"Para pengungsi itu saat ini berada di bawah perlindungan dan pengawasan tuan Duke Remy," ucap komandan Ivana.
"Begitu ya, jadi tuan Remy memilih untuk membiarkan para pengungsi itu tinggal di wilayah San Quentine. Aku belum mendengar kabar tentang itu dari beliau tetapi aku tidak keberatan jika beliau memutuskan untuk melakukan itu. Lagipula beliau adalah pemimpin wilayah San Quentine, beliau berhak mengatur wilayah San Quentine sesukanya asal tidak bertentangan dengan hukum kerajaan," ucap Ratu Kayana.
"Iya, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Ivana.
"Lalu apakah ada hal lain yang terjadi di wilayah San Quentine selain dari banyaknya pengungsi yang datang ke San Quentine beberapa hari ini ?," tanya Ratu Kayana.
"Tidak ada hal lainnya lagi, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Ivana.
"Baiklah kalau begitu, terima kasih atas informasinya, Ivana," ucap Ratu Kayana.
"Sama-sama, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Ivana.
"Kemudian, Asier, bagaimana dengan wilayah San Angela ? Apakah ada sesuatu yang terjadi wilayah San Angela selama beberapa hari ini selain insiden percobaan pembunuhan terhadap Rid Archie di hutan Hevea dan hilangnya nona Claret saat kamu pergi memeriksa kediaman tuan James," ucap Ratu Kayana.
"Tidak ada hal atau pergerakan yang aneh di wilayah San Angela selama beberapa hari ini, Yang Mulia Ratu. Sejak terjadinya penyerangan terhadap akademi beberapa waktu lalu, saya memutuskan untuk memerintahkan satu per empat dari total prajurit Frost Wolf untuk berjaga di wilayah perbatasan antara San Angela dengan kerajaan Sedona. Karena seperti yang anda tahu, sebagian besar orang-orang yang menyerang akademi berasal dari ras Demi-Human, jadi ada kemungkinan kalau para penyerang itu berasal dari kerajaan Sedona. Tetapi sejak saya pertama kali memerintahkan para prajurit itu untuk berjaga di wilayah perbatasan hingga saat ini, tidak ditemukan adanya pergerakan yang mencurigakan dari para warga ataupun para prajurit kerajaan Sedona. Memang beberapa kali ada warga kerajaan Sedona yang masuk secara ilegal untuk mengambil sumber daya di wilayah San Angela ataupun untuk tinggal secara ilegal di wilayah San Angela, namun mereka sama sekali tidak berbuat kerusuhan. Mereka bahkan tidak memberontak atau melawan ketika kami berhasil menangkap mereka. Sepertinya apa yang dibilang oleh anda kalau orang-orang yang menyerang akademi bukan berasal dari kerajaan Sedona melainkan dari negara atau organisasi lain yang berniat untuk mengadu domba kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Sedona adalah benar, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Asier.
