"Rid, kenapa kamu bisa menyembuhkan mereka berdua dengan sihir penyembuhanmu ?," tanya Ratu Kayana.
Aku pun terkejut sekaligus bingung dengan apa yang dikatakan oleh Ratu Kayana.
"Aku baru mengetahui kalau luka yang diakibatkan oleh serangan ~Dark Magic~ tidak dapat disembuhkan selain dengan ramuan penyembuh dari gereja Sancta Lux atau dengan sihir penyembuhan yang berasal dari ~Light Magic~. Jika memang begitu, kenapa aku bisa menyembuhkan mereka ? Padahal sihir penyembuhan yang kupakai ini merupakan sihir penyembuhan biasa dan bukan berasal dari ~Light Magic~ Aku memang bisa menggunakan ~Light Magic~ tapi aku tidak pernah menggunakan sihir itu ketika sedang di depan umum," pikirku.
"Saya sendiri juga tidak tahu, Yang Mulia Ratu. Saya baru mengetahui tentang luka yang disebabkan oleh serangan ~Dark Magic~ setelah Yang Mulia Ratu menjelaskan sebelumnya. Awalnya saya kira luka itu sama seperti luka biasa makanya saya berinisiatif untuk menyembuhkan komandan Oliver dan komandan Asier. Luka pada tubuh mereka berdua pun dapat saya sembuhkan tapi saya tidak menyangka kalau seharusnya luka itu tidak dapat disembuhkan dengan sihir penyembuhan biasa. Saya sendiri pun bingung padahal sihir yang saya gunakan ini adalah sihir penyembuhan biasa. Jika Yang Mulia Ratu tidak percaya silahkan lihat tangan saya ini," ucapku.
Lalu aku pun mengarahkan tangan kananku ke depan dan lalu mengaktifkan sihir penyembuhan di tanganku.
~Full Healing~
Kemudian di tanganku muncul sebuah aura Mana berwarna putih namun aura Mana itu tidak bercahaya terang layaknya sebuah ~Light Magic~. Aura Mana di tanganku ini merupakan aura mana dari sihir penyembuhan.
"Seperti yang anda lihat, Yang Mulia Ratu. Sihir penyembuhan yang saya miliki tidak berwarna terang layaknya sebuah ~Light Magic~. Sihir penyembuhan ini sama dengan yang saya gunakan sebelumnya kepada komandan Asier dan komandan Oliver, anda pasti juga melihat aura Mana berwarna putih di tangan saya saat saya sedang menyembuhkan komandan Oliver dan komandan Asier. Aura Mana ini sama dengan yang aura yang saya keluarkan saat ini," ucapku.
Lalu Yang Mulia Ratu pun memperhatikan aura Mana di kedua tanganku dengan lebih teliti. Komandan Asier dan komandan Oliver pun juga ikut memperhatikan.
"Hmmm kamu benar, aura Mana di tanganmu tidak berwarna terang layaknya sebuah ~Light Magic~. Itu berarti sihir penyembuhanmu memang tidak berasal dari ~Light Magic~," ucap Ratu Kayana.
"Ya, saya juga setuju, Yang Mulia Ratu. ~Light Magic~ memiliki ciri berwarna terang, tetapi ada perdebatan di antara orang-orang tentang warna sebenarnya dari ~Light Magic~. Ada yang bilang jika ~Light Magic~ berwarna putih terang, ada juga yang bilang kalau ~Light Magic~ itu berwarna emas yang terang. Wajar jika ada perdebatan di antara mereka karena ~Light Magic~ merupakan sihir langka yang hanya bisa digunakan oleh ras Malaikat. Tidak banyak orang yang pernah melihat ~Light Magic~ karena ras Malaikat pun jarang turun ke 'bawah'. Memang ada orang dari ras lain selain ras malaikat yang bisa menggunakan ~Light Magic~, tapi orang yang bisa menggunakan ~Light Magic~ itu hanyalah orang yang mendapatkan berkah dari Malaikat. Orang-orang itu pun jumlahnya sangat sedikit. Yah pokoknya ~Light Magic~ itu berwarna terang entah apapun warnanya,"
"Melihat aura Mana pada tangan tuan muda Rid tidak berwarna terang, maka bisa dipastikan kalau sihir penyembuhan yang dimiliki tuan muda Rid tidak berasal dari sihir penyembuhan," ucap komandan Oliver.
Komandan Asier pun mengangguk setuju.
"Meski begitu, aku masih bingung bagaimana bisa sihir penyembuhan biasa yang digunakan olehmu bisa menyembuhkan luka yang berasal dari ~Dark Magic~," ucap Ratu Kayana.
