Chereads / Peace Hunter / Chapter 213 - Chapter 213 : Kekecewaan Tuan Alan

Chapter 213 - Chapter 213 : Kekecewaan Tuan Alan

Saat aku, Charles, Chloe dan Caroline sedang mengobrol, Ratu Kayana dan Raja Albert pun menghampiri kami.

"Sepertinya sekarang kamu sudah menjadi pusat perhatian banyak orang ya, Rid," ucap Ratu Kayana.

"Yang Mulia Ratu ?!," ucapku.

Melihat Ratu Kayana yang menghampiriku, aku pun langsung membungkuk dan memberi hormat kepada beliau.

"Sudah, sudah, tidak perlu formal begitu," ucap Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucapku.

Aku pun langsung berdiri kembali.

"Ngomong-ngomong, soal hadiah kontribusi yang kemarin aku bicarakan, aku sudah menyiapkannya dan juga sudah membawanya di kereta kuda kami. Para prajurit, tolong ambilkan hadiah itu," ucap Ratu Kayana sambil memanggil para prajurit yang berada di belakangnya.

"Siap, Yang Mulia Ratu," ucap para prajurit itu.

Lalu para prajurit itu pergi ke gerbang akademi untuk menuju kereta kuda milik Ratu Kayana. Tidak lama kemudian, para prajurit itu pun kembali kesini dengan membawa banyak kantung yang berukuran cukup besar.

"Ini hadiah kontribusi yang kamu inginkan. Semua kantung uang ini berisi uang dengan total 10 juta Larx," ucap Ratu Kayana.

Aku tidak begitu terkejut karena aku sudah tahu kalau Ratu Kayana akan memberiku uang senilai 10 juta Larx. Tetapi banyaknya kantung-kantung berisi uang yang dibawa para prajurit itu membuat orang-orang di sekitar baik para murid, staf akademi dan beberapa prajurit yang berpatroli di akademi ini menjadi terkejut. Kantung-kantung berisi uang itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di sekelilingku. Sepertinya aku harus cepat memindahkan kantung uang itu agar tidak menjadi pusat perhatian lagi.

"Permisi, Yang Mulia Ratu. Apa boleh saya meminta para prajurit anda untuk mengantarkan kantung-kantung uang itu ke asrama saya ? Sebab, jujur saja saya sendiri tidak bisa membawa semua kantung uang itu," ucapku.

"Benar juga. Baiklah kalau begitu, para prajurit, tolong antarkan kantung uang itu ke asrama Rid," ucap Ratu Kayana.

"Siap, Yang Mulia Ratu," ucap para prajurit itu.

"Saya akan mengantar mereka untuk menuju asrama saya, Yang Mulia Ratu," ucapku.

"Silahkan," ucap Ratu Kayana.

Aku pun pergi mengantar para prajurit itu menuju asramaku. Sebenarnya aku bisa saja membawa semua kantung uang itu sendiri menggunakan ~Storage~ dan menyimpan semua kantung uang itu disana tapi di tempat itu sedang banyak orang dan tidak mungkin aku menggunakan itu. Aku akan menaruh semua kantung uang itu di ~Storage~ setelah semua kantung uang itu diantarkan ke asramaku.

-

Sementara itu, beberapa staf dan pengajar akademi sedang berada di sekitaran danau dan hutan akademi. Mereka sedang membersihkan tempat itu dan memulihkan pohon-pohon yang sudah tumbang dengan sihir dan artifact agar hutan akademi tidak menjadi gundul lagi.

"Sepertinya murid anda sedang jadi pembicaraan banyak orang, ketua," ucap nona Nora.

"Rid ya. Aku dari awal sudah menganggap kalau dia itu sangat kuat dibanding para murid yang lainnya tapi aku tidak menyangka kalau dia akan sekuat ini sampai bisa mengalahkan seorang petarung elit kelompok penyerang itu dan juga membantu nona Karina melawan para penyerang itu. Karena hal itu, sekarang dia menjadi pembicaraan banyak orang," ucap tuan Alan.

"Itu benar, hampir setiap pengajar dan staf akademi yang aku temui membicarakan tentang dia," ucap nona Nora.

"Aku senang kalau salah satu muridku berkontribusi besar dalam melawan para pengarang akademi ini. Tetapi disaat yang sama aku juga menyadari kalau aku ini seolah tidak berguna dalam melawan para penyerang itu. Seharusnya yang melawan para penyerang itu adalah kita yang merupakan pengajar para murid dan juga melindungi mereka. Tapi malah seorang murid yang berkontribusi besar dalam melawan para penyerang itu," ucap tuan Alan.

