Setelah Irene melakukan pertandingan harian melawan Elaina, kami pun langsung pergi meninggalkan gedung pembelajaran untuk murid tahun pertama. Aku dan teman-temanku yang lain memutuskan untuk pergi ke area pertokoan untuk membeli makanan, sementara senior Vanina, senior Nadine dan putri Amelia tidak ikut bersama kami dan pergi ke arah lain. Enzo pun juga tidak ikut bersama kami dan memilih pergi bersama putri Amelia dan yang lainnya.
-
Di hutan akademi.
Terlihat putri Amelia dan Enzo sedang berbicara berdua di hutan itu. Tidak terlihat adanya senior Vanina dan senior Nadine yang menandakan putri Amelia dan Enzo berpisah dengan mereka berdua.
"Pada akhirnya Irene berhasil menang mudah melawan putri pedang. Padahal jika putri pedang berhasil menang melawan Irene, tujuan ketiga Duke untuk memisahkan Rid dan Irene akan tercapai," ucap putri Amelia.
"Sejak awal aku memang tidak terlalu berharap dengan putri pedang. Aku sudah yakin kalau dia akan kalah melawan Irene," ucap Enzo.
"Tapi aku tidak menyangka kalau putri pedang membuat taruhan seperti itu, apakah keluarga Stabile berhubungan juga dengan rencana ketiga Duke ?," tanya putri Amelia.
"Sepertinya tidak. Putri pedang mungkin membuat taruhan seperti itu karena memiliki alasan sendiri. Seperti yang kita ketahui kalau Rid itu sangatlah kuat, mungkin putri pedang membuat taruhan seperti itu memang atas keinginannya sendiri untuk membuat Rid menjadi pasangannya. Atau mungkin itu atas perintah ayahnya, sang Raja Pedang untuk merebut Rid dari Irene. Yah, perempuan sekuat putri pedang tentu saja harus berpasangan dengan pasangan yang lebih kuat dari dirinya. Rid merupakan pasangan yang cocok untuknya, apalagi popuralitas Rid juga sudah dikenal di seluruh kerajaan San Fulgen berkat kontribusinya dalam melawan para penyerang yang menyerang akademi sebelumnya. Aku benci mengakuinya tapi itulah faktanya," ucap Enzo.
"Begitu ya. Sayang sekali kalau keluarga Stabile tidak terlibat dalam rencana ketiga Duke. Padahal seluruh anggota keluarga mereka sangat kuat dan mereka bisa berguna sebagai pasukan tempur ketiga Duke," ucap putri Amelia.
"Mereka adalah keluarga yang setia dengan keluarga kerajaan, sama seperti keluarga San Lucia. Jadi mana mungkin mereka terlibat dalam rencana ketiga Duke. Lagipula, tanpa mereka pun, aku yakin kalau rencana kita akan berhasil. Apalagi kita sebagai 'subjek' juga diberi peran besar pada rencana ini," ucap Enzo.
"Meski begitu, masih ada penghalang yang menghalangi rencana ketiga Duke," ucap putri Amelia.
"Rid ya ? Kita tunggu saja rencana apa yang akan dijalankan oleh senior Florian. Dia bilang dia akan menjebak dan membunuh Rid. Oleh karena itu, dia sengaja menunjuk Rid sebagai wakil ketua Elevrad agar rencananya untuk menjebak Rid semakin lancar. Jika rencana ini lancar, tidak akan ada penghalang lagi yang menghalangi rencana ketiga Duke," ucap Enzo.
-
Keesokan harinya, setelah pelajaran akademi selesai.
Kami yang merupakan anggota Elevrad pun berkumpul di ruangan Elevrad. Saat kami semua sudah berkumpul di ruangan Elevrad, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar pintu ruangan Elevrad.
"Silahkan masuk," ucap senior Florian.
Setelah senior Florian bicara seperti itu, pintu ruangan Elevrad pun terbuka dan seseorang masuk ke dalam ruangan itu. Orang itu adalah Elaina.
"Saya minta maaf kalau saya mengganggu waktunya. Tujuan saya datang kesini karena saya ingin bergabung dengan Elevrad," ucap Elaina.
Senior Florian pun menghampiri Elaina.
