Surat kabar yang diterbitkan oleh 'Diganta' beredar dengan sangat cepat dan surat kabar itu telah beredar hampir ke seluruh kerajaan San Fulgen.
-
Di desa Aston, tempat Rid berasal.
Paman Isaac baru saja kembali dari ibukota San Estella dan langsung berlari menghampiri para warga yang ada disana.
"Hei kalian semua, aku punya kabar mengejutkan untuk kalian. Lihatlah surat kabar yang sudah aku beli ini," teriak paman Isaac.
Beliau pun langsung membagi-bagikan surat kabar yang dia beli dengan jumlah lumayan banyak itu.
"Ada apa sih, Isaac ? Kamu baru kembali dari Ibukota tapi tiba-tiba berteriak seperti itu," ucap Paman Dean yang baru saja keluar dari rumahnya.
Kepala Desa Aston yaitu paman Bill pun juga menghampiri paman Isaac.
"Pokoknya baca saja surat kabar ini," ucap paman Isaac sambil memberikan surat kabar kepada paman Dean dan paman Bill.
Paman Dean dan paman Bill pun mulai membaca surat kabar itu.
"'Penyerangan terhadap San Fulgen Akademiya, seorang murid tahun pertama San Fulgen Akademiya berkontribusi besar dalam menghentikan penyerangan itu'," ucap paman Dean.
Lalu dia melihat foto Rid yang diambil dengan alat bernama 'kamera' di dalam surat kabar itu.
"Ini Rid ?," ucap paman Dean yang terkejut.
"Benar. Saat aku pertama kali melihat surat kabar itu, aku juga terkejut," ucap paman Isaac.
"Aku tidak menyangkanya. Rid sudah banyak berubah sejak terakhir kali kita bertemu," ucap paman Dean.
"Kamu benar, Dean. Padahal belum ada setahun sejak kita berpisah dengannya," ucap paman Bill.
"Rid benar-benar hebat ya, paman. Bahkan di surat kabar ini, dia disebut sebagai 'pahlawan' yang menyelamatkan pangeran Charles dari sebuah percobaan pembunuhan," ucap Eric yang tiba-tiba menghampiri mereka.
Tidak hanya Eric, teman-temannya yang lainnya pun juga menghampiri mereka dan membicarakan tentang surat kabar itu.
"Kamu benar, di berita ini tertulis kalau tujuan sebenarnya para penyerang itu menyerang akademi adalah untuk membunuh pangeran Charles, putri Chloe dan putri Caroline yang kebetulan sedang berada di San Fulgen Akademiya untuk mengikuti festival akademi. Karena penyerangan itu, festival akademi tahun ini pun terpaksa diakhiri,"
"Lalu tentang Rid, selain menyelamatkan pangeran Charles. Dia juga mengalahkan petarung elit dari kelompok tersebut. Dan ternyata, tujuan sebenarnya para penyerang itu menyerang akademi terkuak berkat Rid yang mendapatkan informasi dari mereka. Selain itu, Rid juga membantu kepala akademi San Fulgen Akademiya dalam bertarung melawan para penyerang itu dan juga membantu melindungi putri Chloe dan putri Caroline yang sedang tidak sadarkan diri. Oleh karena itu, atas kontribusinya yang besar itu, Yang Mulia Ratu pun memberikan hadiah kepada Rid Archie namun untuk hadiah apa yang akan diberikan itu, Yang Mulia Ratu tidak memberitahunya," ucap paman Dean.
"Tidak hanya itu, paman, di surat kabar ini ternyata diketahui kalau Rid merupakan pemenang turnamen akademi yang baru-baru ini selesai diadakan. Dia memenangkan turnamen akademi saat masih menjadi murid tahun pertama dan mengalahkan semua lawannya mulai dari murid yang seangkatan dengannya hingga senior yang memiliki tingkatan lebih tinggi darinya," ucap Eric.
