Chereads / Peace Hunter / Chapter 264 - Chapter 264 : Penyihir Gravitasi

Chapter 264 - Chapter 264 : Penyihir Gravitasi

Ledakan sihir berwarna hitam terjadi di tempat Ratu Kayana berdiri. Ledakan itu cukup besar hingga membuat Duke Louis, nona Karina dan hakim Roswald yang berada di dekat Ratu Kayana terhempas karena ledakan itu. Tapi mereka bertiga hanya terhempas beberapa meter ke belakang saja. Setelah terhempas, mereka bertiga langsung melihat ke tempat Ratu Kayana berdiri. Di tempat itu masih dikelilingi oleh sihir berwarna hitam.

"Yang Mulia Ratu!," ucap mereka bertiga.

Duke Louis, nona Karina dan hakim Roswald pun langsung bergegas menuju tempat Ratu Kayana setelah sebelumnya mereka bertiga sempat terhempas. Tetapi saat mereka hendak menuju tempat Ratu Kayana, tiba-tiba 3 orang yang sudah berubah menjadi iblis melesat dengan cepat ke arah mereka bertiga. Duke Louis dihampiri oleh seorang penonton yang berubah menjadi iblis, hakim Roswald pun juga sama. Sedangkan nona Karina dihampiri oleh Duke Darwin yang sudah menjadi iblis. Ketiga iblis itu bersiap untuk menyerang Duke Louis, hakim Roswald dan nona Karina. Tetapi, sebelum ketiga iblis itu sempat menyerang, ketiga iblis itu tiba-tiba terbaring menghantam lantai di bawah mereka sampai membuat lantai itu rusak. Mereka terus terbaring menghantam lantai ruang pengadilan itu tanpa bisa bergerak sedikitpun seakan ada beban berat yang sedang menimpa mereka. Melihat ketiga iblis itu sedang terbaring di lantai, Duke Louis, hakim Roswald dan nona Karina pun langsung melihat ke arah tempat Ratu Kayana berdiri. Sihir berwarna hitam yang mengelilingi tempat Ratu Kayana secara perlahan mulai menghilang. Setelah sihir itu menghilang, terlihat Ratu Kayana yang sedang berdiri tanpa mengalami luka sedikitpun.

"Yang Mulia Ratu," ucap Duke Louis, hakim Roswald dan nona Karina.

"Kelihatannya kalian bertiga sangat mengkhawatirkanku ya. Kalian tidak perlu khawatir, aku tidak apa-apa," ucap Ratu Kayana.

"Syukurlah kalau begitu," ucap Duke Louis.

Lalu Ratu Kayana berjalan mendekati nona Karina, Duke Louis dan hakim Roswald sambil memperhatikan ketiga iblis yang masih terbaring di lantai sambil menahan suatu tekanan.

"Aku tidak menyangka kalau tuan James, tuan Darwin, Marquess Marcelo dan beberapa orang yang ada di ruang pengadilan ini bisa berubah menjadi iblis. Mereka bahkan juga bisa menggunakan sihir itu. Sihir yang dilancarkan oleh tuan Darwin dari mulutnya tadi, tidak salah lagi kalau itu merupakan ~Dark Magic~," ucap Ratu Kayana.

"Jadi mereka benar-benar berubah menjadi iblis ya. Ini hal yang mengerikan," ucap Duke Louis.

"Tetapi kelihatannya mereka yang berubah menjadi iblis berniat untuk membunuh kita semua yang ada di ruang pengadilan ini. Mereka tidak berbicara sedikit pun dan perilaku mereka layaknya sebuah boneka, apa mungkin mereka diubah menjadi iblis secara paksa lalu diperintah oleh seseorang ?," tanya nona Karina.

Lalu Ratu Kayana memperhatikan seluruh ruang pengadilan. Beberapa orang sedang bertarung melawan para iblis itu di ruang pengadilan ini dan beberapa dari mereka ada yang pergi keluar atau berpindah ke ruangan lain untuk menghindari serangan iblis itu. Di ruang pengadilan ini pun ada beberapa orang yang sudah terluka dan bahkan ada yang sudah tewas akibat serangan iblis itu. Ratu Kayana lalu melihat ke arah Caroline yang sedang berada di dekat pintu masuk ruang pengadilan. Caroline saat ini tengah dilindungi oleh komandan Asier, komandan Oliver, wakil komandan Sara dan wanita prajurit bernama Mina.

