Lalu, Ratu Kayana dan Duchess Arlet pun melanjutkan pembicaraan mereka.
"Sudah, sudah. Mari kita mulai berbicara tentang hal lain. Hmmm, bagaimana kalau kita membicarakan tentang Rid Archie. Saat ini, dia merupakan pacar dari putri anda," ucap Ratu Kayana.
"Aku sudah mengetahui kalau Rid merupakan pacar dari Irene. Aku juga sudah mengetahui tentangnya dari suamiku. Aku tidak menyangka kalau dia sangat populer dan mempunyai banyak kontribusi untuk San Fulgen Akademiya dan juga kerajaan ini. Pantas saja Irene menyukainya, ternyata dia bukanlah orang yang biasa. Yah melihat dia bisa membangunkanku dari tidur panjang, itu sudah cukup membuktikan kalau dia memang bukanlah orang biasa," ucap Duchess Arlet.
"Berbicara tentang Rid yang membangunkan anda dari tidur panjang. Rid membangunkan anda dengan sihir miliknya, kan ?," tanya Ratu Kayana.
"Iya. Saat aku terbangun, aku merasakan kekuatan sihir yang mengalir di sekujur tubuhku. Kekuatan sihir itu terasa sama dengan kekuatan sihir yang ada pada tubuh Rid," ucap Duchess Arlet.
Ratu Kayana lalu terdiam setelah mendengar perkataan Duchess Arlet. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali.
"Sepertinya alasan kenapa anda masih bisa menggerakkan anggota tubuh anda meskipun anda telah tertidur selama 11 tahun itu karena sihir dari Rid. Sihir itu tidak hanya mencairkan es yang menyelimuti jantung anda yang membuat anda tertidur, tetapi sihir itu juga memulihkan kekuatan anda. Makanya anda masih bisa menggerakkan anggota tubuh anda meskipun anda telah tertidur selama 11 tahun. Dan mungkin, anda juga masih bisa mengayunkan rapier milik anda dan menggunakan sihir sama seperti 11 tahun lalu sebelum anda tertidur," ucap Ratu Kayana.
"Kenapa anda berpikiran seperti itu, Yang Mulia Ratu ?," tanya Duchess Arlet.
"Itu karena aku cukup mengenal Rid. Aku juga mengetahui tentang kemampuannya. Dia itu memiliki sihir penyembuhan yang luar biasa. Dia bahkan bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh serangan iblis yang menggunakan ~Dark Magic~. Tetapi apa yang kuberitahu ini adalah sebuah rahasia, jadi tolong jangan disebarluaskan," ucap Ratu Kayana.
"Iblis yang menggunakan ~Dark Magic~ ? Ah, suamiku sebelumnya sudah memberitahuku kalau 2 tahun lalu ada serangan iblis yang terjadi di gedung pengadilan di ibukota San Estella. Para iblis itu menyerang secara tiba-tiba ketika sedang ada sidang berlangsung di gedung pengadilan itu. Para iblis yang menyerang itu diyakini adalah iblis buatan yang tercipta dari suatu hasil percobaan. Lalu suamiku bilang kalau Rid ikut berkontribusi dalam melawan para iblis itu. Jadi Rid juga ikut menyembuhkan orang-orang yang terluka karena serangan iblis itu dan dia bisa menyembuhkan luka akibat serangan ~Dark Magic~ dengan mudahnya. Jika dia bisa melakukan itu, maka mungkin perkataan anda benar kalau sihir dari Rid lah yang telah memulihkan kekuatanku. Jadi anggota tubuhku tidak terasa kaku dan jadi mudah digerakkan meskipun aku telah tertidur selama 11 tahun," ucap Duchess Arlet.
"Iya. Tetapi tentang Rid yang bisa menyembuhkan luka akibat serangan ~Dark Magic~ itu adalah sebuah rahasia. Rid tidak menyembuhkan semua orang yang terluka, hanya beberapa orang saja. Jadi tolong jaga rahasia ini, nona Arlet," ucap Ratu Kayana.