"Rid benar-benar menjadi terkenal saat ini," ucap paman Bill.
"Kamu benar, Bill. Aku tidak menyangka kalau Rid yang muncul di surat kabar ini merupakan Rid yang sama dengan yang selalu bersama kita dulu," ucap paman Dean.
"Sepertinya Rid sudah memenuhi janjinya dengan mengalahkan bangsawan-bangsawan yang sombong di akademi itu dengan memenangkan turnamen akademi," ucap Eric.
"Hahaha, kamu benar," ucap paman Dean.
Lalu paman Dean pun mulai membaca kembali surat kabar itu.
"Hmmm, ternyata masih ada kabar lagi yang berkaitan dengan Rid," ucap paman Dean.
"Apa itu, paman ?," tanya Eric.
"Disini disebutkan kalau ternyata Rid sedang menjalin hubungan dengan putri Duke San Lucia yaitu putri Irene yang dikenal sebagai putri es," ucap paman Dean.
"Apa ??? Menjalin hubungan dengan putri es ?!?!?!," ucap yang lainnya sambil terkejut.
-
Di suatu bangunan yang terletak di kota San Minerva.
Terlihat komandan Keira tengah membaca sebuah surat kabar di tangannya.
"Sekelompok Demi-Human dan manusia menyerang San Fulgen Akademiya, dan tidak hanya itu, ada seorang Peri juga yang menyerang akademi itu. Sepertinya para Demi-Human ini merupakan Demi-Human yang sama dengan yang aku lawan beberapa waktu lalu di kota ini. Jika saja saat itu aku mengetahui kalau 'target' yang mereka maksud itu adalah pangeran Charles dan putri Chloe yang saat itu sedang berada di kota San Minerva untuk melaksanakan ujian, maka aku tidak akan membiarkan mereka kabur,"
"Daripada itu, murid ini kan murid yang pernah bertemu denganku saat dia sedang melakukan olahraga pagi. Awalnya aku mencurigainya sebagai kriminal. Tidak kusangka kalau surat kabar hari ini banyak yang memuat tentang dirinya. Jadi namanya adalah Rid Archie ya," ucap komandan Keira.
-
Di suatu bangunan yang terletak di kota San Angela.
Terlihat komandan Asier tengah duduk santai di suatu ruangan di bangunan itu, lalu wakil komandan Sara datang menghampirinya.
"Komandan, apa kamu sudah mendengar kabar tentang serangan yang terjadi di San Fulgen Akademiya ?," tanya Wakil Komandan Sara.
"Sudah. Aku sudah mendapatkan laporan dari ayahandaku kalau semua orang yang berada di dalam akademi dalam kondisi baik-baik saja, tapi banyak orang yang tewas yang berada di luar akademi. Kita masih tidak tahu siapa pelaku penyerangan ini, yang kita tahu kalau yang melakukan penyerangan ini adalah sekelompok manusia dan Demi-Human, ada juga seorang Peri bersama kelompok penyerangan itu,"
"Ada kemungkinan kalau mereka yang menyerang akademi memiliki suatu hubungan dengan organisasi misterius yang kita kejar. Kita harus mengerahkan pasukan kita untuk berpatroli di wilayah San Angela, ada kemungkinan para penyerang itu bersembunyi di wilayah ini," ucap komandan Asier.
"Iya, beberapa prajurit juga sudah aku beri perintah untuk melakukan patroli. Daripada itu, aku membawa surat kabar yang memberitakan tentang kejadian penyerangan di akademi. Apa kamu mau membacanya ?," tanya wakil komandan Sara sambil memberi sebuah surat kabar ke komandan Asier.
"Iya," ucap komandan Asier sambil menerima surat kabar itu.
Komandan Asier pun membaca surat kabar itu.
"Hmm surat kabar ini banyak memberitakan tentang Rid, sepertinya dia berkontribusi besar dalam melawan para penyerang itu," ucap komandan Asier.
