Chereads / Peace Hunter / Chapter 263 - Chapter 263 : Bidak Yang Berharga

Chapter 263 - Chapter 263 : Bidak Yang Berharga

"Insiden tentang tewasnya beberapa Elf yang mayatnya ditemukan di wilayah San Lucia ya. Itu kasus yang masih menjadi misteri sampai sekarang. Karena kasus itu, hubungan kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Seleria menjadi buruk karena para Elf yang tewas itu merupakan prajurit dari kerajaan Seleria," ucap hakim Roswald.

"Itu benar, Yang Mulia. Karena para Elf yang tewas itu ditemukan di wilayahku, mereka jadi menuduhku kalau aku lah yang membunuh para Elf itu dan mengambil jantungnya. Karena tuduhan itu, banyak bangsawan yang mencelaku dan menjelekkanku karena aku lah yang membuat hubungan kerajaan San Fulgen dan kerajaan Seleria menjadi buruk. Tapi nyatanya pelaku utama dalam kasus itu adalah Marquess Marcelo, tidak hanya itu, tuan James dan tuan Darwin juga terlibat dalam kasus itu," ucap Duke Louis.

"Tidak, bukan saya yang menjadi pelaku utama dalam kasus itu," bantah Marquess Marcelo.

"Jika bukan anda, lalu siapa ? Di bukti itu sudah tertera jelas kalau anda lah yang membuat percobaan itu," ucap Duke Louis.

Saat mereka sedang berdebat, tiba-tiba Ratu Kayana mendekati Duke Louis dan mulai ikut dalam pembicaraan itu.

"Tunggu sebentar, tuan Louis. Anda bilang kalau anda telah menemukan bukti tentang suatu percobaan yang menggunakan jantung dari ras Elf. Sebenarnya aku sudah menduga kalau kasus pembunuhan Elf yang jantungnya telah hilang itu adalah karena suatu percobaan. Alasanku menduga itu karena aku tahu kalau jantung dari ras lain itu bisa ditransplantasikan ke tubuh manusia begitupun sebaliknya, jadi aku menduga kalau jantung dari Elf yang tewas itu telah ditransplantasikan ke manusia,"

"Selain itu, aku sudah mendengar rumor tentang Javier yang merupakan putra dari Marquess Marcelo. Javier pernah membakar banyak pengajarnya yang mengajarinya sihir dengan sihir api yang sangat dahsyat. Normalnya manusia yang belum terlalu bisa menggunakan sihir, tidak bisa mengeluarkan sihir api yang sangat dahsyat. Jadi aku menduga kalau sihir yang dikeluarkan Javier itu adalah sihir yang tidak normal, ada kemungkinan kalau itu akibat dari dia yang baru saja mendapatkan transplantasi jantung dari ras Elf. Dia masih memerlukan adaptasi setelah mendapatkan transplantasi jantung itu yang membuat dia tidak bisa mengendalikan kekuatan sihir yang dia gunakan. Karena dugaan itu, aku memerintahkan kepala akademi untuk mengawasi Javier saat dia menjalani ujian masuk setahun yang lalu. Saat ujian masuk tahap ketiga yaitu ketika Javier berhadapan dengan Rid, kepala akademi bilang kalau Javier menggunakan banyak sihir berbahaya, salah satunya sihir tingkat tinggi tanpa mengalami kelelahan, aku juga melihat sendiri dari bukti rekaman yang diberikan kepala akademi. Bukankah itu hal yang aneh bagi seorang manusia yang merupakan calon murid untuk bisa menggunakan banyak sihir seperti itu tanpa kelelahan ? Karena hal itu, dugaanku tentang Javier yang mendapatkan transplantasi dari jantung Elf semakin menguat, karena Elf merupakan ras yang memiliki kapasitas Mana yang lebih tinggi dari manusia,"

