Di akademi.
Karena festival akademi sudah diakhiri secara paksa akibat penyerangan yang terjadi kemarin. Kami pun memutuskan untuk membereskan dan merapihkan dekorasi dan perlengkapan yang berkaitan dengan festival akademi. Tidak hanya para anggota Elevrad saja yang memutuskan untuk membereskan perlengkapan, murid-murid yang lain pun juga memutuskan untuk membantu membereskan. Mereka juga membantu membersihkan wilayah akademi yang kotor akibat penyerangan kemarin.
Sementara banyak prajurit yang berpatroli dan berjaga di akademi ini untuk mencegah terjadinya penyerangan seperti kemarin. Apalagi, para prajurit itu banyak yang berkumpul di dekat Charles dan Chloe.
"Sepertinya para prajurit itu menjaga kalian dengan sangat ketat sekali ya," ucapku.
Saat ini aku sedang membereskan perlengkapan seperti booth-booth yang sudah rusak bersama Charles dan Chloe. Jadi aku juga mengetahui kalau banyak prajurit yang berada di sekitar kita.
"Sepertinya ibunda yang memerintahkan para prajurit itu untuk memberikan penjagaan ketat kepada kita berdua," ucap Charles.
"Padahal seharusnya ibunda tidak perlu melakukan ini," ucap Chloe.
"Bukankah itu berarti Yang Mulia Ratu sangat peduli dengan kalian ? Beliau tidak ingin terjadi apa-apa dengan kalian lagi," ucapku.
"Yah meskipun begitu, perlakuan ini membuatku tidak nyaman, Rid," ucap Charles.
"Aku juga merasa tidak nyaman," ucap Chloe.
"Mungkin perlakuan ini hanya berlangsung selama beberapa hari saja dan ke depannya Yang Mulia Ratu tidak akan memperlakukan kalian seperti ini lagi. Untuk sekarang kalian membiasakan diri saja," ucapku.
Charles dan Chloe pun mengangguk.
Saat kami sedang membereskan booth-booth yang rusak yang berada di depan gedung lobi akademi. Aku memperhatikan ada sejumlah orang yang berdiri di depan gedung lobi akademi sambil memegang suatu benda yang aku tebak itu adalah sebuah Artifact. Nona Karina juga nampak menemani sejumlah orang itu.
Salah satu orang yang memegang Artifact memberikan Artifact yang dia pegang kepada nona Karina. Lalu nona Karina pun menerimanya dan langsung mengarahkan Artifact itu ke depan gedung lobi akademi yang terlihat hancur itu. Aku merasakan kalau nona Karina sedang mengeluarkan sejumlah mananya saat memegang Artifact itu. Lalu secara perlahan, gedung lobi akademi mulai pulih kembali secara perlahan. Beberapa orang yang memegang Artifact pun juga ikut membantu memulihkan gedung itu dengan mengarahkan Artifact mereka ke gedung tersebut. Lalu gedung lobi akademi pun pulih dengan semakin cepat dan akhirnya gedung itu pulih total seperti sebelum diserang oleh para penyerang kemarin.
"Artifact itu sepertinya sejenis dengan Artifact yang biasanya terpasang di arena-arena turnamen dan berfungsi untuk memulihkan arena turnamen apabila mengalami kerusakan. Sepertinya Artifact itu bisa memulihkan objek apapun yang mengalami kerusakan. Tapi semakin parah kerusakan yang diterima pada objek tersebut, semakin banyak mana yang dibutuhkan untuk memperbaiki objek tersebut. Makanya beberapa orang tadi juga ikut membantu nona Karina untuk memperbaiki gedung tersebut dan pemulihannya pun jadi berjalan dengan cepat,"
"Aku penasaran, jika ada Artifact untuk memperbaiki objek, apakah ada juga Artifact yang digunakan untuk membuat objek ? Seperti membuat bangunan baru yang sebelumnya tidak pernah dibuat ?," pikirku.
Lalu setelah memperbaiki gedung lobi akademi, nona Karina dan beberapa orang itu pun masuk ke dalam gedung itu. Sepertinya mereka ingin melihat apakah ada tempat yang rusak di dalam bangunan akademi dan berniat untuk langsung memperbaikinya.
Kami pun lanjut membereskan booth-booth yang ada di depan gedung lobi akademi. Tapi saat membereskan booth-booth itu, aku merasakan ada beberapa orang yang sedang memperhatikanku. Bukan para murid lainnya yang memperhatikanku tetapi para orang dewasa yang berada di dekatku seperti para staf akademi, prajurit akademi dan lainnya. Tidak hanya saat ini, tapi sebelumnya juga ada beberapa orang yang memperhatikanku. Bahkan beberapa orang yang tadi membantu nona Karina untuk memperbaiki gedung lobi akademi juga terlihat sedang memperhatikanku.
