"Aku memang belum bisa menguasai teknik ini, tapi aku akan gunakan teknik ini untuk mengalahkanmu," ucap Charles.
"Heee, jadi kamu juga punya teknik rahasia ya. Kalau begitu aku juga akan menggunakan teknik rahasiaku. Biar ku tebak, apakah teknik rahasiamu itu berkaitan dengan teknik keluarga turun-temurun ? Tapi yang ku tahu, keturunan keluarga kerajaan San Fulgen tidak punya sihir tersendiri. Berbeda dengan keluarga San Lucia yang memang ahli dalam sihir es dan teknik keluarganya pun berkaitan dengan sihir es," ucap Noa.
"Ya kamu benar. Keluarga San Fulgen tidak punya sihir elemen khusus seperti keluarga San Lucia. Jadinya keluarga kami menerima sihir elemen apapun yang dipelajari keturunannya. Oleh karena itu, teknik keluarga San Fulgen ada berbagai macam di tiap-tiap elemennya. Setiap elemen memiliki teknik keluarga tersendiri," ucap Charles.
"Tidak mengherankan dari keluarga kerajaan San Fulgen. Kalian bahkan mempunyai teknik keluarga tersendiri di tiap elemen. Aku sih tidak punya teknik keluarga. Teknik rahasia ini adalah teknik yang kukembangkan sendiri. Sudah cukup ngobrolnya, bagaimana kalau kita mulai sekarang," ucap Noa.
"Kamu benar," ucap Charles.
~Magic Boost 2x~
~Defense Boost 2x~
~Powet Boost 2x~
Noa meningkatkan kekuatannya menggunakan Boost. Noa menghilangkan teknik ~Magic Martial Arts~nya dan tubuhnya pun tidak lagi diselimuti sihir angin. Namun sihir angin yang ada ditubuhnya berpindah ke tombaknya. Tombaknya pun diselimuti sihir angin yang sangat pekat.
"Tombak itu diselimuti sihir angin yang pekat, sepertinya itu bukan tombak angin biasa," pikir Charles.
"Dengan 1 serangan ini, aku akan mengalahkanmu, Charles," ucap Noa.
"Heeee, aku juga akan mengalahkanmu dengan 1 serangan ini, Noa," ucap Charles.
~Magic Boost 2x~
~Power Boost 2x~
~Defense Boost 2x~
~Hydro Magic, Apply Magic Weapon, Wave Sword~
Pedang Charles diselimuti oleh air, namun air yang mengelilingi pedang Charles bergerak sangat cepat dan tidak beraturan seperti ombak di laut.
"~Wave Sword~ ? sudah pasti itu bukan pedang air biasa," pikir Noa.
Mereka berdua pun tersenyum lalu bersiap-siap untuk menyerang. Setelah itu, Noa maju untuk menyerang.
~Wind Hurricane Slash~
Noa menyerang Charles menggunakan tebasan tombaknya. Bukannya menyerang, Charles memilih menahan tebasan itu dengan pedang ombaknya. Benturan pun terjadi akibat serangan itu. Efeknya sangat dahsyat sampai membuat arena bergetar dan membuat murid-murid yang menontonnya terkejut.
"Ada apa Charles, kenapa kamu hanya menggunakan posisi bertahan ?," ucap Noa.
Mereka masih saling beradu. Tapi Noa sepertinya berhasil menekan Charles.
"Jika kamu terus bertahan seperti ini, aku yang akan menang," ucap Noa.
Noa berusaha menekan Charles kembali sampai pertahanannya goyah. Namun Charles tidak tinggal diam. Sebelum pertahannya runtuh, dia pun melakukan serangan.
~San Fulgen Art Water Technique," ucap Charles.
Air yang mengelilingi pedang Charles bergerak dengan lebih cepat dan lebih tak beraturan. Charles yang awalnya terpojok karena serangan Noa, kini berhasil mengimbangi Noa kembali dan bahkan membuat Noa terpojok.
"A-apa yang terjadi ?!?!," ucap Noa yang terkejut karena dirinya yang malah dipojokkan.
"Maaf Noa, tapi di pertandingan ini akulah yang akan menang," ucap Charles.
~Great Waves Slash~
Charles menebas Noa dengan pedang ombaknya dan dari pedang itu muncul sebuah ombak yang besar. Ombak itu menghantam Noa dan membuatnya menghantam dinding arena dengan sangat keras. Serangan ombak itu juga membanjiri arena tersebut. Setelah menghantam dinding, Noa terlihat hanya diam saja. Charles pun menghampiri Noa yang tengah bersandar di dinding dan mengacungkan pedangnya kepada Noa. Melihat kondisi itu dimana Noa yang tampaknya tidak bisa bertarung lagi, pengawas Elgin pun mengumumkan pemenangnya.
"Pertandingan harian antara Charles Estella San Fulgen melawan Noa Sigisbert, pemenangnya adalah Charles Estella San Fulgen," ucap pengawas Elgin.
