Chereads / Peace Hunter / Chapter 331 - Chapter 331 : Orang Terkuat Keluarga San Lucia

Chapter 331 - Chapter 331 : Orang Terkuat Keluarga San Lucia

~Flashback~

11 tahun yang lalu, di pegunungan Orokho.

Terlihat Duchess Arlet dan beberapa prajurit Duke San Lucia yang berjumlah 35 orang sedang beristirahat di salah satu tempat yang berada di pegunungan Orokho. Mereka beristirahat di dekat api unggun yang cukup besar yang baru saja dibuat untuk menghangatkan tubuh mereka. Beberapa prajurit terlihat sedang mengobrol saat mereka sedang berada di dekat api unggun itu.

"Ughhhh, dingin sekali. Suhu di pegunungan ini sangat dingin dibanding dengan suhu di seluruh wilayah San Lucia," ucap prajurit A.

"Iya, kamu benar. Untungnya ada beberapa prajurit yang bisa menggunakan sihir api dengan suhu yang cukup panas. Dengan sihir mereka itu, suhu dingin pada pegunungan ini bisa sedikit teratasi. Kita pun jadi bisa menjelajahi pegunungan ini tanpa ada masalah kedinginan," ucap prajurit B.

Asap putih terlihat keluar dari mulut mereka ketika mereka sedang berbicara. Asap putih itu disebabkan oleh udara dingin di tempat itu.

"Meski begitu, suhu dingin di pegunungan ini masih sedikit terasa meskipun kita sudah dibantu dengan menggunakan sihir api ketika menjelajahi pegunungan ini. Aku khawatir kepada mereka yang terus menggunakan sihir api di sepanjang penjelajahan ini. Jika Mana mereka habis dan mereka sudah tidak bisa menggunakan sihir api lagi, bukankah itu akan sangat berbahaya ?," tanya prajurit C.

"Ya, kamu benar. Dengan bantuan sihir api yang cukup panas saja, suhu dingin di pegunungan ini masih terasa. Aku tidak bisa membayangkan apabila bantuan sihir api dari mereka itu telah berhenti dan membuat kita merasakan suhu pegunungan ini secara langsung. Mungkin kita akan langsung mati membeku setelah merasakan suhu pegunungan ini," ucap prajurit A.

"Kamu terlalu berlebihan, tetapi kamu mungkin ada benarnya. Bahkan nona Duchess yang merupakan anggota keluarga San Lucia yang dikenal tahan terhadap suhu dan udara dingin terlihat menggunakan jaket tebal di ekspedisi kali ini. Pastilah suhu di pegunungan ini sangat dingin sampai nona Duchess sendiri harus menggunakan jaket tebal," ucap prajurit C.

"Iya. Tetapi suhu dingin di pegunungan ini bukanlah suhu yang terjadi secara alami, begitu juga dengan hujan salju, hamparan salju dan bongkahan-bongkahan es yang ada di pegunungan ini. Semua itu tidak terjadi secara alami, melainkan terjadi karena sihir," ucap prajurit B.

"Kamu benar. Aku sudah mendengar informasi tentang itu. Pegunungan Orokho dulunya adalah pegunungan yang hijau dan sejuk. Pegunungan ini banyak ditumbuhi oleh hamparan rumput hijau dan ribuan pepohonan. Tetapi pegunungan ini langsung berubah ketika sekelompok Naga es datang dan membuat sarang di pegunungan ini. Setelah datangnya sekelompok Naga es tersebut, pegunungan ini pun langsung berubah menjadi pegunungan es. Hamparan rumput hijau di pegunungan ini langsung berubah menjadi hamparan salju. Ribuan pepohonan di pegunungan ini pun langsung mati dan beberapa di antaranya berubah menjadi bongkahan es. Lalu, iklim dan suhu di pegunungan ini pun berubah menjadi sangat dingin. Rumornya, makhluk yang melakukan ini adalah pemimpin dari kelompok Naga es tersebut. Jika makhluk itu bisa melakukan hal seperti ini, pastinya dia memiliki kekuatan sihir yang sangat besar,"

