"Besok Rid akan melawan pangeran Charles ?!?!?!," ucap para murid yang terkejut mendengarnya.
"Benar, jadi besok kalian harus nonton ya," ucap Noa.
"Hei, Noa. Siapa yang menyuruhmu untuk mengatakan kepada mereka kalau aku dan Charles akan bertanding ?," ucapku.
"Memangnya kenapa ? lagian ini pertandingan antara peringkat 1 dan peringkat 3, tentu saja harus banyak penontonnya. Jadinya aku memberitahukan kepada mereka," ucap Noa.
"Setidaknya dengarkan pendapat aku dan Charles dulu sebelum bilang ke yang lain. Lagipula aku dan Charles yang akan bertanding," ucapku.
"Lagipula kalian berdua juga tidak masalah kan ?," ucap Noa.
"Yahh aku tidak masalah sih," ucap Charles.
"Haaaaa ya sudah kalau begitu terserah kamu saja," ucap ku sambil menghela nafas.
"Ngomong-ngomong, jam berapa kalian akan bertanding ?," ucap salah satu murid tersebut.
"Yah jadwalnya sih besok tapi kami belum membahas lebih jelas jam berapanya," ucapku.
"Aku akan kabari kalian lagi nanti," ucap Charles.
"Baiklah, kalau begitu pangeran. Maaf mengganggu kalian yang ingin menuju ruang tengah," ucap murid tersebut.
"Tidak apa-apa, santai saja. Iya kan, Noa ?," ucap Charles.
"Ya tidak apa-apa," ucap Noa.
"Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu untuk mengantarkan mereka berdua," ucapku.
"Iya, silahkan," ucap murid tersebut.
"Cepat pulih, pangeran,"
"Noa juga," ucap murid-murid yang lain.
Kami pun turun ke lantai 1 dan segera pergi menuju gedung tengah.
"Pertandingan mereka berdua tadi bagus sekali bukan ? Aku tidak menyangka si Noa itu bisa memojokkan pangeran seperti itu, yah walaupun dia tetap kalah sih,"
"Kamu benar. Meskipun kalah, Noa itu tetaplah hebat,"
"Dan lebih terkejutnya lagi, besok Rid dan pangeran Charles akan bertanding. Aku harus memberi tahu murid-murid yang lain juga,"
"Tahan dulu, kita bahkan belum tau jam berapa mereka akan tanding,"
"Tidak apa-apa, aku bisa memberitahu mereka lagi nanti. Yang terpenting kabar menghebohkan ini harus aku umumkan dulu,"
"Ngomong-ngomong, jika Rid melawan pangeran Charles, menurutmu siapa yang akan menang ?,"
"Kalau itu.....bukannya aku meremahkan pangeran, tapi aku lebih menjagokan Rid yang akan menang. Kamu lihat sendiri saat Rid melawan Javier di ujian ketiga. Dia bisa menang melawan Javier dan bahkan tanpa memakai sihir dan tidak mengalami luka sedikitpun,"
"Dia benar, pasti Rid yang akan menang. Walau begitu pertandingan ini pasti akan berlangsung seru,"
"Ya, kamu benar," ucap para murid yang saling mengobrol.
Di bangku penonton di arena lantai 2, ada seorang murid perempuan yang sejak tadi fokus pada pertandingan Charles melawan Noa. Dia merasa takjub dengan pertandingan antara Charles dan Noa.
"Seperti yang diharapkan dari pangeran Charles, sebagai anak dari Yang Mulia Ratu dia memang hebat. Namun, yang membuatku tertarik adalah lawannya itu. Noa Sigisbert.....dia membuatku tertarik. Apa dia kudekati saja ya ?," ucap perempuan itu.
-
Putri Irene keluar dari kelas bersama dengan kedua asistennya.
"Ayolah, Nona. Kenapa kita tidak pergi ke atas untuk mencari tau sumber getaran itu ? siapa tau sumber getaran itu berasal dari pertandingan di lantai atas," ucap Lily.
"Kan aku sudah bilang Lily, kalau kamu mau melihatnya, lihat saja sendiri," ucap putri Irene.
"Tapi aku tidak mau melihatnya sendiri," ucap Lily.
"Ya sudah, kalau begitu tidak usah liat. Aku dan Leandra tidak tertarik dengan itu," ucap putri Irene.
Setelah keluar dari kelas, putri Irene melihat Rid yang sedang memapah Noa, Enzo yang sedang memapah Charles, Chloe dan juga Kotaro pergi keluar dari gedung tahun pertama.
