"Rid Archie, aku menunjukmu sebagai wakil ketua Elevrad yang baru," ucap senior Florian.
Para anggota Elevrad yang mendengar hal itu pun sangat terkejut, apalagi aku.
"Aku ?!?! Tunggu sebentar, aku menjadi wakil ketua Elevrad ?," tanyaku.
"Iya, aku menunjukmu sebagai wakil ketua Elevrad," ucap senior Florian.
"Bukannya ada anggota lain yang lebih pantas untuk menjadi wakil ketua ? Ada senior Darryl yang seangkatan denganmu dan juga ada putri Amelia yang berada 1 tingkat di atasku. Kenapa aku yang ditunjuk sebagai wakil ketua padahal aku hanyalah murid yang baru saja naik ke tahun kedua dan juga belum lama menjadi anggota Elevrad," ucapku.
"Aku punya alasanku sendiri untuk menunjukmu sebagai wakil ketua,"
"Pertama, itu karena kamu murid terkuat di akademi ini saat ini. Setelah kamu memenangkan turnamen akademi sebelumnya, popuralitasmu dikalangan para murid pun semakin meningkat. Kamu dikenal oleh semua murid mulai dari tahun pertama sampai tahun keempat yang baru saja lulus. Tidak hanya dikenal di lingkungan akademi ini, tetapi kamu juga dikenal di seluruh kerajaan San Fulgen. Aku tidak tahu kamu sudah mendengar tentang ini atau belum, tetapi setelah insiden penyerangan yang terjadi di akademi ini, banyak surat kabar yang telah beredar ke seluruh wilayah kerajaan San Fulgen. Di surat kabar itu tercantum kalau kamu merupakan seorang 'pahlawan' yang menyelamatkan Charles dan melindungi Chloe serta putri Caroline dari para penyerang yang mau membunuh mereka. Tentu surat kabar ini tidak beredar di wilayah akademi jadi tidak semua murid mengetahui akan hal itu. Aku pun tahu tentang surat kabar itu karena hak khusus yang kumiliki sebagai seseorang yang memiliki jabatan di Elevrad," ucap senior Florian.
Beberapa anggota Elevrad yang mendengar tentang itu pun terkejut.
"Apa ? Jadi tidak hanya dikenal di akademi ini, tetapi Rid juga dikenal di seluruh kerajaan San Fulgen ?," tanya senior Darryl.
"Heeee, jadi kamu sudah menjadi orang terkenal ya, Rid ?," tanya senior Vanina.
Aku hanya diam saja dan belum memutuskan untuk berbicara.
"Oleh karena itu, karena kekuatanmu dan popularitasmu lah alasan aku menunjukmu sebagai wakil ketua Elevrad. Terlebih, sebentar lagi akan ada anak-anak baru yang akan menjadi murid tahun pertama. Aku harap dengan popuralitasmu itu, murid-murid terbaik dari tahun pertama dapat segera bergabung dengan Elevrad,"
"Tapi alasanku menunjukmu sebagai wakil ketua Elevrad bukan hanya itu saja. Aku sudah menilai kemampuanmu sebelumnya saat mengerjakan tugas-tugas Elevrad. Meskipun tugasmu tidak sesulit anggota Elevrad lain yang memiliki jabatan atau memiliki tingkat di atasmu, kamu tetap mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik. Senior Gretta bahkan memujimu sebagai anggota yang cekatan dalam mengerjakan tugas-tugas itu. Tidak hanya senior Gretta, anggota Elevrad tahun keempat lainnya pun juga memuji kinerjamu sebagai anggota Elevrad. Saat pertemuan terakhir dengan anggota Elevrad tahun keempat di ruangan ini, disaat hanya tinggal aku dan senior Vyn yang berada di ruangan ini, dia bertanya kepadaku siapa yang akan aku tunjuk sebagai wakil ketua Elevrad. Aku menjawab kalau kamulah yang aku tunjuk sebagai wakil ketua Elevrad. Lalu senior Vyn sangat menyetujui hal itu, itu berarti senior Vyn juga mengakui kemampuanmu. Selain itu, aku juga merasakan kalau kamu punya keahlian untuk memimpin sekelompok orang, karena hal itulah yang membuatku semakin ingin menunjukmu sebagai wakil ketua. Bagaimana ? Apa kamu mau menerimanya, Rid ?," tanya senior Florian.
Aku masih terus terdiam dan belum memutuskan untuk berbicara.
"Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan, Rid ? Karena kamu terlihat sedang bingung untuk menjawabnya," ucap senior Florian.