"Selain itu, berubahnya geografi dan iklim di pegunungan ini juga membuat monster-monster yang tinggal di pegunungan ini mengalami evolusi. Seperti contohnya goblin dan orc yang dulunya tinggal di pegunungan ini, mereka berevolusi menjadi frost goblin dan frost orc. Evolusi mereka itu membuat mereka bisa bertahan terhadap medan dan suhu dingin di pegunungan ini. Selain monster yang berevolusi, monster-monster baru juga telah muncul di pegunungan ini. Salah satu diantaranya adalah Ice Lizard dan Ice Yeti. Semua monster itu sering turun dari pegunungan dan pergi masuk ke wilayah San Lucia. Namun untungnya para prajurit Strom Leopard telah lebih dulu menghabisi mereka sebelum mereka menyerang tempat tinggal para penduduk yang dekat dari pegunungan Orokho. Namun, meski para prajurit Strom Leopard selalu bisa menghabisi mereka semua, keberadaan mereka yang selalu turun dari pegunungan Orokho sangat mengganggu dan membahayakan. Oleh karena itu, agar para monster itu bisa hilang sepenuhnya, kita harus mengubah geografi dan iklim di pegunungan Orokho kembali seperti semula, yaitu saat pegunungan Orokho masih menjadi pegunungan yang hijau. Jika pegunungan Orokho telah kembali seperti semula, pastinya para monster itu akan menghilang, entah mereka pergi ke tempat lain atau mereka tidak dapat bertahan dengan medan di pegunungan Orokho yang telah berubah kembali. Kalaupun ada monster yang bisa bertahan, kita bisa lebih mudah menghabisi mereka dan sarang mereka sekaligus. Karena medan di pegunungan Orokho yang telah berubah akan menjadi medan yang aman dibandingkan medan di pegunungan Orokho saat ini," ucap prajurit A.

"Tetapi untuk mengubah geografi dan iklim pegunungan ini kembali seperti semula, kita harus membunuh pemimpin dari sekelompok Naga es yang tinggal di pegunungan ini. Aku dengar hanya tinggal pemimpin itu saja yang masih ada di pegunungan ini karena para Naga es lainnya telah dihabisi oleh pemimpin keluarga San Lucia terdahulu ketika beliau ikut dalam ekspedisi ini," ucap prajurit C.

"Iya itu benar. Oleh karena itu, peluang kita untuk menghabisinya sangat besar karena dia hanya sendiri saja sedangkan kita ada 35 orang. Apalagi, nona Duchess ikut dalam ekspedisi kali ini. Nona Duchess merupakan salah satu orang terkuat di keluarga San Lucia saat ini. Apalagi menurut rumor, beliau bahkan lebih kuat dari tuan Duke dan beliau disebut sebagai orang terkuat di keluarga San Lucia saat ini," ucap prajurit B.

"Meski begitu, aku dengar pemimpin para Naga es itu sulit untuk ditemukan. Ekspedisi telah dilakukan setiap tahun sejak dahulu, tetapi di setiap ekspedisi itu, mereka tidak bisa menemukan keberadaan pemimpin para Naga es itu. Jadi pada ekspedisi kali ini pun sepertinya akan sulit untuk menemukan pemimpin para Naga es itu," ucap prajurit C.

"Yah, yang terpenting kita fokus saja untuk terus menjelajahi pegunungan ini sambil berharap bisa menemukan pemimpin para Naga es itu," ucap prajurit B.

Sementara itu, di sisi lain tempat mereka beristirahat.

Terlihat ada Duchess Arlet yang sedang duduk sendiri di sisi lain tempat itu. Duchess Arlet terlihat mengenakan jaket yang tebal. Selain itu, Duchess Arlet juga membawa sebuah rapier yang memiliki warna perpaduan putih dan biru. Rapier itu saat ini sedang di letakkan di samping tempat dia duduk.