Aku pun menoleh ke arah orang-orang yang kurasa sedang memperhatikanku. Chloe yang melihatku menoleh pun penasaran dan bertanya padaku.
"Ada apa, Rid ?," tanya Chloe.
"Tidak ada apa-apa. Aku cuma merasa kalau ada beberapa orang yang memperhatikanku, salah satunya adalah prajurit yang sedang aku lihat ini," ucapku sambil melihat ke arah prajurit itu.
"Hmmm begitu," ucap Chloe.
Chloe lalu berjalan menghampiri prajurit yang kubilang tadi.
"Halo, tuan prajurit," ucap Chloe.
"E-eh putri Chloe, ha-halo juga. Ada apa ya ?," tanya prajurit itu.
"Begini, temanku yang ada disana itu merasa kalau ada beberapa orang yang sedang memperhatikannya dan salah satunya adalah anda, tuan prajurit. Apa anda mempunyai alasan kenapa anda memperhatikannya ? ," tanya Chloe.
"Me-memperhatikannya ? Ti-tidak kok, putri Chloe. M-mungkin itu hanya kebetulan saja saat saya melihat ke arahnya jadi dia menganggap saya sedang memperhatikannya," ucap prajurit itu.
"Sudah jawab saja, aku tahu kalau anda saat ini sedang berbohong. Anda pasti mempunyai alasan untuk terus memperhatikannya kan ? Apa ada sesuatu yang terjadi ?," tanya Chloe.
"Ba-baiklah, saya akan berbicara jujur, putri Chloe. Sebenarnya pagi tadi saya sedang membaca surat kabar yang diterbitkan 'Diganta'. Di surat kabar itu, banyak berita yang memuat tentang teman anda itu yang bernama Rid Archie. Saya terus memperhatikannya karena saya hanya penasaran saja, saya tidak ada niatan jahat kepadanya. Beberapa orang yang juga ikut memperhatikannya mungkin juga berpikiran sama seperti saya," ucap prajurit itu.
"Begitu ya, jadi kalian memperhatikan Rid karena banyak berita tentangnya yang dimuat di surat kabar yang rilis hari ini. Aku jadi penasaran berita tentang apa saja yang berkaitan dengannya di surat kabar itu tapi sayangnya surat kabar itu tidak beredar di antara para murid di dalam akademi jadi para murid tidak bisa membacanya. Apa anda membawa surat kabarnya, tuan prajurit ?," tanya Chloe.
"Sayangnya, saya tidak membawa surat kabar itu, putri Chloe. Surat kabar itu saya tinggal di luar gerbang akademi," ucap prajurit itu.
"Begitu ya. Ya sudah, kalau begitu aku mau kembali untuk beres-beres. Terima kasih karena sudah menceritakannya, tuan prajurit," ucap Chloe.
"Sama-sama, putri," ucap prajurit itu.
Lalu Chloe kembali ke tempat aku dan Charles berada.
"Kenapa kamu menghampiri prajurit itu, Chloe ?," tanyaku.
"Untuk bertanya kenapa dia memperhatikanmu," ucap Chloe.
"Seharusnya kamu tidak perlu melakukan itu, lagipula aku tidak masalah dengan beberapa orang yang memperhatikanku ini," ucapku.
"Tapi bukannya agak sedikit kurang nyaman apabila diperhatikan oleh beberapa orang seperti itu ? Apalagi kalau misalnya orang-orang itu ternyata memiliki niat yang jahat. Tapi kali ini kamu bisa bersantai, Rid, karena orang-orang itu memperhatikanmu bukan karena mereka memiliki niat yang jahat. Mereka memperhatikanmu karena mereka penasaran setelah membaca surat kabar yang baru terbit hari ini. Surat kabar itu banyak memuat tentangmu," ucap Chloe.
"Surat kabar ?," tanyaku.
"Iya. Tapi aku tidak tahu berita apa yang berkaitan denganmu di surat kabar itu karena prajurit itu tidak membawa surat kabarnya. Padahal aku sedikit penasaran juga," ucap Chloe.
