Chereads / Peace Hunter / Chapter 332 - Chapter 332 : Para Naga Es

Chapter 332 - Chapter 332 : Para Naga Es

Beberapa saat sebelumnya, di tempat Duchess Arlet berada.

Terlihat Duchess Arlet dan para prajurit yang ikut dalam ekspedisi itu telah berhasil menghabisi semua monster yang datang ke tempat mereka.

"Jumlah mereka mungkin cukup banyak, tetapi mereka semua lemah," ucap prajurit A.

"Iya, aku bahkan bisa mengalahkan mereka tanpa menggunakan sihir," ucap prajurit B.

"Lebih baik kalian tidak sombong seperti itu karena yang menghabisi sebagian monster itu adalah nona Duchess. Kalian boleh sombong apabila kalian berhasil menghabisi monster-monster itu dalam jumlah yang lebih besar dari yang dihabisi oleh nona Duchess," ucap prajurit C.

Sementara itu, setelah berhasil mengalahkan monster-monster di sekelilingnya, Duchess Arlet menaruh kembali rapiernya di pinggangnya. Setelah itu, Duchess Arlet berjalan kembali menghampiri para prajuritnya.

"Kalian semua, kerja bagus karena telah menghabisi para monster itu. Tetapi, kalian jangan sampai lengah karena para monster itu bisa saja tiba-tiba datang kembali dan menyerang kita," ucap Duchess Arlet.

"Baik, nona Duchess," ucap prajurit itu.

Setelah para prajurit itu berkata seperti itu, tiba-tiba mereka semua dikejutkan oleh suara raungan yang sangat keras.

*ROAAARRRRRRR

Duchess Arlet dan para prajurit yang mendengar suara raungan itu pun sangat terkejut. Beberapa dari prajurit itu terlihat langsung gemetar setelah mendengar suara raungan itu.

"S-suara apa itu ? J-jangan bilang suara itu adalah suara Naga ?!?!," ucap salah satu prajurit.

Disaat beberapa prajurit terlihat panik dan gemetar, Duchess Arlet terlihat tetap tenang. Dia lalu melihat ke sekeliling tempat itu untuk memeriksa dan berjaga-jaga karena mungkin suara raungan itu merupakan pertanda kalau ada sesuatu yang akan datang ke tempat mereka. Dan ternyata itu benar, karena di langit bagian utara dari tempat mereka berada, terlihat ada puluhan makhluk yang sedang terbang dan menuju ke tempat mereka. Salah satu prajurit secara kebetulan melihat ke arah langit itu, dan dia pun langsung memberitahu kepada Duchess Arlet dan prajurit lainnya.

"Lihat ke arah langit itu, ada sesuatu yang sedang terbang menuju kemari," ucap prajurit itu sambil menunjukkan jarinya ke arah langit tempat para makhluk itu terbang.

Duchess Arlet dan para prajurit lainnya pun secara serentak langsung melihat ke arah langit yang ditunjuk oleh prajurit itu untuk melihat sesuatu yang terbang menuju ke tempat mereka.

"Ada puluhan makhluk yang terbang menuju kemari, tetapi aku tidak bisa melihat dengan jelas makhluk apa itu," ucap prajurit A.

"Iya, aku juga. Kira-kira itu makhluk apa ya ?," tanya prajurit B.

Mereka pun terus melihat ke arah makhluk yang terbang itu. Lalu ketika makhluk itu sudah berada lumayan dekat dengan mereka, mereka pun langsung terkejut ketika melihat makhluk itu.

"N-naga ?!?!," ucap prajurit B.

Makhluk-makhluk yang terbang menuju ke arah mereka adalah puluhan Naga es berukuran cukup besar. Mereka semua pun terkejut begitu mengetahui kalau makhluk yang terbang ke arah mereka adalah sekelompok Naga es dalam jumlah yang cukup banyak.

"Makhluk itu ternyata adalah sekelompok Naga es. Jumlah mereka cukup banyak sekali, mungkin ada sekitar puluhan Naga es,"

"Bukannya di pegunungan ini hanya tersisa si pemimpin Naga es saja ?! Kenapa masih ada banyak Naga es yang tersisa ?!?!," ucap para prajurit itu.