"Apa kamu mengenalnya, komandan ?," tanya wakil komandan Sara.
"Iya, dia itu pacarnya Irene saat ini. Di surat kabar ini pun juga menjelaskan kalau Rid sedang menjalin hubungan dengan Irene. Aku penasaran siapa yang memberikan informasi tentang ini kepada 'Diganta' tapi mengingat ayahandaku pergi kesana kemarin, sepertinya beliau yang memberikan informasi ini," ucap komandan Asier.
-
Di kediaman Duke San Quentine.
Terlihat Duke Remy juga sedang membaca surat kabar yang baru terbit di halaman depan kediamannya.
"Seorang 'pahlawan' ya ? sepertinya anak itu kali ini mendapatkan banyak pujian dan perhatian dari banyak orang," ucap Duke Remy.
Lalu Duchess Arnett pun muncul dan berjalan melewati Duke Remy.
"Kamu mau kemana, sayang ?," tanya Duke Remy.
"A-aku mau memberikan surat ini kepada prajurit di depan dan memintanya untuk mengantarkan surat ini ke kantor pengiriman surat. S-surat ini untuk Violetta dan isinya tentang permintaan Yang Mulia Ratu sebelumnya," ucap Duchess Arnett.
"Begitu ya, ya sudah sana kamu antarkan surat itu," ucap Duke Remy.
"I-iya," ucap Duchess Arnett.
Duchess Arnett pun berjalan kembali menuju gerbang kediaman. Lalu Duke Remy membaca surat kabar itu lagi.
"Selain itu, siapa yang memberikan informasi tentang hubungan mereka ? Pada awalnya yang mengetahui hubungan mereka hanyalah kalangan bangsawan saja, tapi gara-gara surat kabar ini, hubungan mereka jadi dikenal publik. Bahkan publik saja tidak tahu tentang ~Matchmaking Battle~ selain para bangsawan,"
"Sepertinya ini rencana tuan Louis untuk menyebarkan hubungan mereka ke publik dan beliau sepertinya sudah merestui Rid Archie sebagai pasangan putrinya saat ini, apalagi sekarang dia menjadi terkenal dan popularitasnya juga semakin meningkat. Ini menandakan kalau tuan Louis secara terang-terangan menolak untuk merestui putrinya agar mengikuti ~Matchmaking Battle~ dengan menyebarkan hubungan Rid dan putri Irene,"
"Dengan direstuinya Rid oleh tuan Louis, sepertinya hubungan mereka akan bertahan lama. Akan sia-sia untuk berharap kalau hubungan mereka akan hancur di tengah jalan. Agar rencana yang semula tersusun bisa kembali lancar dan tanpa gangguan, sepertinya satu-satu pilihan yang ada adalah dengan membunuhnya," ucap Duke Remy.
-
Di kediaman Duke San Lucia.
Terlihat Duke Louis tengah berada di suatu ruangan di kediamannya. Beliau pun terlihat tengah membaca surat kabar di tangannya.
"Baguslah kalau mereka benar-benar mempublikasikannya. Dan juga, aku baru sadar kalau Irene sedang tersenyum saat kami bertiga sedang mengobrol. Tidak kusangka kalau mereka bisa memotret Irene saat sedang tersenyum," ucap Duke Louis.
Di surat kabar yang memuat tentang hubungan Rid dan Irene, terdapat foto Rid, Irene dan Duke Louis yang sedang mengobrol. Irene terlihat sedang tersenyum di foto yang ada di surat kabar itu.
"Coba lihat ini, Arlet. Putri kita sudah bisa tersenyum kembali, sepertinya dia sudah menemukan pasangan yang tepat," ucap Duke Louis.
Tapi tidak ada tanggapan atas ucapannya tersebut. Lalu Duke Louis pun menghampiri sebuah tempat tidur yang ada di ruangan tersebut.