"Iya, ada yang sedang aku pikirkan sejak tadi. Senior bilang tadi kalau senior punya alasan sendiri untuk menunjukku, bukankah itu berarti penunjukanku sebagai wakil ketua adalah usulan senior sendiri dan bukan dengan anggota Elevrad yang lainnya ? Bukankah itu berarti akan ada anggota lain yang keberatan apabila aku menjadi wakil ketua ?," tanyaku.
"Soal itu ya. Ketua Elevrad itu mempunyai hak dan wewenang untuk menunjuk anggotanya untuk mengisi jabatan tertentu tanpa perlu persetujuan anggota yang lainnya. Jadi, aku tidak perlu persetujuan dari anggota yang lainnya untuk menunjukmu sebagai wakil ketua Elevrad. Memang saat setiap ketua Elevrad menunjuk seorang anggota untuk mengisi jabatan tertentu pasti selalu ada anggota lain yang keberatan, tapi aku rasa tidak ada yang keberatan apabila aku menunjukmu sebagai wakil ketua. Anggota yang lainnya tidak keberatan kan dengan penunjukan Rid sebagai wakil ketua ?," tanya senior Florian.
"Aku tidak keberatan. Lagipula sepertinya Rid memang pantas menjadi wakil ketua setelah mendengar apa yang dibilang ketua tadi," ucap senior Darryl.
"Aku juga tidak keberatan," ucap senior Vanina.
"Aku juga," ucap senior Nadine.
"Aku juga," ucap putri Amelia.
Anggota Elevrad yang lain pun tidak keberatan atas penunjukanku sebagai wakil ketua, termasuk Charles, Chloe, Irene dan Enzo.
"Anggota yang lain tidak keberatan atas penunjukanmu sebagai wakil ketua, Rid. Lalu bagaimana ? Apakah kamu akan menerima jabatan wakil ketua Elevrad ini ?," tanya senior Florian.
Aku terdiam sejenak untuk memikirkan sesuatu.
"Jika aku mempunyai jabatan penting di Elevrad, bukankah itu berarti aku dapat berinteraksi dengan banyak bangsawan termasuk para Duke selain Duke San Lucia dengan memanfaatkan jabatanku ini ? Mungkin ada saatnya aku harus pergi menemui mereka sebagai perwakilan Elevrad untuk meminta kerja sama dan bantuan dalam mengadakan event yang dibuat oleh Elevrad. Mungkin aku bisa menyelediki para Duke itu dengan memanfaatkan jabatanku ini. Sepertinya akan bagus untukku apabila aku menerima jabatan ini," pikirku.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menerima jabatan ini, senior," ucapku.
"Kalau begitu sepakat ya. Mulai sekarang, Rid Archie merupakan wakil ketua Elevrad yang baru dan akan bertugas selama 1 tahun kedepan," ucap senior Florian.
Anggota Elevrad yang lain pun bertepuk tangan setelah mendengar hal itu.
"Mohon bantuan untuk kedepannya, wakil ketua," ucap senior Florian.
"Aku juga mohon bantuannya, ketua," ucapku.
Kemudian, senior Florian kembali mengumumkan siapa anggota yang akan mengisi jabatan sekretaris dan bendahara. Untuk sekretaris, senior Florian menunjuk putri Amelia untuk mengisi jabatan itu. Anggota Elevrad yang lain tidak keberatan dengan penunjukan putri Amelia sebagai sekretaris Elevrad, putri Amelia pun juga setuju untuk mengisi posisi itu. Lalu untuk bendahara, senior Florian menunjuk senior Klara untuk mengisi posisi tersebut. Nama lengkapnya adalah Klara Gwinn, dia merupakan anggota Elevrad tahun ketiga atau lebih tepatnya mantan tahun ketiga yang sekarang sudah naik ke tahun keempat, sama seperti senior Darryl dan senior Florian. Anggota Elevrad yang lain tidak keberatan dengan penunjukan itu, senior Klara pun juga setuju untuk mengisi posisi itu.
Lalu setelah semua jabatan di kepengurusan yang baru ini sudah terisi, pertemuan pun di akhiri dan kami pun langsung meninggalkan ruangan Elevrad untuk melanjutkan aktifitas kami masing-masing.
-
Lalu beberapa hari pun telah berlalu dan tidak terasa kalau masa liburan sudah mau berakhir karena saat ini sudah memasuki akhir bulan Juni.
Di sore harinya, kami sedang bermain-main di danau akademi untuk menikmati masa liburan yang mau berakhir ini.