Ratu Kayana pun terdiam. Begitupun juga dengan komandan Asier dan komandan Oliver.
"Yah sudahlah, tidak ada gunanya memikirkan tentang itu. Lagipula sekarang Asier dan tuan Oliver juga sudah disembuhkan. Sebelumnya aku menyuruh tuan Oliver dan Asier untuk cepat-cepat pergi ke tempat itu untuk minta disembuhkan sebelum tempat itu dipenuhi oleh banyak orang yang terluka akibat terkena ~Dark Magic~ juga. Tempat yang ku maksud itu adalah gereja Sancta Lux yang berada di ibukota ini. Aku menyuruh tuan Oliver dan Asier pergi ke gereja itu dan meminta para Priests menyembuhkan mereka dengan ramuan penyembuhan. Tetapi karena sekarang tuan Oliver dan Asier sudah disembuhkan, aku tidak perlu menyuruh mereka berdua untuk pergi ke gereja itu lagi. Kalau begitu, sekarang lebih baik kita melanjutkan untuk memeriksa keadaan kepala akademi, tuan Remy dan Marquess Marcelo yang sudah berubah menjadi iblis. Ayo kita periksa ke dalam gedung pengadilan," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap kami bertiga.
Kami berempat pun mulai masuk ke dalam gedung pengadilan. Namun baru beberapa saat kami melangkah masuk ke dalam gedung pengadilan, kami bertemu dengan nona Karina dan tuan Duke Remy yang mau melangkah keluar dari gedung pengadilan.
"Eh, Ka- maksudnya kepala akademi. Kebetulan sekali kita bertemu disini. Padahal kami baru saja ingin memeriksa keadaan anda dan tuan Remy di dalam," ucap Ratu Kayana.
"Sungguh kebetulan sekali, Yang Mulia Ratu. Saya dan tuan Remy juga ingin menghampiri anda setelah kami merasakan adanya tekanan aura milik anda dari luar gedung pengadilan. Saya tidak menyangka malah akan bertemu anda disini. Dan terima kasih karena telah mengkhawatirkan kami berdua sampai membuat Yang Mulia Ratu sendiri ingin memeriksa keadaan kami," ucap nona Karina.
"Anda tidak perlu berterima kasih, kepala akademi. Daripada itu, bagaimana keadaan kalian berdua ? Jika dilihat dari tubuh kalian, sepertinya kalian lumayan babak belur," ucap Ratu Kayana.
Ratu Kayana berkata seperti itu setelah melihat adanya beberapa luka di tubuh nona Karina dan Duke Remy.
"Dan juga, kenapa ada batang pohon yang melilit perut anda, tuan Remy ?," tanya Ratu Kayana.
Setelah Ratu Kayana menanyakan itu, Duke Remy pun menoleh ke arah nona Karina. Nona Karina pun juga menoleh ke arah Duke Remy sambil mengangguk seperti memberi suatu isyarat kepada Duke Remy.
"Batang pohon ini berasal dari sihir tanaman milik kepala akademi, Yang Mulia Ratu. Alasan batang pohon ini sedang melilit perut saya saat ini karena batang pohon ini sedang menutupi luka yang ada pada perut saya. Luka yang ada pada perut saya ini berasal dari serangan ~Dark Magic~, jadi sihir penyembuhan biasa tidak akan bisa menyembuhkannya," ucap Duke Remy.
"Itu benar, Yang Mulia Ratu. Mungkin saya berhasil menyadarkan tuan Remy yang sebelumnya tidak sadarkan diri, tapi saya tidak dapat menyembuhkannya. Bahkan penyembuhan yang berasal dari sihir tanaman milik saya juga tidak mampu untuk menyembuhkan luka itu. Jadi yang bisa saya lakukan kepada tuan Remy hanyalah menutupi lukanya agar tidak banyak darah yang keluar dari luka itu. Tidak hanya itu saja, beberapa luka di tubuh saya juga tidak dapat disembuhkan karena terkena serangan dari ~Dark Magic~. Oleh karena itu, sebenarnya setelah kami berdua sudah menghampiri dan bertemu dengan anda, kami berdua ingin pergi ke gereja Sancta Lux dan meminta para Priests menyembuhkan luka kami berdua dengan ramuan penyembuh yang mereka punya," ucap nona Karina.
"Hmmm begitu ya, setelah ini kalian berdua berniat untuk pergi ke gereja Sancta Lux," ucap Ratu Kayana.
"Iya, Yang Mulia Ratu," ucap nona Karina dan Duke Remy.
