Setelah berhasil membunuh Marquess Marcelo yang telah berubah menjadi iblis, nona Karina bergegas mencari Duke Remy yang sebelumnya terhempas karena terkena serangan dari Marquess Marcelo. Nona Karina terus menyusuri dinding yang hancur tempat terhempasnya Duke Remy. Setelah beberapa saat nona Karina menyusuri dinding yang hancur itu, nona Karina melihat Duke Remy tengah bersandar di dinding yang sudah hampir hancur. Ternyata Duke Remy terhempas cukup jauh setelah terkena serangan dari Marquess Marcelo. Serangan dari Marquess Marcelo membuat Duke Remy terhempas hingga menghancurkan 4 dinding dan hampir menghancurkan 1 dinding tempatnya bersandar saat ini.
Setelah menemukan Duke Remy, nona Karina pun langsung bergegas menghampiri Duke Remy. Nona Karina pun terkejut setelah melihat keadaan Duke Remy dari dekat. Duke Remy saat ini sedang tidak sadarkan diri dengan mulut yang mengeluarkan cukup banyak darah. Darah itu terus mengucur keluar dari mulutnya. Tidak hanya itu, perutnya pun juga mengalami luka dan mengeluarkan darah karena serangan yang dilakukan Marquess Marcelo tepat mengenai perut dari Duke Remy.
"Tuan Remy!," ucap nona Karina.
Nona Karina lalu menggoyang-goyangkan tubuh Duke Remy untuk memastikan apakah beliau masih hidup atau sudah tewas. Beberapa saat kemudian, setelah tubuhnya digoyang-goyangkan oleh nona Karina, Duke Remy pun memberikan respon. Tetapi Duke Remy saat ini masih tidak sadarkan diri yang berarti Duke Remy saat ini hanya pingsan saja. Setelah mengetahui kalau Duke Remy hanya pingsan saja, nona Karina pun memeriksa keseluruhan tubuh Duke Remy untuk mencari tahu apakah ada luka lain yang diterimanya atau tidak. Setelah diperiksa, tidak ada luka lain di tubuhnya selain dari perutnya dan dari mulutnya yang terus mengeluarkan darah. Kemudian, nona Karina terlihat sedang berusaha melakukan sesuatu kepada Duke Remy.
~Plant Magic : Healing Tree Trunk~
Tiba-tiba, sebuah batang pohon yang besar muncul dari bawah tubuh Duke Remy. Batang pohon itu lalu menutupi seluruh tubuh Duke Remy. Sementara itu, nona Karina terus memperhatikan batang pohon yang menutupi seluruh tubuh Duke Remy itu.
"Bertahanlah, tuan Remy. Saya akan menyembuhkan anda," ucap nona Karina.
-
Di halaman parkir gedung pengadilan.
Caroline saat ini tengah berada di halaman parkir gedung pengadilan yang berada di sisi kiri dari gerbang gedung pengadilan. Halaman parkir gedung pengadilan saat ini dijadikan sebagai tempat berlindung dari serangan iblis-iblis itu. Caroline saat ini sedang bersama dengan Duke Louis, wakil komandan Sara dan juga wanita prajurit bernama Mina. Tidak hanya mereka saja yang sedang ada di area itu, beberapa orang yang sebelumnya berada di ruang pengadilan juga ikut berlindung di area itu. Orang-orang yang sebelumnya berkumpul di depan gedung pengadilan pun juga ikut berlindung di area itu. Mereka sebelumnya sangat terkejut begitu melihat para iblis yang keluar dari gedung pengadilan untuk mengejar orang-orang yang sebelumnya berada di dalam gedung. Karena itu mereka juga ikut berlindung di area itu agar tidak menjadi sasaran serangan para iblis. Area itu saat ini tengah dijaga oleh banyak prajurit kerajaan dan beberapa prajurit para Duke yang sebelumnya bertugas mengantar para Duke ke gedung pengadilan itu. Tidak hanya para prajurit saja, hakim Roswald juga ikut menjaga area itu karena saat ini hakim Roswald berada di depan para prajurit yang menjaga area itu. Beliau terlihat seperti pemimpin dari prajurit yang menjaga area itu.
"Emmm tuan Louis, lebih baik anda saat ini ikut melawan para iblis itu bersama dengan komandan Asier dan komandan Oliver. Lagipula saat ini sudah banyak prajurit yang menjaga area ini dan saya sendiri pun juga bisa menjaga diri saya sendiri," ucap Caroline.