"Selamat datang, putri pedang. Kamu tidak perlu minta maaf akan hal itu, lagipula kami sangat senang ketika melihat murid sekuat dirimu ingin bergabung dengan Elevrad. Perkenalkan, namaku adalah Florian Randall San Minerva, aku adalah ketua Elevrad saat ini," ucap senior Florian.
"Saya sudah mendengar tentang anda selama ini, senior. Anda merupakan putra dari Duke San Minerva," ucap Elaina.
"Ya, itu benar. Ngomong-ngomong, kamu tidak perlu berbicara dengan formal seperti itu. Di Elevrad, kami tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan kekuatan, status sosial atau hubungan senior junior. Kami saling berbicara santai tanpa membeda-bedakan hal itu. Jadi kamu tidak perlu berbicara formal," ucap senior Florian.
"Baiklah, senior, akan aku usahakan," ucap Elaina.
"Baiklah, tadi kamu bilang kalau kamu mau bergabung dengan Elevrad kan ?," tanya senior Florian.
"Iya, senior," ucap Elaina.
"Aku izinkan kamu untuk bergabung dengan Elevrad, tetapi kamu harus memperkenalkan dirimu terlebih dahulu pada seluruh anggota Elevrad yang ada disini," ucap senior Florian.
"Baiklah, senior," ucap Elaina.
Senior Florian lalu menjauh sedikit dari Elaina, sementara Elaina terlihat sedang menarik nafas panjang. Tak lama kemudian, dia pun menghembuskannya. Lalu dia melihat ke seluruh anggota Elevrad yang ada di depannya.
"Perkenalkan, namaku adalah Elaina Stabile. Aku disini untuk bergabung dengan Elevrad. Mungkin aku masihlah murid paling junior disini dan belum berpengalaman. Tetapi aku akan berusaha keras agar bisa berkontribusi dengan Elevrad. Oleh karena itu, mohon bimbingannya senior-senior sekalian," ucap Elaina sambil membungkuk.
Kami yang mendengar itu pun bertepuk tangan.
"Caranya memperkenalkan diri sangat baik. Seperti yang diharapkan dari keluarga bangsawan," pikirku.
Lalu senior Florian pun menghampiri Elaina kembali.
"Sebuah perkenalan yang bagus. Putri pedang, tidak, Elaina, mulai sekarang kamu sudah resmi menjadi anggota Elevrad. Aku mengharapkan kontribusimu di Elevrad ini," ucap senior Florian.
Senior Florian pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Elaina.
"Siap, senior," ucap Elaina.
Elaina pun meraih uluran tangan tersebut dan mereka berdua pun berjabat tangan. Dengan ini, Elaina resmi menjadi anggota Elevrad. Meskipun, dia menjadi anggota Elevrad karena kalah taruhan saat bertanding melawan Irene.
Pada awalnya, hanya Elaina saja yang bergabung menjadi anggota Elevrad dari murid-murid tahun pertama yang diundang oleh Elevrad. Namun, seiring waktu murid-murid tahun pertama yang lainnya pun mulai ikut bergabung dengan Elevrad. Kelima murid tahun pertama yang diundang untuk bergabung dengan Elevrad pun telah resmi bergabung dengan Elevrad.
-
2 bulan kemudian, pukul 4 pagi di taman akademi.
Aku saat ini sedang berlatih tanding kembali dengan nona Violetta.
~Flower Sword Art : Sword Dance In The Flower Garden~
Nona Violetta terus menyerangku dengan tebasannya yang cepat dan beruntun itu. Tetapi aku berhasil menahan dan menghindari semua serangan itu dengan sempurna.
"Saat pertama kali aku menyerangnya dengan menggunakan teknik ini, dia tidak dapat menahan dan menghindari setiap tebasan ini dengan sempurna. Tetapi kali ini dia berhasil melakukan kedua hal itu dengan sempurna. Perkembangannya cepat sekali," pikir nona Violetta.
Di salah satu momen ketika nona Violetta menyerangku menggunakan tebasannya, aku menggunakan sebagian besar kekuatanku untuk menahannya dan membuat pedang nona Violetta terangkat ke atas. Celah pun terlihat di pertahanannya dan aku langsung berusaha menyerangnya dengan teknikku.