Lalu Ratu Kayana terlihat sedang memikirkan sesuatu, setelah itu beliau pun menoleh ke arahku.
"Rid, tolong sembuhkan mereka berdua," ucap Ratu Kayana.
"Apa tidak masalah, Yang Mulia Ratu ?," tanyaku.
"Tidak apa-apa. Lebih baik mereka disembuhkan sekarang daripada harus pergi ke gereja Sancta Lux terlebih dahulu," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucapku.
Kemudian, aku pun berjalan menghampiri nona Karina dan tuan Remy dan bersiap untuk menyembuhkan mereka. Sementara itu, nona Karina terlihat bingung dengan apa yang mau aku lakukan.
"Tunggu, Yang Mulia Ratu. Saya memang tahu kalau Rid bisa menggunakan sihir penyembuhan, tetapi tidak mungkin dia bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan dari serangan ~Dark Magic~," ucap nona Karina.
"Anda diam saja dan lihat apa yang akan terjadi, kepala akademi," ucap Ratu Kayana.
Kemudian, aku mengarahkan kedua tanganku ke arah nona Karina dan Duke Remy.
~Full Healing~
Aku pun langsung menyembuhkan nona Karina dan Duke Remy dengan sihir penyembuhan. Tidak berselang lama, tubuh mereka berdua pun langsung pulih sepenuhnya. Nona Karina dan Duke Remy pun terkejut setelah mengetahui kalau tubuh mereka sudah pulih.
"Kepala akademi, aku rasa perutku saat ini sudah pulih, bisa tolong hilangkan batang pohon yang melilit perutku ?," tanya Duke Remy.
"Baiklah, tuan Remy," ucap nona Karina.
Lalu nona Karina pun menghilangkan tanaman yang melilit perut dari Duke Remy. Setelah tanaman itu dihilangkan, terlihat perut dari Duke Remy saat ini sudah pulih sepenuhnya dan tidak ada satupun luka di perut itu. Duke Remy pun terkejut melihat perutnya sudah pulih sepenuhnya, begitupun juga dengan nona Karina.
"Luka yang ada pada perut Duke Remy telah pulih sepenuhnya. Luka-luka yang terdapat di tubuhku pun juga telah pulih. Rid, bagaimana bisa kamu menyembuhkan kami ?," tanya nona Karina.
"Aku sendiri juga tidak tahu, nona. Aku hanya menggunakan sihir penyembuhan seperti biasanya," ucapku.
"Anda terkejut kan, kepala akademi, tuan Remy ? Saya pun juga terkejut ketika melihat Rid bisa menyembuhkan luka di tubuh Asier dan tuan Oliver. Padahal luka di tubuhnya berasal dari serangan ~Dark Magic~. Aku sudah memeriksa sendiri kalau sihir penyembuhan yang digunakan oleh Rid bukanlah berasa dari ~Light Magic~, tuan Oliver dan Asier pun juga ikut memeriksanya. Seperti yang kalian berdua tadi lihat, tidak ada cahaya terang ketika Rid menggunakan sihir penyembuhannya, yang berarti sihir itu bukan berasal dari ~Light Magic~," ucap Ratu Kayana.
"Seharusnya yang bisa menyembuhkan luka yang berasal dari serangan ~Dark Magic~ hanyalah ramuan penyembuh yang dimiliki gereja ~Sancta Lux~ atau dari sihir penyembuhan ~Light Magic~. Jika sihir penyembuhan Rid bukan berasal dari ~Light Magic~, lalu sihir penyembuhannya itu berasal darimana sampai bisa menyembuhkan luka yang berasal dari serangan ~Dark Magic~ ?," tanya nona Karina.
"Entahlah, aku sendiri juga bingung kenapa sihir penyembuhannya bisa mengobati luka itu. Bahkan Rid sendiri pun juga bingung," ucap Ratu Kayana.
Lalu nona Karina pun menoleh ke arahku.
"Rid, darimana kamu mempelajari sihir penyembuhan itu ?," tanya nona Karina.
"Aku mempelajarinya dari buku peninggalan milik orang tuaku, nona," ucapku.
"Hmmm begitu ya. Kelihatannya orang tuamu benar-benar orang yang misterius," ucap nona Karina.
Kemudian, nona Karina pun menoleh ke arah Ratu Kayana.
"Daripada itu, apa kita harus merahasiakan tentang Rid yang bisa menyembuhkan luka yang terkena serangan ~Dark Magic~ ke publik ?," tanya nona Karina ke Ratu Kayana.