Sebagian besar prajurit itu terlihat bingung karena menurut informasi yang mereka terima, semua Naga es yang ada di pegunungan itu telah dihabisi sekitar puluhan tahun yang lalu dan hanya menyisakan pemimpin Naga es itu saja. Mereka bingung karena melihat masih ada Naga es di pegunungan itu, apalagi jumlah mereka ada puluhan. Melihat sebagian besar para prajuritnya itu sedang bingung, Duchess Arlet langsung mengatakan sesuatu kepada mereka.

"Kalian semua, ini bukanlah saatnya untuk bingung. Bersiaplah untuk menyerang dan menghabisi para Naga itu," ucap Duchess Arlet.

Para prajurit yang sedang bingung itu pun langsung tersadarkan kembali setelah mendengar perkataan Duchess Arlet.

"Baik, nona," ucap para prajurit itu.

Para prajurit itu pun langsung bersiap untuk menyerang para Naga es yang sedang terbang itu, begitupun juga dengan Duchess Arlet. Duchess Arlet terlihat sudah kembali memegang rapiernya.

"Naga itu dikenal sebagai makhluk yang memiliki kulit yang sangat keras, tetapi aku merasa kalau para Naga itu bukanlah Naga yang asli. Melihat seluruh tubuh mereka yang diselimuti oleh es, sepertinya mereka adalah Naga buatan yang terbuat dari sihir es. Aku harus memastikannya," pikir Duchess Arlet.

Duchess Arlet lalu bersiap untuk melancarkan serangan kepada para Naga yang masih terbang itu dengan mengarahkan ujung rapiernya ke salah satu Naga yang terbang itu.

~Ice Magic : Eis Twinge~

Setelah itu, sebuah sihir es keluar dari ujung rapiernya itu dan melesat ke arah salah satu Naga es yang terbang. Kemudian, sihir es itu langsung menusuk Naga es itu tepat di kepalanya dan membuat Naga es itu langsung jatuh ke bawah. Tubuh Naga es itu pun langsung hancur setelah jatuh ke bawah.

"Ternyata benar, Naga es itu hanyalah Naga buatan yang terbuat dari sihir es. Jika Naga itu adalah Naga asli, serangan yang aku lancarkan tadi tidak akan mempan," pikir Duchess Arlet.

Setelah memikirkan itu, Duchess Arlet lalu memberitahukan hasil pemikirannya itu kepada para prajuritnya.

"Kalian semua, Naga es itu bukanlah Naga asli, melainkan hanyalah Naga yang tercipta dari sihir es. Oleh karena itu, kalian tidak perlu menggunakan banyak kekuatan dan Mana hanya untuk mengalahkan mereka. Serangan biasa pun akan berefek kepada mereka. Kalian harus menghemat kekuatan dan Mana kalian untuk melawan target kita yang sesungguhnya," ucap Duchess Arlet.

"Baik, nona!," ucap para prajurit itu.

"Kalau begitu, mari kita habisi para Naga itu," ucap Duchess Arlet.

"Siap, nona!," ucap para prajurit itu.

Duchess Arlet dan para prajuritnya pun langsung menyerang para Naga yang masih terbang itu dengan serangan dan sihir jarak jauh. Serangan-serangan itu pun berhasil mengenai beberapa Naga itu dan membuatnya jatuh ke bawah, tetapi sebagian besar dari Naga-Naga itu berhasil menghindari serangan-serangan itu. Para Naga yang berhasil menghindari serangan itu pun langsung melancarkan serangan baik dengan menyemburkan sihir es dari mulut mereka. Namun semburan sihir es yang dilancarkan oleh para Naga itu berhasil dihindari dan ditahan oleh para prajurit dengan mudah. Setelah semburan es yang dilancarkan oleh para Naga itu tidak berhasil mengenai para prajurit itu, para Naga itu pun kemudian terbang melesat mendekati para prajurit itu dan melancarkan serangan jarak dekat dengan menggunakan cakar, ekor dan tubuh mereka. Namun serangan jarak dekat mereka itu tetap tidak berhasil dilakukan karena para prajurit bisa menahan dan menghindari serangan itu. Setelah berhasil menahan dan menghindari serangan itu, para prajurit itu pun bersiap untuk melancarkan serangan balik. Namun, para Naga pun juga tengah bersiap untuk melakukan serangan lagi. Mereka semua pun saling menyerang satu sama lain secara bergantian. Tempat itu pun kini berubah menjadi sebuah tempat pertarungan yang sangat sengit antara para prajurit dan para Naga.