"Ya, sebelumnya aku bilang kalau aku tidak yakin kalau kerajaan Sedona lah yang melakukan ini. Hingga saat ini, kerajaan San Fulgen dan kerajaan Sedona masih menjalin kerja sama. Salah satunya adalah kerja sama pertukaran antar budak. Budak Demi-Human dari kerajaan Sedona akan dikirim ke kerajaan San Fulgen dengan ditukar oleh budak manusia dari kerajaan San Fulgen yang akan dikirim ke kerajaan Sedona,"
"Jujur saja, pertukaran budak ini bukan merupakan ideku karena aku sendiri tidak menyetujui tentang ini. Ide ini berasal dari tuan Remy, tuan Darwin dan tuan James. Apalagi mereka bertiga lah yang selalu mendukung agar sistem perbudakan tidak dihapus di kerajaan ini. Karena sekarang tuan James dan tuan Darwin sudah meninggal, mungkin aku bisa membatalkan kerja sama pertukaran budak itu dan juga menghapus sistem perbudakan yang masih dijalankan di kerajaan ini,"
"Ke depannya, orang-orang di kerajaan ini tidak akan bisa menggunakan budak untuk membantu pekerjaan dan kehidupan sehari-hari mereka. Namun mereka masih bisa mempekerjakan orang lain yang berasal dari ras Manusia ataupun dari ras lainnya. Tentu saja, mereka harus memberi bayaran kepada orang yang bekerja untuknya. Bayarannya pun juga harus sesuai dengan apa yang mereka kerjakan,"
"Mungkin akan banyak orang yang protes dengan kebijakan ini, apalagi dari kaum bangsawan dan orang-orang yang menjual budak. Tetapi aku tidak peduli, aku tetap akan menghapus sistem perbudakan di kerajaan ini. Aku kasihan kepada para budak itu yang selalu bekerja untuk tuan mereka namun mereka tidak mendapatkan bayaran sama sekali. Memang ada beberapa orang yang memperlakukan budak yang mereka punya dengan baik, salah satu contohnya adalah orang-orang dari keluarga San Lucia. Keluarga San Lucia selalu memperlakukan budak-budak yang mereka punya dengan baik, bahkan budak-budak yang bekerja untuk keluarga San Lucia selalu mendapatkan bayaran atas kerja mereka. Aku sangat kagum dengan keluarga San Lucia karena hal ini. Namun, yang memperlakukan budak-budak dengan baik hanyalah sebagian kecil saja, sebagian besarnya memperlakukan budak-budak yang mereka punya dengan sangat buruk. Itulah alasan kenapa aku berniat untuk menghapus sistem perbudakan ini, aku tidak ingin ada budak yang mendapatkan perlakuan buruk lagi. Meski begitu, aku tidak tahu apakah penghapusan sistem perbudakan ini akan segera terealisasi atau tidak," ucap Ratu Kayana.
Para komandan prajurit yang lain hanya diam saja mendengar perkataan Ratu Kayana. Beberapa dari mereka nampak terkesan dengan perkataan Ratu Kayana yang ingin menghapus sistem perbudakan di kerajaan ini.
"Yah, lupakan soal itu terlebih dahulu. Lalu Asier, bagaimana soal organisasi mencurigakan yang pernah kamu kejar di wilayah San Angela ? Ada kemungkinan kalau organisasi itu lah yang terlibat dalam penyerangan akademi beberapa waktu lalu," ucap Ratu Kayana.
"Sejak insiden penyerangan akademi terjadi hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda pergerakan dari organisasi mencurigakan itu. Entah mereka sudah pergi dari kerajaan San Fulgen atau mereka sedang fokus merencanakan sesuatu secara sembunyi-sembunyi," ucap komandan Asier.
"Awasi terus seluruh wilayah San Angela, Asier. Ada kemungkinan kalau mereka akan melakukan pergerakan lagi. Selain penyerangan di akademi, ada kemungkinan kalau organisasi itu juga terlibat dalam rencana pembunuhan terhadapku dan seluruh keluarga San Lucia. Pokoknya awasi terus seluruh wilayah San Angela dan segera laporkan apabila ada sesuatu yang mencurigakan di wilayah San Angela," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Asier.
"Baiklah, sepertinya selama beberapa hari ini tidak ada sesuatu yang aneh dan mencurigakan di wilayah San Angela. Selanjutnya, Allister, apa ada sesuatu yang mencurigakan di wilayah San Lucia selama beberapa hari ini ?," tanya Ratu Kayana.
"Tidak ada, Yang Mulia Ratu. Sebelumnya hal yang mencurigakan dan aneh yang kadang terjadi di wilayah San Lucia adalah penemuan jasad Elf yang jantungnya telah diambil dari jasad tersebut. Penemuan jasad itu terbilang aneh dan mencurigakan karena belum diketahui apa yang terjadi dengan Elf itu sebelumnya dan siapa yang melakukan hal tersebut. Namun saat ini, karena siapa yang melakukan hal tersebut sudah diketahui, penemuan jasad itu tidak akan disebut sebagai hal yang mencurigakan lagi. Selama beberapa hari ini, tidak ada jasad Elf lagi yang ditemukan di wilayah San Lucia. Jadi tidak ada hal aneh yang terjadi di wilayah San Lucia selama beberapa hari ini, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Allister.
