Chereads / Peace Hunter / Chapter 282 - Chapter 282 : Permintaan Maaf Irene

Chapter 282 - Chapter 282 : Permintaan Maaf Irene

Nona Karina pun mulai memberitahu tentang semua hal yang terjadi di gedung pengadilan. Semua orang yang berada di depan gedung lobi akademi pun mulai mendengarkan apa yang dikatakan nona Karina. Satu persatu dari orang-orang itu mulai terkejut seiring nona Karina yang terus memberitahu tentang hal yang terjadi di gedung pengadilan. Lalu beberapa menit kemudian, nona Karina pun selesai memberitahukan tentang apa yang terjadi di gedung pengadilan kepada orang-orang itu.

"Itu saja penjelasan dariku tentang apa yang terjadi di gedung pengadilan," ucap nona Karina.

Semua orang yang mendengar penjelasan dari nona Karina pun sangat terkejut. Sebagian besar dari orang-orang itu pun memasang ekspresi tercengang, di antaranya adalah Charles dan Chloe.

"Duke San Minerva dan Duke San Angela berniat untuk membunuh Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia ?!?!,"

"Tidak hanya itu, bahkan Marquess Rovinj juga ikut andil dalam rencana itu,"

"Mereka bertiga berniat membunuh Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia saat acara ~Matchmaking Battle~ yang bertujuan untuk mencari pasangan untuk pangeran Charles. Aku baru tahu soal acara itu, apakah sebelumnya acara itu belum diungkapkan ke publik ?,"

"Awalnya putri es ikut dalam acara itu, namun karena dia saat ini berpacaran dengan Rid, dia jadi batal ikut dalam acara itu. Karena hal itu, mereka berniat untuk membunuh Rid agar putri es tidak memiliki pasangan lagi dan bisa ikut kembali dari acara itu,"

"Aku tidak menyangka akan hal ini. Pantas saja ketua Elevrad itu menyuruh tuan muda Enzo untuk membunuh Rid di hutan Hevea. Secara mereka berdua adalah putra dari Duke San Minerva dan Duke San Angela, sudah pasti mereka juga terlibat dalam rencana orang tua mereka,"

"Tetapi pada akhirnya mereka yang berniat membunuh Rid malah berhasil dibunuh oleh Rid. Memang setelah itu Rid lah yang tertuduh karena telah membunuh mereka, tetapi kemudian kebenaran pun terungkap, ternyata Rid bukanlah pelaku utama dalam insiden di hutan Hevea,"

"Iya, sebelumnya aku sudah berprasangka yang buruk kepada Rid karena dia telah membunuh tuan muda Enzo. Namun ternyata tuan muda Enzo lah yang lebih dulu ingin membunuh Rid, Rid membunuh tuan muda Enzo hanya untuk membela diri,"

"Aku ingat kalau Javier yang merupakan putra dari Marquess Rovinj selalu berniat menyerang Rid dengan serangan yang bisa membunuh orang sebelumnya. Ternyata dia berniat membunuh Rid untuk membantu rencana ayahnya,"

"Aku tidak menyangka Javier dan tuan muda Enzo merupakan 'subjek' percobaan yang memakai jantung Elf sebagai jantung baru mereka. Ternyata surat kabar yang memberitakan tentang penemuan jasad Elf yang sudah tidak memiliki jantung di wilayah San Lucia berhubungan dengan mereka. Duke San Minerva, Duke San Angela dan Marquess Rovinj lah dalang dari pembunuhan para Elf itu,"

"Aku lebih tidak menyangka kalau Duke San Minerva, Duke San Angela, Marquess Rovinj dan beberapa orang lainnya tiba-tiba berubah menjadi iblis dan mengacau di gedung pengadilan. Ini iblis loh, salah satu ras terkuat selain ras Malaikat yang menguasai benua selatan. Kenapa mereka bisa berubah menjadi ras iblis ?,"

"Entahlah, apa mungkin ada iblis yang sedang bersembunyi di kerajaan ini ?,"

"Sial, aku takut jika ada iblis di kerajaan ini, kerajaan ini akan berakhir seperti kerajaan Framtida,"

"Itu tidak akan terjadi jika iblis yang ada di kerajaan ini bukanlah iblis tingkat tinggi,"

"Semua kejadian yang terjadi di gedung pengadilan, sepertinya akan menghebohkan seluruh kerajaan ini nantinya," ucap orang-orang yang mendengar penjelasan nona Karina.

Mereka sangat terkejut dan tercengang setelah mendengar penjelasan nona Karina. Mereka terus membicarakan tentang kejadian itu tanpa henti dengan orang-orang yang berada di sekitar mereka. Namun ada sebagian kecil dari orang-orang itu yang tidak percaya dengan penjelasan nona Karina. Mereka menganggap kalau penjelasan yang dikatakan nona Karina mustahil untuk terjadi.