"Iya. Anda tenang saja, Yang Mulia Ratu. Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan putra dan putri anda ? Karena 11 tahun sudah berlalu, pastinya putra dan putri anda sudah dewasa sekarang," ucap Duchess Arlet.
"Kalau Charles dan Chloe, mereka berdua saat ini adalah murid akademi tahun keempat. Mereka berdua berteman dengan Rid dan Irene karena mereka berada dalam 1 kelas. Lalu kalau Caroline, sekarang dia sudah berumur 14 tahun dan dia sedang giat berlatih untuk bersiap menjadi murid akademi,' ucap Ratu Kayana.
"Caroline sudah 14 tahun ya, terakhir aku melihatnya itu adalah saat dia masih berumur 3-4 tahun. Yah itu wajar, lagipula itu sudah 11 tahun yang lalu. Lalu Charles dan Chloe juga sekarang sudah dewasa ya. Terakhir aku melihatnya itu ketika mereka masih kecil. Wajah mereka berdua saat itu sangat lucu. Sekarang, wajah mereka pastinya sudah terlihat dewasa. Dan untuk Chloe, wajahnya pasti mirip dengan anda, Yang Mulia Ratu," ucap Duchess Arlet.
"Memang mirip tetapi wajahku dan Chloe tidak semirip sampai dikira sebagai kakak dan adik," ucap Ratu Kayana.
"Anda masih saja membahas itu," ucap Duchess Arlet yang terlihat sedikit kesal.
"Ahahaha," tawa Ratu Kayana.
"Aku jadi ingin melihat putra-putri anda, Yang Mulia Ratu. Selain itu, aku juga ingin pergi untuk melihat nona Claret, nona Arnett dan nona Harriet. Meskipun suami kami selalu bersitegang dan tidak menyukai satu sama lain, tetapi kami berempat itu cukup dekat. Aku penasaran dengan penampilan mereka setelah 11 tahun berlalu," ucap Duchess Arlet.
Ratu Kayana yang awalnya tersenyum saat mendengar perkataan Duchess Arlet, tiba-tiba merubah ekspresinya. Kali ini Ratu Kayana terlihat sedikit sedih.
"Nona Arlet, apa suami anda belum menceritakan tentang nona Claret dan nona Harriet kepada anda ?," tanya Ratu Kayana.
"Belum, memangnya ada apa ? Lalu, kenapa ekspresi anda terlihat sedih seperti itu, Yang Mulia Ratu ?," tanya Duchess Arlet.
"Aku tidak tahu apakah aku harus menceritakan tentang ini atau tidak," ucap Ratu Kayana.
"Memangnya ada apa, Yang Mulia Ratu ? Apa yang terjadi dengan nona Claret dan nona Harriet ?," tanya Duchess Arlet.
Ratu Kayana pun terdiam sebentar. Tidak lama kemudian, dia mulai berbicara kembali.
"Baiklah, aku akan menceritakannya kepada anda. Lagipula kabar tentang ini bukanlah sebuah kabar yang harus ditutupi," ucap Ratu Kayana.
Ratu Kayana lalu menceritakan tentang nona Claret dan nona Harriet serta apa yang terjadi dalam beberapa tahun ini disaat Duchess Arlet masih tertidur. Duchess Arlet yang mendengar cerita itu pun terlihat sangat terkejut.
"Tuan Darwin dan tuan James telah tewas ?!?! Nona Harriet dan nona Claret telah berubah menjadi iblis ?!?! Suami anda, Raja Albert juga telah berubah menjadi iblis ?!?! Lalu ada rencana pembunuhan terhadap anda dan seluruh keluarga San Lucia, dan tuan Darwin, tuan James, nona Harriet, nona Claret dan Raja Albert juga terlibat dalam rencana pembunuhan itu ?!?! Tunggu sebentar, aku masih harus memproses apa yang baru saja anda ceritakan, Yang Mulia Ratu. Aku tidak percaya kalau banyak sesuatu yang terjadi disaat aku sedang tertidur," ucap Duchess Arlet.