"Begitu ya, jadi tidak ada hal aneh yang terjadi di wilayah San Lucia. Kalau begitu-," ucap Ratu Kayana.
"Tunggu sebentar, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Allister.
Di saat Ratu Kayana masih berbicara, tiba-tiba komandan Allister memotong pembicaraan Ratu Kayana.
"Ada apa ?," tanya Ratu Kayana.
"Maaf karena telah memotong ketika anda sedang berbicara, Yang Mulia Ratu. Namun saya ingin menyampaikan kalau ada satu hal aneh yang terjadi di wilayah San Lucia. Sebelumnya saya hampir lupa tentang hal ini, bahkan saya juga lupa untuk melaporkan tentang hal ini kepada tuan Duke Louis. Beruntung saya masih mengingatnya," ucap komandan Allister.
"Hal aneh apa itu ?," tanya Ratu Kayana.
"Hal aneh ini terjadi di perbatasan antara wilayah San Lucia dengan pegunungan Orokho. Beberapa penjaga yang berjaga di perbatasan itu, mengaku mendengar suara raungan Naga yang berasal dari pegunungan Orokho," ucap komandan Allister.
Komandan Asier dan komandan Ivana yang mendengar itu pun terkejut.
"Suara raungan Naga ?," tanya Ratu Kayana.
"Tentu anda pasti sudah mendengar cerita tentang Naga es yang tinggal di pegunungan Orokho, Yang Mulia Ratu. Dahulu, pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia tidak beriklim dingin seperti sekarang. Pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia berubah menjadi dingin karena datangnya sekawanan Naga es yang mulai tinggal di pegunungan Orokho. Sekawanan Naga es itu selalu mengeluarkan sihir es dari tubuh mereka yang membuat iklim di tempat-tempat yang mereka lewati dan singgahi berubah menjadi dingin. Apalagi, kabarnya pemimpin dari sekawanan Naga es itu mempunyai sihir es yang sangat hebat dibandingkan naga es yang lainnya. Sihir es yang dikeluarkan oleh pemimpin Naga es itu dapat membuat iklim suatu tempat berubah menjadi dingin dalam radius yang sangat jauh. Karena hal itu, bisa dibilang kalau pemimpin Naga es itu lah yang membuat iklim di pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia berubah menjadi dingin,"
"Ketika mengetahui adanya sekawanan Naga es di pegunungan Orokho, para keluarga San Lucia saat itu langsung membentuk pasukan untuk menyerang para Naga itu. Selain membuat iklim di wilayah San Lucia menjadi dingin, Naga-Naga itu juga menyerang pemukiman yang berada di sekitar pegunungan Orokho, karena itulah keluarga San Lucia memutuskan untuk menyerang Naga-Naga es itu. Penyerangan terhadap para Naga es itu pun terjadi dan kemudian para Naga es itu berhasil dikalahkan dan dibunuh, terapi ada satu Naga es yang berhasil melarikan diri dan tetap bersembunyi di pegunungan Orokho. Naga yang bersembunyi itu adalah pemimpin dari sekawanan Naga-Naga es itu. Karena itulah, pegunungan Orokho dan wilayah San Lucia sampai saat ini masih beriklim dingin. Karena memang pemimpin Naga-Naga es itu masih hidup dan terus bersembunyi di pegunungan Orokho,"
"Keluarga San Lucia setiap tahun selalu melakukan ekspedisi untuk menemukan keberadaan pemimpin Naga itu. Namun mereka tidak dapat menemukan keberadaan Naga itu di pegunungan Orokho. Ketika mereka berhasil menemukan Naga itu, kelompok ekspedisi itu malah berakhir dengan dibantai oleh Naga itu. Apalagi, nona Arlet yang tergabung di kelompok ekspedisi itu, sampai saat ini masih tidak sadarkan diri,"
"Semua yang kuceritakan barusan adalah benar kan, Asier, Ivana ?," tanya komandan Allister.