"Hmmmm, sebenarnya setelah ini aku berniat meminta bantuan Rid untuk menyembuhkan orang-orang yang mengalami luka akibat terkena serangan ~Dark Magic~. Jika kita hanya mengandalkan ramuan penyembuh dari gereja ~Sancta Lux~, aku takut kalau gereja Sancta Lux tidak memiliki ramuan yang cukup untuk menyembuhkan orang-orang yang terluka akibat terkena serangan ~Dark Magic~. Apalagi jika jumlah orang-orang yang terluka itu cukup banyak. Maka dari itu aku berniat untuk meminta bantuan Rid untuk menyembuhkan orang-orang begitu. Kamu bersedia kan Rid apabila aku memintamu untuk menyembuhkan orang-orang yang terluka karena serangan ~Dark Magic~ ?," tanya Ratu Kayana kepadaku.
"Jika itu adalah permintaan anda, maka saya bersedia, Yang Mulia Ratu," ucapku.
"Terima kasih, Rid. Oleh karena itu, karena Rid bersedia untuk membantu menyembuhkan orang-orang itu, sepertinya informasi tentang Rid yang bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan dari serangan ~Dark Magic~ akan tersebar luas ke publik. Apalagi jika nanti Rid hendak menyembuhkan orang-orang itu, muncul Diganta yang ingin memuat berita tentang insiden di gedung pengadilan ini. Mereka pasti akan memuat berita tentang Rid yang bisa menyembuhkan luka akibat ~Dark Magic~ juga dan berita tentang itu tentu akan menyebar luas hingga ke seluruh kerajaan San Fulgen," ucap Ratu Kayana.
"Bukankah itu terlalu berbahaya untuk Rid, Yang Mulia Ratu ? Bagaimana jika ada orang-orang berbahaya yang datang untuk mengincar Rid setelah mengetahui kalau Rid memiliki kemampuan itu. Mereka pasti berpikir jika Rid bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan dari serangan ~Dark Magic~, pastinya dia juga bisa menyembuhkan luka-luka lain yang lebih parah. Orang-orang itu pasti akan mengincar Rid, menculiknya dan menjadikan Rid sebagai 'mesin pencetak uang' bagi mereka karena kemampuan penyembuhannya," ucap nona Karina.
Aku pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Karina. Sementara itu, Ratu Kayana malah tertawa setelah mendengar perkataan nona Karina.
"Hahahaha, aku tidak menyangka kalau anda akan berpikiran seperti itu, Ka- maksudnya kepala akademi. Memang jika kemampuan penyembuhan Rid tersebar ke publik, Rid mungkin akan diincar oleh orang-orang berbahaya. Meski begitu, apa orang-orang berbahaya itu akan mampu untuk melawan dan menculik, Rid ? Bahkan Rid bisa membunuh banyak prajurit Duke San Angela dan beberapa 'subjek' milik mereka seperti Javier dan Enzo ketika mereka hendak membunuh Rid. Jika memang Rid diincar oleh orang-orang berbahaya, aku yakin dia dapat dengan mudah mengatasinya," ucap Ratu Kayana.
"Kalau begitu, bagaimana dengan orang-orang gereja ?," tanya nona Karina.
Ratu Kayana yang sebelumnya tertawa, langsung terdiam setelah mendengar perkataan nona Karina.
"Apa maksud anda ?," tanya Ratu Kayana.
