"Nona Leirion ?!?!," ucap Duke Remy yang terkejut.
Nama wanita itu adalah Leirion. Saat ini nona Leirion sedang duduk di meja kerja milik Duke Remy sambil menatap ke arah Duke Remy. Duke Remy yang awalnya terkejut melihat nona Leirion, langsung berlutut di hadapannya.
"Maafkan saya karena tidak memberi sambutan, nona. Saya tidak tahu jika nona datang kesini, jika saya tahu pastinya saya akan memberikan sambutan kepada nona," ucap Duke Remy.
"Tidak perlu, lagipula aku datang kesini juga secara mendadak," ucap nona Leirion.
"Maaf kalau misalkan pertanyaan saya ini tidak sopan, nona, apa alasan nona datang ke kediaman saya ?," tanya Duke Remy.
"Aku datang ke kediamanmu karena ingin melihat progresmu sejauh ini. Dari yang kulihat, sepertinya rencana awalmu untuk membunuh pemimpin kerajaan ini telah gagal," ucap nona Leirion.
"Itu benar, nona, rencana awal saya telah gagal karena ada orang yang telah lalai dalam menjalankan rencana saya. Hal itu membuat rencana awal saya terkuak oleh pemimpin kerajaan ini. Tapi saya sudah mengantisipasi tentang hal itu, jadi meskipun rencana itu terkuak, tidak ada yang tahu kalau yang membuat rencana itu adalah saya," ucap Duke Remy.
"Hmmm begitu," ucap nona Leirion.
"Maafkan saya atas kegagalan saya ini, nona. Saya berjanji kalau saya tidak akan mengalami kegagalan lagi untuk selanjutnya. Saya berjanji akan membunuh pemimpin kerajaan ini lalu merebut kerajaan ini untuk diserahkan kepada anda," ucap Duke Remy sambil berlutut dan menundukkan kepalanya.
Tubuh Duke Remy terlihat sedang gemetar. Sementara itu, nona Leirion terdiam sambil menatap Duke Remy. Terlihat pupil matanya yang berwarna merah itu masih menyala terang karena sinar bulan.
"Angkat kepalamu, Remy," ucap nona Leirion.
Duke Remy pun mengangkat kepalanya kembali mengikuti perintah nona Leirion.
"Kamu memang telah mengalami kegagalan, tetapi aku tidak akan memberimu hukuman atas kegagalanmu selama kamu berjanji kalau selanjutnya kamu akan berhasil untuk merebut kerajaan ini," ucap nona Leirion.
"Saya berjanji, nona. Selanjutnya saya pasti akan merebut kerajaan ini, saya tidak akan mengecawakan anda," ucap Duke Remy.
"Ya sudah jika kamu sudah berjanji seperti itu. Kamu tidak perlu terburu-buru untuk merebut kerajaan ini, Remy, lagipula rencana ini adalah rencana jangka panjang. Kamu bisa mematangkan rencana yang akan kamu buat selanjutnya terlebih dahulu," ucap nona Leirion.
"Baik, nona. Tetapi sebisa mungkin saya ingin merebut kerajaan ini secepatnya, saya tidak ingin membuat nona menunggu lama," ucap Duke Remy.
"Itu bagus jika memang kamu bisa merebut kerajaan ini secepatnya. Tetapi apa kamu yakin kamu bisa merebut kerajaan ini secepatnya hanya dengan mengandalkan para iblis lemah yang kamu buat itu ?,"
"Dari yang aku rasakan, di kediaman ini dan di bawah kediaman ini ada sekitar 100-200 iblis. Jumlah itu memang bisa dibilang cukup banyak, namun itu tidak ada artinya apabila mereka hanyalah para iblis lemah. Mereka dapat dengan mudah dikalahkan, seperti para iblis di ruangan ini yang dapat dengan mudah aku kalahkan meski aku hanya menggunakan sedikit kekuatanku. Bahkan aku tidak menggunakan ~Dark Magic~ untuk mengalahkan mereka. Dan juga, seperti para iblis yang muncul di ibukota kerajaan ini kemarin. Meskipun aku merasakan ada beberapa iblis yang sedikit kuat yang muncul di ibukota kerajaan kemarin, namun kebanyakan iblis yang kamu buat itu hanyalah iblis lemah, Remy," ucap nona Leirion.