"Kelihatannya pangeran Charles dan Noa terluka, apa yang terjadi ya ?," ucap Leandra.
"...," putri Irene hanya terdiam.
Setelah melihat Rid dan lainnya pergi, datang murid-murid yang turun dari tangga. Murid-murid itu habis melihat pertandingan di lantai kedua. Karena penasaran, Leandra menanyai salah satu dari murid tersebut.
"Anu permisi, aku melihat tadi pangeran Charles dan Noa terluka dan sedang dibawa ke luar oleh Rid dan lainnya, kira-kira mereka kenapa ya ?," tanya Leandra.
"Menjauh dariku, Elf!! Aku tidak akan berbicara denganmu," ucap murid yang ditanya itu.
Leandra pun terdiam atas sikap murid tersebut.
"Kalau begitu, aku yang tanya soal itu. Apa kamu mau menjawabnya ?," ucap putri Irene.
"Pu-putri es ?!?!," ucap murid tersebut.
"Biar aku saja yang menjawabnya, putri Irene. Kamu menyingkirlah, hanya karena ras dia berbeda dengan kita, kamu dengan sengaja mengabaikan pertanyaannya. Menurut aturan akademi, diskriminasi itu dilarang," ucap seorang murid perempuan yang baru turun dari tangga
"Jangan coba menasehatiku, rakyat jelata," ucap murid tersebut.
Murid tersebut pun pergi.
"Rakyat jelata ?? jadi murid tersebut bangsawan ya. Ya ampun bangsawan di kerajaan ini memang suka semena-mena. Yah walaupun tidak semuanya sih. Ngomong-ngomong, maaf ya kalau perkataan dia itu membuatmu merasa tidak nyaman. Namamu Leandra kan ?," ucap murid perempuan tersebut.
"Ah iya benar, tapi kamu tidak perlu meminta maaf, kamu tidak salah kok. Ngomong-ngomong kamu itu 1 kelas juga dengan kami kan ?," tanya Leandra.
"Benar, namaku Julie Harder. Ah tentang pertanyaan Leandra tadi, pangeran Charles dan Noa terluka karena mereka habis bertanding," ucap Julie.
"Bertanding ? pangeran Charles melawan Noa ?," ucap Leandra tak percaya.
"Iya benar," ucap Julie.
"Jadi getaran yang dirasakan di gedung ini karena pertandingan mereka berdua ?" tanya Leandra.
"Ya kamu benar, getaran yang dirasakan di gedung ini karena benturan serangan mereka berdua," ucap Julie.
"Lalu siapa yang menang ?," tanya Lily.
"Pangeran Charles yang menang, tapi meskipun begitu pertandingan berlangsung sengit dan jadinya mereka berdua sama-sama terluka," ucap Julie.
"Tuh kan, Nona. Jika tadi kita ke atas, kita pasti bisa menonton pertandingan mereka berdua. Pasti seru sekali menontonnya," ucap Lily.
"Aku tidak tertarik. Ngomong-ngomong, apakah pertandingan yang berlangsung diatas cuma pertandingan pangeran melawan Noa saja ?," tanya putri Irene.
"Yang kami lihat sih cuma pertandingan pangeran melawan Noa, cuma tadi ada salah satu murid yang bertanya kepada Rid apakah dia sudah bertanding dan Rid menjawab kalau dia sudah bertanding sebelumnya melawan teman satu kelas kita juga yang bernama Masahiko Kotaro karena si Kotaro ini yang menantangnya. Dan Rid menang," ucap Julie.
"Begitu ya," ucap putri Irene.
"Tapi besok katanya bakal ada pertandingan harian yang seru. Menurut salah satu murid yang bertanya ke Rid dan teman-temannya, katanya besok Rid akan melawan pangeran Charles di pertandingan harian," ucap Julie.
"Rid akan berhadapan dengan pangeran ?," ucap Leandra dan Lily
".....," putri Irene hanya terdiam.
"Iya benar, aku tidak sabar menantikannya," ucap Julie.
"Nona, besok kita harus menontonnya. Ini pertandingan yang seru loh, pokoknya kita harus menonton," ucap Lily.
"Iya, iya baiklah. Kita akan menonton pertandingan itu besok, lagipula aku ingin melihat Rid bertanding," ucap putri Irene.
"Heeeee nona kalau berhubungan dengan Rid sepertinya jadi antusias," ucap Lily.
"Ngomong-ngomong, jam berapa pertandingan mereka dimulai ?," tanya Leandra.
"Ah soal itu, belum ada informasi lebih lengkapnya," ucap Julie.
"Oh begitu ya," ucap Leandra.
-Bersambung