"Aku mengkhawatirkan keselamatan Carol tapi dengan adanya mereka berempat yang menjaga Carol, sepertinya aku bisa sedikit lebih tenang," pikir Ratu Kayana.

Setelah memperhatikan keadaan di ruang pengadilan ini, Ratu Kayana mulai berbicara kembali.

"Kita bisa membicarakan tentang hal itu nanti, lebih baik sekarang kita habisi para iblis itu terlebih dahulu. Aku khawatir dengan keberadaan mereka yang tiba-tiba berubah menjadi iblis ini. Meski aku tidak tahu iblis-iblis ini berada di tingkatan apa, tapi keberadaan mereka ini bisa mengundang para Malaikat untuk datang ke kerajaan San Fulgen. Jangan sampai kerajaan San Fulgen berakhir seperti kerajaan Framtida,"

"Oleh karena itu, kalian tolong basmi para iblis-iblis itu. Tuan Roswald juga, anda bisa bertarung kan ?," tanya Ratu Kayana.

"Tentu saja, Yang Mulia Ratu," ucap hakim Roswald.

"Baiklah, kalian habisi iblis-iblis lain. Ingat untuk langsung menghabisi iblis ini dan jangan berusaha untuk menangkapnya hidup-hidup, karena sepertinya mereka yang sudah berubah menjadi iblis juga tidak mempunyai informasi apapun jika ditangkap hidup-hidup. Aku akan membantu kalian setelah menghabisi ketiga iblis ini," ucap Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Louis, nona Karina dan hakim Roswald.

Mereka bertiga langsung bergerak untuk menghabisi para iblis yang ada di seluruh gedung pengadilan ini. Sementara, Ratu Kayana memperhatikan ketiga iblis yang sedang terbaring sambil menahan suatu tekanan itu. Ketiga iblis itu terus meronta tapi mereka tidak bisa bergerak sedikitpun.

"Aku pernah dengar kalau struktur kulit pada ras Iblis itu berbeda dengan ras lainnya. Kulit bagian luar ras Iblis itu sangat lembut, sedangkan kulit bagian dalam ras Iblis itu sangat kuat. Orang yang tidak mengetahui hal ini akan bingung ketika mereka sedang melawan iblis. Mereka menganggap kalau mereka dapat dengan mudah memotong atau menusuk tubuh iblis namun mereka akan terkejut setelah mengetahui kalau mereka hanya bisa melukai kulit bagian luar dari iblis dan tidak mampu memotong atau menusuk tubuh iblis itu. Itu karena kulit bagian dalam iblis yang sangat kuat itu dapat mencegah agar tubuh iblis tidak dapat dipotong ataupun ditusuk hingga menembus. Meski begitu, kulit bagian dalam iblis masih bisa ditebas atau dipotong jika menggunakan banyak Mana untuk mempertajam senjata yang digunakan atau menggunakan senjata yang memang sudah sangat tajam tanpa menggunakan Mana,"

"Tapi aku penasaran, karena ini pertama kalinya aku melawan Iblis, kira-kira kulit bagian dalam iblis bisa dihancurkan dengan sihir gravitasi milikku atau tidak, ya ? Sepertinya tidak ada salahnya untuk mencobanya," ucap Ratu Kayana.

~Gravity Magic : Gravity Pressure 2x~

Tekanan yang diterima ketiga iblis itu semakin kuat. Darah mulai mengalir keluar dari lubang hidung, lubang telinga dan mulut ketiga iblis itu. Ketiga iblis itu pun semakin meronta-meronta saat menahan tekanan gravitasi itu.

"Kelihatannya sihir gravitasiku berefek pada kalian ya. Kalau begitu aku akan menambahkan lagi tekanannya hingga tubuh kalian hancur. Tidak peduli ras apapun itu, mereka akan langsung mati apabila tubuh mereka telah hancur," ucap Ratu Kayana.