Duchess Arlet saat ini sedang memegangi kepalanya. Sepertinya dia sedang pusing dan bingung dengan apa yang diceritakan oleh Ratu Kayana.
"Aku pikir anda sudah tahu tentang ini, nona Arlet, karena sebelumnya anda bilang kalau anda sudah diberitahu oleh suami anda tentang iblis yang menyerang gedung pengadilan. Dua di antara para iblis yang menyerang gedung pengadilan itu adalah tuan Darwin dan tuan James yang telah diubah menjadi iblis," ucap Ratu Kayana.
"Suamiku memang memberitahuku kalau ada serangan iblis yang terjadi di gedung pengadilan. Tetapi dia tidak memberitahu lebih rincinya. Aku tidak menyangka kalau mereka berlima terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap anda dan seluruh keluarga San Lucia. Dengan tewasnya tuan Darwin dan tuan James, itu berarti hanya tinggal nona Claret, nona Harriet dan Raja Albert saja yang masih berkeliaran sebagai orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu," ucap Duchess Arlet.
"Tidak hanya mereka bertiga saja, masih ada pelaku lain yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu. Mengingat mereka bertiga telah diubah menjadi iblis, pasti ada orang lain yang mengendalikan mereka dan orang itu adalah pelaku utama yang merencanakan pembunuhan itu," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya. Aku turut bersedih, Yang Mulia Ratu. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan anda begitu mengetahui kalau suami anda yang selama ini menemani anda malah terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap anda. Bahkan suami anda saat ini telah diubah menjadi iblis dan dikendalikan oleh seseorang. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika hal itu terjadi kepadaku," ucap Duchess Arlet.
"Terima kasih atas rasa simpati anda, nona Arlet. Memang sebelumnya aku sempat syok dan sangat terkejut begitu mengetahui tentang hal itu, tetapi saat ini aku sudah baik-baik saja. Lagipula sudah 2 tahun berlalu setelah aku pertama kali mengetahui hal itu," ucap Ratu Kayana.
"Aku senang jika anda baik-baik saja, Yang Mulia Ratu. Daripada itu, aku tidak menyangka kalau ada rencana pembunuhan terhadap anda dan seluruh keluarga San Lucia. Kenapa suamiku tidak memberitahuku tentang hal itu setelah aku bangun ?," tanya Duchess Arlet.
"Mungkin suami anda tidak ingin anda menjadi khawatir dan syok setelah mengetahui tentang hal itu, apalagi anda baru saja bangun dari tidur panjang. Jadinya beliau tidak atau belum memberitahu tentang hal itu kepada anda," ucap Ratu Kayana.
"Iya, mungkin perkataan anda benar, Yang Mulia Ratu. Ngomong-ngomong, apa anda sudah tahu siapa pelaku utama yang merencanakan pembunuhan itu, Yang Mulia Ratu ?," tanya Duchess Arlet.
"Belum. Pelaku utama yang merencanakan pembunuhan itu masih misterius. Meski aku sudah mengerahkan banyak prajurit untuk melacak jejak pelaku itu atau orang lain yang ikut terlibat dalam rencana itu, jejak mereka tetap tidak dapat ditemukan. Apalagi, sudah 2 tahun mereka tidak melakukan pergerakan sama sekali. Aku curiga kalau mereka sedang menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pergerakan besar. Oleh karena itu, aku sudah memberitahu tentang kecurigaanku itu kepada tuan Louis sebelumnya dan bilang kepada beliau untuk terus waspada," ucap Ratu Kayana.
"Jadi pelaku utama yang merencanakan pembunuhan itu masih misterius ya. Sepertinya aku harus mulai berlatih kembali. Aku harus membantu keluarga ini untuk menghadapi mereka yang mungkin nanti akan menyerang dan membunuh seluruh anggota keluarga ini. Aku harus melindungi mereka semua sebagai istri dari kepala keluarga San Lucia," ucap Duchess Arlet dengan wajah yang terlihat serius.
Ratu Kayana pun tersenyum setelah Duchess Arlet mengatakan itu.