Komandan Asier dan komandan Ivana terlihat terdiam saat ditanyai oleh komandan Allister. Namun tidak lama kemudian, komandan Asier pun mulai berbicara.
"Apa yang anda ceritakan tadi adalah benar, tuan Allister," ucap komandan Asier.
Sementara komandan Ivana masih terus diam.
"Aku juga sudah mengetahui tentang Naga yang tinggal di pegunungan Orokho. Tadi aku hanya terkejut ketika mendengar kalau beberapa prajurit Strom Leopard mendengar suara raungan Naga dari pegunungan Orokho. Itu berarti pemimpin Naga es yang hingga saat ini terus dicari-cari oleh keluarga San Lucia kelihatannya memang masih berada di pegunungan Orokho. Entah dimana dia bersembunyi karena di beberapa kesempatan, pasukan ekspedisi keluarga San Lucia tidak dapat menemukannya,"
"Setelah mendengar perkataan tuan Allister, apa tanggapan kalian berdua sebagai anggota keluarga San Lucia ?," tanya Ratu Kayana kepada komandan Asier dan komandan Ivana.
Komandan Asier dan komandan Ivana terdiam setelah mendengar perkataan Ratu Kayana. Tidak lama kemudian, komandan Asier pun mulai berbicara.
"Saya harus membicarakan tentang apa yang dikatakan oleh tuan Allister kepada ayahanda saya terlebih dahulu, Yang Mulia Ratu. Beliau lah yang memutuskan apakah akan melakukan ekspedisi lagi atau tidak setelah mendengar kalau beberapa anggota prajurit Storm Leopard mendengar suara raungan Naga di pegunungan Orokho. Namun, saya rasa beliau tidak akan mengadakan ekspedisi ke pegunungan Orokho walaupun telah mendengar tentang kabar itu. Karena saat ini beliau sedang memperkuat pertahanan di kota San Lucia yang menjadi tempat tinggal sementara anggota keluarga San Lucia yang lain. Hal ini dilakukan karena beliau ingin fokus menjaga keluarga San Lucia di satu tempat setelah mengetahui adanya rencana pembunuhan terhadap seluruh keluarga San Lucia. Beliau tengah menfokuskan para prajurit miliknya untuk memperkuat pertahanan, jadi tidak mungkin beliau akan mengadakan ekspedisi ke pegunungan Orokho," ucap komandan Asier.
"Saya setuju dengan apa yang dikatakan Asier. Tuan Louis sepertinya tidak akan mengadakan ekspedisi untuk beberapa waktu ke depan sampai orang-orang yang merencanakan pembunuhan itu sudah diatasi. Jika orang-orang itu sudah diatasi, seluruh keluarga San Lucia pun akan aman karena tidak ada lagi orang yang merencanakan pembunuhan tersebut," ucap komandan Ivana.
"Hmmm yah kalian berdua ada benarnya. Jika suatu saat nanti tuan Louis berencana untuk mengadakan ekspedisi ke pegunungan Orokho, tolong kabari aku. Aku akan memberinya bantuan untuk ekspedisi itu," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Asier dan komandan Ivana.
"Ngomong-ngomong, apa hal aneh yang terjadi di wilayah San Lucia hanya itu saja, Allister ?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, Yang Mulia Ratu. Tidak ada lagi hal aneh yang terjadi selain itu," ucap komandan Allister.
"Begitu ya. Kalau begitu terima kasih atas informasinya. Tolong untuk selalu menjaga dan mengawasi wilayah San Lucia. Laporkan jika ada sesuatu hal aneh yang terjadi di wilayah San Lucia," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Allister.
