"Pada akhirnya, aku berhasil membunuh Holy Knights pria dengan menghancurkan kepalanya dan memotong kedua tangan Holy Knights perempuan itu," ucap Undine.
"Lalu bagaimana dengan nasib Holy Knights perempuan itu ? Apa kamu sudah memastikan kalau dia sudah mati ?," tanya tuan Raven.
"Setelah aku berhasil memotong kedua tangannya hingga terputus, aku melemparnya ke arus air deras yang tercipta dari seranganku. Aku ragu kalau dia akan selamat dari arus itu mengingat kedua tangannya sudah terputus, jadi pastinya dia sudah sudah tenggelam dan mati. Ah aku juga melemparkan Holy Knights pria yang aku hancurkan kepalanya ke arus air itu juga," ucap Undine.
"Kamu terlalu lengah, Undine. Ada kemungkinan dia masih bisa selamat karena suatu keberuntungan. Jika dia selamat dan dibawa kembali ke Holy Kingdom, dia pasti bisa dipulihkan kembali oleh 'Holy Priests' meskipun kedua tangannya sudah terputus. Bahkan aku pernah mendengar rumor kalau pemimpin tertinggi Holy Kingdom, yaitu 'Holy Maiden' memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Ada juga rumor yang mengatakan kalau 'Holy Maiden' sebenarnya merupakan Malaikat yang menyamar dan diutus untuk memimpin Holy Kingdom. Jadi aku sarankan apabila kamu bertemu dengan Holy Knights, lebih baik kamu membunuhnya dengan menghancurkan seluruh tubuhnya agar Holy Knights itu tidak bisa dibangkitkan kembali," ucap tuan Raven.
"Meskipun dia berhasil selamat setelah tangannya berhasil kupotong, aku ragu kalau dia masih bisa bertahan untuk menjadi Holy Knights. Pasti mentalnya akan sangat terguncang setelah melihat kedua tangannya terpotong," ucap Undine.
"'Holy Priests' bukan hanya bisa menyembuhkan luka fisik, tetapi juga luka mental dan pikiran. Jadi jika kamu menganggap kalau dia akan keluar dari Holy Knights meskipun dia berhasil selamat dan dipulihkan itu salah besar, Undine," ucap tuan Raven.
"Kalau memang seperti itu, aku tinggal membunuhnya saja jika kita bertemu lagi. Tentu sesuai yang tuan bilang sebelumnya, aku akan membunuhnya dengan menghancurkan seluruh tubuhnya," ucap Undine.
"Baiklah, meskipun kamu lengah karena tidak bisa memastikan kematian Holy Knights yang kamu lawan, aku memaafkanmu karena kamu juga telah berhasil menghancurkan kota-kota di Holy Kingdom sesuai dengan apa yang kuperintahkan,"
"Tapi aku memintamu untuk lebih berhati-hati apabila melawan Holy Knights, Undine. Semua anggota Holy Knights, tidak memiliki kekuatan yang sama. Ada dari mereka yang lemah, tentu Holy Knights yang lemah ini masih sangatlah kuat apabila dibandingkan dengan prajurit biasa, dan ada juga Holy Knights yang kuat. Para Holy Knights yang kuat ini, hanya fokus menjaga ibukota Holy Kingdom karena mereka bisa diibaratkan sebagai benteng terakhir Holy Kingdom. Jadi jika ada Holy Knights yang berpatroli di wilayah terluar, bisa dibilang mereka merupakan Holy Knights terlemah. Tetapi kamu tetap harus hati-hati, karena setelah ini aku akan meminta kamu untuk terus menghancurkan kota-kota atau desa-desa yang berada di bagian terluar Holy Kingdom. Karena kamu telah dicap sebagai 'pendosa besar' di Holy Kingdom, mungkin saat ini sketsa atau foto wajahmu sudah tersebar ke seluruh Holy Kingdom. Aku sarankan kamu untuk mengubah penampilanmu ketika pergi kesana," ucap tuan Raven.
"Baik, tuan. Setelah ini, aku akan langsung pergi ke Holy Kingdom lagi," ucap Undine.
"Baiklah. Sekarang, Nexus, bagaimana dengan pengamatanmu di beberapa wilayah iblis yang berada di sekitar pegunungan Nebula Mortis ? Apakah ada pergerakan mencurigakan dari pihak iblis ?," tanya tuan Raven.
Lalu seorang pria yang menggunakan topi pun menjawab.
"Tidak ada. Memang ada beberapa iblis yang pergi ke pegunungan Nebula Mortis untuk pergi ke benua utara tapi tidak ada pergerakan yang mencurigakan dari iblis-iblis itu. Mereka memang suka mengacau di beberapa negara di benua utara yang dekat dengan perbatasan antara benua selatan, tapi itu merupakan hal yang normal setiap harinya," ucap pria yang menggunakan topi yang bernama Nexus.
Dia merupakan komandan pertama dan juga salah satu orang terkuat di organisasi ini yang diakui Undine.