"Tidak, putri Caroline. Meskipun saat ini sudah banyak prajurit yang menjaga area ini, saya akan tetap menjaga anda. Karena mungkin saja nanti akan terjadi hal yang buruk apabila saya meninggalkan anda. Jika itu terjadi, saya akan terus menyalahkan diri saya karena tidak bisa menjaga putri dari Yang Mulia Ratu. Dan juga, saya tahu kalau putri Caroline itu kuat dan bisa menjaga diri anda sendiri, tapi kali ini yang kita hadapi adalah para iblis. Mereka bukan lawan yang bisa dengan mudah kita atasi. Maka dari itu, saya akan tetap berada di sisi anda sampai situasi aman," ucap Duke Louis.
"Baiklah kalau begitu, tuan Louis," ucap Caroline.
"Syukurlah anda mengerti, putri Caroline. Lagipula, saya tidak perlu turun tangan untuk membantu Asier dan komandan Oliver. Saya yakin mereka berdua bisa mengalahkan para iblis itu dengan mudah. Lagipula mereka berdua adalah komandan prajurit San Fulgen," ucap Duke Louis.
"Iya, anda benar, tuan Louis," ucap Caroline.
Setelah berbicara dengan Caroline, Duke Louis pun menoleh ke arah Mina.
"Ngomong-ngomong Mina, lebih baik kamu pergi keluar untuk menyusul para prajuritmu yang sedang berjaga diluar dan membantu mereka. Kekuatanmu sangat dibutuhkan oleh para prajuritmu apabila mereka sedang melawan para iblis yang kemungkinan berhasil keluar dari wilayah gedung pengadilan ini," ucap Duke Louis.
"Tapi saya disini juga untuk melaksanakan tugas saya yaitu melindungi anda, tuan Duke. Sebagai komandan dari prajurit Duke San Lucia, sudah menjadi tugas saya untuk melindungi anda," ucap Mina.
Ternyata Mina adalah seorang komandan dari prajurit Duke Louis.
"Aku tidak akan kenapa-kenapa, Mina. Lagipula di area ini sudah banyak prajurit yang menjaganya dan aku juga bisa bertarung sendiri. Lebih baik kamu segera menyusul dan membantu para prajuritmu, ini adalah tugas yang kuberikan kepadamu. Sebagai komandan dari prajurit Duke San Lucia, tentu kamu harus menjalankan tugas yang kuberikan," ucap Duke Louis.
Komandan Mina pun terdiam sebentar, setelah itu dia langsung menanggapi perkataan Duke Louis.
"Baiklah, tuan Duke, saya akan menjalankan tugas dari anda. Saya akan menyusul dan membantu para prajurit saya," ucap komandan Mina.
"Baguslah kalau kamu mengerti," ucap Duke Louis.
"Kalau begitu saya pergi dulu, tuan Duke," ucap komandan Mina.
"Iya," ucap Duke Louis.
Lalu komandan Mina pun pergi meninggalkan halaman gedung pengadilan untuk menyusul para prajuritnya yang sedang berjaga di luar.
"Lalu Sara, bagaimana dengan prajurit 'Frost Wolf' ? Apa mereka juga sedang berjaga di luar untuk mencegah adanya iblis yang pergi menjauh dari gedung pengadilan ?," tanya Duke Louis.
"Saya hanya membawa sedikit prajurit saja untuk menemani saya saat datang kesini, tuan Duke. Dan para prajurit itu saat ini sedang ikut menjaga area ini, mereka tidak berjaga di luar seperti para prajurit anda, tuan Duke," ucap wakil komandan Sara.
"Begitu ya. Aku kira prajurit 'Frost Wolf' juga berada di luar seperti prajuritku. Jika prajurit 'Frost Wolf' juga ada diluar, mungkin aku akan menyuruhmu juga untuk menyusul dan membantu para prajuritmu. Yah meskipun aku sebenarnya tidak bisa menyuruhmu karena aku bukanlah komandanmu," ucap Duke Louis.
"Meskipun anda bukanlah komandan saya, tetapi anda tetaplah seorang Duke yang harus saya layani. Jika anda memang ingin memberikan perintah, maka saya akan menjalankannya, tuan Duke," ucap wakil komandan Sara.
"Begitu ya. Kalau begitu, aku memerintahkanmu untuk tetap berada di area ini untuk mengawasi para prajuritmu dan jangan biarkan mereka terluka," ucap Duke Louis.
"Baik, tuan Duke," ucap wakil komandan Sara.
