Chereads / Peace Hunter / Chapter 225 - Chapter 225 : Laporan Untuk Tuan Raven part 2

Chapter 225 - Chapter 225 : Laporan Untuk Tuan Raven part 2

Diskusi yang terjadi di ruangan itu masih berlanjut.

"Yah apapun itu yang kamu katakan, aku tetap tidak akan menyerang kerajaan lain secara sembarangan meskipun aku memiliki kekuatan yang cukup untuk menumbangkan kerajaan yang aku ingin serang. Jadi kamu juga jangan berpikir untuk menyerang kerajaan besar meskipun kamu mampu melakukannya, Undine," ucap tuan Raven.

"Aku mengerti, tuan. Aku tidak akan menyerang kerajaan besar secara sembarangan tanpa perintah dari anda," ucap Undine.

Meskipun Undine terlihat seperti seseorang yang sombong akan kekuatannya tetapi dia patuh terhadap orang yang lebih kuat darinya.

"Alasan lainnya kenapa aku tidak berencana untuk menyerang kerajaan besar secara langsung adalah karena jika memutuskan menyerang suatu kerajaan besar secara langsung, tentu hal tersebut akan diketahui oleh kerajaan-kerajaan di sekitar kerajaan itu. Hal itu akan membuat mereka menjadi sangat waspada dan bersikap lebih defensif. Mungkin mereka akan melakukan aliansi dengan kerajaan lain agar kerajaan mereka tidak bernasib sama seperti kerajaan yang kita serang. Jika mereka melakukan aliansi, tentu itu akan sangat merepotkan bagi kita yang ingin menaklukan mereka,"

"Tapi itu hanya untuk saat ini saja, apabila memang penyerangan terhadap kerajaan besar sangat diperlukan, maka aku akan melakukannya. Tetapi itu suatu saat nanti apabila organisasi ini sudah sangat kuat,"

"Sebelumnya, aku bilang kalau kita akan mengabaikan untuk menaklukkan kerajaan Sedona, San Fulgen dan Seleria terlebih dahulu. Mungkin kita akan mengabaikan mereka selama beberapa tahun. Karena pembunuhan yang kita lakukan terhadap pangeran dan putri kerajaan mereka berujung kegagalan, sepertinya saat ini kerajaan mereka sedang dalam kondisi yang ketat dalam penjagaan. Jadi tidak memungkinkan bagi kita untuk melakukan rencana yang sama seperti sebelumnya walaupun aku mengutus komandan yang lain. Kita juga tidak mungkin melakukan penyerangan secara langsung kepada mereka, setidaknya untuk saat ini karena kita belum mampu. Oleh karena itu, kita akan mengabaikan mereka," ucap tuan Raven.

Mereka pun mengangguk mendengar perkataan tuan Raven. Setelah mereka mengangguk, tiba-tiba Feline mengangkat tangannya.

"Ada apa, Feline ?," tanya tuan Raven.

"Maaf kalau menganggu, tuan, tapi saya ada permintaan," ucap Feline.

"Permintaan apa ?," tanya tuan Raven.

"Jika tuan berencana untuk menaklukkan kerajaan Sedona kembali atau mungkin menyerang langsung kerajaan itu suatu saat nanti, tolong izinkan saya untuk ikut dalam rencana itu. Saya ingin membalaskan dendam secara langsung kepada kerajaan itu karena telah membunuh keluarga saya dengan tuduhan yang tidak benar. Saya berani menganggap begitu karena keluarga saya tidak mungkin melakukan kudeta terhadap 'Beast King'. Selain itu, saya juga ingin membunuh pelaku yang menuduh keluarga saya dengan tangan saya sendiri," ucap Feline.

Wajah Feline saat ini dipenuhi oleh amarah, sedangkan tuan Raven melihat ke arah Feline dengan tatapan yang serius.

"Baiklah, jika nantinya kita akan melanjutkan penaklukan di kerajaan Sedona, maka aku akan mengutusmu juga kesana," ucap tuan Raven.

"Terima kasih banyak, tuan," ucap Feline sambil membungkuk.

"Iya. Sekarang kita beralih ke kerajaan para raksasa, Giganttera. Irraldoi, bagaimana perkembangan misimu di Giganttera ? Apa kamu berhasil merekrut beberapa raksasa untuk menjadi anggota organisasi ini ?," tanya tuan Raven.

Lalu pria raksasa yang berada di ruangan itu pun menjawab.