"Aku tidak menyangka kalau aku akan muncul di surat kabar. Sepertinya ini terjadi karena kemarin aku ditanyai oleh beberapa orang. Aku sedikit penasaran tentang berita apa yang memuat tentangku di surat kabar itu," pikirku
-
Lalu pada siang harinya, beberapa bangsawan pun mendatangi akademi termasuk ketiga Duke yaitu Duke San Quentine, Duke San Angela dan Duke San Minerva. Duke San Lucia tidak datang hari ini dan sebagai gantinya, tuan Irwin lah yang datang kesini menggantikan beliau karena kemarin Duke San Lucia sendiri yang bilang jika beliau tidak datang, beliau akan mengutus tuan Irwin yang akan datang. Para bangsawan yang datang ke akademi ini membawa bantuan tenaga untuk merapihkan dan membersihkan akademi ini. Terima kasih kepada mereka karena berkat itu, pekerjaan membereskan dan membersikan akademi ini pun berjalan dengan cepat.
Lalu menjelang sore harinya, Ratu Kayana dan Raja Albert pun datang ke akademi. Terlihat Caroline juga datang bersama Ratu Kayana dan Raja Albert. Karena kejadian penyerangan kemarin, Ratu Kayana memutuskan untuk membawa Caroline pulang ke istana. Caroline pun menuruti permintaan beliau karena tujuan dia kesini hanya untuk menikmati festival. Karena festival sudah diakhiri, dia merasa tidak perlu untuk terus berada di akademi ini. Tapi hari ini, Caroline memutuskan untuk datang lagi ke akademi. Caroline pun menghampiriku, Charles dan Chloe yang baru saja selesai membereskan booth-booth yang berserakan karena dirusak oleh para penyerang kemarin.
"Hei, kakak Rid, hari ini kakak muncul di surat kabar loh. Banyak sekali berita tentang kakak yang muncul di surat kabar itu," ucap Caroline.
"Aku sudah tahu tentang itu, Carol," ucapku.
"Meskipun kakak sudah tahu, tapi kakak belum melihat surat kabar itu secara langsung kan ? karena surat kabar ini tidak beredar di antara para murid yang berada di akademi ini. Berterima kasihlah kepadaku karena aku membawakan surat kabar ini," ucap Caroline sambil memegang sebuah surat kabar.
"Ini, apa kakak mau membacanya ?," tanya Caroline.
"Baiklah," ucapku.
"Ini hanya perasaanku saja atau memang Caroline tambah akrab denganku ?," pikirku.
Yah aku tidak terlalu memikirkan tentang itu. Lalu Caroline memberikanku surat kabar itu dan aku pun langsung membacanya. Charles dan Chloe juga ikut membaca surat kabar itu.
"Ternyata benar, di surat kabar ini banyak sekali berita yang berkaitan dengan Rid. Bahkan ada banyak foto Rid juga di surat kabar ini. Disini disebutkan kalau murid tahun pertama San Fulgen Akademiya yang bernama Rid Archie berkontribusi besar dalam melawan sebuah kelompok yang menyerang akademi," ucap Charles.
"Hebat sekali kamu, Rid. Bahkan kamu dibilang sebagai 'pahlawan' di surat kabar ini. Dan aku baru tahu kalau kamu juga melindungiku saat aku sedang tidak sadarkan diri. Bahkan kamu juga melindungi Carol, Irene dan senior Gretta. Mungkin aku telat untuk mengucapkan ini karena aku juga baru mengetahuinya tetapi terima kasih karena telah melindungiku, Rid," ucap Chloe.
"Aku juga ingin mengucapkan terima kasih karena telah melindungiku, kakak Rid," ucap Caroline.
"Aku tidak melakukan apa-apa, kalian tidak perlu berterima kasih kepadaku. Jika ingin berterima kasih, seharusnya kalian berterima kasih kepada nona Karina," ucapku.
"Aku akan berterima kasih kepada beliau nanti, yang terpenting sekarang aku sudah berterima kasih kepadamu," ucap Chloe.
"Baiklah," ucapku.
Lalu aku melanjutkan membaca surat kabar itu.
"Pantas saja ada lumayan banyak orang yang memperhatikanku hari ini, apalagi mereka yang memperhatikanku merupakan orang-orang dewasa. Sepertinya mereka semua sudah membaca surat kabar ini,"
"Jika surat kabar ini memberitakanku hingga seperti ini, tidak mengherankan kalau aku diperhatikan oleh banyak orang karena aku sekarang sudah menjadi pusat perhatian banyak orang karena surat kabar ini. Bahkan hubunganku dengan Irene juga dimuat di surat kabar ini. Dengan menjadi pusat perhatian, aku tidak tahu apakah hal ini akan menjadi hal yang bagus untukku atau tidak untuk kedepannya," pikirku.
-Bersambung