"Lalu Keira, apa ada hal aneh yang terjadi di wilayah San Minerva selain pertarunganmu dengan komandan Marshall dan hilangnya nona Harriet dari kediaman tuan Darwin ketika kamu sedang memeriksa kediaman itu," ucap Ratu Kayana.
"Tidak ada hal aneh yang terjadi di wilayah San Minerva, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Keira.
"Begitu ya, bagaimana dengan perbatasan wilayah San Minerva dan kerajaan Seleria yaitu hutan Mistskog, apa ada sesuatu hal aneh yang terjadi di tempat itu ?," tanya Ratu Kayana.
"Tidak ada, Yang Mulia Ratu. Namun, beberapa penjaga yang menjaga perbatasan itu mengaku kalau mereka merasakan ada banyak orang yang sedang memperhatikan mereka dari dalam hutan Mistskog. Tetapi mereka tidak dapat melihat siapa yang sedang memperhatikan mereka karena selain gelap, pohon-pohon di hutan Mistskog juga sangat lebat sehingga menyulitkan untuk melihat ke dalam hutan jika sedang berada di luar hutan. Mereka hanya merasakan kalau sedang diperhatikan saja, mereka tidak diserang sama sekali oleh orang-orang yang berada di dalam hutan Mistskog," ucap komandan Keira.
"Hmmm begitu ya. Sepertinya orang-orang yang sedang memperhatikan mereka itu adalah para Elf yang merupakan 'penjaga hutan'. Alasan para Elf itu memperhatikan para prajurit yang berjaga di perbatasan mungkin untuk mewaspadai gerak-gerik para prajurit itu. Mereka mungkin berpikir kalau salah satu dari para prajurit yang berjaga itu bisa saja pergi menyusup ke dalam hutan Mistskog untuk menculik Elf yang berada di kerajaan Seleria,"
"Seperti yang kalian ketahui, para Elf yang ditemukan tewas di wilayah San Lucia adalah Elf yang berasal dari kerajaan Seleria. Apalagi para Elf itu merupakan para prajurit kerajaan Seleria. Para Elf itu diculik oleh para prajurit Duke San Minerva untuk dibunuh dan diambil jantungnya. Karena hal itu, penjagaan yang dilakukan oleh para 'penjaga hutan' di hutan Mistskog saat ini sangat ketat. Mereka melakukan itu karena mereka tidak ingin ada Elf yang diculik lagi oleh orang-orang dari kerajaan San Fulgen,"
"Selain itu, bagaimana dengan keadaan satu-satunya jalan yang berada di hutan Mistskog untuk menghubungkan kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Seleria, Keira ? Apa jalan itu masih ditutup hingga saat ini ?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, nona. Jalan itu saat ini masih ditutup. Banyak pohon-pohon yang telah tumbang yang digunakan untuk menutup jalan itu," ucap komandan Keira.
"Hmmm, sepertinya kerajaan Seleria masih tidak mau berhubungan dengan kerajaan kita. Aku sebetulnya ingin pergi ke kerajaan Seleria setelah diketahuinya dalang dari pembunuhan para Elf yang jasadnya ditemukan di wilayah San Lucia. Dalangnya yaitu tuan James, tuan Darwin dan Marquess Marcelo yang juga merupakan orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan terhadapku dan seluruh keluarga San Lucia. Namun, begitu aku mengetahui kalau orang-orang yang merencanakan pembunuhan itu tidak hanya mereka bertiga saja, aku langsung mengurungkan niatku untuk pergi ke kerajaan Seleria. Karena bisa saja, orang-orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu selain mereka bertiga, juga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan para Elf yang berasal dari kerajaan Seleria. Jadi untuk sekarang aku harus membereskan semua orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu terlebih dahulu. Setelah itu baru aku akan pergi ke kerajaan Seleria untuk meminta maaf kepada Raja Elf dan memberitahu beliau kalau orang-orang yang menculik dan membunuh beberapa rakyatnya sudah aku bereskan. Dengan permintaan maaf itu, aku berharap kerajaan Seleria akan membangun hubungan kembali dengan kerajaan San Fulgen," ucap Ratu Kayana.
