Chereads / Peace Hunter / Chapter 139 - Chapter 139 : Persiapan Ujian Keempat

Chapter 139 - Chapter 139 : Persiapan Ujian Keempat

Beberapa hari pun telah berlalu dan kini telah masuk ke minggu ketiga bulan April. Satu minggu lagi, kami akan melaksanakan ujian terakhir di tahun ajaran ini. Tapi kami yang saat ini merupakan anggota Elevrad, bukannya fokus pada ujian terakhir, malah fokus ke tugas-tugas Elevrad yang semakin banyak. Karena setelah diadakannya ujian terakhir di bulan akhir bulan April, di bulan Meinya ada kegiatan yang diadakan oleh akademi yang merupakan tanggung jawab Elevrad untuk menyelenggarakannya. Kegiatan tersebut adalah turnamen akademi dan festival akademi. Kami yang sekarang adalah anggota Elevrad saat ini, tengah disibukkan dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan itu.

-

Di ruangan kelas A tahun pertama.

"Seperti yang kalian tahu kalau Minggu depan, yang merupakan Minggu terakhir di bulan April, akan diadakan ujian keempat atau bisa dibilang ujian terakhir untuk kalian di tahun ajaran ini. Dan seperti yang kubilang sebelumnya kalau ujian terakhir akan dilaksanakan di luar akademi, yaitu di sekitar kediaman para Duke. Untuk tahun pertama, kita akan mengadakan ujian di kediaman Duke San Minerva," ucap tuan Alan.

Murid-murid yang mendengar penjelasan tuan Alan nampak bersemangat dan antusias karena ini adalah pertama kalinya ujian diadakan di luar akademi. Mereka antusias karena menganggap ini adalah sebuah perjalanan.

"Benar juga ya, sekarang sudah minggu ketiga bulan April dan minggu depan sudah Minggu terakhir di bulan April, yang berarti Minggu depan sudah dimulai ujian terakhir. Aku baru sadar akan hal itu," ucapku.

"Apa banyaknya tugas di Elevrad membuatmu menjadi lupa waktu, Rid ?," tanya Noa.

"Sepertinya begitu, haha," ucapku.

"Untuk keberangkatan menuju San Minervanya, kita akan berangkat di hari minggu ini agar saat hari seninnya kita bisa langsung memulai ujian disana. Kita akan berangkat di pagi hari dan kemungkinan sampai di siang hari. Sesampainya disana, kita akan memberi salam kepada Duke San Minerva terlebih dahulu, setelah itu mengikuti acara yang diadakan Duke seperti mengikuti kunjungan di kediamannya atau mengikuti jamuan makan dan lainnya," ucap tuan Alan.

Murid-murid yang mendengar itu kembali antusias lagi.

"Setelah mengikuti acara yang diadakan Duke, kalian punya waktu bebas disana. Kalian boleh berpergian berkeliling kota San Minerva atau hanya berdiam diri di penginapan saja. Disana kita akan menginap di penginapan yang sudah disewa yang berada di kota San Minerva. Kalian bebas melakukan apa saja saat waktu bebas tersebut tapi kalian harus mematuhi peraturan yang ada disana, baik itu di kediaman Duke maupun di kota San Minerva. Kalian hanya boleh berkeliling di kota San Minerva saja dan tidak boleh pergi lebih jauh dari itu, apabila kalian ketahuan pergi lebih jauh dari itu, kalian akan mendapatkan hukuman," ucap tuan Alan.

Murid-murid kembali antusias mendengar itu.

"Tuan Alan, aku ingin bertanya ?," tanya salah satu murid.

"Mau bertanya tentang apa ?," tanya tuan Alan.

"Saat kita berkeliling di kota San Minerva, tentu kita akan membeli sesuatu disana. Apa kita boleh membawa uang yang diberikan akademi kepada kita setiap bulannya ?," tanya murid itu.

"Tentu saja boleh, lagipula untuk itulah kegunaan uang yang diberikan ke kalian. Selain untuk keperluan akademi, kalian juga bisa menggunakannya ketika sedang berpergian ke tempat lain seperti saat ujian terakhir nanti. Malah kalian boleh membawa sisa uang yang kalian punya ketika sudah lulus nanti seperti yang sebelumnya pernah kubilang," ucap tuan Alan.