Saat Duchess Arlet sedang duduk, tiba-tiba ada sebuah sinar terang muncul dari dalam jaket yang dia kenakan. Duchess Arlet langsung memeriksanya dan ternyata sinar terang yang tiba-tiba muncul itu berasal dari kristal komunikasi yang memberitahu kalau sedang ada panggilan. Duchess Arlet pun langsung menjawab panggilan pada kristal komunikasi itu.

"Halo,"

"Aku dan para prajurit saat ini sedang istirahat di pegunungan Orokho,"

"Iya, iya, kamu tenang saja. Bagaimana kabar Asier dan Irene ?,"

"Begitu ya. Untuk sementara, tolong jaga mereka berdua,"

"Kamu tidak perlu khawatir. Aku pasti akan menuntaskan ekspedisi ini dan kembali hidup-hidup,"

"Kalau begitu, sampai jumpa, sayang," ucap Duchess Arlet.

Duchess Arlet pun mengakhiri panggilan dari kristal komunikasi itu. Panggilan itu sepertinya berasal dari suami Duchess Arlet yaitu Duke Louis. Setelah mengakhiri panggilan, Duchess Arlet kembali menaruh kristal komunikasi itu di dalam jaketnya. Kemudian, Duchess Arlet pun bangkit dari tempatnya duduk dan mengambil rapier yang ada di sampingnya itu. Kemudian, rapier itu pun ditaruh di pinggangnya. Setelah menaruh rapier itu di pinggangnya, Duchess Arlet pun berjalan ke arah para prajurit yang sedang beristirahat dan mengobrol.

"Waktu istirahat telah selesai, ayo kita lanjutkan ekspedisi ini," ucap Duchess Arlet kepada para prajurit itu.

"Baik, nona Duchess," ucap para prajurit itu.

Para prajurit itu pun langsung berdiri kembali dan bersiap untuk melanjutkan ekspedisi. Namun sebelum mereka mulai melanjutkan perjalanan, tiba-tiba ada 2 orang prajurit yang berlari ke arah Duchess Arlet dan para prajurit itu. 2 prajurit itu sepertinya diperintahkan untuk bersiaga di dekat tempat mereka beristirahat.

"Lapor, nona Duchess. Ada sekelompok Ice Lizard dan Ice Yeti yang sedang bergerak ke tempat ini. Jumlah mereka cukup banyak," ucap salah satu dari kedua prajurit itu.

"Hmmm jadi para monster yang tinggal di pegunungan ini mulai menyadari keberadaan kita. Kalian semua bersiap menyerang. Lawan kita kali ini hanyalah para monster yang tinggal di pegunungan ini saja. Jangan terlalu banyak menggunakan kekuatan sihir kepada mereka agar kalian tidak cepat kehabisan Mana disaat kita melawan target utama yang menjadi tujuan ekspedisi ini," ucap Duchess Arlet.

"Baik, nona Duchess," ucap para prajurit itu.

Duchess Arlet dan para prajurit itu pun bersiap untuk melawan para monster yang datang ke tempat itu. Beberapa menit kemudian, sekawanan kadal yang tubuhnya terdapat beberapa bongkahan kristal es dan sekawanan Yeti dengan kondisi tubuh yang sama pun telah tiba ke tempat mereka berada.

"Semuanya, serang!," ucap Duchess Arlet.

Duchess Arlet dan para prajurit itu pun langsung menyerang sekawanan monster yang datang itu. Para prajurit itu mulai menyerang monster-monster itu dengan senjata dan beberapa serangan sihir yang mereka miliki. Sementara itu, Duchess Arlet terlihat langsung menerjang ke depan, tepat ke sekawanan monster yang datang itu. Duchess Arlet pun langsung mengambil rapier dari pinggangnya dan memegangnya.

~Ice Magic : Frozen Rapier~

Rapier yang dipegang oleh Duchess Arlet tiba-tiba berubah menjadi seperti rapier yang membeku.