~Gravity Magic : Great Gravity Pressure~

Tekanan yang diterima ketiga iblis itu semakin bertambah kuat. Tekanan itu membuat lantai yang berada di bawah ketiga iblis itu semakin bertambah retak. Ketiga iblis itu pun mulai mengeluarkan banyak darah dari tubuh mereka karena tekanan itu. Beberapa saat kemudian, salah satu iblis yang berasal dari salah satu penonton yang berubah itu tubuhnya mulai hancur karena tekanan besar yang diterima oleh iblis itu. Tidak berselang lama, tubuh iblis lainnya yang juga berasal dari salah satu penonton yang berubah juga mulai hancur.

"Jika tubuh kedua iblis itu hancur hanya dengan sihir gravitasi seperti ini, kelihatannya kedua iblis itu hanyalah iblis tingkat rendah. Jika semua orang yang berubah menjadi iblis di ruang pengadilan ini hanya menjadi iblis tingkat rendah, sepertinya aku tidak perlu khawatir akan kedatangan para Malaikat. Karena sebelum para Malaikat menghancurkan kerajaan Framtida, kerajaan Framtida saat itu tengah diserang oleh salah satu dari komandan pasukan iblis yang merupakan iblis tingkat tinggi,"

"Tapi meski kedua iblis yang baru saja kuhancurkan itu merupakan iblis tingkat rendah, kelihatannya anda bukan iblis tingkat rendah ya, tuan Darwin. Karena saat ini anda masih dapat bertahan dalam sihir gravitasiku ini. Apa mungkin karena saat anda masih menjadi manusia, anda merupakan salah satu orang kuat di kerajaan ini yang membuat anda masih menjadi kuat meskipun sudah menjadi iblis ?," tanya Ratu Kayana.

Ratu Kayana terus memperhatikan Duke Darwin yang masih bertahan setelah terkena sihir gravitasinya. Saat Ratu Kayana terus memperhatikan Duke Darwin, tiba-tiba Duke Darwin mengeluarkan ~Dark Magic~ dari mulutnya. ~Dark Magic~ itu diarahkan ke lantai tempatnya terbaring. ~Dark Magic~ yang diarahkan ke lantai itu membuat ledakan sihir kegelapan yang cukup besar. Melihat itu, Ratu Kayana langsung mundur ke belakang agar tidak terkena ledakan itu. Saat Ratu Kayana sedang mundur ke belakang, tiba-tiba Duke Darwin langsung melesat dengan cepat ke arah Ratu Kayana dari ledakan sihir kegelapan itu. Ratu Kayana sedikit terkejut melihat hal itu.

"Bagaimana dia bisa lolos dari sihir gravitasiku ? Apakah sihir kegelapan yang dia arahkan ke lantai membuat sihir gravitasiku kehilangan pengaruh ?," pikir Ratu Kayana.

Duke Darwin pun bersiap untuk menyerang Ratu Kayana dengan cakarnya yang sudah dilapisi oleh sihir kegelapan. Sebelum cakarnya itu mengenai Ratu Kayana, tiba-tiba sebuah tanaman muncul dari bawah lantai dan langsung melilit Duke Darwin hingga tidak bisa bergerak. Ratu Kayana tidak sedikitpun terkejut dengan munculnya tanaman itu. Beliau sepertinya tahu siapa yang melakukan itu.

"Bukankah aku sudah bilang kalau aku menyuruhmu untuk menghabisi para iblis yang lain, Karina ?," tanya Ratu Kayana.

Orang yang menggunakan sihir tanaman untuk melilit Duke Darwin adalah nona Karina dan saat ini nona Karina tengah berjalan perlahan menuju Ratu Kayana. Nona Karina saat ini sedang memegang pedang miliknya yang sebelumnya digunakan ketika melawan para penyerang yang menyerang akademi.

"Bukankah seharusnya kamu mengucapkan terima kasih kepadaku karena aku telah menyelamatkanmu, kakak ?," ucap nona Karina.

"Aku tidak menyangka kamu akan memanggilku seperti itu di tempat ini, apa kamu tidak takut ketahuan oleh orang lain ?," tanya Ratu Kayana.

"Tidak, karena saat ini di sekitar kita tidak ada orang lain selain kita berdua dan iblis itu. Sebagian orang sudah berpindah ke ruangan lain atau pergi keluar untuk menghindari serangan iblis itu, jadi hanya ternya sedikit orang saja di ruang pengadilan ini. Lagipula kalau pun ada orang lain, mereka tidak akan mendengar karena saat ini mereka sedang fokus untuk bertarung melawan para iblis yang ada di ruangan ini," ucap nona Karina.