"Begitu ya. Sayang sekali padahal aku berharap ada pergerakan dari pihak iblis agar itu bisa memudahkan kita dalam menjalankan rencana ini,"
"Tapi ya sudahlah. Terima kasih atas laporannya, Nexus," ucap tuan Raven.
"Sama-sama, tuan," ucap Nexus.
"Sekarang, Melgus, bagaimana dengan proses pembuatan senjata sihir yang aku inginkan ?," tanya tuan Raven.
Lalu pria tua yang berasal dari ras Dwarf pun menjawab.
"Semua berjalan lancar, tuan. Tapi sayangnya karena Inti Mana yang kita dapatkan tidak terlalu bagus. Saya ragu kalau senjata sihir ini akan bisa mengeluarkan sihir yang kuat," ucap pria tua Dwarf yang bernama Melgus.
"Begitu ya. Yah itu masuk akal karena selama ini kita hanya bisa mendapatkan iblis-iblis tingkat rendah bahkan termasuk iblis tanpa akal untuk kita teliti. Jadi ~Dark Magic~ yang kamu ekstrak ke senjata sihir tersebut tidak terlalu kuat ya," ucap tuan Raven.
"Iya, tuan. Saya minta maaf atas hal ini," ucap Melgus.
"Tidak apa-apa, Melgus. Kerjamu sudah bagus karena sudah bisa menciptakan senjata sihir untuk ~Dark Magic~. Untuk senjata sihir elemen lainnya, apakah proses pembuatannya masih berjalan lancar seperti biasanya ?," tanya tuan Raven.
"Iya, tuan. Proses pembuatannya masih berjalan seperti biasa. Para anak buah saya saat ini juga sedang membuat senjata sihir yang baru. Karena kita banyak mendapatkan Inti Mana dari 'Magic Beast' yang kita bunuh dan beberapa Inti Mana dari 'Elemental Spirits' tingkat rendah dan menengah, kita jadi bisa membuat banyak senjata sihir dari Inti Mana tersebut. Saya ingin berterima kasih kepada tuan Nexus karena beliau telah membawa banyak 'Magic Beast' dari perbatasan antara benua utara dan benua selatan. Berkat itu, kita jadi bisa membuat banyak senjata sihir," ucap Melgus.
"Tidak usah dipikirkan, Melgus. Lagipula ini untuk kepentingan organisasi ini. Aku juga membawa lagi beberapa 'Magic Beast' dan Iblis yang aku bunuh di perbatasan itu. Aku sudah menaruhnya di gudang gedung penelitian agar bisa dipakai olehmu dan juga Debora,"
"Aku minta maaf karena hanya bisa membawa iblis tingkat rendah dan iblis tanpa akal lagi kali ini, karena cukup sulit untuk menemukan iblis tingkat menengah dan iblis tingkat atas di wilayah perbatasan. Aku mungkin bisa mencari mereka langsung di benua selatan tapi aku khawatir kalau misalnya aku membuat keributan disana, aku akan langsung dikepung oleh pasukan Raja Iblis mengingat para pasukan Raja Iblis menjaga keseluruhan benua selatan, bahkan para Komandan Pasukan Raja Iblis menjaga setiap wilayah yang berada di benua selatan, berbeda dengan para Malaikat di benua utara ini," ucap tuan Nexus.
"Tidak perlu meminta maaf, tuan Nexus. Justru saya berterima kasih karena tuan telah membawa banyak bahan yang berharga," ucap Melgus.
"Tindakanmu sudah bagus untuk tidak membuat kekacauan di benua selatan, Nexus. Dan juga, kerja bagus karena telah membuat banyak senjata sihir, Melgus. Tolong terus lanjutkan pekerjaanmu ini, dan juga lanjutkan pekerjaanmu untuk membuat pasukan Golem dalam jumlah banyak," ucap tuan Raven.
"Siap, tuan," ucap Melgus.
"Lalu yang terakhir, Debora, bagaimana proses modifikasi para prajurit kita ?," tanya tuan Raven.
Lalu seorang wanita yang beberapa tubuhnya diselimuti perban pun menjawab.
"Beberapa ada yang berhasil dan beberapa ada yang gagal, tuan. Saat saya mencoba mentransplantasi Inti Mana Iblis ke tubuh mereka, sebagian dari mereka mengalami kegagalan dan itu membuat mereka kehilangan pikiran mereka. Mereka berkelakuan seperti para iblis tanpa akal. Saya pun mencabut Inti Mana Iblis yang ada di tubuh mereka dan menggantikannya dengan Inti Mana mereka yang sebelumnya, tetapi mereka tetap kehilangan pikiran mereka,"
"Untuk mereka yang gagal, saya membawa mereka ke sebuah ruangan khusus agar saya bisa melakukan percobaan kepada mereka lagi. Saya memberi mereka sebuah suntikan yang berisi cairan yang terbuat dari otak dan darah iblis. Padahal awalnya saya hanya mencoba-coba saja tapi sepertinya cairan itu bekerja untuk mereka. Cairan itu memang tidak dapat mengembalikan pikiran mereka, tetapi fisik mereka berubah seperti para Iblis tingkat rendah atau tanpa akal. Di beberapa bagian tubuh mereka tiba-tiba muncul sebuah corak berwarna hitam pekat seperti yang dimiliki para Iblis pada umumnya,"
"Karena mereka masih tidak memiliki akal dan dapat menyerang siapa saja secara membabi buta. Saya mencoba menyuntikan darah saya ke kepala mereka. Setelah itu, saya mencoba melepaskan mereka dan tidak disangka ternyata mereka tidak menyerang saya. Mereka hanya berusaha menyerang beberapa anak buah saya. Mereka juga bahkan menuruti perintah yang saya berikan kepada mereka. Jadi setelah ini, saya harap tuan Raven dan para komandan sekalian mau memberikan darah kalian kepada saya. Setelah itu, saya akan menyuntikkan darah kalian kepada mereka agar kalian juga bisa mengendalikan mereka untuk ke depannya," ucap Debora.
