Chereads / Peace Hunter / Chapter 232 - Chapter 232 : Bencana Berjalan

Chapter 232 - Chapter 232 : Bencana Berjalan

Lucas tergeletak dengan bersimbah banyak darah yang keluar dari tubuhnya yang berlubang karena terkena serangan Undine. Nona Violetta pun terkejut melihat hal itu.

"Lucas!!," teriak nona Violetta.

Sementara itu, Undine sedang memperhatikan Lucas yang tergeletak di hadapannya.

"Hmmm kelihatannya dia masih hidup, sepertinya serangan yang aku lancarkan kepadanya tidaklah fatal. Kalau begitu....," ucap Undine.

Undine berniat untuk menyerang Lucas kembali menggunakan semburan air yang keluar dari bola-bola air yang mengelilinginya. Namun sebelum dia sempat menyerang Lucas, tiba-tiba area disekelilingnya tumbuh banyak bunga yang sangat cantik. Undine yang melihat hal itu nampak tidak terkejut, namun dia merasa bingung dengan munculnya bunga-bunga ini.

"Bunga ? Darimana munculnya bunga-bunga ini ?," tanya Undine.

Lalu dia melihat ke arah nona Violetta. Nona Violetta terlihat sedang bersiap untuk menyerang Undine.

~Flower Magic : Garden of Flowers~

~Flower Sword Art : Sword Dance In The Flower Garden - Plumeria Flower Petal Slash~

Nona Violetta dengan cepat mendekati Undine dan langsung menebasnya. Kepala, kedua tangan dan kedua kaki Undine berhasil ditebas oleh nona Violetta dan tubuh Undine saat ini terpisah menjadi 6 bagian. Setelah tubuh Undine berhasil ditebas, nona Violetta langsung mendekati Lucas dan langsung membopongnya menjauhi Undine.

Nona Violetta terus bergerak sambil membopong Lucas untuk menjauhi Undine sampai akhirnya dia menemukan ada sebuah bangunan yang sudah rusak yang berada di pinggiran kota itu. Nona Violetta pun masuk ke dalam bangunan itu dan setelah memastikan kalau di dalam bangunan itu aman, nona Violetta langsung membaringkan Lucas di lantai bangunan itu. Nona Violetta mengambil sesuatu di dalam saku seragamnya dan sesuatu yang diambil itu merupakan sebuah cairan berwarna putih seperti susu yang ditaruh di sebuah wadah kecil. Nona Violetta pun langsung meminumkan cairan itu ke mulut Lucas. Cairan itu perlahan masuk ke dalam mulut dan tenggorokan Lucas. Lalu beberapa menit kemudian, luka-luka yang ada pada tubuh Lucas pun mulai pulih. Lucas pun mulai pulih dan bangkit kembali.

"Dimana kita ?," tanya Lucas yang tampak bingung karena tempat dia berada sekarang terlihat berbeda dengan tempat terakhir sebelum dia tumbang.

"Kita berada di sebuah bangunan di pinggiran kota," ucap nona Violetta.

"Dimana Undine ?," tanya Lucas.

"Dia masih ada di tengah kota. Aku berhasil menebasnya hingga beberapa bagian dan langsung membawamu yang terluka," ucap nona Violetta.

"Begitu ya. Ah benar juga, sebelumnya aku mencoba menyerangnya tapi malah aku yang terkena serangannya. Terima kasih karena telah menyelamatkanku, Violetta," ucap Lucas.

"Bukan masalah besar. Tapi bagaimana dengan Undine ? Bagaimana cara kita untuk membunuhnya ? Sihir es pun tidak mempan terhadapnya. Sepertinya kita harus pergi dari kota ini dan meminta bantuan Holy Knights yang lainnya," ucap Violetta.

"Kamu benar. Kita berdua tidak bisa membunuhnya, kita harus pergi dari kota ini dan meminta bantuan Holy Knights yang lainnya," ucap Lucas.

Tiba-tiba, sebuah sekumpulan air muncul dari bawah lantai di dekat mereka.

"Meminta bantuan ? Itu pun kalau kalian bisa pergi dari kota ini," ucap kumpulan air yang muncul itu.

Kumpulan air itu lalu membentuk wujud seorang wanita yang mana itu adalah Undine. Nona Violetta dan Lucas pun terkejut melihat Undine yang muncul secara tiba-tiba di dekat mereka.