"Tidak mungkin sesuatu seperti itu terjadi di gedung pengadilan,"

"Itu benar, tidak mungkin ada rencana pembunuhan terhadap Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia. Yang sedang kita bicarakan ini adalah Yang Mulia Ratu yang dijuluki sebagai penyihir terkuat di kerajaan ini. Keluarga San Lucia juga dijuluki sebagai salah satu keluarga terkuat di kerajaan ini. Mustahil ada yang berani untuk membunuh mereka," ucap orang-orang yang tidak percaya.

"Apa kalian tidak dengar penjelasan nona Karina dengan jelas ? Bukankah nona Karina sudah memberitahukan tentang adanya 'subjek' ? Mereka berniat untuk membunuh Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia dengan mengandalkan para 'subjek' itu," ucap seseorang yang percaya dengan penjelasan nona Karina.

Orang-orang yang percaya dengan penjelasan nona Karina dan yang tidak percaya pun mulai berdebat. Situasi sedikit ricuh saat itu.

"Sudah, hentikan. Aku mewajarkan apabila ada dari kalian yang tidak mempercayainya karena kejadian yang terjadi di gedung pengadilan hanya ku jelaskan dari perkataanku saja dan tidak ada bukti yang mendukung. Namun jika kalian tidak percaya, kalian bisa menunggu surat kabar yang akan terbit keesokan harinya. Khusus untuk besok, aku akan mengizinkan surat kabar dibagikan di kalangan para murid setelah biasanya aku tidak pernah mengizinkan soal hal ini. Surat kabar yang akan terbit besok, akan memuat tentang kejadian lengkap yang terjadi di gedung pengadilan. Mungkin ada beberapa informasi tambahan di surat kabar itu yang tidak aku jelaskan saat ini," ucap nona Karina.

Orang-orang itu pun terdiam, mereka tidak lagi memperdebatkan tentang penjelasan dari nona Karina. Sementara itu, disaat suasana sedang sunyi karena sudah tidak ada yang berdebat lagi, tuan Alan tiba-tiba mengangkat tangannya.

"Ada apa, Alan ?," tanya nona Karina.

Lalu tuan Alan pun berjalan perlahan untuk menghampiri nona Karina.

"Saya ingin bertanya, nona. Bagaimana dengan posisi kedua Duke yang kosong mengingat Duke San Minerva dan Duke San Angela yang telah berubah menjadi iblis sudah tewas dibunuh. Apakah Yang Mulia Ratu sudah menemukan penggantinya ?," tanya tuan Alan.

"Belum, bahkan saat di gedung pengadilan, Yang Mulia Ratu sama sekali tidak membicarakan tentang pengganti kedua Duke itu. Mungkin karena Yang Mulia Ratu saat ini sedang fokus untuk menangani kasus sebuah rencana pembunuhan terhadap beliau dan seluruh keluarga San Lucia, karena Yang Mulia Ratu yakin kalau masih ada pelaku lagi selain Duke San Angela, Duke San Minerva dan Marquess Rovinj dan pelaku yang tersisa itu sepertinya adalah pelaku utamanya. Mengingat perubahan menjadi iblis yang terjadi pada Duke San Minerva, Duke San Angela dan Marquess Rovinj terjadi dengan tiba-tiba dan kesannya mereka seperti terpaksa diubah menjadi iblis, maka Yang Mulia Ratu yakin kalau masih ada pelaku utama yang belum terungkap. Oleh karena itu, Yang Mulia Ratu sampai belum kepikiran untuk membahas pengganti posisi kedua Duke yang kosong," ucap nona Karina.

"Begitu ya," ucap tuan Alan.

"Memangnya ada apa kamu bertanya seperti itu, Alan ?," tanya nona Karina.

"Saya hanya penasaran saja tentang posisi kedua Duke yang kosong itu, nona. Jika posisi kedua Duke tersebut masih kosong, apakah itu berarti wilayah San Angela dan San Minerva saat ini tidak memiliki pemimpin ?," tanya tuan Alan.

"Mungkin begitu, tetapi aku yakin Yang Mulia Ratu akan menunjuk pemimpin sementara untuk memimpin wilayah itu sampai dilantiknya Duke yang baru," ucap nona Karina.

"Apa ada kemungkinan kalau posisi Duke yang baru akan diisi oleh anggota keluarga dari keluarga Duke sebelumnya, nona ?," tanya tuan Alan.

"Normalnya posisi Duke diwariskan turun temurun ke anggota keluarganya sendiri, namun kasus kali ini sepertinya akan berbeda. Mengingat tuan James sebagai Duke San Angela dan tuan Darwin sebagai Duke San Minerva telah melakukan kejahatan berat dengan merencanakan pembunuhan terhadap Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia, maka bukan tidak mungkin kalau anggota keluarga mereka yang lain juga akan terlibat. Menurutku terlalu beresiko bagi Yang Mulia Ratu untuk menunjuk salah satu anggota keluarga mereka sebagai Duke yang baru. Maka dari itu, kemungkinan posisi Duke yang baru akan diisi oleh keluarga bangsawan yang baru. Mungkin ini akan menjadi perubahan besar di kerajaan San Fulgen karena akan terjadi perubahan dari susunan keluarga Duke setelah sebelumnya tidak tergantikan selama beberapa dekade," ucap nona Karina.