-
Sementara itu, di depan gedung pengadilan.
Komandan Oliver dan komandan Asier saat ini sedang bertarung melawan para iblis yang sedang menyerang mereka.
~Ice Magic : Ice Pillars~
Komandan Asier mengarahkan kedua jari tangan kanannya ke atas. Setelah itu, dua buah pilar es yang besar muncul dari bawah tanah dan langsung menusuk dua iblis yang berusaha menyerangnya. 2 Iblis itu pun terkena tusukan pilar es itu dengan telak tepat di perut mereka dan membuat tubuh mereka berdua terbawa oleh pilar es itu hingga menjulang ke atas. Tusukan dari pilar es itu berhasil menembus tubuh mereka hingga membuat tubuh mereka berlubang. Saat tubuh mereka masih tersangkut di pilar es yang menembus tubuh mereka itu, komandan Asier tiba-tiba mengepalkan tangan kanannya. Dan setelah itu, dari pilar es yang menembus tubuh mereka itu muncul banyak duri-duri kecil yang menembus tubuh mereka hingga membuat tubuh mereka dipenuhi oleh banyak lubang. Kedua iblis itu pun tewas dengan banyak duri yang menembus tubuh mereka dan tubuh mereka pun masih dibiarkan menggantung di pilar es besar itu.
Sementara itu, komandan Oliver saat ini tengah bertarung dengan 3 iblis yang berusaha menyerangnya. 3 Iblis itu tidak berada dalam jarak yang berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Lalu komandan Oliver pun bersiap untuk menyerang 3 iblis itu.
~Lightning Sword Art : Lightning Speed Slash~
Komandan Oliver melesat dengan cepat ke arah salah dari ketiga iblis itu dan langsung menyerangnya. Setelah itu, komandan Oliver kembali melesat ke arah iblis kedua dan ketiga. Ketiga iblis itu pun berhasil diserang oleh komandan Oliver dengan sangat cepat. Komandan Oliver berhasil memotong ketiga kepala iblis itu hanya dalam waktu 3 detik. Ketiga iblis itu pun langsung jatuh terbaring setelah kepala mereka telah terpisah dari badannya.
Setelah komandan Oliver melancarkan serangan itu, tiba-tiba satu sosok iblis dengan cepat melesat dan berusaha menyerang komandan Oliver. Tapi komandan Asier menyadari itu dan langsung melesat ke arah iblis itu untuk menghentikannya menyerang komandan Oliver.
~Ice Magic : Freezing Steam~
Komandan Asier mengeluarkan uap es dari mulutnya dan diarahkan ke iblis itu. Uap es itu membuat tubuh iblis itu membeku secara perlahan. Setelah tubuh iblis itu sudah membeku seluruhnya, komandan Asier pun langsung menyerang iblis itu menggunakan pedangnya.
~Glacier Strike~
Serangan yang dilancarkan oleh komandan Asier langsung menghancurkan tubuh iblis yang membeku itu hingga hancur berkeping-keping. Komandan Oliver pun langsung menoleh ke belakang dan melihat komandan Asier yang baru saja menghancurkan tubuh iblis itu.
"Terima kasih karena telah melindungiku, Asier," ucap komandan Oliver.
"Tidak perlu berterima kasih, komandan. Aku yakin kalau aku tidak melindungi anda pun anda dapat dengan mudah mengatasi iblis itu," ucap komandan Asier.
Lalu komandan Asier memperhatikan beberapa iblis yang sudah tumbang dengan bagian tubuh yang sudah terpotong di sekitar komandan Oliver.
"Banyak sekali iblis yang sudah anda bunuh. Anda masih hebat seperti biasanya ya, komandan," ucap komandan Asier.
"Ini bukan apa-apa, Asier. Orang lain pun juga bisa membunuh iblis sebanyak ini jika mereka tahu cara untuk membunuh iblis. Aku memang tidak pernah melawan iblis sebelumnya karena iblis hanya muncul di benua selatan atau di wilayah perbatasan antara benua utara dan benua selatan. Tapi aku masih tahu caranya membunuh iblis, yaitu dengan menyalurkan Mana yang cukup banyak pada senjata atau sihir ketika menyerang iblis itu untuk menembus kulit bagian dalam mereka yang kuat. Kamu pun sepertinya juga tahu cara mengalahkan iblis, Asier. Karena aku lihat kamu sudah membunuh beberapa dari mereka," ucap komandan Oliver.