Duke Remy yang mendengar perkataan nona Leirion pun sedikit terkejut.
"Kemarin nona ada di ibukota San Estella ?," tanya Duke Remy.
"Iya, kemarin aku sedang berjalan-jalan di ibukota kerajaan. Lalu aku merasakan ada beberapa iblis yang tiba-tiba muncul. Aku merasakan ada darahku di dalam tubuh para iblis yang muncul di ibukota kerajaan, jadi aku tahu kalau iblis itu adalah iblis yang kamu buat dengan menggunakan darahku. Tetapi aku terkejut karena iblis itu bisa tiba-tiba muncul di ibukota kerajaan dimana terdapat banyak orang, apa kamu memberikan darahku kepada orang-orang yang kamu jadikan iblis itu langsung di tempat itu ? Bukankah kamu akan ketahuan jika melakukan itu ?," tanya nona Leirion.
"Saya memang mengubah mereka menjadi iblis saat mereka sedang berada di gedung pengadilan, tetapi saya tidak memberikan darah nona kepada mereka di tempat itu karena seperti yang nona bilang tadi kalau saya akan ketahuan apabila memberikan darah iblis kepada mereka di tempat itu. Saya sudah memberikan mereka darah nona jauh sebelum kejadian di gedung pengadilan itu,"
"Saya menjebak mereka dengan membuat mereka memakan makanan yang di dalam makanan itu terdapat pil yang berisi darah nona. Saya memiliki alasan kenapa saya memasukkan darah nona ke dalam sebuah pil, padahal saya bisa saja langsung mencampurkan darah ke dalam makanan itu. Alasan saya memasukkan darah nona ke dalam pil adalah agar saya bisa mengubah mereka saat mereka dibutuhkan untuk berubah. Jika saya mencampurkan darah nona langsung dengan makanan itu, setelah mereka memakan makanan itu, mereka bisa langsung berubah menjadi iblis. Namun jika saya memasukkannya ke dalam pil, saya bisa mengubah mereka ketika saya sedang membutuhkannya,"
"Tetapi untuk membuat mereka berubah di waktu yang tepat, saya harus mengambil kendali pikiran mereka terlebih dahulu. Untuk itu, saya juga menjebak mereka dengan membuat mereka meminum minuman yang sudah tercampur dengan darah saya. Sebagai orang yang bisa memanipulasi pikiran orang lain, darah berguna untuk mengambil alih pikiran orang lain dari dalam disaat pikiran orang itu tidak bisa di ambil dari luar karena mungkin orang itu menggunakan semacam alat atau Artifact yang berguna untuk memblokir sihir pikiran. Darah milik saya yang saya campurkan ke minuman itu tentunya mengandung Mana milik saya. Jika darah itu diminum dan masuk ke dalam tubuh orang lain, darah milik saya akan mulai bergerak ke seluruh tubuh orang itu, begitupun juga dengan Mana milik saya yang berada di darah tersebut. Ketika darah itu sudah mencapai otak, Mana milik saya yang tercampur dengan darah tersebut akan membuat saya bisa mengambil alih pikiran mereka. Untuk mengambil alih pikiran mereka menggunakan darah, semakin banyak darah yang masuk ke dalam tubuh mereka, semakin besar juga besar peluang keberhasilan untuk mengambil alih pikiran mereka,"
"Meskipun saya sudah berhasil mengambil alih pikiran mereka, saya tidak mengambil pikiran mereka seutuhnya. Saya hanya memerintahkan mereka disaat saya sedang membutuhkan mereka. Di luar itu, mereka masih bisa menggunakan pikiran mereka sendiri. Namun mereka tidak akan pernah ingat kalau saya pernah mengambil pikiran mereka karena saat saya mengambil alih pikiran mereka, mereka bisa dibilang dalam keadaan tidak sadar.