"Sudah, tuan. Beberapa raksasa berhasil saya rekrut menjadi anggota organisasi kita. Saya juga sudah mengambil alih beberapa desa di wilayah Giganttera. Hal ini cukup mudah untuk dilakukan karena beberapa desa nampaknya tidak senang dengan kebijakan baru kerajaan itu. Sepertinya sebentar lagi akan ada pemberontakan yang muncul di kerajaan itu. Jadi saya mengusulkan kepada mereka yang ingin memberontak untuk bergabung dengan organisasi kita. Saya menjanjikan kepada mereka untuk membantu dalam menumbangkan 'Giant Warrior King' agar kebijakan di kerajaan mereka bisa kembali normal seperti sebelumnya," ucap pria raksasa yang bernama Irraldoi.

"Kerja bagus, Irraldoi. Tapi pemberontakan yah, jika kamu ingin membantu mereka dalam menumbangkan 'Giant Warrior King', silahkan pakai sumber daya organisasi yang tersedia, kamu juga bisa berkoordinasi dengan komandan yang lain. Tapi aku sarankan kamu jangan membantu terlalu jauh, biarkan para raksasa itu yang berkontribusi besar dalam pemberontakan ini," ucap tuan Raven.

"Siap, tuan," ucap Irraldoi.

"Jika pemberontakan ini berhasil, salah satu negara terkuat di benua utara ini akan menjadi wilayah kita,"

"Lalu selanjutnya tentang kekaisaran Naga. Draguno, bagaimana perkembangan misimu di Draconix Empire ? Apa kamu sudah berhasil menyusup ke dalam pemerintahan kekaisaran itu dan melakukan kontak dengan 'Dragon Emperor' ?," tanya tuan Raven.

Lalu seorang pria yang memiliki tanduk dan juga berekor seperti reptil pun menjawab.

"Saya sudah berhasil menyusup ke dalam pemerintahan itu seperti yang ditugaskan, tuan. Saya saat ini menyusup dan menyamar sebagai 'Dragon Knights', tetapi saya mohon maaf karena belum bisa melakukan kontak dengan 'Dragon Emperor', tuan. Saat ini saya hanya sebagai prajurit biasa dan agar bisa melakukan kontak dengan 'Dragon Emperor', saya harus menjadi 'Dragon Emperor Imperial Guards' terlebih dahulu," ucap pria bertanduk dan berekor reptil yang bernama Draguno.

"Kerja bagus karena sudah berhasil menyusup di dalam pemerintahan, Draguno. Walaupun kamu belum berhasil melakukan kontak dengan 'Dragon Emperor' tapi kerjamu sudah bagus. Lanjutkan misimu itu dan buatlah prestasi sebagai 'Dragon Knights' agar kamu bisa naik menjadi 'Dragon Emperor' Imperial Guards' dan melakukan kontak dengan 'Dragon Emperor'," ucap tuan Raven.

"Baik, tuan, dan terima kasih atas pujiannya," ucap Draguno.

"Jangan lupa untuk hati-hati dan waspada di kekaisaran itu, Draguno. Meskipun kamu sudah menjadi 'Dragon Knights', penyamaran dan penyusupanmu bisa saja diketahui kapan saja. Ingatlah kalau Draconix Empire juga merupakan salah satu negara terkuat di benua utara," ucap tuan Raven.

"Siap, tuan. Saya akan terus berhati-hati dan waspada," ucap Draguno.

"Bagus. Lalu selanjutnya, Camella dan Camia, kalian mungkin selama ini hanya berjaga saja di markas ini tapi selanjutnya aku akan mengutus kalian untuk mengerjakan misi di luar sana," ucap tuan Raven.

2 Elf perempuan pun menjawab perkataan tuan Raven.

"Kami siap melakukan misi apa saja yang diberikan kepada kami, tuan," ucap Camella.

"Itu benar, tuan. Kami siap melakukan apapun," ucap Camia.

Camella dan Camia terlihat sangat mirip mulai dari wajah dan warna mata mereka yang sama-sama memiliki warna mata berbeda. Mata kiri mereka berwarna biru, sedangkan mata kanan mereka berwarna hijau. Karena kemiripan inilah yang membuat mereka normalnya sulit untuk dibedakan. Tetapi ada suatu cara untuk membedakan mereka yaitu dari rambut mereka. Camella memiliki panjang rambut sepinggang, sementara Camia memiliki panjang rambut seleher.

"Aku akan menjelaskan tentang misi baru untuk kalian nanti, jadi kalian tunggu saja kabar dariku selanjutnya," ucap tuan Raven.

"Siap, tuan," ucap Camella dan Camia.