"Jika nanti Yang Mulia Ratu benar-benar ingin pergi ke kerajaan Seleria, izinkan saya untuk pergi menemani anda, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Keira.
"Izinkan saya juga, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Asier.
"Saya juga jika anda mengizinkan," ucap komandan Ivana.
Komandan Keira, komandan Asier dan komandan Ivana mengajukan diri untuk menemani Yang Mulia Ratu. Sementara komandan Allister dan nona Violetta terlihat hanya diam saja.
"Aku pergi ke kerajaan Seleria bukan untuk berperang, jadi mana mungkin aku membawa banyak komandan prajurit bersamaku. Aku akan membawa tuan Oliver bersamaku dan mungkin kamu juga, Keira, karena kamu adalah komandan prajurit yang berjaga di wilayah San Minerva dan wilayah San Minerva berdekatan dengan kerajaan Seleria. Untuk Asier dan Ivana, kalian fokus saja untuk menjaga dan mengawasi wilayah yang menjadi wilayah penjagaan pasukan kalian," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Ivana dan komandan Asier.
"Kita kembali ke pembahasan awal. Untuk orang-orang yang memperhatikan para prajurit yang berjaga di perbatasan hutan Mistskog, selama mereka tidak menyerang dan hanya memperhatikan saja, kamu tidak perlu khawatir, Keira," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Keira.
"Apa hanya itu saja hal aneh yang terjadi di wilayah San Minerva, Keira ?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Keira.
"Begitu ya. Kalau begitu terima kasih atas informasinya. Tolong untuk selalu mengawasi dan menjaga wilayah San Minerva. Laporkan jika ada hal aneh yang terjadi di wilayah itu," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Keira.
"Lalu Violetta, apakah ada hal aneh yang terjadi di akademi selama beberapa hari ini selain pertarunganmu dengan putra dari tuan Duke Darwin saat kamu ingin menangkapnya ?," tanya Ratu Kayana.
"Tidak ada, Yang Mulia Ratu. Keadaan akademi selama beberapa hari ini sama seperti biasanya. Tidak ada satupun hal aneh yang terjadi di akademi. Bahkan tidak ditemukan orang mencurigakan yang mengawasi akademi dari luar," ucap nona Violetta.
"Begitu ya. Terima kasih atas informasinya, Violetta. Tolong untuk selalu mengawasi dan menjaga wilayah akademi, apalagi saat ini putra dan putriku merupakan murid di akademi itu. Tolong laporkan juga apabila ada hal aneh yang terjadi di akademi," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap nona Violetta.
"Lalu yang terakhir, tuan Oliver. Anda memang merupakan komandan tertinggi di kerajaan ini, yang berarti anda adalah komandan dari para komandan prajurit ini. Meski begitu, anda tetap memiliki wilayah yang harus anda jaga dan awasi yaitu ibukota San Estella. Apakah ada sesuatu hal aneh yang terjadi di ibukota San Estella selama beberapa hari ini selain dari insiden yang terjadi di gedung pengadilan kemarin ?," tanya Ratu Kayana.
"Tidak ada, Yang Mulia Ratu. Tidak ada hal aneh yang terjadi di ibukota San Estella selama beberapa hari ini. Memang terkadang ada beberapa keributan yang terjadi di ibukota, namun pada prajurit yang berjaga di ibukota dapat dengan mudah mengatasinya," ucap komandan Oliver.
"Begitu ya. Ya sudah, terima kasih atas informasinya, tuan Oliver. Tolong untuk tetap mengawasi dan menjaga ibukota San Estella ini. Tolong laporkan juga jika anda menemukan hal aneh yang terjadi di ibukota," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Oliver.