Murid-murid kembali antusias akan hal itu.

"Untung aku tidak boros selama di akademi jadi sisa uangku masih banyak,"

"Aku juga, sepertinya sisa uang yang kupunya selama ini bisa kupakai untuk foya-foya di kota San Minerva,"

"Ughhh, uangku tersisa dikit bulan ini. Apa nanti aku boleh meminjam uang ke kamu untuk keliling di kota San Minerva nanti ?," ucap murid-murid yang antusias itu.

Sejak tadi, mereka sangat antusias ketika membahas jalan-jalan di kota San Minerva ataupun jamuan makan yang mungkin diadakan oleh Duke. Tapi sejak tadi mereka tidak menyadari kalau pergi ke San Minerva itu untuk melakukan ujian dan bukan liburan.

-

Kelas pun selesai.

"Aku harus ke ruangan Elevrad bersama dengan yang lainnya juga hari ini, Noa. Maaf karena akhir-akhir ini kita tidak bisa pulang bareng lagi," ucapku.

"Santai saja, Rid. Aku tau kalau tugas kalian sekarang lagi banyak-banyaknya, apa ada sesuatu yang perlu kubantu ?," tanya Noa.

"Untuk sekarang tidak ada sih, lagipula kami juga hanya mengerjakan beberapa dokumen saja, ya meskipun banyak sih. Tapi sepertinya kita akan butuh bantuanmu nanti, senior Vyn bilang nanti dia akan membutuhkan banyak tenaga untuk mengangkat barang, dekorasi dan sebagainya. Jadi pasti akan meminta bantuan dari murid yang bukan anggota Elevrad," ucapku.

"Begitu ya, baiklah kalau begitu nanti aku akan membantu kalian apabila diperlukan," ucap Noa.

"Iya, kalau begitu kami pergi dulu ke ruangan Elevrad," ucapku.

"Iya, Rid," ucap Noa.

-

Di ruangan Elevrad.

Kami yang merupakan anggota Elevrad junior sedang sibuk mengerjakan dokumen di meja yang tersedia di ruangan. Sedangkan untuk anggota Elevrad yang senior, mereka terlihat sibuk bolak-balik keluar masuk ruangan sambil membawa dokumen.

"Ayo kerjakan ini sampai selesai, Rid, agar saat kalian sedang melaksanakan ujian terakhir, kalian tidak kepikiran dengan tugas Elevrad," ucap senior Gretta yang menunggu dokumen yang sedang aku tulis.

"Iya, senior. Ngomong-ngomong, saat ujian terakhir, senior Gretta dan murid tahun keempat lainnya akan pergi kemana ?," tanyaku.

"Hmmm katanya kamu tidak ingin tahu tentang ujian tahun selanjutnya ?," tanya senior Gretta.

"Ya aku memang tidak ingin tahu tentang kontennya, tapi jika bertanya destinasi kalian saat ujian terakhir itu tidak apa-apa kan ? Lagian yang dilarang oleh akademi itu jika menyebarkan konten ujian bukan destinasi ujiannya," ucapku.

"Kamu ada benarnya, harusnya tidak masalah jika menanyakan tentang destinasinya," ucap senior Gretta.

"Tapi jika kamu tidak mau menjawabnya juga tidak apa-apa, senior," ucapku.

"Tenang saja, akan aku jawab kok. Kami murid tahun keempat akan melakukan ujian terakhir di kediaman Duke San Lucia, sedangkan murid tahun ketiga akan melakukan ujian terakhir di kediaman Duke San Quentine dan murid tahun kedua akan melakukan ujian terakhir di kediaman Duke San Angela," ucap senior Gretta.

"Padahal aku hanya ingin tahu destinasi ujian untuk murid tahun keempat saja. Tidak kusangka, kamu juga akan menjawab destinasi untuk tahun kedua dan ketiga juga," ucapku.

"Aku jawab semuanya biar kamu tidak nanya-nya lagi nantinya. Sudah cepat segera tulis dokumennya," ucap senior Gretta.