"Menarik sekali jika memang akan ada keluarga Duke yang baru. Sepertinya seluruh kerajaan ini akan heboh jika itu terjadi," ucap tuan Alan.

"Kerajaan ini juga akan heboh keesokan harinya, Alan. Karena surat kabar itu akan memberitahu tentang kejadian di gedung pengadilan," ucap nona Karina.

"Ya, anda benar, nona. Seluruh kerajaan ini akan heboh setelah mengetahui tentang apa yang terjadi di gedung pengadilan, khususnya orang-orang yang tinggal di wilayah San Minerva dan San Angela. Mereka pasti akan lebih heboh setelah mengetahui kalau Duke yang memimpin wilayah mereka adalah seorang pelaku kejahatan yang merencanakan pembunuhan terhadap Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia. Selain itu, Duke mereka pun juga telah tewas di gedung pengadilan," ucap tuan Alan.

"Iya, aku yakin mereka akan sangat heboh. Mungkin akan ada beberapa kekacauan yang melanda wilayah itu. Tapi aku yakin Yang Mulia Ratu sudah mengantisipasi tentang hal ini," ucap nona Karina.

"Sepertinya begitu, nona," ucap tuan Alan.

Semua orang yang berada di depan gedung lobi akademi hanya terdiam sambil mendengarkan tuan Alan dan nona Karina yang sedang berbicara.

"Apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi, Alan ?," tanya nona Karina.

"Tidak ada, nona. Hanya itu saja pertanyaan saya," ucap tuan Alan.

"Baiklah," ucap nona Karina.

"Kalau begitu saya izin kembali lagi, nona," ucap tuan Alan.

"Iya," ucap nona Karina.

Lalu tuan Alan pun pergi meninggalkan nona Karina untuk kembali ke kerumunan orang yang berada di depan gedung lobi akademi.

"Bagaimana dengan kalian semua ? Apa ada dari kalian yang ingin bertanya tentang apa yang terjadi di gedung pengadilan ? Aku akan menjawab pertanyaan kalian apabila aku tahu jawaban tentang pertanyaan kalian," ucap nona Karina.

Semua orang yang ada di ruangan itu pun terdiam, tidak ada satupun dari mereka yang ingin bertanya.

"Tidak ada yang ingin bertanya ya, ya sudah kalau begitu. Karena aku sudah menyampaikan semua yang aku ketahui tentang apa yang terjadi di gedung pengadilan, kalian sudah boleh bubar untuk melanjutkan aktifitas masing-masing. Terima kasih karena telah berkumpul dan mendengarkan penjelasanku," ucap nona Karina.

"Baik, nona," ucap semua orang itu.

Lalu sebagian dari mereka pun perlahan mulai meninggalkan gedung lobi akademi, sementara sebagian lagi masih berada di depan gedung lobi akademi untuk mengobrol.

Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari nona Karina, orang-orang yang berada di sekitarku pun mulai pergi meninggalkan gedung lobi akademi. Saat ini di dekatku hanya ada Irene saja. Lalu aku pun langsung menoleh ke arah Irene yang sejak tadi terus memegangi seragamku dengan tangan kanannya. Irene terus memegangi seragamku dengan tangan kanannya sambil menundukkan kepalanya ke bawah. Irene mulai memegangi seragamku saat mendengar penjelasan nona Karina tentang rencana pembunuhan Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia.

"Ada apa, Irene ?," tanyaku.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya tidak menyangka kalau kamu sampai ingin dibunuh oleh tuan Duke San Minerva dan tuan Duke San Angela hanya karena kamu saat ini merupakan pacarku. Memang status pacaran kita saat ini hanya pura-pura saja karena perjanjian yang kita buat. Aku akan membantumu mendapatkan posisi yang kamu inginkan di kerajaan nanti, sedangkan kamu akan membantuku agar aku tidak mengikuti acara ~Matchmaking Battle~ yaitu dengan berpura-pura menjadi pacarku,"

"Aku pikir tidak akan ada yang terjadi kepadamu hanya karena kamu telah menjadi pacarku. Namun, aku tidak menyangka kalau kamu malah akan mengalami kejadian yang berbahaya seperti ini hanya karena perjanjian yang kita buat. Aku membuatmu dalam bahaya karena membuatmu berpura-pura menjadi pacarku," ucap Irene.

Lalu kemudian, Irene mulai mengangkat kepalanya kembali dan melihat ke arahku.

"Aku sangat minta maaf, Rid. Jika saja aku tidak menyuruhmu untuk berpura-pura menjadi pacarku, kamu tidak akan mengalami kejadian berbahaya seperti ini. Kamu pastinya juga dapat menjalani keseharian dan kehidupan di akademi ini secara normal," ucap Irene.

Irene berbicara kepadaku dengan senyuman tipis di bibirnya, namun senyuman itu terlihat bukan seperti senyuman dari orang yang sedang senang. Senyuman itu lebih mirip senyuman dari orang yang sedang bersedih.

"Oleh karena itu, Rid,.....bagaimana jika kita batalkan saja perjanjian kita saat ini ?," tanya Irene.

-Bersambung