"Kenapa kamu merasa kecewa begitu, ketua ? Sebelumnya kamu sudah berhasil melindungi para murid, tamu dan beberapa staf di gedung penginapan. Kamu bahkan juga mengalahkan beberapa penyerang yang berniat menyerang gedung itu. Memang setelah itu kamu berhasil dikalahkan, begitupun juga aku, tapi itu karena orang yang kita hadapi itu sangat kuat," ucap nona Nora.

"Seorang Demi-Human kucing ya. Tidak, sosok Demi-Human itu adalah penyamarannya, identitas aslinya adalah seorang peri. Aku tidak menyangka kalau yang ku lawan saat itu adalah seorang peri yang mana kita tahu merupakan ras yang tertutup dan juga sangat ahli menggunakan sihir. Tidak heran kalau aku tidak bisa mengalahkannya. Meski begitu, kekalahanku ini tetap membuatku kecewa karena tidak bisa melindungi orang-orang sampai para penyerang itu berhenti menyerang," ucap tuan Alan.

"Padahal aku sudah bilang kalau kamu sudah berjasa dengan melindungi orang-orang sebelum kamu dikalahkan. Lalu untuk mengobati rasa kecewamu itu, apa yang akan kamu lakukan, ketua ?," tanya nona Nora.

"Aku akan berlatih lagi dan menjadi lebih kuat dari diriku yang sekarang agar jika insiden penyerangan itu terjadi lagi, aku bisa melindungi orang-orang tanpa dikalahkan," ucap tuan Alan.

"Itu bagus jika kamu ingin menjadi lebih kuat lagi. Tapi tolong jangan abaikan tugasmu untuk mengajar para muridmu," ucap nona Nora.

"Tenang saja. Sebentar lagi murid-muridku akan naik ke tahun kedua, dan sebelum mereka belajar di tahun ajaran baru, akan ada libur selama 1 bulan untuk murid-murid itu. Selama satu bulan itu aku bisa fokus untuk berlatih," ucap tuan Alan.

"Aku ragu kalau kamu bisa fokus untuk berlatih selama satu bulan penuh. Kamu sepertinya lupa kalau kamu ditunjuk kembali sebagai ketua pengawas ujian masuk untuk calon murid baru yang akan diadakan di minggu terakhir di bulan Juni nanti," ucap nona Nora.

"Benar juga. Aku benar-benar lupa soal itu," ucap tuan Alan.

"Padahal sebelumnya kamu sudah mengizinkanku untuk memanggilmu 'ketua' lagi karena kamu sudah tahu kalau kamu ditunjuk lagi sebagai ketua pengawas. Tidak kusangka kalau sekarang kamu malah lupa. Untungnya aku mengingatkanmu sekarang, jika tidak, kamu akan fokus berlatih selama sebulan penuh dan akademi ini akan mengadakan ujian masuk tanpa seorang ketua pengawas ujian masuk," ucap nona Nora.

-

Di dalam gedung akademi, tepatnya di depan gedung tengah.

Terlihat nona Karina dan beberapa orang yang menemaninya sedang melihat-lihat sekeliling. Mereka sedang melihat apakah ada bangunan atau objek yang rusak karena penyerangan kemarin. Jika mereka menemukan ada objek yang rusak, mereka akan langsung memperbaikinya.

Saat nona Karina dan yang lainnya sedang mengamati bagian luar dari gedung tengah, muncul wakil kepala akademi, Frederick Zielman dari dalam gedung tengah. Nona Karina yang melihat tuan Frederick pun langsung menghampirinya.

"Bagaimana keadaan di dalam, tuan Frederick ? Apakah ada beberapa tempat yang rusak ?," tanya nona Karina.

"Tidak ada, nona. Tidak ada satupun tempat yang rusak di dalam gedung tengah akademi," ucap tuan Frederick.

"Syukurlah, sepertinya dari gedung akademi ini, hanya gedung lobi saja yang mengalami kerusakan dan itu sangat parah," ucap nona Karina.

"Benar, nona. Tapi mulai sekarang kita harus mencegah agar insiden seperti kemarin tidak terjadi lagi. Mungkin insiden kemarin tidak terlalu mengakibatkan banyak kerusakan yang berat pada akademi ini, tapi tidak ada yang tahu apakah kedepannya akan terjadi insiden penyerangan lagi atau tidak. Jika terjadi insiden penyerangan lagi, bukan tidak mungkin kali dampak kerusakannya akan lebih berat dari yang kemarin," ucap tuan Frederick.