"Seperti yang kita ketahui kalau luka yang diakibatkan dari serangan ~Dark Magic~ hanya dapat disembuhkan oleh ramuan penyembuh milik gereja Sancta Lux atau dari sihir penyembuhan yang berasal dari ~Light Magic~. ~Light Magic~ adalah sihir langka yang hanya dimiliki oleh ras Malaikat atau orang-orang yang mendapatkan ~blessing~ dari Malaikat. Dewa atau mungkin lebih tepatnya Dewi yang dipuja oleh penganut agama Sancta Lux adalah Malaikat Agung yang merupakan pemimpin dari ras Malaikat. Jadi bisa dibilang, kedua hal yang dapat menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh ~Dark Magic~ berhubungan dengan agama Sancta Lux dan gerejanya,"
"Lalu kemudian, tiba-tiba ada sebuah kabar atau informasi yang menyatakan kalau ada seseorang yang bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh ~Dark Magic~. Dan orang itu bisa menyembuhkan luka itu tanpa kedua hal yang berhubungan dengan agama Sancta Lux. Bukankah orang-orang dari gereja Sancta Lux akan terkejut setelah mendengar kabar itu ? Sebelumnya mereka hanya mengetahui kalau yang bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh ~Dark Magic~ hanyalah ramuan penyembuh milik mereka atau dari sihir penyembuhan ~Light Magic~, dan tiba-tiba muncul orang yang bisa menyembuhkan luka itu tanpa berhubungan dengan kedua hal itu, tidak mungkin mereka tidak akan terkejut. Mereka mungkin akan mulai mencari tahu informasinya dengan lebih detail. Mereka mungkin akan mulai mencari tahu informasi tentang Rid dengan memata-matainya ataupun mendekatinya secara langsung,"
"Tentu ada alasan kenapa mereka akan mulai mencari tahu informasi tentang Rid. Seperti yang saya bilang tadi kalau kedua hal yang bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh ~Dark Magic~ itu berhubungan dengan malaikat dan agama Sancta Lux. Jika kemampuan penyembuhan Rid muncul sebagai hal ketiga yang bisa menyembuhkan luka itu, bagaimana jika mereka berpikir kalau Rid mungkin saja memiliki hubungan dengan agama Sancta Lux atau bahkan memiliki hubungan langsung dengan ras Malaikat itu sendiri ? Jika memang begitu, mereka pasti akan menganggap Rid sebagai 'orang suci' sama seperti dengan orang-orang yang mendapatkan ~blessing~ dari Malaikat," tanya nona Karina.
"Jika Rid dianggap sebagai 'orang suci' oleh mereka, bukankah itu bagus ? Yah meski akan tidak nyaman karena mereka mungkin akan memuja Rid, tapi setidaknya mereka tidak akan melakukan sesuatu yang dapat menyakiti ataupun mengancam Rid," ucap Ratu Kayana.
"Mungkin itu bagus jika mereka menganggap Rid sebagai 'orang suci', namun bagaimana jika mereka berpikir kebalikannya ? Rid tidak dianggap sebagai 'orang suci' melainkan sebagai 'orang sesat' oleh mereka," ucap nona Karina.
"'Orang sesat' ?," ucap Ratu Kayana yang sedikit terkejut
"Mereka menganggap Rid yang bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh ~Dark Magic~ tanpa berhubungan dengan kedua hal yang berkaitan dengan agama Sancta Lux adalah sebuah kesesatan atau sebuah tipu daya,"
"Dan juga, dengan adanya Rid yang bisa menyembuhkan luka itu, gereja Sancta Lux akan merasa tersaingi. Anda sendiri tahu kan kalau gereja Sancta Lux selalu mematok biaya untuk penyembuhan yang mereka lakukan, termasuk penyembuhan yang menggunakan ramuan penyembuh yang mereka punya," ucap nona Karina.
"Ya, aku tahu itu. Pada awalnya, aku berniat untuk menanggung biaya seluruh korban yang mendapatkan penyembuhan dari gereja Sancta Lux," ucap Ratu Kayana.
"Beberapa orang mungkin ada yang sudah mendapatkan penyembuhan di gereja Sancta Lux, tapi jika sebagian orang yang terluka akan disembuhkan oleh Rid, maka gereja Sancta Lux tidak akan mendapatkan banyak pendapatan karna itu. Tentu saja mereka akan tersaingi oleh Rid. Mungkin mereka akan melabeli Rid sebagai 'orang sesat' yang mencoba merugikan gereja Sancta Lux atau semacamnya. Jika benar begitu, mereka pasti akan berniat untuk melakukan sesuatu yang jahat kepada Rid seperti membunuhnya. Anda pasti tidak akan khawatir karena hal itu, Yang Mulia Ratu. Seperti yang anda bilang tadi kalau Rid pastinya dapat dengan mudah mengatasi orang yang mau membunuhnya. Tetapi jika Rid berurusan dengan orang-orang dari gereja Sancta Lux apalagi sampai membunuh mereka yang berusaha membunuhnya, persoalannya tidak berakhir sampai disitu saja. Meski di kerajaan ini terdapat beberapa gereja Sancta Lux termasuk gereja utama yang berada di ibukota San Estella, tetapi pusat gereja mereka berada di Holy Kingdom, Svetais. Mungkin orang-orang gereja yang berniat untuk membunuh Rid hanyalah orang-orang gereja yang berasal dari gereja Sancta Lux di kerajaan ini. Meski begitu, jika Rid berhasil membunuh mereka, itu sama saja dengan Rid harus berurusan dengan gereja pusat Sancta Lux yang berada di Holy Kingdom, Svetais,"
"Singkatnya, Rid akan menjadi incaran seluruh gereja pusat Sancta Lux dan Holy Kingdom itu sendiri," ucap nona Karina.
-Bersambung