Ayu berbaring di kamarnya. Bigung. Kenapa mereka baru sadar sekarang kalau Satrya dan Sharon berpacaran, sih? Bukankah sudah jelas?
Tidak hanya satu dua kali Ayu memergoki mereka berduaan di sekolah. Misalnya saat mereka berciuman di taman belakang, saat pesta penyambutan Patty, dan lainnya. Tapi yang menjadi petunjuk terbesarnya adalah saat pesta sweet seventeen Putri, selebgram itu.
Ayu ingat, ia menonton Putri dan teman-temannya menari dengan sangat indah. Di sebelahnya, ia mendengar suara yang tidak asing. Entah suara siapa tapi membuat Ayu tidak tahan untuk tidak melihat. Oops. Satrya dan Sharon? Mereka dekat sekali.
Ayu melihat bagaimana Sharon menghembuskan napas saat Satrya pergi ke arah toilet. Mencurigakan. Tapi biarlah. Toh itu bukan urusan Ayu, kan? Ayu sudah mempunyai cukup banyak masalah. Untuk apa memikirkan masalah orang lain?
Ayu kembali menonton tarian itu sampai selesai. Ketika lampu mulai menyala, pundaknya ditepuk oleh seseorang. Ayu menoleh dan sama sekali tidak terkejut ketika melihat siapa yang ada di sebelahnya. Sharon sedang tersenyum lebar tanpa dosa sambil berkata, "Hey!"
"Hi." kata Ayu singkat. "Sendirian?"
"Em..." Sharon terlihat berpikir sebentar sebelum berkata, "Iya..." sambil melirik ke arah toilet di belakangnya.
Seakan melihat hantu, mata Sharon tiba-tiba terbelalak saat kembali menatap Ayu. Dengan cepat dan panik ia berkata, "Yu. Gua duluan, ya!" bahkan tanpa menatap mata Ayu dan langsung lari meningggalkan Ayu.
Ayu menatap Sharon yang berlari-lari keluar dari ballroom dengan bingung. Loh? Bukannya tadi Satrya berjalan ke toilet?
Ayu menatap tanda toilet di ujung ballroom sana dengan bingung. Ada apa sih dengan mereka? Apa tadi Ayu salah lihat, ya?
Ayu mengangkat bahunya dan pergi dari ballroom tanpa memperhatikan sekeliling.