"Jika ras Elf menggunakan banyak serangan sihir sama seperti Javier, aku yakin mereka tidak akan merasa kelelahan. Memang kapasitas Mana ras Elf masih lebih rendah dibandingkan dengan Peri dan Roh yang sama-sama ahli dalam serangan sihir. Tapi setidaknya ras Elf masih lebih baik dari manusia, terlebih lagi kerajaan Elf yaitu kerajaan Seleria berada sangat dekat dengan kerajaan San Fulgen. Jadi mendapatkan ras Elf untuk diambil jantungnya dan ditransplantasikan ke manusia sangatlah mudah. Tetapi itu hanyalah dugaanku saja dan aku tidak bisa mendapatkan bukti-bukti yang valid terkait hal itu. Aku sudah mencoba untuk memerintahkan beberapa prajuritku untuk memata-matai daerah Rovinj, yaitu daerah kekuasaan Marquess Marcelo, untuk menemukan bukti terkait Javier atau dugaan percobaan itu. Tetapi aku malah kehilangan kontak dengan para prajuritku itu dan sampai saat ini aku tidak mendapatkan bukti yang valid atas dugaanku itu. Tetapi, kenapa anda bisa mendapatkan bukti itu, tuan Louis ?," tanya Ratu Kayana.

"Aku mendapatkan bukti ini dari kediaman Duke San Angela, Yang Mulia Ratu. Aku bisa mendapatkan bukti ini karena ada beberapa prajurit Duke San Angela yang menjadi informanku. Aku sudah menempatkan mereka sejak lama dan selalu memerintahkan mereka untuk menemukan bukti yang mencurigakan terkait aktivitas tuan James tetapi tidak pernah dapat ditemukan. Namun aku sedikit terkejut karena kali ini mereka dapat menemukan bukti-bukti itu," ucap Duke Louis.

Mendengar hal itu, Duke James langsung ikut berbicara.

"Anda benar-benar keterlaluan, tuan Louis. Bagaimana bisa anda menempatkan mata-mata di antara para prajuritku ?," tanya Duke James yang nampak kesal.

"Anda serius berkata seperti itu ? Padahal anda sendiri juga menempatkan mata-mata di antara prajuritku, apa anda pikir aku tidak tahu kalau anda menempatkan mata-mata itu ?," tanya Duke Louis.

Mendengar perkataan Duke Louis, Duke James pun terdiam tidak bisa berkata-kata.

"Mungkin anda berpikir kalau aku bisa saja menjebak anda dan bukti yang ditemukan itu adalah bukti yang dibuat sendiri oleh mata-mataku. Tetapi pada bukti-bukti dokumen itu terdapat tanda tangan tuan James, tuan Darwin dan Marquess Marcelo disertai dengan cap khusus milik mereka masing-masing. Apa menurut anda itu adalah sebuah jebakan ?," tanya Duke Louis.

Setelah Duke Louis berkata seperti itu, hakim Roswald masih sibuk untuk mengecek bukti dokumen yang diberikan oleh Duke Louis.

"Apa yang dikatakan Duke San Lucia itu benar, di dokumen-dokumen ini terdapat tanda tangan mereka dengan cap khusus milik mereka masing-masing. Tanda tangan dan cap ini terlihat asli," ucap hakim Roswald.

Hakim Roswald lalu kembali membaca dokumen-dokumen itu.

"Bahkan Yang Mulia pun berkata seperti itu, maka bukti yang ditemukan itu adalah sebuah bukti yang benar-benar valid," ucap Duke Louis.

"Anda hebat sekali karena telah menemukan bukti-bukti itu, tuan Louis. Ternyata dugaanku itu benar kalau ada sebuah percobaan terlarang yang dijalankan di kerajaan ini dan percobaan itu melibatkan jantung dari ras Elf. Aku tidak menyangka kalau pelaku utamanya adalah ayah dari orang yang kucurigai yaitu Marquess Marcelo. Sepertinya sulit ya bagi anda untuk mempunyai putra seperti Javier. Maksudnya, anda sudah bersikeras untuk merahasiakan tentang percobaan itu, tetapi putra anda sendiri malah dengan sembarangan mencoba untuk membocorkan rahasianya sendiri dengan menggunakan banyak sihir saat ujian masuk tahun lalu," ucap Ratu Kayana.

