti, pastinya kamu juga akan melakukan hal yang luar biasa lagi. Salah satunya mungkin dengan mengubah wilayah San Lucia dan pegunungan Orokho kembali seperti semula," ucap Ratu Kayana.

"Mengubah wilayah San Lucia dan pegunungan Orokho ? Apa maksudnya, Yang Mulia Ratu ?," tanyaku.

"Bukan apa-apa, lebih baik kamu tidak sudah memikirkan apa yang aku katakan tadi. Ah, aku harus pergi untuk menemui tuan Louis, apa kamu tahu dimana tuan Louis berada, Rid ?," tanya Ratu Kayana.

"Tadi aku melihat tuan Louis pergi ke ujung lorong yang ada disana," ucapku sambil menunjuk lorong yang ada di belakangku.

"Begitu ya, terima kasih karena telah memberitahuku, Rid," ucap Ratu Kayana.

"Sama-sama, Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Kalau begitu, aku harus pergi untuk menemui tuan Louis sekarang. Sampai nanti, Rid," ucap Ratu Kayana.

"Iya, sampai nanti juga, Yang Mulia Ratu," ucapku.

Ratu Kayana lalu berjalan menuju ujung lorong yang aku tunjuk tadi. Tetapi baru beberapa langkah beliau berjalan, beliau langsung berhenti dan menoleh kembali ke arahku.

"Aku lupa untuk mengatakan ini. Tolong sampaikan salamku kepada Charles dan Chloe, Rid. Karena mungkin aku tidak sempat untuk bertemu mereka meskipun aku sedang ada di kediaman ini," ucap Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu, akan aku sampaikan," ucapku.

"Terima kasih, kalau begitu sampai nanti, Rid," ucap Ratu Kayana.

"Iya, sampai nanti, Yang Mulia Ratu," ucapku.

Ratu Kayana lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi ke ujung lorong yang aku tunjuk tadi. Sementara itu, disaat Ratu Kayana sudah berjalan pergi, aku masih memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Ratu Kayana tadi. Meskipun Ratu Kayana bilang kepadaku untuk tidak perlu memikirkannya, aku masih terus memikirkan tentang itu.

"Yang Mulia Ratu bilang kalau aku mungkin akan mengubah pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia kembali seperti semula. Sepertinya ini ada hubungannya dengan pemimpin Naga es yang bersembunyi di pegunungan Orokho karena pemimpin Naga es itulah yang telah mengubah pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia menjadi tempat bersalju. Informasi itu aku ketahui setelah Irene dan komandan Asier memberitahukan tentang hal itu kepadaku,"

"Lalu, jika Yang Mulia Ratu bilang kalau aku mungkin akan mengubah pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia kembali seperti semula, apa itu berarti Yang Mulia Ratu berharap kalau aku bisa mengalahkan pemimpin Naga es itu ?," pikirku.

-Bersambung