Sementara itu, Duchess Arlet terlihat baru saja mengalahkan 2 ekor Naga yang mendekatinya. Setelah itu, Duchess Arlet pun melihat ke langit yang ada di atasnya. Di langit itu ada belasan Naga yang sedang terbang di atasnya. Setelah melihat belasan Naga itu, Duchess Arlet pun bersiap untuk melakukan serangan.

~San Lucia Art : Snow Blade Dance Technique~

10 Rapier yang terbuat dari es tiba-tiba muncul di sekeliling Duchess Arlet. Setelah itu, Duchess Arlet langsung melompat ke atas. 10 Rapier yang mengelilinginya pun juga mengikutinya ketika Duchess Arlet melompat ke atas. Saat Duchess Arlet sudah melompat cukup tinggi di udara, tiba-tiba dia melakukan lompatan lagi di udara. Beberapa prajurit yang kebetulan sedang melihat ke arah Duchess Arlet terlihat sedang takjub dan terkesan. Mereka terkesan melihat Duchess Arlet yang bisa melompat bebas di udara. Tetapi apa yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti apa yang mereka lihat. Alasan kenapa Duchess Arlet bisa melompat di udara adalah karena saat Duchess Arlet mau melompat di udara, Duchess Arlet terlebih dahulu membuat pijakan kecil di udara yang terbuat dari sihir es. Pijakan kecil itu lah yang membuat Duchess Arlet terus bisa melompat hingga ke atas. Lalu, karena pijakan itu berukuran kecil, mereka yang melihat Duchess Arlet menganggap kalau Duchess Arlet bisa melompat dengan bebas di udara.

Duchess Arlet lalu terus melompat di udara untuk menuju ke para Naga yang sedang terbang itu. Para Naga es yang melihat Duchess Arlet sedang melompat untuk menghampiri mereka pun mulai menyerang Duchess Arlet dengan semburan es dari mulut mereka. Namun Duchess Arlet berhasil menghindari semburan-semburan es itu dengan mudah. Kemudian, Duchess Arlet akhirnya sampai di ketinggian yang sama dengan para Naga yang sedang terbang itu. Setelah itu, Duchess Arlet dengan cepat langsung bersiap untuk menyerang para Naga itu. 10 Rapier es yang mengelilinginya pun mulai memisahkan diri dan bergerak untuk mendekati masing-masing Naga dari para Naga es itu. Sementara, Duchess Arlet bergerak mendekati salah satu Naga yang tidak didekati oleh rapier es yang mengelilingnya. Setelah rapier-rapier es itu sudah berada dekat dengan para Naga es itu, Duchess Arlet langsung melesat dan menyerang Naga es yang berada di dekatnya.

~San Lucia Art : Multiple Freezing Air Slash~

Duchess Arlet langsung menebas Naga es yang berada di dekatnya hingga terbelah menjadi dua bagian. Disaat yang bersamaan, rapier-rapier es yang dibuat oleh Duchess Arlet juga menebas Naga-Naga es yang berada di dekat mereka hingga terbelah menjadi dua bagian. Seluruh Naga es yang terbang itu pun terbelah menjadi dua bagian. Lalu para Naga es itu pun langsung jatuh ke bawah dan hancur.

Setelah para Naga es itu telah berhasil dikalahkan, Duchess Arlet langsung melesat menuju ke arah para Naga yang masih tersisa untuk dikalahkan.

-

Beberapa menit kemudian, di tempat wanita yang memiliki tanduk dan ekor Naga.

Wanita yang sedang duduk di singgasana itu terlihat sedang tertidur. Namun tidak lama kemudian, wanita itu mulai bangun kembali dari tidurnya.

"Mereka semua sudah dikalahkan. Kalau begitu, seka-," ucap wanita itu.