"Pangeran menang!,"
"Pangerannn,"
"Selamat, pangeran,"
"Itu teknik yang luar biasa," ucap para murid yang qmenonton pertandingan itu.
Suasana di arena itu menjadi meriah karena kedatangan murid-murid itu yang sebelumnya sangat sepi karena hanya kami saja yang datang.
"Jadi Charles yang menang ya," ucapku.
"Jadi kakak sudah bisa menggunakan teknik keluarga ya, kalau begitu aku juga tidak akan kalah," ucap Chloe yang tiba-tiba merasa tidak ingin kalah dari kakaknya
"Kalian bertiga sudah melaksanakan pertandingan harian, jadi tinggal aku doang yang belum melaksanakan pertandingan harian," ucap Enzo.
"Loh itu kan ada Chloe, kenapa kamu tidak bertanding saja dengan Chloe," ucapku.
"Ah tidak, bukannya aku meremehkan kemampuan Chloe, cuma aku ingin melawan murid laki-laki," ucap Enzo.
"A-aku pun tidak mau bertarung dengan Enzo," ucap Chloe.
"Ya sudah kalau begitu," ucapku.
-
"Dengan kemenangan ini, Charles Estella San Fulgen mendapatkan 200 poin dan Noa Sigisbert kehilangan 200 poin," ucap pengawas Elgin.
"Ini kekalahanku, Charles," ucap Noa yang tiba-tiba berbicara.
Charles terkejut mendengar Noa yang berbicara.
"Aku tidak menyangka kamu masih sadar setelah terkena serangan itu," ucap Charles yang terkejut.
"Hahaha kalaupun aku sadar, tidak ada gunanya kalau aku tidak bisa bertanding lagi. Inilah kekalahanku," ucap Noa.
Kondisi Noa benar-benar babak belur. Banyak luka ditubuhnya dan lagi tubuhnya basah kuyup akibat terkena tebasan ombak milik Charles.
"Meskipun begitu, kamu juga kuat Noa. Tubuhku juga babak belur akibat seranganmu. Sini aku bantu untuk berdiri," ucap Charles.
"Terima kasih," ucap Noa.
Charles membantu Noa berdiri lalu memapahnya untuk berjalan.
"Aku akan mengajukan pertandingan harian lagi nanti dan untuk selanjutnya, aku yang akan menang, Charles," ucap Noa.
"Silahkan saja. Tapi aku juga tidak mau kalah, Noa," ucap Charles.
"Tapi tentu mengalahkanmu bukan tujuan utamaku," ucap Noa
"Yah kamu benar, mengalahkanmu juga bukan tujuan utamaku," ucap Charles.
"Karena tujuan utama kita adalah mengalahkan Dia," ucap mereka berdua berbarengan.
Mereka berdua pun tertawa sambil berjalan kembali ke bangku penonton.
"Entah kenapa kelihatannya mereka berdua semakin akrab," ucap ku yang melihat mereka berdua.
-
Saat, Charles dan Noa sudah sampai di bangku penonton.
"Charles dan Noa, sebaiknya kalian segera pergi ke gedung tengah untuk mendapatkan perawatan," ucap pengawas Elgin.
"Baik, pengawas," ucap Charles dan Noa.
Aku dan Enzo pun berinisiatif membantu mereka berdua untuk berjalan menuju gedung tengah. Aku memapah Noa dan Enzo memapah Charles. Chloe dan Kotaro pun juga ikut kami membawa mereka menuju gedung tengah.
"Waktu istirahat masih tersisa 15 menit lagi, apakah ada dari kalian yang mau melakukan pertandingan harian lagi ?," tanya pengawas Elgin.
"Pertandingan barusan hanya pertandingan pangeran Charles melawan Noa saja ? Apa kamu tidak bertanding Rid ?," ucap salah satu murid yang menanyaiku saat aku sedang mengantar Charles keluar arena.
"Aku ? aku sudah bertanding kok," ucapku.
"Huh kamu sudah bertanding ? melawan siapa ?," ucap murid itu.
"Melawan dia, dia namanya Masahiko Kotaro. Dia menantangku untuk pertandingan harian, aku menyetujuinya," ucap ku sambil menunjuk Kotaro.
"Lalu bagaimana hasilnya ?," ucap murid itu.
"Aku kalah telak," ucap Kotaro.
"Tidak mengherankan dari Rid, kenapa kamu tidak bilang-bilang kalau mau bertanding, kami kan juga mau menontonnya," ucap murid itu.
"Kalian jangan khawatir, besok Rid akan bertanding lagi kok. Dan lawannya pun adalah orang yang mengalahkanku hari ini," ucap Noa.
"Maksudmu ?!?!," ucap murid itu.
"Benar, besok Rid akan melawan Charles di pertandingan harian," ucap Noa.
-Bersambung