"S-saya sudah bilang kalau bukan saya yang membuat percobaan itu. S-saya mengakui kalau saya ikut terlibat dalam percobaan itu dan putra saya pun termasuk dalam subjek percobaan itu tetapi bukan saya yang membuat percobaan itu," ucap Marquess Marcelo.

Marquess Marcelo masih terus membantah meskipun bukti yang ditemukan sudah membuktikan kalau beliaulah yang menjadi pelaku utama yang membuat percobaan itu.

"Anda sudah tidak dapat membantah lagi, Marquess Marcelo. Di dokumen ini sudah jelas kalau anda yang membuat percobaan itu. Di dokumen ini terdapat laporan data diri tentang para mayat Elf yang berhasil mereka bunuh. Para Elf itu benar-benar berasal dari kerajaan Seleria dan semua Elf itu merupakan prajurit dari kerajaan Seleria. Laporan ini juga menjelaskan kalau elf-elf ini diculik saat mereka sedang berpatroli di hutan Mistskog, tepatnya di daerah perbatasan antara kerajaan San Fulgen dan kerajaan Seleria. Mereka diculik oleh para prajurit Duke San Minerva karena wilayah San Minerva dekat dengan hutan Mistskog. Setelah elf-elf itu diculik, mereka dibunuh dan jantungnya diambil untuk dijadikan percobaan, mayat mereka pun dibuang di wilayah San Lucia agar orang-orang yang berada di wilayah San Lucia lah khususnya Duke San Lucia yang akan menjadi kambing hitam atas kejadian ini,"

"Selain itu, di laporan ini juga terdapat laporan tentang siapa para subjek yang terlibat dalam percobaan ini. Para subjek percobaan itu adalah Javier Buston yang merupakan putra dari Marcelo Buston, Enzo William San Angela yang merupakan putra dari Duke San Angela, Florian Randall San Minerva yang merupakan putra dari Duke San Minerva dan beberapa anak bangsawan tingkat menengah. Semua subjek ini memiliki kesamaan yaitu mereka sama-sama merupakan anak muda yang belum mencapai usia 23 tahun," ucap hakim Roswald.

Duke Darwin, Duke James dan Marquess Marcelo pun terkejut setelah mendengar perkataan hakim Roswald. Mereka terkejut bukan karena ada nama anak mereka di daftar tersebut. Tapi karena ada suatu keanehan yang ada pada daftar tersebut.

"Kenapa tidak ada nama Vyn dan Amelia yang berasal dari keluarga tuan Remy ? Dan juga, kenapa di dokumen itu malah tercantum kalau pelaku utama yang membuat percobaan itu adalah Marquess Marcelo dan bukan tuan Remy ?," pikir Duke James.

Wajah Duke James nampak gelisah ketika memikirkan tentang itu.

Berbeda dengan Duke James yang masih berpikir tentang keanehan itu, Duke Darwin langsung menanyakan tentang keanehan itu kepada hakim Roswald.

"T-tunggu sebentar, Yang Mulia. Apa nama-nama subjek yang tertera di daftar itu sudah semuanya ?," tanya Duke Darwin.

"Iya, nama-nama subjek yang tertera sudah semuanya kubacakan. Memangnya ada apa ?," tanya hakim Roswald.

"Kenapa tidak ada nama-," ucap Duke Darwin.

Belum sempat Duke Darwin menyelesaikan perkataannya, beliau langsung memuntahkan cukup banyak darah dari mulutnya. Orang-orang yang berada di ruang pengadilan pun terkejut melihat itu.

"Apa yang terjadi ? Kenapa Duke San Minerva tiba-tiba memuntahkan darah ?," tanya Caroline yang terkejut melihat hal itu.

"Sama seperti yang terjadi dengan Enzo dan Javier ketika hendak menyebutkan sebuah nama, Duke San Minerva juga memuntahkan dari mulutnya ketika hendak menyebutkan sebuah nama," ucapku.

Setelah memuntahkan darah dari mulutnya, Duke Darwin pun terus memegangi lehernya. Beliau terlihat terengah-engah sambil memegang lehernya itu.

"Haaaahhhh....hahhhhhh....apa yang terjadi ?," tanya Duke Darwin.