~Sword Art : Half Moon Slash~
Aku mengarahkan serangan tebasanku itu ke arah perut nona Violetta, tapi nona Violetta dengan sigap langsung menahan seranganku menggunakan pedangnya yang sebelumnya sempat terangkat ke atas. Seranganku pun berhasil ditahan oleh nona Violetta. Tetapi meskipun berhasil ditahan, nona Violetta terdorong beberapa meter ke belakang.
"Kita sudahi latih tanding kita sampai disini," ucap nona Violetta sambil menaruh pedangnya kembali di pinggangnya.
"Baik, nona," ucapku.
Nona Violetta lalu menghampiriku.
"Serangan yang tadi bagus sekali, Rid. Sepertinya kamu sudah jauh lebih berkembang daripada saat kita melakukan latih tanding pertama kali," ucap nona Violetta.
"Ini semua berkat nona Violetta," ucapku.
"Berkatku ? Padahal aku tidak mengajarimu apapun dalam latih tanding ini," ucap nona Violetta.
"Tapi ini berkat latih tandingku dengan nona Violetta. Berlatih tanding dengan orang sekuat nona Violetta tentu saja akan membuatku menjadi berkembang dan menjadi lebih kuat juga. Jika nona Violetta tidak mengajakku terus untuk berlatih tanding, mungkin aku tidak akan berkembang," ucapku.
"Kamu terlalu berlebihan. Aku yakin kamu akan terus berkembang meskipun tidak berlatih tanding denganku," ucap nona Violetta.
"Entahlah, aku tidak yakin," ucapku.
Karena aku sudah 2 bulan kenal dengan nona Violetta. Aku tidak lagi berbincang dengannya dengan formal seperti sebelumnya. Lagipula beberapa Minggu yang lalu, nona Violetta sendiri yang menyuruhku untuk tidak berbicara formal dengannya.
"Hmmm tetapi, melihat perkembanganmu saat ini, sepertinya aku akan kalah apabila kita bertanding dengan serius," ucap nona Violetta.
"Nona Violetta terlalu menilai tinggi diriku. Jika kita sama-sama bertanding dengan serius, tentu saja aku yang akan kalah. Apalagi, aku belum tau tentang kekuatan sihir apa saja yang dikuasai oleh nona Violetta karena selama ini kita berlatih tanding hanya murni menggunakan pedang dan kekuatan fisik saja," ucapku.
"Begitupun juga aku, aku juga tidak tahu kekuatan sihir apa saja yang kamu kuasai," ucap nona Violetta.
"Meski begitu, aku yakin kalau aku akan kalah melawan nona Violetta. Daripada itu, sepertinya nona Violetta sudah sembuh total dari trauma yang dialami sebelumnya. Karena aku tidak melihat tangan nona Violetta gemetar lagi setelah kejadian itu. Bahkan nona Violetta nampak sudah lebih leluasa ketika berlatih tanding melawanku, berbeda dengan saat kita berlatih tanding pertama kali," ucapku.
"Ah soal itu ya, aku memutuskan untuk perlahan-lahan melupakan trauma dan masa laluku itu. Sebelumnya aku sudah bilang kalau aku tidak bisa begini terus-menerus karena akan mengganggu tugasku sebagai komandan prajurit yang menjaga akademi ini. Maka dari itu aku memutuskan untuk perlahan-lahan melupakan trauma itu dan sepertinya kali ini aku sudah pulih total," ucap nona Violetta.
"Begitu ya. Selamat atas kesembuhanmu dari trauma itu, nona Violetta," ucapku.
"Terima kasih, Rid," ucap nona Violetta.
"Kelihatannya Rid tidak mengetahui kalau sebenarnya dialah yang menyembuhkan traumaku dengan sihir penyembuhannya itu. Dan juga, sepertinya dia tidak mengetahui kalau sihir penyembuhan yang dia lakukan sebelumnya mempunyai efek penyembuhan yang luar biasa. Atau mungkin dia sebenarnya tahu, tetapi dia berbicara seolah dia tidak tahu kalau sihir penyembuhannya memiliki efek penyembuhan yang luar biasa agar aku tidak menanyakan banyak pertanyaan tentang sihir penyembuhannya itu kepadanya. Yah apapun kemungkinan itu, aku tidak akan bertanya kepadanya tentang itu. Lagipula dia juga sudah menyembuhkanku," pikir nona Violetta yang membuatnya terdiam beberapa saat.
Aku yang bingung kenapa nona Violetta tiba-tiba terdiam pun langsung bertanya kepadanya.