~Water Spirit Magic : Water Dragon's Rampage~

Tiba-tiba dari tubuh Undine, muncul 5 ekor Naga air berbadan panjang seperti layaknya Naga Shenlong. 5 Naga air itu awalnya berukuran kecil, namun setelah 5 Naga itu berhasil terpisah dari tubuh Undine, ukuran 5 naga itu tiba-tiba menjadi besar. 5 Naga air itu pun langsung menghantam nona Violetta dan Lucas yang berada di depan mereka. Nona Violetta dan Lucas pun langsung terpental sangat jauh dan menghantam bangunan-bangunan lain yang ada di pinggiran kota itu. Sementara itu, 5 Naga air itu mulai keluar dari bangunan tempat nona Violetta dan Lucas berada sebelumnya dengan menghancurkan bangunan itu. Setelah 5 Naga air itu keluar dari bangunan itu, mereka mulai menghancurkan bangunan yang lain dengan menabrakan diri mereka ke bangunan itu atau dengan menembakkan semburan air yang sangat dahsyat dari mulut mereka. Situasi di kota itu saat ini sangat kacau setelah munculnya 5 Naga air itu.

Sementara itu, nona Violetta mulai keluar dari sebuah bangunan yang dihantamnya.

"'Holy Potion' yang aku miliki saat ini hanya tersisa 2 buah setelah aku memakainya barusan, ini menyulitkan," pikir nona Violetta.

Lucas yang saat ini berada di bangunan yang dekat dengan nona Violetta juga telah keluar dari bangunan itu. Lalu Lucas menengok ke arah nona Violetta.

"Violetta," ucap Lucas sambil melemparkan sesuatu ke nona Violetta.

Nona Violetta yang mendengar Lucas memanggilnya pun langsung menoleh. Dia melihat sesuatu yang dilempar oleh Lucas dan langsung menangkapnya.

"Ini kan," ucap nona Violetta.

Nona Violetta memperhatikan benda yang dilempar Lucas. Benda itu merupakan sebuah cairan berwarna putih yang disimpan di sebuah wadah kecil. Itu merupakan 'Holy Potion'.

"Aku berhutang 'Holy Potion' kepadamu karena kamu sebelumnya menggunakan 'Holy Potion' milikmu kepadaku," ucap Lucas.

"Terima kasih, Lucas. Tapi aku tidak masalah kalaupun kamu tidak memberikanku gantinya," ucap nona Violetta.

"Aku hanya tidak mau berhutang dengan orang lain," ucap Lucas.

"Begitu ya," ucap nona Violetta.

Lalu Lucas dan nona Violetta mulai melihat ke sekeliling kota itu. Mereka melihat 5 Naga itu sedang terbang di langit kota sambil menabrakkan tubuh mereka ke bangunan yang masih bertahan dan menyemburkan semburan air yang dahsyat ke seluruh penjuru kota.

"Pemandangan yang mengerikan. Seolah-olah kita sedang menghadapi sebuah bencana hebat," ucap nona Violetta.

"Kita memang sedang menghadapi sebuah bencana. Makhluk itu merupakan 'Bencana Berjalan'," ucap Lucas.

Di hadapan mereka berdua saat ini terdapat salah satu Naga air yang mulai menuju ke arah mereka berdua. Di kepala Naga itu, ada Undine yang sedang duduk tersenyum ke arah mereka.

"Sepertinya dia tidak akan membiarkan kita pergi dari sini. Tidak ada pilihan lain selain melawannya," ucap Lucas.

"Kamu benar," ucap nona Violetta.

Lucas dan nona Violetta terlihat sedang bersiap untuk menyerang Undine.

"Sepertinya aku harus menggunakan dia, keluarlah 'Ijs'," ucap Lucas.

Tiba-tiba di pundak Lucas, muncul sebuah burung kecil yang seluruh tubuhnya terbuat dari es. Hawa es pun juga mengelilingi tubuhnya. Nona Violetta yang melihat itu pun sedikit terkejut.

"Penampilan itu, apakah makhluk itu merupakan Roh ?," tanya nona Violetta.