"Anda kenapa tuan Darwin ? Apakah anda sedang sakit ?," tanya Ratu Kayana.

"A-aku tidak apa-apa, Yang Mulia Ratu....Aku sendiri juga bingung kenapa aku bisa memuntahkan darah setelah menanyakan nama-," ucap Duke Darwin.

Namun belum sempat beliau menyelesaikan perkataannya, beliau memuntahkan darah kembali dari mulutnya. Orang-orang yang berada di ruangan itu pun kembali terkejut. Sementara itu, Duke Darwin mulai terjatuh dari kursinya dan terbaring di lantai dengan keadaan lemas karena sudah memuntahkan banyak darah.

"Tuan Darwin, apa yang terjadi denganmu ?," tanya Duke James yang berada di sampingnya.

Para prajurit yang berbaris di belakang Duke Darwin dan Duke James untuk menjaga mereka pun mulai mendekati Duke Darwin yang terbaring lemas di lantai.

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi tolong sembuhkan beliau, para prajurit," ucap hakim Roswald.

"Baik, Yang Mulia," ucap para prajurit itu.

Lalu beberapa prajurit yang bisa menggunakan sihir penyembuhan pun mulai menyembuhkan Duke Darwin. Ratu Kayana, Duke Louis dan nona Karina yang berada di dekat Duke Darwin mulai memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Duke Darwin. Sementara itu, Duke James mulai menyadari sesuatu dan beliau menoleh ke arah Duke Remy. Duke James melihat Duke Remy yang sedang tersenyum ke arahnya. Duke James pun terkejut setelah melihat Duke Remy yang tersenyum ke arahnya.

"K-kau, apa kau mengkhianati kami,-," ucap Duke James.

Belum sempat Duke James menyelesaikan perkataannya, beliau pun langsung muntah darah sama seperti Duke Darwin. Kejadian muntah darahnya dua orang Duke itu pun membuat panik orang-orang yang ada di ruang pengadilan itu. Hakim Roswald pun merasa bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini.

"Apa yang terjadi ?," tanya hakim Roswald.

Sementara itu, Marquess Marcelo terlihat bingung dengan apa yang dikatakan oleh Duke James sebelum beliau memuntahkan darah.

"Siapa yang mencoba mengkhianati kami ?," pikir Marquess Marcelo.

Lalu Marquess Marcelo pun menoleh ke arah Duke Remy. Beliau terkejut ketika melihat Duke Remy yang sedang tersenyum. Melihat itu, Marquess Marcelo pun langsung berbicara kembali ke hakim Roswald.

"Y-yang Mulia, saya bersumpah kalau bukan saya lah yang menjadi pelaku utama yang membuat percobaan itu, karena pelaku utamanya adalah-," ucap Marquess Marcelo.

Belum sempat Marquess Marcelo menyelesaikan perkataannya, beliau pun langsung memuntahkan banyak darah dari mulutnya. Orang-orang yang melihat hal itu pun sangat terkejut. Wajar kalau mereka merasa terkejut karena mereka melihat 3 orang yang muntah darah secara tiba-tiba.

"Kelihatannya ada sesuatu yang sedang ditutupi-tutupi," ucap nona Karina yang sedang mendekati Ratu Kayana.

"Iya, kamu benar. Mereka bertiga memuntahkan darah sebelum sempat mengucapkan suatu hal," ucap Ratu Kayana.

Sementara itu, Duke Louis hanya terdiam sambil memperhatikan keadaan di ruang pengadilan ini.

"Para prajurit, tolong sembuhkan mereka yang baru saja memuntahkan darah," ucap hakim Roswald.

"Baik, Yang Mulia," ucap para prajurit di ruangan itu.

Beberapa prajurit langsung pergi mendekati Duke James dan Marquess Marcelo. Mereka pun langsung menyembuhkan Duke James dan Marquess Marcelo. Saat sedang disembuhkan, Duke James menatap ke arah lantai tetapi tiba-tiba beliau mulai berbicara.

"K-kau, kenapa kau mengkhianati kami ?," tanya Duke James.