"Setelah saya bisa mengambil alih pikiran mereka, barulah saya bisa mengubah mereka menjadi iblis sesuatu waktu yang saya inginkan, tentu saja dengan bantuan darah nona yang berada dalam pil itu. Meskipun pil itu termakan dan masuk ke dalam tubuh mereka, pil itu tidak dapat hancur walaupun terkena asam yang berada di lambung. Pil itu akan tetap berada di dalam lambung tersebut. Meskipun tidak dapat hancur oleh asam lambung, pil itu dapat dihancurkan dengan memfokuskan Mana ke tempat pil itu berada, yaitu di lambung. Untuk itulah, saya perlu mengambil alih pikiran mereka terlebih dahulu agar saya bisa memerintahkan mereka untuk memfokuskan Mana ke lambung mereka agar pil itu bisa hancur. Setelah pil itu hancur, darah nona yang berada di dalam pil itu pun keluar dan menyebar ke seluruh tubuh mereka. Beberapa saat kemudian, barulah mereka berubah menjadi iblis. Itulah cara saya agar bisa mengubah mereka sesuai waktu yang saya inginkan, nona," ucap Duke Remy.
"Hmmm begitu. Kamu pintar juga bisa terpikirkan cara seperti itu," ucap nona Leirion.
"Terima kasih atas pujiannya, nona. Ngomong-ngomong, nona, tadi nona bilang kalau nona merasakan ada iblis yang berada di bawah kediaman ini. Saya tidak menyangka kalau nona bisa merasakannya, padahal saya sudah memasang alat untuk mencegah seseorang bisa merasakan keberadaan orang-orang yang berada di bagian bawah kediaman ini," ucap Duke Remy.
"Mungkin alat yang kamu pasang bisa membuat orang lain tidak bisa merasakan keberadaan para iblis yang kamu buat di bagian bawah kediamanmu. Tetapi itu tidak berlaku untukku, seluruh indraku masih bisa merasakan keberadaan mereka. Aku juga bisa merasakanmu, Remy. Kamu saat ini menggunakan sebuah alat untuk menyamarkan dirimu agar terlihat seperti manusia, tetapi sebenarnya kamu sudah berubah menjadi iblis, kan ?," tanya nona Leirion.
Duke Remy nampak terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion. Beberapa saat kemudian, Duke Remy pun mulai tersenyum. Setelah itu dia mulai melepaskan kacamata yang dia kenakan di matanya.
"Sepertinya saya tidak bisa menyembunyikan apapun dari nona. Seperti yang diharapkan dari salah satu komandan pasukan iblis, nona Leirion Vermeil von Lorea. Anda bahkan mengetahui kalau saya sudah berubah menjadi iblis, padahal saya sudah menggunakan kacamata khusus untuk menyamarkan mata iblis yang saya punya ini," ucap Duke Remy.
Perempuan yang berada dihadapan Duke Remy saat ini ternyata adalah salah satu komandan pasukan iblis.
Lalu, setelah Duke Remy melepaskan kacamata yang dia kenakan, bisa dilihat kalau kedua matanya terlihat berwarna hitam pekat layaknya seorang iblis. Duke Remy lalu mengusap-ngusap tangan kanannya seperti sedang melepaskan sesuatu yang menempel pada tangan kanannya itu. Benar saja, ternyata memang ada sesuatu yang menempel pada tangan kanannya itu. Duke Remy lalu berhasil melepaskan sesuatu yang menempel pada tangan kanannya itu, lalu dia juga melakukan itu pada tangan kirinya. Sesuatu yang menempel pada tangan kirinya pun juga sudah berhasil di lepaskan. Setelah sesuatu itu berhasil dilepaskan, terlihat di kedua tangan Duke Remy terdapat tato berwarna hitam dengan corak seperti bentuk tanda minus (-) dalam jumlah yang banyak.
"Saya selalu mengenakan kulit buatan untuk menutupi tato pada kedua tangan saya ini. Saya masih tidak menyangka kalau nona Leirion bisa mengetahui kalau saya sudah berubah menjadi iblis," ucap Duke Remy.
Nona Leirion lalu melihat dan memperhatikan tubuh Duke Remy dengan teliti. Duke Remy pun nampak bingung melihat nona Leirion yang sedang memperhatikan tubuhnya.
"Ada apa, nona ?," tanya Duke Remy.
"Jika dilihat dari tubuhmu, kekuatanmu saat ini setara dengan para iblis tingkat menengah. Tingkat kekuatanmu berada di antara iblis tingkat menengah ke bawah dan tingkat menengah central. Berapa banyak darahku yang kamu minum sehingga bisa membuatmu menjadi seperti ini ?," tanya nona Leirion.
"Saya mengkonsumsi sekitar 200 mililiter darah anda yang anda berikan sebelumnya, nona," ucap Duke Remy.