"Kamu benar. Sebelumnya aku sudah bilang kalau aku pernah mengalahkan Roh, kan ? 'Ijs' merupakan Roh tingkat menengah yang aku kalahkan dan sekarang dia menjalin kontrak denganku,"

"Sebenarnya aku tidak mau menggunakan dia, tetapi karena lawan kita sangatlah berbahaya, aku terpaksa menggunakan dia," ucap Lucas.

"Tapi, meskipun dengan Roh tingkat menengah sekalipun-," ucap nona Violetta.

Belum sempat nona Violetta menyelesaikan pembicaraannya, tiba-tiba Naga air yang menuju ke arah mereka mulai menyemburkan semburan air yang sangat dahsyat ke arah mereka berdua. Nona Violetta pun langsung menoleh ke arah semburan itu, sedangkan Lucas terlihat bersiap menghadapi semburan air itu.

"'Ijs' tolong bantuannya," ucap Lucas.

Burung itu pun menganggukan kepalanya.

~Ice Spirit Magic : Ice Burst~

Lucas menyemburkan semburan es yang cukup dahsyat dari mulutnya. Tidak hanya Lucas, tetapi Roh yang ada di pundaknya juga ikut menyemburkan es dari mulutnya. Semburan es itu pun beradu dengan semburan air yang disemburkan Naga air tersebut. Tidak lama setelah kedua semburan itu saling beradu, semburan air itu perlahan mulai membeku dan pembekuan itu terus menjalar hingga menuju kepala Naga air

itu.

"Violetta, serang Undine sekarang," ucap Lucas.

Sebenarnya nona Violetta ingin melanjutkan pembicaraannya yang tadi, tapi melihat ada kesempatan untuk menyerang Undine, dia pun langsung melompat ke semburan air yang membeku itu dan langsung melesat menuju Undine yang sedang duduk di atas kepala Naga itu. Meskipun kepala Naga itu sudah mulai membeku akibat semburan es milik Lucas yang menjalar hingga kepala Naga buatannya, tetapi Undine masih tetap santai dan tidak panik sedikitpun. Nona Violetta pun sudah mau mendekati Undine dan langsung bersiap untuk menyerangnya.

~Flower Magic : Garden of Flowers~

Bunga-bunga mulai tumbuh di sekitar Undine dan nona Violetta. Kali ini Undine nampak tidak tertarik dengan kemunculan bunga yang tiba-tiba itu. Melihat nona Violetta yang mulai mendekat, Undine pun membuat bola-bola air kecil yang mengelilingi tubuhnya. Bola-bola air itu langsung menembakan semburan air kecil yang sangat cepat ke arah nona Violetta. Namun nona Violetta juga bersiap untuk menghadapi semburan dari bola-bola kecil itu. Nona Violetta mulai menebas kelopak-kelopak bunga dari bunga yang muncul di sekitarnya. Kelopak-kelopak bunga itu pun bertebaran di udara setelah di tebas oleh nona Violetta.

~Flower Magic : Flower Petal Bullets~

Kelopak-kelopak bunga yang bertebaran di udara itu mulai melesat ke arah semburan air yang berasal dari bola-bola air buatan Undine. Kelopak-kelopak bunga itu berhasil menahan semburan-semburan air itu. Tidak hanya menahan semburan air itu, beberapa kelopak bunga itu juga berhasil mengenai Undine dan melubangi tubuhnya. Meskipun setelah itu, tubuhnya langsung pulih kembali setelah berlubang karena terkena kelopak bunga itu.

Karena kelopak-kelopak bunga yang melesat itu berhasil menahan semburan air yang berasal dari bola air ciptaan Undine, hal itu membuat nona Violetta tidak terluka sama sekali dan dengan mudah berhasil mendekati Undine. Saat jarak diantara mereka berdua semakin dekat, nona Violetta melesat dengan cepat hingga tiba-tiba langsung berada di depan Undine. Nona Violetta pun langsung menusuk Undine menggunakan pedangnya. Tapi ternyata yang dilakukan nona Violetta bukanlah serangan tusukan, melainkan nona Violetta hanya menyentuh dada Undine menggunakan ujung pedangnya.

~Flower Magic : Sunflowers Bloom~

Tiba-tiba dada Undine yang dikenai ujung pedang nona Violetta langsung hancur. Tidak hanya dadanya, melainkan seluruh badannya pun ikut hancur dan hanya menyisakan kepala, kedua tangan dan kedua kakinya. Undine terlihat sedikit terkejut akan hal itu.