"Ya begitulah, komandan. Tapi meski begitu, ada beberapa iblis yang kelihatannya memiliki kulit bagian dalam yang sangat kuat dan berbeda dengan iblis-iblis yang sudah kita bunuh barusan," ucap komandan Asier.
"Ya, kamu benar. Terutama iblis itu," ucap komandan Oliver sambil melihat ke sosok iblis yang berada tidak jauh darinya.
Iblis yang komandan Oliver lihat merupakan iblis Duke James. Terlihat tubuh iblis Duke James saat ini sudah dipenuhi oleh banyak luka. Tapi luka yang memenuhi tubuh iblis Duke James hanyalah luka goresan saja, tidak ada satupun luka fatal pada tubuhnya.
"Iblis itu benar-benar merepotkan," ucap komandan Oliver.
Kemudian, komandan Asier mulai memperhatikan sekelilingnya.
"Meskipun kita sudah membunuh cukup banyak iblis, tapi sepertinya kita masih belum bisa bersantai," ucap komandan Asier sambil memperhatikan sekelilingnya.
Lalu komandan Oliver juga ikut memperhatikan sekelilingnya.
"Kamu benar, karena masih banyak iblis yang masih harus kita bereskan," ucap komandan Oliver.
Saat ini komandan Asier dan komandan Oliver tengah dikepung oleh sekitar belasan iblis yang berasal dari orang-orang yang menjadi iblis di ruang pengadilan. Duke James merupakan salah satu iblis yang ikut mengepung komandan Oliver dan komandan Asier. Tidak hanya itu, komandan Luka yang telah berubah menjadi iblis pun juga ikut dalam pengepungan itu.
"Keputusan kita untuk keluar dari gedung pengadilan dan bertarung disini sudah tepat, komandan. Jika kita masih berada di dalam gedung pengadilan dan dikepung dengan banyak iblis seperti ini, kita mungkin akan sangat kerepotan," ucap komandan Asier.
"Iya, kamu benar, Asier. Dan kita juga beruntung kalau banyak iblis yang datang untuk menyerang kita. Jika iblis-iblis ini hanya fokus untuk menyerang kita, setidaknya orang-orang yang lain akan aman," ucap komandan Oliver.
"Anda benar, komandan. Lagipula sudah menjadi tugas kita untuk membuat orang lain tetap aman meskipun kita harus menghadapi banyak iblis seperti ini," ucap komandan Asier.
Lalu para iblis yang sedang mengepung mereka berdua pun terlihat sedang bersiap untuk menyerang mereka.
"Kelihatannya mereka tengah bersiap untuk menyerang kita. Kalau begitu kita juga harus bersiap, ayo kita habisi mereka semua, Asier," ucap komandan Oliver.
"Iya, komandan," ucap komandan Asier.
-
Sementara itu, di sebuah bangunan yang telah rusak yang berada cukup jauh dari depan gedung ruang pengadilan.
Aku berusaha mengeluarkan diri dari puing-puing bangunan yang menimpaku. Setelah berhasil mengeluarkan diri, aku pun memperhatikan kedua lenganku yang terluka parah akibat menahan tendangan dari Duke James yang telah berubah menjadi iblis.
"Aku tidak menyangka kalau tendangan itu akan membuat lenganku terluka parah seperti ini. Tidak hanya itu, tendangan itu juga membuatku terpental sangat jauh hingga ke tempat seperti ini. Kelihatannya mereka yang menjadi iblis di gedung pengadilan itu berbeda dengan subjek iblis yang menyerangku di hutan Hevea," ucapku sambil melihat ke arah dinding yang hancur akibat aku hantam.
Aku melihat ada banyak dinding yang hancur dan di ujung banyaknya dinding yang hancur itu, aku bisa melihat gedung pengadilan. Ternyata jarak dari tempat ini ke gedung pengadilan cukup jauh. Di banyaknya dinding yang hancur itu, aku melihat ada beberapa orang yang terbaring. Sepertinya mereka terbaring setelah terkena tubuhku yang terpental hingga ke tempat ini. Setelah melihat dinding yang hancur itu, aku langsung menyembuhkan lenganku yang terluka parah.
~Full Healing~
Tidak lama kemudian, lenganku yang terluka parah pun sudah pulih kembali. Setelah itu, aku pun langsung berdiri kembali.
"Aku tidak boleh terus berlama-lama di tempat ini. Aku harus kembali ke gedung pengadilan untuk membantu mereka dalam melawan para iblis itu," ucapku.
-Bersambung