~San Lucia Art : Freezing Air Slash~

Duchess Arlet langsung menyerang sekawanan monster itu dengan tebasan yang sering digunakan oleh Irene. Tetapi tebasan yang dilancarkan oleh Duchess Arlet itu lebih besar dan dampak serangannya pun lebih luas dibanding tebasan yang sering digunakan oleh Irene. Tebasan itu langsung membelah sekawanan monster yang berada di depan Duchess Arlet menjadi 2 bagian. Pada bagian tubuh monster yang terbelah itu, muncul bongkahan es yang membekukan tubuh dan darah mereka sehingga membuat darah mereka tidak mengalir keluar meskipun tubuh mereka telah terbelah menjadi dua. Sebagian besar sekawanan monster itu pun telah dihabisi oleh Duchess Arlet hanya dengan 1 serangan. Sementara sisanya berhasil dikalahkan oleh para prajurit yang ikut dalam ekspedisi itu.

-

Sementara itu, di suatu tempat yang berada di pegunungan Orokho.

Terlihat ada sebuah kursi besar seperti sebuah singgasana yang ada di tempat itu. Di kursi itu, ada seorang wanita yang memiliki sepasang tanduk di kepalanya dan juga sebuah ekor. Tanduk dan ekor yang dimiliki oleh wanita itu terlihat seperti tanduk dan ekor Naga. Wanita itu terlihat sedang tertidur di kursi singgasana itu. Namun, tidak lama kemudian, wanita itu mulai membuka matanya secara perlahan. Saat wanita itu membuka mata, terlihat wanita itu memiliki bola mata berwarna seperti warna biru Ice. Selain itu, wanita itu juga memiliki pupil mata seperti seekor reptil.

"Aku merasakan keberadaan satu orang yang cukup kuat yang datang ke tempat ini," ucap wanita itu.

Setelah mengatakan itu, wanita itu pun menguap dan meregang-regangkan tubuhnya seperti seorang yang baru saja bangun tidur.

"Sudah berapa lama ya sejak terakhir kali aku merasakan ada orang yang kuat yang datang ke tempat ini ?," tanya wanita itu.

Wanita itu lalu melihat ke depannya. Di depan wanita itu, terdapat puluhan Naga berukuran cukup besar. Naga-naga itu terlihat seperti Naga yang terbuat dari es karena es terlihat menyelimuti seluruh tubuh mereka.

"Kalian semua, pergi ke tempat orang itu berada. Serang dan habisi orang itu serta orang-orang yang menemaninya," ucap wanita itu.

Para Naga es itu pun langsung pergi tanpa mengatakan apapun setelah diperintah oleh wanita itu. Para Naga es itu pergi menuju ke tempat Duchess Arlet berada.

Sementara itu, wanita yang memerintahkan para Naga es itu terlihat masih tetap duduk di singgasananya.

"Keberadaan orang kuat yang datang ke tempat ini benar-benar selalu mengganggu waktu istirahatku. Kalian bertiga juga bersiaplah, apabila mereka yang baru saja aku perintahkan itu sudah dihabisi, kalian bertiga langsung pergi ke tempat orang itu tanpa aku perintah lagi. Apa kalian mengerti ?," tanya wanita itu.

Setelah wanita itu menanyakan hal itu, terdengar suara raungan Naga yang sangat keras. Suara raungan Naga yang sangat keras itu terdengar seperti bukan berasal dari seekor Naga saja. Dan ternyata benar, raungan Naga yang sangat keras itu bukan berasal dari seekor Naga saja, melainkan 3 ekor Naga sekaligus. 3 ekor Naga itu terlihat sedang berada di belakang kursi singgasana wanita itu. Seluruh tubuh 3 ekor Naga itu terlihat diselimuti oleh es sama seperti para Naga yang menuju ke tempat Durchess Arlet. Tetapi ukuran 3 ekor Naga itu sangat besar dibandingkan dengan para Naga yang baru saja pergi ke tempat Duchess Arlet.

"Baguslah kalau kalian mengerti. Kalau begitu, aku akan kembali tidur," ucap wanita itu.

Wanita itu pun mulai memejamkan matanya secara perlahan dan kembali tidur.

-Bersambung