"Lalu selanjutnya tentang kota-kota kecil yang berada di wilayah terluar Holy Kingdom. Undine, apa kamu sudah menghancurkan kota-kota itu ?," tanya tuan Raven.

"Tentu saja, tuan. Menghancurkan kota-kota kecil seperti itu sangatlah mudah buatku. Dengan sebuah gelombang tsunami besar yang aku buat saja sudah cukup untuk menghancurkan kota-kota itu. Aku melihat mereka sangat terkejut begitu melihat ada sebuah gelombang tsunami besar yang mau menyapu kota mereka, padahal kota mereka tidak berada di dekat laut," ucap Undine.

"Sepertinya kamu sangat menikmatinya ya, Undine," ucap tuan Raven.

"Yah tidak begitu sih, lagipula aku hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh anda, karena anda menyuruhku untuk menghancurkan kota-kota itu, tuan. Tetapi, mengapa anda menyuruhku untuk menghancurkan kota-kota itu, tuan ? bukankah lebih baik mengambil alih kota itu agar menjadi wilayah kita ?," tanya Undine.

"Meskipun kita mengambil alih kota-kota itu, aku yakin Holy Kingdom tidak akan diam saja melihat kita mengambil kota-kota milik mereka meskipun kota itu berada di bagian terluar dari wilayah mereka. Jika kita mengambil wilayah mereka, mereka akan menyerang balik untuk merebut kembali wilayahnya. Makanya aku menyuruhmu untuk menghancurkan kota-kota itu dan sekaligus mengurangi wilayah Holy Kingdom secara perlahan sampai akhirnya hanya menyisakan ibukota Holy Kingdom saja," ucap tuan Raven.

"Apa tidak apa-apa jika kita terus menghancurkan kota-kota kecil di wilayah Holy Kingdom ? Bagaimana jika Malaikat turun karena melihat wilayah Holy Kingdom dihancurkan secara perlahan mengingat kerajaan mereka tepat berada di atas Holy Kingdom. Yah meskipun tujuan utama kita adalah agar mereka turun," ucap Undine.

"Tidak. Malaikat tidak akan turun mengingat mereka tidak suka mencampuri urusan negara-negara yang berada di benua Utara. Bahkan jika beberapa negara di benua Utara saling berperang pun, mereka tidak akan peduli. Namun aku berpikir kalau ada kemungkinan mereka akan turun apabila ibukota Holy Kingdom sudah dihancurkan. Karena di ibukota itu terdapat gereja besar yang merupakan gereja pusat para penganut Sancta Lux di benua utara. Sancta Lux merupakan agama yang menyembah Malaikat Agung sebagai Dewi mereka. Jika gereja pusat itu dihancurkan, bukan tidak mungkin kalau Malaikat akan turun. Oleh karena itu, kita hanya perlu menghancurkan kota-kota kecil yang berada di wilayah Holy Kingdom dan menyisakan ibukotanya di akhir nanti,"

"Holy Kingdom merupakan kunci agar kita bisa mencapai tujuan utama kita. Tetapi, Holy Kingdom terlalu kuat untuk bisa kita taklukan langsung saat ini. Makanya aku menyuruh kamu untuk menghancurkan wilayah mereka seperti kota-kota kecil itu untuk mengurangi pasokan dan sumber daya mereka. Tidak hanya itu, aku juga menyuruhmu untuk mengurangi kekuatan Holy Kingdom dengan membunuh para Holy Knights satu persatu apabila bertemu dengan mereka," ucap tuan Raven.

"Holy Knights ya. Sebenarnya saat aku sudah selesai menghancurkan beberapa kota kecil di wilayah terluar Holy Kingdom, muncul 2 orang prajurit yang terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan. Mereka berdua bilang kalau mereka merupakan anggota Holy Knights dan ingin mengeksekusiku yang merupakan 'pendosa besar' di wilayah Holy Kingdom,"

"Lalu aku pun bertarung dengan mereka berdua. Jujur saja mereka berdua cukup kuat, terutama Holy Knights perempuan yang aku lawan. Dia beberapa kali berhasil menghancurkan dan menebas tubuhku dengan teknik pedangnya yang digabungkan dengan ~Flower Magic~ miliknya,"

"Tetapi, kekuatan mereka hanya segitu saja karena mereka tetap tidak bisa mengalahkanku. Pada akhirnya, aku berhasil membunuh Holy Knights pria dengan menghancurkan kepalanya dan menebas kedua tangan Holy Knights perempuan itu," ucap Undine.

-Bersambung.