Namun belum sempat wanita itu menyelesaikan perkataannya, 3 ekor Naga berukuran sangat besar langsung terbang meninggalkan tempat itu. Wanita itu kemudian melihat ke arah 3 ekor Naga yang terbang meninggalkan tempat itu.

"Ah benar juga, sebelumnya aku bilang kepada mereka bertiga untuk langsung pergi tanpa menunggu perintahku apabila mereka yang ada di luar sudah dikalahkan. Mereka bertiga benar-benar menuruti perintahku," ucap wanita itu.

-

Kembali ke tempat Duchess Arlet berada.

Terlihat Duchess Arlet dan para prajuritnya telah menghabisi semua Naga yang datang untuk menyerang mereka. Tidak ada satupun prajurit yang tewas karena serangan para Naga itu, tetapi beberapa prajurit terlihat mengalami luka di tubuh mereka karena serangan para Naga itu. Mereka yang terluka pun langsung disembuhkan oleh prajurit lain yang bisa menggunakan sihir penyembuhan.

Sementara itu, Duchess Arlet terlihat sedang memperhatikan sekitarnya. Di sekitar Duchess Arlet, ada banyak tubuh para Naga es yang telah hancur. Tubuh para Naga es yang telah hancur itu adalah tubuh para Naga es yang sebelumnya menyerang mereka. Setelah selesai memperhatikan sekitarnya, Duchess Arlet kemudian menaruh kembali rapiernya di pinggangnya. Setelah itu, Duchess Arlet berjalan ke arah para prajuritnya untuk memberitahukan sesuatu.

"Kalian semua, kerja bagus karena telah berhasil menghabisi para Naga es itu. Untuk sekarang, lebih baik kita isti-," ucap Duchess Arlet.

Tetapi, belum sempat Duchess Arlet menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba terdengar suara raungan yang sangat keras.

*ROOOAARRRRRRRR

Duchess Arlet dan para prajurit yang mendengar itu pun langsung terkejut.

"S-suara ini, suara ini sama seperti suara raungan yang terdengar sebelumnya,"

"S-siapa yang mengeluarkan suara raungan keras ini ?," ucap para prajurit.

Beberapa prajurit terlihat mulai panik, namun Duchess Arlet berusaha menenangkan mereka.

"Kalian semua, tenanglah. Segera bersiaga dan periksa area di sekitar kita karena mungkin akan ada monster atau Naga lagi yang datang seperti sebelumnya," ucap Duchess Arlet.

"Baik, nona," ucap para prajurit.

Nona Duchess dan para prajurit pun langsung bersiaga dengan sudah memegang senjata mereka masing-masing. Mereka lalu mulai melihat dan memperhatikan di sekitar mereka. Setelah itu, seorang prajurit yang kebetulan sedang melihat ke arah langit bagian utara, melihat ada 3 ekor makhluk yang sedang terbang ke tempat Duchess Arlet dan para prajurit itu.

"Nona Duchess, kalian semua, lihatlah ke arah langit bagian utara tempat para Naga es sebelumnya muncul. Ada 3 makhluk yang sedang terbang ke tempat kita," ucap prajurit itu.

Duchess Arlet dan para prajurit itu pun langsung melihat ke arah langit bagian utara. Mereka semua melihat ke arah 3 makhluk yang sedang terbang ke arah mereka itu.

"Makhluk apa itu ? Mungkinkah makhluk itu adalah Naga lagi ?,"

"Entahlah," ucap para prajurit itu.

Sementara itu, Duchess Arlet terlihat sedang bersiap untuk melakukan serangan ke arah 3 makhluk yang sedang terbang ke arah mereka.

"Kalian semua, bersiap untuk menyerang makh-," ucap Duchess Arlet.

Tetapi sebelum Duchess Arlet sempat menyelesaikan perkataannya, Duchess Arlet terkejut ketika melihat 3 makhluk itu langsung menyerang mereka dari jarak yang jauh dengan serangan semburan es dari mulut mereka.

"Cepat menghindar!!!!," teriak Duchess Arlet kepada para prajuritnya.