"Baik, senior," ucapku.

-

Lalu beberapa hari pun berlalu dan kini adalah hari Minggu, hari keberangkatan kami menuju kediaman Duke San Minerva.

Aku menyiapkan barang-barang yang mau aku bawa kesana dan menaruhnya dengan rapi di tas. Lalu aku membawa tasku dan pergi keluar asrama. Diluar asrama, aku melihat kalau yang lainnya juga sudah siap untuk berangkat. Kami pun berangkat bersama menuju gerbang akademi.

Sesampainya di gerbang akademi, disana sudah berjejer banyak sekali kereta kuda yang sudah siap untuk mengantar kepergian kami. Bukan hanya kami saja yang berkumpul di gerbang akademi, tapi juga ada murid tahun angkatan lain yang berkumpul di akademi. Aku pun bertemu senior Gretta disana dan memutuskan mengobrol dengannya, sementara teman-temanku yang lain terus berjalan mencari kereta kuda untuk murid tahun pertama.

"Halo, Rid," sapa senior Gretta.

"Halo juga, senior," sapaku balik.

"Beberapa hari sebelumnya kita sangat sibuk tapi akhirnya kita berhasil menyelesaikan pekerjaan yang ada. Sekarang kita bisa fokus pada ujian terakhir ini," ucap senior Gretta.

"Kamu benar, senior. Dan ini juga merupakan ujian terakhir bagi senior Gretta di akademi ini kan ?," tanyaku.

"Iya, kamu benar. Entah kenapa aku merasa sedih, tapi bukan berarti aku ingin gagal dan mengulang di tahun keempat lagi loh," ucap senior Gretta.

"Hahaha iya aku tau kok," ucapku.

Lalu aku melihat teman-temanku dan murid tahun pertama lainnya sedang berkumpul di jejeran kereta kuda yang sepertinya itu adalah kereta kuda untuk murid tahun pertama.

"Sepertinya itu adalah kereta kuda untuk angkatan kami. Kalau begitu, aku mau izin pergi dulu, senior. Aku mau menghampiri mereka," ucapku.

"Iya, semangat ya, Rid, untuk ujian terakhirnya," ucap senior Gretta.

"Iya, senior juga," ucapku.

Lalu aku pun meninggalkan senior Gretta dan pergi ke kerumunan murid tahun pertama. Aku pun menghampiri Charles di kerumunan itu.

"Apa ini kereta kuda untuk murid tahun pertama, Charles ?," tanyaku.

"Oh, Rid, iya kamu benar, ini untuk murid tahun pertama. Apa kamu sudah selesai mengobrol bersama senior Gretta," ucap Charles.

"Sudah, kok," ucapku.

Lalu tuan Alan pun datang ke kerumunan kami didampingi oleh 4 orang lainnya yang sepertinya adalah pengajar-pengajar dari kelas lain di tahun pertama.

"Apa semua murid tahun pertama sudah berkumpul ?," tanya tuan Alan.

Kami semua pun mengecek orang-orang di sekitar kami untuk memastikan tidak ada teman kami yang tertinggal.

"Tidak, tuan," ucap kami semua.

"Apa tidak ada barang kalian yang tertinggal ?," tanya tuan Alan lagi.

Kami pun memeriksa barang kami masing-masing untuk memastikan.

"Tidak, tuan," ucap kami semua.

"Kalau begitu, kalian masuklah ke kereta kuda yang ada nama kalian di kertas yang ditempel di kereta kuda tersebut," ucap tuan Alan.

Lalu kami pun mulai masuk ke kereta kuda yang ada nama kami. Setelah semua murid sudah masuk ke kereta kuda masing-masing, tuan Alan dan keempat pengajar lainnya pun memastikan lagi dengan mengecek semua kereta kuda tersebut.

"Semuanya sudah ada di kereta kuda masing-masing, kalau begitu ayo kita berangkat menuju San Minerva," ucap tuan Alan.

Semua kereta kuda yang membawa murid tahun pertama pun mulai berangkat menuju kota San Minerva.

-Bersambung