"Kamu ada benarnya," ucap Ratu Kayana.

Ketika mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba Duke Darwin memberontak dari lilitan sihir tanaman itu agar bisa terlepas dari lilitan itu. Lalu beberapa saat kemudian, Duke Darwin pun berhasil terlepas dari sihir tanaman itu. Tetapi nona Karina langsung melilit Duke Darwin kembali menggunakan sihir tanamannya meskipun kelihatannya Duke Darwin dapat dengan mudah terlepas dari lilitan itu.

"Kelihatannya iblis itu berbeda dengan yang lain. Yah lagipula iblis itu adalah tuan Duke Darwin yang mana merupakan salah satu orang kuat di kerajaan ini. Menghadapi orang kuat yang sudah berubah menjadi iblis sepertinya akan sangat merepotkan," ucap nona Karina.

"Yah, kamu benar. Kamu habisi iblis yang lain saja, Karina. Aku lah yang akan membunuh tuan Darwin yang sudah menjadi iblis," ucap Ratu Kayana.

"Kamu yang akan membunuhnya ? Kamu saja tidak membawa tongkat sihirmu, kakak. Apa mungkin kamu bisa membunuhnya tanpa tongkat sihirmu itu ?," tanya nona Karina.

"Sepertinya kamu meremehkanku, Karina. Tongkat sihir yang sering kubawa itu hanya alat bantu untuk mengendalikan kekuatan sihirku. Aku masih bisa menggunakan sihir meskipun hanya menggunakan tangan kosong. Oleh karena itu, aku sendiri yang akan membunuh Duke Darwin. Aku akan menggunakan sihir gravitasi yang kuat untuk membunuhnya," ucap Ratu Kayana.

"Sihir gravitasi yang kuat ya. Tunggu sebentar, tolong jangan menggunakan sihir gravitasi areamu itu di gedung ini. Jika kamu menggunakan sihir itu, gedung ini dan bangunan yang ada di sekitarnya akan langsung rata dengan tanah. Sihirmu juga akan melukai atau bahkan membunuh orang-orang yang lainnya," ucap nona Karina.

"Tenang saja, aku tidak akan menggunakan itu," ucap Ratu Kayana.

Lalu Duke Darwin kembali melepaskan diri dari lilitan sihir tanaman yang diciptakan oleh nona Karina. Setelah Duke Darwin berhasil melepaskan diri, Ratu Kayana dengan cepat langsung melesat ke arah Duke Darwin dan langsung menyentuh Duke Darwin menggunakan tangannya.

~Gravity Magic : Gravity Marionette~

Setelah berhasil menyentuh Duke Darwin, Ratu Kayana mengarahkan tangan kanannya seperti sedang mendorong sesuatu. Lalu tiba-tiba, Duke Darwin terdorong dengan sangat cepat hingga menghantam dinding yang ada di belakangnya. Kemudian, Ratu Kayana mengarahkan tangannya ke bawah dan setelah itu, Duke Darwin langsung menghantam lantai yang berada di bawahnya. Ratu Kayana terus menerus mengarahkan tangannya itu ke arah yang berbeda-beda dan setelah Ratu Kayana mengarahkan tangannya itu, Duke Darwin langsung terhempas ke arah yang diarahkan oleh tangan Ratu Kayana. Setelah cukup lama Ratu Kayana 'bermain-main' dengan Duke Darwin, Ratu Kayana mengarahkan tangannya ke atas. Lalu Duke Darwin pun terhempas ke atas dan menghantam langit-langit gedung pengadilan. Ratu Kayana terus mengarahkan tangannya ke atas yang membuat tekanan yang diterima oleh Duke Darwin semakin kuat dan membuat langit-langit yang dihantam oleh Duke Darwin secara perlahan mulai retak dan hancur. Duke Darwin pun terhempas keluar setelah langit-langit yang dihantamnya itu hancur.