"Aku mau saja sih jika itu bertujuan agar kita bisa mengendalikan mereka. Tetapi apa benar kalau darah kita hanya digunakan untuk itu ? Kamu tidak mencoba menggunakan darah kita untuk bahan percobaanmu yang lain kan ?," tanya Feline.
"Fufufu, tentu saja tidak, Feline. Seperti biasa kamu selalu menaruh curiga kepadaku," ucap Debora.
"Itu sudah wajar untuk menaruh curiga kepadamu, soalnya kamu itu adalah psikopat yang hobi melakukan percobaan yang aneh-aneh," ucap Feline.
"Fufu, terima kasih atas pujiannya," ucap Debora sambil tersenyum.
"Itu bukan pujian!," ucap Feline yang tampak kesal.
"Aku tidak ikut menyumbangkan darahku ya, Debora. Soalnya aku tidak butuh untuk mengendalikan orang-orang tidak berakal itu. Lagipula aku bisa membuat pasukanku sendiri," ucap Undine.
"Sayang sekali. Tapi ya sudah jika nona Undine tidak mau," ucap Debora.
"Kelihatannya kamu kecewa karena tidak bisa mendapatkan darah dari seorang 'Divine Elemental Spirits'," ucap Feline.
"Baiklah, aku juga akan menyumbangkan darahku kepadamu, Debora. Aku juga ingin bisa mengendalikan mereka. Jika mereka mempunyai fisik seperti para iblis tingkat rendah atau tidak mempunyai akal, pastilah fisik mereka masih lebih bagus dibanding para makhluk lainnya. Mereka bisa menjadi salah satu aset tempur kita,"
"Lalu bagaimana dengan mereka yang berhasil dalam mentransplantasi Inti Mana Iblis ke dalam tubuh mereka ?," tanya tuan Raven.
"Sama seperti mereka yang kehilangan pikiran mereka karena gagal, mereka yang berhasil juga mendapatkan fisik seperti Iblis tingkat rendah atau tanpa akal. Mereka juga mendapatkan corak berwarna hitam pekat di beberapa bagian tubuh mereka. Yang membedakannya adalah mereka masih mempunyai pikiran mereka sendiri dan kapasitas Mana mereka pun juga meningkat pesat. Tidak hanya itu, mereka juga dapat menggunakan ~Dark Magic~ meskipun ~Dark Magic~ nya tidak sekuat pada umumnya, sama seperti senjata sihir ~Dark Magic~ yang dibuat Melgus. Meski begitu, saya dapat menyatakan kalau mereka yang berhasil ini merupakan aset tempur terkuat kita saat ini selain para komandan," ucap Debora.
"Kerja bagus, Debora. Kamu berhasil menambah kekuatan tempur kita dengan percobaanmu. Meskipun ada yang gagal, tapi kamu tetap bisa menambah kekuatan tempur kita dari mereka yang gagal itu," ucap tuan Raven.
"Terima kasih, tuan," ucap Debora.
"Lanjutkan pekerjaanmu ini, Debora. Pakailah mayat iblis-iblis yang ada itu untuk percobaanmu. Dan jangan lupa untuk saling berdiskusi dengan Melgus agar kalian bisa menggunakan mayat Iblis itu secara merata," ucap tuan Raven.
"Baik, tuan," ucap Debora.
"Dengan adanya Debora yang memodifikasi prajurit kita, Melgus yang membuat senjata untuk kita dan kalian yang terus merekrut orang-orang agar bergabung dengan organisasi kita, organisasi ini secara perlahan akan semakin kuat. Jika organisasi kita sudah sangat kuat, mewujudkan tujuan utama kita bukanlah hal yang tidak mungkin lagi," ucap tuan Raven.
Mereka semua pun tersenyum dan bertepuk tangan mendengar perkataan tuan Raven. Saat mereka sedang bertepuk tangan, tiba-tiba Undine mengangkat tangan kanannya.
"Maaf kalau mengganggu, tuan. Tapi aku punya sebuah saran," ucap Undine.
"Saran apa itu, Undine ?," tanya tuan Raven.
"Jika kita ingin membuat organisasi ini semakin kuat, bagaimana jika aku mencari 'Divine Elemental Spirits' yang lainnya dan mengajaknya untuk bergabung dengan kita ?," tanya Undine.
-Bersambung