Mereka yang ada di ruangan itu terlihat bingung saat melihat Duke James berbicara tapi tidak menyebutkan nama lawan bicaranya tersebut, apalagi Duke James saat ini tengah menatap lantai jadi mereka tambah tidak tahu dengan siapa Duke James berbicara.

"Apa yang sedang dibicarakannya ?," tanya Duke Louis yang bingung.

Setelah Duke James berbicara seperti itu, tiba-tiba ada sebuah suara yang terdengar di pikirannya. Suara itu berasal dari sihir telepati.

"Sayang sekali, tuan James. Aku memutuskan untuk mengkhianati kalian karena kalian telah gagal dalam menjalankan rencanaku. Terlebih lagi, kalian juga mengacaukan rencanaku dan membuat rencanaku terkuak, tetapi untungnya aku sudah menduga tentang hal ini dan mempersiapkan sesuatu agar aku tidak diketahui pihak luar sebagai orang yang ikut dalam rencanaku sendiri. Oleh karena itu, karena kalian sudah mengacaukan rencanaku, aku memutuskan untuk mengkhianati kalian. Tapi kalian tenang saja, meskipun kalian sudah mengacaukan rencanaku, kalian semua tetaplah bidakku yang berharga. Aku sebelumnya sudah memasukkan suatu kekuatan ke tubuh kalian dan sekarang saatnya kalian untuk menggunakan kekuatan itu," ucap suara itu.

Duke James sangat terkejut ketika mendengar suara itu karena suara itu adalah suara dari orang yang dikenalnya yaitu Duke Remy. Lalu, tiba-tiba Duke James kembali memuntahkan banyak darah dari mulutnya. Tidak hanya Duke James saja, Duke Darwin dan Marquess Marcelo pun juga memuntahkan banyak darah dari mulutnya. Namun ternyata, yang mengalami muntah darah bukan hanya mereka bertiga saja, beberapa orang yang berada di ruang pengadilan itu juga mengalami muntah darah. Komandan Luka yang berada di ruangan terdakwa pun juga mengalami muntah darah karena suaranya yang sedang muntah terdengar hingga ke ruang pengadilan.

"Apa yang sebenarnya terjadi ? Kenapa ada banyak sekali yang tiba-tiba memuntahkan darah ?," tanya hakim Roswald yang terkejut.

Ratu Kayana, nona Karina dan Duke Louis pun juga terkejut. Komandan Oliver, komandan Asier, Caroline, wakil komandan Sara dan wanita bernama Mina sama terkejutnya dengan apa yang terjadi saat ini. Sementara, aku berusaha memikirkan tentang apa yang terjadi saat ini. Aku pun memperhatikan mereka yang mengalami muntah darah. Setelah beberapa saat memperhatikan mereka yang muntah darah, aku terkejut karena aku melihat ada perubahan yang terjadi pada tubuh mereka yang mengalami muntah darah. Cakar pada tangan mereka tiba-tiba menjadi panjang dan cakar itu berubah warna menjadi hitam pekat, beberapa bagian tubuh mereka pun muncul corak berwarna hitam pekat dan bola mata mereka pun juga berubah warna menjadi hitam pekat.

"Ciri-ciri itu, jangan bilang.....," ucapku yang terkejut.

Tidak hanya aku, semua orang yang berada di ruang pengadilan itu termasuk Ratu Kayana, hakim Roswald, komandan Oliver dan yang lainnya pun juga terkejut setelah melihat perubahan pada tubuh mereka. Mereka semua mengetahui perubahan yang dialami tubuh mereka itu sama seperti yang dimiliki oleh suatu ras.

Sementara itu, Duke Remy juga terlihat sangat terkejut dengan perubahan mereka. Tapi wajah terkejutnya itu hanyalah ekspresi palsu yang sedang dia kenakan. Karena di saat yang sama, Duke Remy sedang memikirkan suatu rencana di pikirannya.

"Saat ini ada Yang Mulia Ratu, komandan Asier dan tuan Louis. Jika aku berhasil membunuh mereka saat ini, itu berarti tujuanku berhasil tercapai. Memang saat ini tidak ada seluruh keluarga San Lucia yang hadir, tapi dengan membunuh 2 orang terkuat di keluarga San Lucia, membunuh keluarga San Lucia yang lainnya akan lebih mudah," pikir Duke Remy.