"Serangan yang mengesankan, tetapi...," ucap Undine.

Tangan kanan Undine yang terpisah dari badannya langsung bergerak menghampiri nona Violetta dan dengan cepat langsung mencekik leher nona Violetta. Tangan kanannya itu lalu mengangkat nona Violetta dengan tinggi dan kemudian langsung membanting nona Violetta ke bawah ke arah kepala Naga air miliknya yang membeku.

".....Serangan seperti itu tidak cukup untuk mengalahkanku," ucap Undine.

Tangan kanan Undine membanting nona Violetta dengan keras dan membuat kepala Naga air yang membeku itu langsung hancur dan nona Violetta pun terjun ke bawah dan menghantam air banjir yang ada di bawahnya.

*BYURRRRRR

Suara nona Violetta yang menghantam air banjir itu pun terdengar keras. Sementara itu, setelah selesai membanting nona Violetta, Undine mulai memulihkan tubuhnya kembali di atas leher Naga air yang membeku dan melayang di atas. Tetapi, tiba-tiba Lucas langsung mendekatinya dan menyerangnya ketika hendak memulihkan diri.

~Spirit Ice Magic : Dozens of Freezing Slashes~

Lucas menggunakan pedang berukuran sedang miliknya dan langsung menebas Undine yang masih memulihkan dirinya menjadi beberapa bagian. Pada bagian tubuh Undine yang terpotong, terdapat es yang membeku di bagian sambungan potongan tubuh itu. Hal itu dilakukan Lucas agar potongan tubuh itu tidak bisa menyatu kembali karena sambungannya sudah dibekukan.

"Kali ini aku akan mengalahkanmu, Undine. Dan aku akan membuatmu menjadi Roh yang menjalin kontrak denganku. Dengan begitu, aku akan diakui sebagai orang yang sangat kuat yang bisa membuat Roh tingkat tinggi sepertimu menjalin kontrak denganku," ucap Lucas.

Undine terdiam mendengar itu, tiba-tiba ekspresi Undine berubah. Meskipun kepalanya terpotong menjadi 4 bagian, terlihat jelas ekspresi Undine yang terlihat marah dan menatap tajam ke arah Lucas.

Setelah berhasil memotong Undine menjadi beberapa bagian dan membekukan sambungan potongan tubuhnya, Lucas kembali menyerang Undine.

~Ice Spirit Magic : Great Ice Burst~

Lucas dan roh es miliknya kembali menyemburkan semburan es ke arah Undine, kali ini semburan es itu sangat besar dan langsung membekukan potongan tubuh Undine seketika. Undine pun terlihat tidak bergerak dan tidak juga berusaha untuk memulihkan tubuhnya kembali menjadi satu. Karena hal ini, Lucas menganggap kalau ini sudah selesai.

"Dengan ini, semua telah selesai," ucap Lucas.

Tetapi, tiba-tiba potongan tubuh Undine yang membeku mulai mengalami retak dan potongan tubuh itu pun telah terbebas dari pembekuan. Hal itu membuat Lucas terkejut.

"Apaa ?!?!," ucap Lucas yang terkejut.

Lalu tangan kanan Undine yang telah terpotong tiba-tiba melesat ke arah Lucas dan langsung mencengkeram kepalanya. Setelah berhasil mencengkeram kepala Lucas, tangan kanan itu langsung berubah menjadi segumpalan air yang menjebak kepala Lucas di dalamnya. Lucas pun terlihat tidak bisa bernafas setelah kepalanya terjebak di gumpalan air itu.

Sementara itu, potongan tubuh Undine secara perlahan mulai bersatu kembali. Begitupun juga dengan tangan kanannya yang saat ini tengah berubah menjadi gumpalan air, tangan kanannya itu mulai mendekat dan menyatu dengan potongan tubuh yang lainnya. Setelah beberapa saat menyatu, Undine pun mulai pulih sepenuhnya. Lalu dia menatap tajam ke arah Charles yang sedang terjebak di gumpalan air di tangan kanannya. Kemudian, dua bola air berukuran kecil muncul di atas kepala Undine dan dua bola kecil itu langsung menyemburkan semburan air yang melubangi badan Lucas. Terlihat Lucas meronta dan berteriak setelah tubuhnya dilubangi oleh semburan air itu, meskipun teriakannya itu tidak terdengar karena kepalanya saat ini sedang terjebak di gumpalan air itu.