"Jika anda ikut turun tangan untuk melindungi keluarga San Lucia, pastinya keluarga San Lucia akan semakin aman. Meski begitu, aku tidak yakin anda akan diizinkan oleh suami anda untuk turun tangan. Bahkan untuk berlatih pun aku juga tidak yakin beliau akan mengizinkannya karena anda baru saja terbangun," ucap Ratu Kayana.
"Tenang saja, Yang Mulia Ratu. Jika dia tidak mengizinkanku, aku akan terus memaksanya hingga dia mengizinkanku. Atau mungkin, aku bisa memakai cara dengan berpura-pura marah dan tidak mau bicara dengannya apabila dia tidak mengizinkanku. Pastinya dia akan merasa sangat kesepian apabila aku tidak mau bicara dengannya. Setelah itu, karena dia tidak mau kesepian, dia pun akhirnya mengizinkanku," ucap Duchess Arlet.
"Ahahaha, cara yang anda pikirkan itu sepertinya menarik juga," ucap Ratu Kayana sambil tertawa.
Ratu Kayana dan Duchess Arlet pun terus mengobrol satu sama lain.
"Ngomong-ngomong, nona Arlet. Ada sesuatu yang ingin aku minta kepada anda," ucap Ratu Kayana.
"Apa itu, Yang Mulia Ratu ?," tanya Duchess Arlet.
"Anda memang baru saja terbangun kemarin, tetapi bisakah anda menceritakan kepadaku tentang apa yang terjadi di pegunungan Orokho ? Apa yang terjadi sehingga membuat anda harus menggunakan teknik terlarang keluarga San Lucia yang membuat anda mengalami tidur panjang karena jantung anda menjadi membeku setelah menggunakan teknik itu," ucap Ratu Kayana.
"Pegunungan Orokho ya," ucap Duchess Arlet
Setelah itu, Duchess Arlet pun terdiam.. Saat terdiam itu, Duchess Arlet berusaha mengingat tentang apa yang terjadi di pegunungan Orokho. Secara perlahan, Duchess Arlet pun mulai mengingat tentang kejadian yang terjadi di pegunungan Orokho. Di antara kejadian yang Duchess Arlet ingat itu, ada kejadian disaat Duchess Arlet dan para prajurit yang mengikuti ekspedisi sedang melawan banyak naga yang seluruh tubuhnya terbuat dari es. Lalu ada kejadian disaat Duchess Arlet melawan seekor Naga raksasa yang seluruh tubuhnya juga terbuat dari es. Dan terakhir, ada kejadian munculnya seorang wanita yang berpenampilan seperti manusia tetapi wanita itu memiliki tanduk dan ekor yang menyerupai seperti Naga. Di dalam ingatan Duchess Arlet, wanita itu mengatakan sesuatu.
"Manusia, kamu cukup kuat juga karena bisa mengalahkan para anak buahku. Karena hal itu, aku memutuskan untuk muncul secara langsung di hadapanmu. Meski begitu, kamu masih sangatlah lemah jika dibandingkan denganku," ucap wanita itu.
Sementara itu, Ratu Kayana terus melihat ke arah Duchess Arlet yang terus terdiam. Karena Duchess Arlet terus terdiam cukup lama, Ratu Kayana pun mulai berbicara lagi kepada Duchess Arlet.
"Jika anda tidak mau menceritakan tentang itu, tidak apa-apa, nona Arlet. Aku tidak memaksa Anda untuk menceritakannya. Lagipula anda baru saja terbangun dari tidur panjang, jadi sepertinya masih sulit bagi anda untuk menceritakan tentang itu," ucap Ratu Kayana.
Setelah Ratu Kayana mengatakan itu, Duchess Arlet yang sebelumnya terdiam langsung menanggapi perkataan Ratu Kayana.
"Tidak, Yang Mulia Ratu. Aku tidak keberatan untuk menceritakannya kepada anda. Aku akan menceritakan kepada anda tentang apa yang terjadi di pegunungan Orokho dan tentang makhluk apa yang aku hadapi disana," ucap Duchess Arlet.
-Bersambung