"Segeralah bangun, Arlet. Mau berapa lama lagi kamu tertidur seperti ini ? Asier, Irene dan aku sudah sangat merindukanmu. Jadi tolong segera bangun ya," ucap Duke Louis sambil berbicara ke arah tempat tidur itu.
Di tempat tidur tersebut, terdapat seorang perempuan dewasa yang berparas cantik dan berambut putih salju yang sedang tidak sadarkan diri. Perempuan tersebut adalah Duchess San Lucia, Arlet Emerald San Lucia yang juga merupakan ibunda Irene.
-
Di sebuah bangunan yang berada di sebuah desa di wilayah San Angela.
Terlihat seorang perempuan manusia baru saja membuka pintu dan masuk ke dalam bangunan itu. Di dalam bangunan itu, banyak manusia dan Demi-Human yang berkumpul. Beberapa dari mereka ada yang terluka. Lalu perempuan ini masuk ke dalam sebuah ruangan dan di dalam ruangan itu ada Ariu yang sedang duduk di sebuah kursi dan ada juga Feline yang sedang tidur di sebuah kasur.
"Anda sudah pulang ya, nona Fee ?," tanya Ariu.
Tiba-tiba perempuan manusia itu berubah wujud menjadi perempuan yang memiliki sayap bercahaya terang. Perempuan manusia itu berubah menjadi seorang Peri.
"Iya," ucap Fee.
"Bagaimana kabar diluar sana ?," tanya Ariu.
"Tidak bagus. Kerajaan ini sudah memberikan ciri-ciri spesifik kepada kita dan mereka juga memerintahkan para prajurit untuk mengejar kita. Aku sih tidak masalah karena aku bisa berubah wujud, yang jadi masalah adalah kalian. Terutama kamu dan Feline, ciri-ciri kalian sudah ditandai di surat kabar yang aku bawa ini. Karena kerajaan ini memerintahkan para prajuritnya untuk mengejar kita, 'Frost Wolf' pun juga ikut bergerak. Sepertinya tidak akan memakan waktu lama bagi mereka untuk menemukan kita di tempat ini," ucap Fee.
Lalu Fee menghampiri Feline dan membangunkannya.
"Bangun, Feline. Sudah waktunya kita untuk pergi," ucap Fee.
Feline pun bangun dari tidurnya.
"*Yawn, padahal aku masih mengantuk," ucap Feline.
"Kamu bisa terus-terusan tidur saat kamu kembali ke markas utama kita," ucap Fee.
"Jadi kita akan kembali ke gurun Regnum ? Jarak dari kerajaan ini ke gurun Regnum sangatlah jauh, sepertinya perjalanan ini akan sangat melelahkan. Daripada itu, apa yang kamu bawa itu ?," tanya Feline yang bingung dengan sesuatu yang dibawa Fee.
"Ini surat kabar yang baru terbit hari ini. Surat kabar ini mengabarkan tentang insiden penyerangan akademi yang kita lakukan," ucap Fee.
"Aku mau membacanya," ucap Feline.
Fee pun menyerahkan surat kabar itu kepada Feline, setelah itu Feline langsung membacanya.
"Wah, anak itu banyak sekali dimuat di surat kabar ini, jadi nama anak itu adalah Rid Archie ya. Dan juga dia merupakan pemenang turnamen akademi itu. Tidak mengherankan kalau dia lumayan kuat," ucap Feline.
"Dia juga bisa menahan serangan sihirku ketika aku mengarahkannya ke kepala akademi itu, padahal aku yakin kalau serangan sihirku lumayan cepat," ucap Fee.
"Dia sangat menarik bukan ? Aku sangat ingin melawannya lagi, dia cocok untuk menjadi mainanku. Tapi, selain kekuatannya yang membuatku tertarik, ada hal yang lain yang membuatku tertarik," ucap Feline.
"Apa itu ?," tanya Fee.
"Entah kenapa, aku merasakan kalau ada sesuatu yang mirip antara dia dengan 'Tuan'. Tapi aku tidak tahu secara tepat apanya yang mirip antara dia dan 'Tuan," ucap Feline.