"Aku akan membunuhnya di luar gedung ini karena itulah aku membuatnya terhempas keluar. Aku takut jika aku menggunakan sihir yang kuat untuk membunuhnya di dalam gedung ini, sihir itu juga akan menghancurkan gedung ini. Kalau begitu, aku pergi dulu, Karina," ucap Ratu Kayana.

Ratu Kayana mulai melayang di udara dan bersiap melesat menuju Duke Darwin yang sudah terhempas keluar.

"Ah sebelum itu, aku memang menyuruhmu untuk menghabisi iblis-iblis yang lain tetapi jangan terlalu berlebihan ya, Karina. Jangan sampai membuat gedung ini ditumbuhi oleh banyak tanaman dan pepohonan," ucap Ratu Kayana.

"Aku tahu itu," ucap nona Karina.

"Baiklah kalau kamu sudah paham. Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku akan kembali lagi apabila aku sudah berhasil membunuhnya," ucap Ratu Kayana.

Ratu Kayana lalu melesat ke luar dari gedung pengadilan melewati langit-langit yang telah hancur itu. Sementara itu, nona Karina terus memperhatikan ke arah langit-langit yang berlubang itu.

"Sihir gravitasi, sihir favorit yang sering digunakan oleh kakak dan juga merupakan salah satu sihir langka yang tidak semua orang bisa memiliki atau mempelajarinya. Meskipun kakak bisa menggunakan kelima sihir elemen dasar tapi dia lebih suka menggunakan sihir favoritnya itu. Karena sering menggunakan sihir itu, dia pun mendapatkan julukan 'penyihir gravitasi'. Tapi julukan itu bukanlah hanya karena kakak sering menggunakan sihir itu, tapi karena kekuatan sihir gravitasi yang dimiliki kakak itu sangat kuat. Bahkan jika dia serius dan sedang dalam kekuatan penuh, dia bisa menghancurkan satu kota hanya dengan 1 serangan menggunakan sihir gravitasinya. Maka dari itu, selain mendapatkan julukan sebagai 'penyihir gravitasi', kakak juga mendapatkan julukan sebagai 'penyihir terkuat di kerajaan San Fulgen'. Oleh karena itu, sepertinya aku tidak perlu khawatir tentang kakak yang berniat untuk membunuh tuan Duke Darwin yang sudah berubah menjadi iblis. Aku yakin kakak bisa membunuhnya dengan mudah," pikir nona Karina.

Saat nona Karina terus memperhatikan langit-langit itu, tiba-tiba seorang yang sudah berubah menjadi iblis melesat dengan cepat ke arah nona Karina. Nona Karina sedikit terkejut karena hal itu, tetapi dia dengan sigap bersiap menggunakan pedangnya untuk menyerang iblis yang menuju ke arahnya. Tetapi, belum sempat iblis itu berhasil mendekatinya, tiba-tiba iblis itu terhenti karena iblis itu saat ini tengah terlilit oleh sebuah tanaman yang cukup tebal. Tanaman itu tentu berasal dari sebuah sihir. Ketika nona Karina melihat ke arah iblis yang sedang terlilit itu, dia pun terkejut. Karena iblis yang berusaha menyerangnya itu adalah ayah dari Javier yaitu Marquess Marcelo. Tetapi tidak hanya itu saja yang membuatnya terkejut. Nona Karina juga terkejut dengan tanaman yang melilit Marquess Marcelo. Tanaman itu memang berasal dari sebuah sihir tapi tanaman itu tidak berasal dari sihir milik nona Karina.

"Aku pernah dengar kalau ada orang lain di kerajaan ini yang bisa menggunakan sihir tanaman juga selain diriku dan orang itu adalah salah satu dari keempat Duke," pikir nona Karina.

Lalu saat nona Karina sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba nona Karina mendengad langkah kaki seseorang yang sedang mendekatinya. Nona Karina lalu menoleh ke arah suara langkah kaki itu berasal. Terlihat ada seorang pria yang datang menghampiri nona Karina. Langkah kaki yang nona Karina dengar berasal dari pria tersebut.

"Kelihatannya kamu tadi sedang lengah ya, kepala akademi. Hampir saja kamu diserang oleh tuan Marcelo yang sudah berubah menjadi iblis," ucap pria itu.

"Ternyata yang menggunakan sihir tanaman itu adalah anda ya, tuan Duke Remy," ucap nona Karina.

-Bersambung