"Begitu ya, wajar saja kamu menjadi seperti ini jika mengkonsumsi darahku sebanyak itu. Untungnya kamu masih bisa selamat setelah mengkonsumsi darahku sebanyak itu. Satu tetes darah milikku sebenarnya sudah cukup untuk membuatmu menjadi iblis, tetapi kamu malah meminum 200 mililiter darahku. Meminum darah iblis dalam jumlah banyak dapat menimbulkan kerusakan pada tubuhmu baik bagian luar maupun bagian dalam. Tetapi, melihatmu berhasil selamat meski telah meminum darah sebanyak itu, sepertinya kamu memiliki fisik yang sangat kuat saat kamu masih menjadi manusia. Makanya tubuh kamu masih bisa menahannya," ucap nona Leirion.
"Tentu saya tahu akan hal itu, nona. Seperti yang nona katakan tadi, saat masih menjadi manusia, saya mempunyai fisik yang kuat. Makanya saya berinisiatif mencoba apakah tubuh saya bisa menahan apabila saya meminum darah nona dalam jumlah banyak. Saya langsung mencoba meminum 200 mililiter darah milik nona. Setelah saya meminumnya, seluruh tubuh saya merasakan rasa sakit yang luar biasa. Saya merasakan rasa sakit di tubuh saya sambil terus memuntahkan banyak darah dari mulut saya. Rasa sakit itu terasa seperti kematian saya sudah dekat. Rasa sakit itu terus terasa selama beberapa menit dan setelah itu rasa sakit itu pun menghilang. Saya hampir kehilangan kesadaran saya akibat menahan rasa sakit itu,"
"Meski saya merasakan rasa sakit yang luar biasa saat meminum darah itu dalam jumlah yang banyak, tetapi saya tidak menyesal. Karena hal itu terbayarkan dengan saya yang bertambah lebih kuat daripada ketika menjadi manusia, bahkan lebih kuat dari para iblis buatan saya. Meski begitu, saya tidak ingin mencoba meminum darah anda lagi, nona. Jika saya meminum darah anda lagi, mungkin selanjutnya saya benar-benar akan mati," ucap Duke Remy.
"Bagus kalau kamu sadar akan hal itu, Remy. Ngomong-ngomong, jika kamu meminum 200 mililiter darahku yang aku berikan sebelumnya, untuk orang lain yang kamu ubah menjadi iblis, berapa banyak darahku yang kamu berikan kepada mereka ?," tanya nona Leirion.
"Kepada mereka yang saya ubah menjadi iblis, saya hanya memberikan satu tetes darah anda saja, nona. Tetapi ada juga beberapa orang yang saya berikan lebih dari satu tetes, nona. Salah satu contohnya adalah beberapa orang yang berubah menjadi iblis di gedung pengadilan yang terletak di ibukota kerajaan. Karena sebelumnya saya memasukkan lebih dari satu tetes darah anda pada pil yang mereka makan. Apalagi mereka juga memakan banyak makanan yang terdapat pil di dalam makanan itu. Jadi mereka sama saja seperti mengkonsumsi banyak darah milik anda, nona," ucap Duke Remy.
"Begitu ya, pantas saja aku merasakan ada beberapa iblis tingkat menengah ke bawah di antara para iblis yang menyerang ibukota. Lalu untuk para iblis lainnya yang kamu buat, tidak mengherankan jika mereka terlihat lemah apabila kamu hanya memberikan mereka satu tetes darahku saja," ucap nona Leirion.
"Apa boleh buat, nona. Darah yang anda berikan sebelumnya sudah hampir habis, sedangkan saya masih harus membuat banyak iblis untuk menjadi bidak milik saya," ucap Duke Remy.
"Jika itu yang menjadi kesulitanmu saat ini, maka aku akan membantumu," ucap nona Leirion.
Nona Leirion lalu mengarahkan tangan kanannya ke samping kanannya. Setelah itu, di depan telapak tangan kanannya, muncul sebuah benda yang menyerupai seperti bola. Bola itu diselimuti oleh dedaunan dan bunga-bunga Lily berwarna merah. Nona Leirion lalu memasukkan tangan kanannya ke dalam bola itu seperti hendak mengambil sesuatu. Lalu setelah itu, nona Leirion mengeluarkan sebuah wadah berukuran sedang yang berisi cairan berwarna merah dari dalam bola tersebut. Nona Leirion tidak hanya mengeluarkan satu buah wadah saja, melainkan 5 buah wadah sekaligus. Kelima buah wadah itu berukuran sama dan isinya pun sama yaitu cairan berwarna merah. Setelah mengeluarkan 5 buah wadah dari bola tersebut, bola tersebut pun langsung menghilang. Teknik yang digunakan oleh nona Leirion tadi terlihat mirip dengan ~Storage~ yang Rid gunakan.