"Barusan kamu bilang kalau kamu mau membuatku menjalin kontrak denganmu ? Dengan makhluk lemah sepertimu ? Itu adalah salah satu hal terlucu yang pernah aku dengar,"

"Dii tempatku berada saat ini, ada 2 orang yang berhasil mengalahkanku. Tetapi, mereka tidak pernah memintaku menjalin kontrak dengan mereka meskipun mereka terlah berhasil mengalahkanku. Mereka membiarkanku menjalani kehidupan dengan bebas tanpa terikat kontrak dengan mereka. Sementara, kamu yang mana seorang makhluk lemah, berusaha membuatku menjalin kontrak denganmu dan berusaha membuat hidupku menjadi dibatasi ?," tanya Undine.

Ekspresi Undine saat ini terlihat benar-benar marah. Sementara itu, Lucas terus meronta karena nafasnya sudah mulai habis akibat terjebak di gumpalan air yang berada di tangan kanan Undine.

"Kamu bahkan tidak bisa mengalahkanku dengan sihir esmu dan sekarang kamu meminta bantuan dari sebuah Roh tingkat menengah untuk mengalahkanku. Bukankah aku sudah bilang kepadamu kalau kamu ingin mengalahkanku, setidaknya gunakan sihir es yang kekuatannya setara dengan 'Divine Elemental Spirits' atau di atasnya ? Tapi kamu malah menggunakan sihir yang berasal dari Roh tingkat menengah. Sepertinya kamu tidak mendengarkan perkataanku tadi karena kamu sudah lebih dulu tidak sadarkan diri setelah beberapa tubuhmu berlubang akibat seranganku," ucap Undine.

Lalu Undine kembali menyerang Lucas dengan semburan air dari dua bola kecil yang berada di atas kepalanya. Kali ini, semburan air itu melubangi kedua tangan dan kedua kaki Lucas. Lucas pun meronta dengan hebat setelah kedua kaki dan tangannya dilubangi oleh Undine. Tidak hanya itu, Undine pun menyerang Roh es milik Lucas dengan menggunakan semburan air yang sama hingga Roh es itu hancur dan menghilang.

"Awalnya aku berniat untuk bermain-main dengan kalian sebelum membunuh kalian. Tapi setelah mendengar perkataanmu tadi, aku jadi kehilangan moodku untuk bermain-main. Jadi sekarang, lebih baik kamu mati saja," ucap Undine.

Tiba-tiba gumpalan air yang menjebak kepala Lucas meledak bersamaan dengan kepala Lucas. Darah pun menyebar ke segala arah, bahkan tubuh Undine saat ini berlumuran darah dari kepala Lucas yang hancur. Setelah kepala Lucas hancur, Undine membiarkan tubuh Lucas jatuh ke bawah. Tubuh Lucas pun jatuh ke air banjir yang berada di bawah.

Sementara itu, nona Violetta yang baru saja bangkit kembali setelah dibanting oleh Undine, tiba-tiba terkejut dengan sesuatu yang jatuh ke air banjir yang berada di dekatnya. Nona Violetta pun penasaran dan mencari tahu benda apa yang terjatuh itu. Setelah menunggu beberapa saat karena benda itu awalnya tenggelam setelah baru saja terjatuh, benda itu pun mulai muncul ke permukaan air. Nona Violetta sangat terkejut begitu mengetahui kalau sesuatu yang dia anggap benda terjatuh itu ternyata adalah tubuh Lucas yang tidak memiliki kepala.

"LUCAS!!!!!!," teriak nona Violetta.

Dia sangat terpukul melihat kondisi Lucas yang tiba-tiba menjadi seperti itu. Lalu dia pun melihat ke atas, dan di atas sana ada Undine yang juga menatap nona Violetta tanpa ekspresi di wajahnya.

"Apa yang baru saja kau lakukan, Undine ?!?!?!," tanya nona Violetta yang nampak kesal.