-
Di suatu kediaman yang berada di ibukota San Estella.
Terlihat seorang perempuan sedang berlatih menggunakan pedang yang dia pegang. Di sekelilingnya, banyak boneka kayu yang sudah terbebas hingga menjadi dua bagian. Lalu seorang pelayan pun datang menghampirinya.
"Ini minuman anda, nona," ucap pelayan itu.
"Terima kasih," ucap perempuan itu.
Perempuan itu pun langsung mengambil minuman yang diberikan pelayan itu dan langsung meminumnya.
"Ngomong-ngomong, nona. Saya baru mendapatkan surat kabar yang memberitakan tentang insiden penyerangan akademi yang terjadi kemarin. Berhubung sebentar lagi anda akan mengikuti ujian masuk akademi itu, apakah anda mau membaca tentang surat kabar ini ?," tanya pelayan itu.
"Baiklah, berikan surat kabar itu," ucap perempuan itu.
Pelayan itu pun kemudian memberikan surat kabar itu dan menyerahkannya ke perempuan itu.
"Terima kasih," ucap perempuan itu.
"Sama-sama, nona. Kalau begitu, saya izin untuk melanjutkan pekerjaan yang lain dulu, nona," ucap pelayan itu.
"Iya," ucap perempuan itu.
Lalu perempuan itu pun membaca surat kabar yang dipegangnya.
"Percobaan pembunuhan terhadap pangeran Charles, putri Chloe dan putri Caroline.....Lalu seorang 'pahlawan' yang menyelamatkan pangeran Charles dan melindungi putri Chloe dan putri Caroline....Hmmmm, Rid Archie, ya," ucap perempuan itu.
-
Di sebuah kediaman yang terletak di Rovinj, daerah yang berada di wilayah San Quentine.
Di ruang bawah tanah kediaman itu, terlihat seorang pemuda sedang membakar seorang budak menggunakan sihir apinya.
"Aaaaaaa panassss......tolong hentikan...tuan Javier," jerit budak itu.
Budak itu terus menjerit tanpa henti sampai akhirnya dia tewas terbakar. Tidak hanya budak itu, di sekelilingnya juga ada beberapa budak yang sudah mati dengan kondisi hangus terbakar. Pemuda yang membakar mereka semua adalah Javier Buston, putra dari Marquess Rovinj, Marcelo Buston.
Lalu seorang pria paruh baya pun turun ke ruang bawah tanah itu. Pria paruh baya itu merupakan Marquess Marcelo Buston.
"Kamu terlalu berlebihan, Javier. Meskipun budak-budak ini memiliki harga yang murah, bukan berarti kamu bisa menghabisi mereka seenaknya. Mereka bisa digunakan untuk melakukan tugas yang lain," ucap Marquess Marcelo.
"Ini semua untuk mengontrol kekuatanku, ayah. Bukankah lebih baik kugunakan budak-budak ini daripada aku menggunakan rakyat jelata yang ada di Rovinj ?," tanya Javier.
"Ya sudahlah, terserah kamu. Aku disini untuk memberikan sebuah surat kabar kepadamu," ucap Marquess Marcelo.
"Sebuah surat kabar ?," tanya Javier.
"Ini, baca saja," ucap Marquess Marcelo sambil memberikan surat kabar itu.
Javier pun menerimanya dan langsung membacanya. Baru sebentar Javier membaca surat kabar itu, dia langsung membakar surat kabar itu dengan sihirnya.
"Rid Archie!!! Dasar keparat, sepertinya sekarang dia sudah menjadi terkenal. Tunggu saja nanti, aku akan lolos ujian akademi tahun ini dan memasuki akademi itu. Aku akan membalas perlakuanmu sebelumnya terhadapku, aku akan langsung membunuhmu begitu kita bertemu lagi," ucap Javier.
-Bersambung