"Dengan ini, aku sudah selesai menanyakan tentang keadaan wilayah yang kalian jaga. Sekarang kita masuk ke topik diskusi selanjutnya. Asier, Keira, aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian berdua ? Saat kalian berdua masing-masing memeriksa kediaman tuan James dan tuan Darwin, apakah kalian menemukan 'subjek' percobaan lain di kediaman itu ? atau dokumen yang menyebutkan tentang lokasi penyimpanan dan pembuatan 'subjek' tersebut," ucap Ratu Kayana.
"Tidak, Yang Mulia Ratu. Saya tidak menemukan adanya 'subjek' lain di kediaman itu. Dokumen yang menyebutkan lokasi penyimpanan dan pembuatan 'subjek' itu juga tidak ada. Saya hanya menemukan dokumen yang mencantum nama-nama orang yang menjadi 'subjek' percobaan tersebut," ucap komandan Asier.
"Saya juga sama seperti Asier, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Keira.
"Begitu ya. Aku juga sudah melihat nama-nama dari 'subjek' percobaan tersebut. Total 'subjek' percobaan itu ada 11 termasuk dengan putra dari tuan James dan putra dari tuan Darwin. Putra dari tuan Darwin sudah berhasil ditangkap dan saat ini dia sedang ditahan di penjara San Sabaneta, sementara 10 'subjek' lainnya berhasil dibunuh oleh Rid Archie di hutan Hevea. Tetapi, aku sedikit curiga dengan total 'subjek' ini. Jika mereka merencanakan untuk membunuhku dan seluruh keluarga San Lucia, tidak mungkin 'subjek' yang mereka buat untuk menjadi eksekutor dalam rencana itu hanya berjumlah 11 orang. Pasti masih ada sesuatu yang mereka sembunyikan seperti jumlah 'subjek' sebenarnya dan lokasi penyimpanan serta pembuatan 'subjek' itu,"
"Untuk itu, Asier, Keira, aku memerintahkan kalian untuk memeriksa kediaman tuan Darwin dan tuan James sekali lagi. Selain itu, aku memerintahkan kalian untuk memeriksa tempat-tempat mencurigakan yang berada di wilayah penjagaan pasukan kalian. Jika ada orang yang melarang untuk memeriksa tempat mencurigakan itu, bilang saja kepada orang itu kalau yang memerintahkan kalian adalah aku sendiri. Jika orang itu tetap melarang dan bahkan melakukan kekerasan, aku mengizinkan kalian untuk melawan balik orang itu," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Asier dan komandan Keira.
"Ivana juga, aku memerintahkan kamu untuk pergi ke kediaman Marquess Marcelo dan memeriksa seluruh kediamannya. Mungkin beliau mempunyai dokumen tentang jumlah 'subjek' sebenarnya dan lokasi penyimpanan serta pembuatannya. Selain itu, periksalah juga tempat-tempat mencurigakan yang berada di wilayah San Quentine," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Ivana.
"Allister, Violetta, dan tuan Oliver juga. Periksalah tempat-tempat mencurigakan yang berada di wilayah penjagaan kalian dan sekitarnya. Di akademi pun pasti ada suatu tempat mencurigakan yang kemungkinan menjadi tempat berkumpulnya 'subjek' yang sedang menyamar menjadi murid akademi, untuk itu aku juga memerintahkan kamu, Violetta," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Oliver, komandan Allister dan nona Violetta.
"Temukanlah petunjuk apapun itu tentang rencana pembunuhan itu, orang-orang yang terlibat dalam rencana itu dan tentang para 'subjek'. Setelah menemukan petunjuk itu, segera laporkan kepadaku. Aku tidak akan membiarkan orang-orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu terus berkeliaran di kerajaan ini. Aku akan mulai memburu mereka satu persatu," ucap Ratu Kayana dengan ekspresi wajah yang serius.
-Bersambung