Tetapi Undine tidak menjawab pertanyaan nona Violetta. Nona Violetta pun memegang pedangnya kembali dan langsung melompat dengan tinggi ke arah Undine. Nona Violetta dengan cepat berhasil mendekati Undine dan bersiap untuk menyerang Undine.

"Kau harus membayarnya, Undine," ucap nona Violetta.

~Flower Sword Art Secret Technique : Oleander Blossom - Death Slash~

Namun sebelum serangan nona Violetta mengenai Undine, secara tiba-tiba, kedua tangan nona Violetta telah terpotong. Darah pun mulai mengucur deras dari kedua tangannya yang terpotong. Nona Violetta sangat terkejut melihat tangannya yang terpotong dan langsung berteriak dengan keras.

Sementara itu, Undine hanya memperhatikan nona Violetta yang sedang berteriak. Di atas kepalanya, ada dua buah bola air yang cukup besar, berbeda dengan bola air kecil yang sebelumnya dia gunakan. Setelah sudah cukup memperhatikan nona Violetta, Undine pun menendang nona Violetta ke bawah beserta kedua tangannya yang telah terpotong. Nona Violetta lalu jatuh ke bawah dan mendarat di sebuah bangunan yang telah hancur setelah di tendang oleh Undine. Dia masih meringis kesakitan setelah kedua tangannya dipotong oleh Undine. Lalu dia pun mendekati kedua tangannya yang telah terpotong yang berada tidak jauh darinya. Nona Violetta berusaha menyambungkan tangannya kembali namun tidak bisa. Nona Violetta terlihat sangat putus asa.

Namun setelah itu, tiba-tiba dia merasakan sebuah tekanan Aura yang sangat kuat. Nona Violetta lalu melihat ke atas yang mana merupakan asal dari tekanan Aura yang sangat kuat itu. Betapa terkejutnya nona Violetta saat melihat Undine yang dikelilingi oleh banyak bola air berukuran kecil dan menengah sedang melayang di atasnya dengan ditemani oleh 5 Naga air buatannya. Terlihat Naga air yang sebelumnya membeku karena serangan Lucas juga telah pulih kembali. Undine dan 5 Naga air itu menatap ke arah nona Violetta. Undine menatap nona Violetta tanpa ekspresi sama sekali. Nona Violetta terlihat sangat gemetaran saat menatap Undine dan 5 Naga air buatannya itu.

"Inilah akibatnya jika makhluk lemah seperti kalian berani macam-macam dengan makhluk yang lebih kuat dari kalian. Temanmu itu sudah mendapatkan ganjarannya, sekarang adalah giliranmu," ucap Undine.

Setelah itu, Undine menyatukan tangan kanannya dan tangan kirinya seperti sedang melakukan Namaste.

~Water Spirit Magic : Twin Great Tsunami~

Di bagian luar kota itu, tiba-tiba muncul banyak air dari permukaan tanah. Air yang muncul tiba-tiba itu mulai meninggi dan membentuk dua buah ombak yang besar. Dua buah ombak itu muncul di bagian Utara dan Selatan kota itu. 2 ombak itu sangat tinggi dan besar, dan dua buah ombak itu siap untuk meratakan kota itu.

Nona Violetta masih menatap ke arah Undine dengan tubuh gemetaran. Sedangkan Undine menatap nona Violetta dengan tanpa ekspresi di wajahnya. Nona Violetta sama sekali tidak menyadari adanya 2 ombak besar yang siap menghantam kota itu dan juga dirinya karena dirinya saat ini hanya terfokus menatap Undine dengan tatapan ketakutan. Barulah dia menyadari adanya 2 ombak besar itu setelah kota itu tiba-tiba menjadi gelap. Gelapnya kota itu diakibatkan oleh 2 ombak besar itu yang menutupi cahaya matahari ke kota. 2 ombak itu semakin mendekat dan saat ini sudah berada di atas nona Violetta dan juga Undine. Pemandangan yang dilihat nona Violetta saat itu benar-benar membuatnya sangat ketakutan.

"Mons.....ter," ucap nona Violetta yang sangat ketakutan.

Setelah mengatakan itu, 2 ombak besar itu pun langsung menerjang seluruh kota dan dalam beberapa menit, seluruh kota itu pun telah tersapu bersih oleh 2 ombak besar itu.

-Bersambung