"Tenang saja, tuan Frederick. Aku sudah membahas hal ini dengan Yang Mulia Ratu. Beliau bilang akan menambah jumlah prajurit yang akan berjaga dan berpatroli di akademi ini. Mungkin ini akan membuat para murid menjadi kurang nyaman karena melihat banyak prajurit yang berpatroli di akademi ini, tetapi ini dibutuhkan untuk memperkuat keamanan akademi ini. Tidak hanya itu, akan ada seorang komandan yang akan memimpin para prajurit yang menjaga akademi ini. Komandan yang akan memimpin para prajurit ini memiliki kekuatan yang sama dengan komandan pasukan prajurit lainnya. Yang Mulia Ratu sudah memiliki seorang kandidat yang akan menjadi komandan itu dan beliau sudah menyuruh pihak yang mengenal kandidat itu untuk memberitahu tentang permintaan Yang Mulia Ratu ini," ucap nona Karina

-

Setelah mengantar para prajurit itu ke asramaku dan menaruh kantung uang itu di asramaku, aku pun kembali ke depan gedung lobi akademi untuk melanjutkan kegiatan membereskan perlengkapan festival akademi ini. Setelah di depan gedung lobi akademi sudah selesai dibereskan, aku, Charles dan Chloe pindah ke tempat lain yang belum dibereskan. Tetapi di tempat yang lain juga sudah dibereskan oleh beberapa anggota Elevrad dan para murid lainnya yang ikut membantu.

Lalu kegiatan beres-beres dan bersih-bersih akademi pun dinyatakan selesai saat menjelang malam hari. Sudah tidak ada perlengkapan dan peralatan festival yang masih terpasang di seluruh akademi. Seluruh tempat di akademi ini juga sudah dibersihkan dan bangunan atau objek yang hancur juga sudah diperbaiki.

Setelah kegiatan itu selesai, kami semua berkumpul di depan gedung lobi akademi. Semua murid, staf dan pengajar akademi, juga beberapa orang dari luar akademi seperti para prajurit ataupun bangsawan yang datang juga berkumpul di depan gedung lobi akademi. Lalu nona Karina pun muncul di depan gedung lobi akademi ditemani oleh Ratu Kayana dan Raja Albert.

"Selamat sore menjelang malam semuanya. Saya Karina Stella selaku kepala akademi San Fulgen Akademiya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena telah membantu dalam kegiatan ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada Yang Mulia Ratu dan Yang Mulia Raja karena telah meminjamkan beberapa artifact dan juga mengutus beberapa anak buah untuk membantu dalam pemulihan akademi ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada para Duke karena telah membawa beberapa orang untuk membantu dalam pemulihan akademi ini. Berkat kalian semua, akademi ini sudah pulih kembali. Beberapa bangunan dan objek yang rusak juga sudah diperbaiki. Peralatan dan Festival akademi juga sudah dibereskan dan dibongkar. Memang sangat disayangkan karena festival akademi tahun ini malah berakhir karena suatu insiden. Tapi saya menjamin untuk kedepannya, insiden penyerangan ini tidak akan terjadi lagi. Saya juga sudah berdiskusi dengan Yang Mulia Ratu, Yang Mulia Raja dan para Duke untuk meningkatkan keamanan akademi ini kedepannya. Itu saja yang ingin saya sampaikan, terima kasih atas perhatian dan bantuan kalian semua," ucap nona Karina.

Lalu kami semua yang mendengar perkataan nona Karina pun bertepuk tangan.

-

Setelah itu, Ratu Kayana, Raja Albert dan Caroline pun memutuskan untuk kembali ke istana mereka. Sebelum kembali, mereka terlihat sedang berbincang dengan Charles dan Chloe. Para Duke dan tuan Irwin pun juga kembali ke wilayah dan kediaman mereka masing-masing. Yang tersisa di akademi ini hanyalah para murid, staf dan pengajar akademi dan juga beberapa prajurit yang bertugas untuk berpatroli di wilayah akademi ini. Beberapa murid terlihat ada yang kembali ke asrama mereka masing-masing dan ada juga yang pergi menuju area pertokoan. Para staf dan pengajar akademi pun juga sama, ada yang pergi ke gedung penginapan tempat mereka tinggal dan ada juga yang pergi ke area pertokoan.

Aku dan yang lainnya memutuskan untuk kembali ke asrama kami masing-masing, namun saat kami hendak pergi ke asrama. Senior Vyn datang menghampiri kami.

"Kamu mau kemana, Rid ?," tanya senior Vyn.

"Aku ingin kembali ke asrama, senior. Teman-temanku yang lain juga ingin kembali ke asrama," ucapku.

"Sebelum kamu kembali ke asrama, apakah kamu bisa ikut denganku ? Tentu saja bukan kamu saja, Charles, Chloe, Irene dan Enzo juga ikut denganku karena mereka adalah anggota Elevrad," ucap senior Vyn.

"Baiklah, senior, tapi ada apa memangnya ?," tanyaku.

"Ada sesuatu yang harus aku bahas dengan para anggota Elevrad lainnya. Untuk itu, aku mengajak kamu dan yang lainnya untuk rapat di ruangan Elevrad," ucap senior Vyn.

-Bersambung