Nona Leirion lalu menaruh 5 wadah itu di samping tempat dia duduk di meja tersebut.
"Aku memang tidak bisa membantumu secara langsung untuk merebut kerajaan ini, tetapi aku akan membantumu dengan hal lain. Aku memberikanmu 5 buah wadah yang berisi darah milikku sebagai bantuan untukmu, Remy. Gunakanlah darah milikku ini untuk memperkuat pasukan iblismu itu," ucap nona Leirion.
Duke Remy pun terkejut setelah melihat nona Leirion mengeluarkan 5 buah wadah berisi darah miliknya. Duke Remy kemudian langsung menundukkan kepalanya kembali sambil berlutut ke arah nona Leirion.
"Terima kasih atas bantuannya, nona," ucap Duke Remy.
"Aku akan memberimu sebuah saran untuk memperkuat pasukan iblismu, Remy. Untuk orang-orang lemah atau berkemampuan biasa sebelum mereka menjadi iblis, berikanlah mereka sekitar 5-7 tetes darahku. Lalu untuk orang-orang yang memang sudah kuat sebelum mereka menjadi iblis, berikanlah mereka sekitar 10-20 tetes darahku. Untuk mereka yang lemah, tidak perlu membuat mereka menjadi kuat, justru kamu harus membuat mereka yang sudah kuat untuk bertambah menjadi lebih kuat lagi," ucap nona Leirion.
"Baik, nona. Saya akan mengikuti saran yang anda berikan. Dengan bantuan yang anda berikan ini, saya akan pastikan kalau selanjutnya saya akan berhasil untuk merebut kerajaan ini," ucap Duke Remy.
"Iya, aku tunggu keberhasilanmu, Remy. Tidak perlu terburu-buru, matangkanlah rencanamu agar rencanamu itu pasti berhasil," ucap nona Leirion.
"Baik, nona," ucap Duke Remy.
"Merebut kerajaan ini akan membantu 'Yang Mulia Raja Iblis' untuk mencapai tujuannya. Tidak hanya kerajaan ini saja, tetapi juga dengan kerajaan dan negara lain di benua Utara ini. Jika semua kerajaan dan negara yang berada di benua Utara ini dipimpin oleh orang-orang yang bekerja sama atau yang berada di bawah kendali ras Iblis, maka ras Malaikat tidak akan mempunyai sekutu lagi di benua Utara ini. Padahal negara dan kerajaan di benua Utara ini seharusnya menjadi sekutu mereka karena mereka lah yang memimpin kerajaan dan negara di benua Utara ini,"
"Lalu ketika seluruh atau sebagian besar kerajaan dan negara di benua Utara ini sudah berada di bawah kendali dari ras Iblis, 'Yang Mulia Raja Iblis' akan mendeklarasikan kembali sebuah 'perang besar' kepada ras Malaikat. Saat 'perang besar' itu terjadi, bisa dipastikan ras Malaikat akan kalah telak dalam 'perang besar' itu karena hanya memiliki sedikit sekutu atau bahkan tidak memiliki sekutu sama sekali di pihak mereka. Setelah ras Malaikat kalah dan musnah, ras Iblis lah yang akan menguasai seluruh dunia ini," ucap nona Leirion.
Duke Remy terlihat takjub dengan apa yang dikatakan oleh nona Leirion. Duke Remy kemudian berlutut ke arah nona Leirion sambil menundukkan kepalanya ke bawah. Namun, meski nona Leirion mengatakan sesuatu yang mengejutkan seperti itu, tidak terlihat ada senyuman di bibirnya itu, yang ada hanya sebuah ekspresi datar yang terlihat dari wajahnya itu. Dari ekspresinya itu, seolah menandakan kalau dia tidak setuju dengan rencana itu, rencana untuk memulai 'perang besar' dengan ras Malaikat.
-Bersambung