Lalu beliau kembali menggunakan sihir telepati yang sama dengan yang digunakannya kepada Duke James. Sihir telepati itu ditujukan kepada semua orang yang mengalami perubahan pada tubuh mereka.

"Bunuh semua orang yang ada disini!," ucap Duke Remy melalu sihir telepati.

Setelah itu, tiba-tiba orang-orang yang mengalami perubahan pada tubuh mereka itu pun mulai menyerang orang yang lainnya. Komandan Luka yang sebelumnya berada di ruangan terdakwa pun berhasil mendobrak keluar dan menyerang prajurit yang menjaga pintu ruang terdakwa. Sementara itu, Duke James yang mengalami perubahan tiba-tiba langsung melesat dengan cepat ke arah Caroline yang ada di sampingku. Duke James bersiap untuk menyerang Caroline menggunakan tendangannya tetapi aku dengan cepat langsung memindahkan Caroline untuk bertukar tempat denganku. Setelah bertukar tempat, aku langsung berusaha menahan tendangan yang dilakukan Duke James menggunakan kedua tanganku. Tetapi bukannya berhasil menahannya, aku malah terpental hingga keluar dari gedung pengadilan setelah terkena tendangan itu. Aku terpental sangat jauh sampai menghantam beberapa bangunan yang berada di depan gedung pengadilan.

Orang-orang yang berkumpul di depan ruang pengadilan pun terkejut ketika melihat sesuatu yang terhempas keluar dari gedung pengadilan dan menghantam beberapa bangunan yang berada di depan gedung pengadilan itu.

"Apa-apaan itu ?,"

"Apa yang sedang terjadi di gedung pengadilan ?," ucap orang-orang itu.

Sementara itu, kembali ke dalam gedung pengadilan.

Caroline terlihat terkejut ketika melihat Rid yang terhempas keluar dari gedung pengadilan. Tidak hanya Caroline saja, komandan Asier, komandan Oliver, wakil komandan Sara dan wanita yang bernama Mina pun juga terkejut. Mereka semua terkejut karena mereka tidak menyadari serangan cepat yang dilancarkan oleh Duke James.

"Kakak Rid!!!," teriak Caroline.

Namun saat Caroline tengah mengkhawatirkan Rid, Duke James yang saat ini berada di dekatnya berniat untuk menyerang Caroline lagi. Tapi komandan Oliver dan komandan Asier kali ini dengan cepat langsung berusaha untuk menebas Duke James. Tetapi tebasan yang dilakukan mereka tidaklah dalam dan hanya menggores tubuh Duke James. Meski begitu, tebasan yang dilakukan oleh mereka berdua berhasil membuat Duke James mundur dan menjauh dari Caroline untuk sementara.

"Tubuhnya itu, sepertinya benar kalau tuan Duke James telah berubah menjadi ras itu," ucap komandan Oliver.

"Anda benar, komandan," ucap komandan Asier.

Sementara itu, Ratu Kayana, nona Karina, Duke Louis dan hakim Roswald terlihat sedang bersiaga.

"Ciri-ciri pada tubuh mereka itu, tidak salah lagi kalau ciri-ciri itu merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh ras Iblis. Tetapi kenapa mereka bisa berubah menjadi ras Iblis ?," tanya Ratu Kayana yang bingung.

Setelah Ratu Kayana mengatakan itu, tiba-tiba Duke Darwin yang berada tidak jauh dari Ratu Kayana mulai membuka mulutnya. Terlihat di mulutnya itu terdapat sebuah kumpulan sihir yang berwarna hitam pekat. Ratu Kayana pun terkejut melihat itu.

"Sihir itu kan-," ucap Ratu Kayana.

Belum sempat Ratu Kayana menyelesaikan perkataannya, Duke Darwin langsung menembakkan sihir itu dari mulutnya. Sihir itu diarahkan tepat ke arah Ratu Kayana. Kemudian, sihir itu langsung meledak dan menimbulkan ledakan sihir berwarna hitam yang cukup besar.

-Bersambung