Duchess Arlet dan para prajuritnya itu pun langsung bergerak cepat untuk menghindari serangan semburan es yang dilancarkan ketiga makhluk itu. Tetapi serangan semburan es itu bergerak sangat cepat dan membuat beberapa prajurit terkena serangan itu.

Sementara itu, Duchess Arlet dan sebagian besar prajurit lainnya berhasil menghindari serangan itu dengan berlari dan melompat ke tempat lain yang tidak terkena serangan itu. Setelah mereka berhasil menghindari serangan itu, mereka langsung melihat ke arah prajurit yang terkena serangan itu dan menanyakan kabar mereka.

"Hei, kalian tidak ap-," ucap salah satu prajurit.

Tetapi sebelum prajurit itu menyelesaikan perkataannya, prajurit itu langsung terdiam dan ekspresinya terlihat sangat terkejut. Itu karena prajurit itu melihat beberapa prajurit yang terkena serangan itu kini sudah dalam kondisi membeku. Tubuh mereka telah membeku sepenuhnya dan setelah diperhatikan lebih teliti, ada 6 orang prajurit yang telah membeku.

Para prajurit yang berhasil menghindari serangan itu terlihat sangat terkejut begitu melihat 6 orang prajurit yang terkena serangan itu sudah berada dalam kondisi yang membeku. Tidak hanya para prajurit itu saja, Duchess Arlet juga terlihat terkejut.

"M-mereka semua telah membeku ?!?!,"

"B-bagaimana bisa ini terjadi ?!?!," ucap para prajurit itu.

Disaat para prajurit itu masih terkejut, 3 makhluk yang sedang terbang di atas mereka langsung turun ke tempat mereka. 3 makhluk itu turun di tempat 6 orang prajurit yang membeku. Mereka bertiga turun sambil menginjak tubuh 6 orang prajurit yang membeku itu sampai hancur berkeping-keping.

Para prajurit itu sangat terkejut begitu melihat tubuh 6 orang prajurit yang membeku itu telah hancur berkeping-keping. Namun mereka lebih terkejut ketika melihat ketiga makhluk yang baru turun itu. Ketiga makhluk itu merupakan 3 ekor Naga yang seluruh tubuhnya terbuat dari es. 3 ekor Naga itu berukuran sangat besar, lebih besar dari para Naga es yang sebelumnya menyerang mereka. Hal itulah yang membuat para prajurit itu terkejut. Bukan para prajurit itu saja, Duchess Arlet pun terkejut saat melihat 3 ekor Naga berukuran sangat besar itu.

Setelah 3 ekor Naga itu turun, mereka bertiga langsung mengeluarkan suara raungan yang sangat keras.

*ROAAAARRRRRRRRR

Suara raungan dari ketiga Naga itu membuat area dan medan di sekitar tempat itu bergetar. Selain itu, beberapa prajurit terlihat terhempas setelah terkena suara raungan itu karena suara raungan itu tepat di arahkan kepada para prajurit itu. Sementara itu, Duchess Arlet terlihat sedang bertahan agar tidak terhempas oleh serangan suara raungan itu.

"Ketiga makhluk itu...mereka berbahaya," ucap Duchess Arlet.

-

Kembali ke tempat wanita yang memiliki tanduk dan ekor Naga.

Di tempat wanita itu terlihat sangat sepi karena para Naga es dan ketiga Naga es yang sangat besar telah pergi keluar dari tempat itu. Di tempat yang sudah menjadi sepi itu, wanita itu terlihat sedang memejamkan matanya. Disaat wanita itu sedang memejamkan mata, tiba-tiba terdengar suara raungan keras yang berasal dari ketiga Naga es yang dia perintah sebelumnya.

*ROOOAARRRRRRR

Setelah suara raungan yang keras itu terdengar, wanita itu kemudian langsung membuka matanya.

"Sepertinya mereka bertiga saat ini sedang menyerang dan menghabisi orang-orang itu. Aku harap mereka bertiga tidak dikalahkan dan berhasil menghabisi semua orang itu. Jika mereka bertiga dikalahkan dan tidak berhasil menghabisi semua orang itu, sepertinya aku sendiri yang harus turun tangan untuk menghabisi semua orang itu," ucap wanita itu.

-Bersambung