"Ada apa, nona ?," tanyaku.
"Ah, tidak ada apa-apa. Owh iya, Rid, aku mau bertanya tentang penyerangan akademi ini beberapa waktu yang lalu. Apa benar ada seorang Peri dalam kelompok penyerangan tersebut ?," tanya nona Violetta.
"Itu benar, nona. Aku sempat menahan beberapa serangannya karena dia berusaha menyerang kepala akademi. Aku memang tidak melawannya secara langsung tetapi aku mendengar kalau tuan Alan, nona Nora dan temanku, Noa sempat melawan Peri itu. Tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak dalam melawan Peri itu karena Peri itu sangat kuat dalam menggunakan sihir," ucapku.
"Begitu ya. Seperti yang diharapkan dari ras Peri, mereka memang sangat kuat dalam menggunakan sihir," ucap nona Violetta.
"Kelompok itu menyerang akademi ini karena berniat untuk membunuh Charles, Chloe dan Caroline yang merupakan anak dari Yang Mulia Ratu. Apa di kerajaan tempat nona Violetta dulu bekerja ada kejadian yang sama seperti ini ?," tanyaku.
"Jika itu tentang menyerang seorang pemimpin kerajaan atau seseorang yang berhubungan dengan pemimpin kerajaan tempatku bekerja dulu, tidak ada kejadian seperti itu. Tetapi beberapa kota yang berada di wilayah kerajaanku sempat diserang oleh seseorang yang tidak dikenal," ucap nona Violetta.
"Hmmm begitu ya," ucapku.
"Sepertinya kamu berpikir kalau kejadian di akademi ini dan di kerajaan tempatku bekerja dulu itu saling berkaitan ya, tapi menurutku kemungkinan kalau kejadian itu saling berkaitan sangat kecil. Karena kerajaan San Fulgen dan kerajaan tempatku bekerja dulu itu jaraknya sangat jauh. Jadi kemungkinan kalau kejadian itu saling berkaitan sangat kecil," ucap nona Violetta.
"Meski kemungkinan itu sangat kecil tapi bukan berarti kemungkinan itu tidak ada. Aku masih khawatir kalau kelompok itu mungkin akan datang kembali untuk menyerang akademi ini untuk membunuh Charles dan Chloe. Para Demi-Human yang menyerang akademi ini bilang kalau mereka berasal dari kerajaan Sedona dan tujuan mereka membunuh anak-anak Yang Mulia Ratu adalah untuk mendeklarasikan perang dengan kerajaan San Fulgen. Tetapi melihat adanya beberapa manusia dan seorang peri di kelompok penyerang itu, aku ragu kalau mereka berasal dari kerajaan Sedona. Sepertinya mereka berasal dari pihak lain yang ingin menyulut perang antara kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Sedona," ucapku.
"Kamu tidak perlu khawatir, Rid. Lagipula penjagaan akademi saat ini sudah diperketat. Mereka tidak akan bisa menyerang akademi ini lagi dengan mudah. Aku juga akan bertarung sekuat tenaga apabila akademi ini kembali diserang oleh mereka," ucap nona Violetta.
"Begitupun juga dengan aku, nona. Apabila mereka menyerang akademi kembali, aku akan serius untuk mengalahkan mereka semua saat itu juga. Aku tidak bisa membiarkan mereka terus berusaha untuk membunuh temanku. Tapi yah, semoga saja itu tidak terjadi ke depannya. Aku lebih suka kalau akademi menjadi tentram seperti ini. Tidak ada satupun kehebohan yang terjadi," ucapku.
"Itu benar, aku juga menyukainya," ucap nona Violetta.
Situasi di akademi saat ini memang sedang tentram tanpa ada kehebohan sedikit pun. Namun dalam beberapa bulan ke depan, akan ada kehebohan yang mengguncang akademi ini. Tidak hanya akademi ini, tetapi juga seluruh kerajaan San Fulgen. Seluruh kerajaan itu menjadi heboh karena adanya berita yang beredar tentang insiden pembunuhan terhadap murid akademi yang sekaligus merupakan anak dari seorang Duke.
Tetapi insiden itu baru terjadi beberapa bulan ke depan. Dan saat ini, murid-murid di akademi tengah disibukkan dengan persiapan ujian pertama yang akan diselenggarakan sebentar lagi.
-Bersambung