"Tidak terasa ya kalau lusa sudah mulai belajar di akademi lagi," ucap Chloe.
"Iya, dan kita juga akan menjadi murid tahun kedua," ucap Julie.
"Karena lusa sudah mulai memasuki tahun ajaran baru, bukankah itu berarti hari ini merupakan hari ujian masuk bagi para calon murid ?," tanya Noa.
"Memang. Saat pagi hari tadi, aku melihat beberapa calon murid pergi menuju gedung lobi akademi. Jadi teringat ya, satu tahun yang lalu, kita juga ikut ujian masuk itu," ucap Charles.
"Tidak terasa sudah satu tahun ya kita berada di akademi ini,"
"Ngomong-ngomong, karena kita sedang membahas calon murid, aku jadi teringat sesuatu. Satu tahun yang lalu di ujian masuk, ada seorang murid yang sangat membenci Rid karena dia kalah melawan Rid di ujian masuk tahap ketiga. Karena kekalahan itulah, dia jadi tidak bisa lolos ujian masuk dan gagal untuk masuk ke akademi ini," ucap Noa.
"Javier ya, aku masih mengingatnya," ucap Charles.
"Kamu benar. Sepertinya dia akan mengikuti ujian masuk ini lagi karena peserta yang gagal di ujian masuk saat pertama kali mengikutinya masih diberi kesempatan satu kali di tahun berikutnya untuk mengikuti ujian masuk lagi. Jika dia mengikuti ujian masuk ini lagi dan berhasil lolos ujian masuk kali ini lalu menjadi murid akademi, sepertinya hal itu akan berbahaya untukmu, Rid. Sebab aku rasa dia masih menyimpan dendam padamu," ucap Noa.
"Kamu tidak perlu khawatir, Noa. Aku juga sudah memikirkan tentang itu. Jika dia berhasil menjadi murid akademi kali ini dan berniat untuk membahayakanku, aku tinggal melawan dan menghajarnya saja sampai dia berhenti," ucapku.
"Hahaha, benar juga. Aku rasa aku salah sudah khawatir padamu padahal kamu merupakan pemenang turnamen akademi. Seharusnya aku khawatir kepada Javier itu saja jika dia berhasil menjadi murid akademi kali ini dan macam-macam dengan wakil ketua kita," ucap Noa.
"Berhenti memanggilku dengan panggilan itu," ucapku.
-
Di ruangan rahasia yang ada di lantai 5 gedung lobi akademi.
Nona Karina terlihat sedang menyaksikan ujian tahap ketiga yang merupakan ujian pertandingan yang berlangsung di lantai 5 gedung lobi akademi. Lalu sebuah bola kristal yang berada di dekat nona Karina pun bercahaya. Bola kristal itu merupakan alat komunikasi yang dimiliki oleh nona Karina. Nona Karina pun langsung memegang bola itu dan berbicara ke bola tersebut.
"Halo, ini dengan kepala akademi, Karina Stella," ucap nona Karina.
"Ini aku, Karina. Ngomong-ngomong, kenapa kamu berbicara formal seperti itu ?," tanya Ratu Kayana.
Ternyata yang menghubungi nona Karina adalah Ratu Kayana.
"Maaf, kakak, aku kira orang lain yang menghubungiku. Ada perlu apa ?," tanya nona Karina.
"Aku dengar kalau Javier itu sedang mengikuti ujian masuk lagi tahun ini. Apa itu benar ?," tanya Ratu Kayana.
"Iya, itu benar," ucap nona Karina.
"Lalu bagaimana ? Apa kamu sudah memiliki rencana agar dia gagal di ujian masuk tahun ini ?," tanya Ratu Kayana.
"Kakak tenang saja. Ada satu orang dari semua peserta di ujian masuk ini yang bisa mengalahkan Javier. Saat ini, Javier dan orang itu sedang bertanding di ujian tahap ketiga ini. Dan sepertinya pertandingannya akan segera berakhir," ucap nona Karina.
Nona Karina melihat ke arena pertandingan yang ada di lantai 5 gedung lobi akademi. Di arena pertandingan itu, terlihat Javier sedang tersungkur di lantai arena itu. Dia tersungkur setelah terkena teknik pedang yang lawannya gunakan. Sementara itu, di hadapannya saat ini berdiri seorang perempuan yang sedang memegang pedang yang dia gunakan. Perempuan itu terlihat sedang menunggu Javier untuk bangkit kembali.
-Bersambung