Chereads / THE NAUGHTY HEIR [MileApo Fanfiction] / Chapter 6 - BAB 6: DAPAT PACAR!! [Tamat]

Chapter 6 - BAB 6: DAPAT PACAR!! [Tamat]

"Hm, baguslah kalau begitu," kata Apo. Dia menepuk-nepuk punggung Mile pelan. "Sekarang sarapanlah dulu. Jangan membangkang. Perutmu harus diisi sebelum beraksi. Nanti kubuatkan lagi kalau sudah habis."

Mile pun melepaskan pelukannya. "Phi serius?" tanyanya.

Apo pun tertawa kecil. "Why not? Aku akan kirimkan kemari kalau tidak bisa datang," katanya. "Yang penting kau mau makan. Tapi, besok aku akan mulai aktif kuliah lagi, oke?"

Mile pun mengangguk dan menghabiskan makanan yang dimasak Apo.

Sejak saat itu, Apo sendiri tidak mau pergi, meski tak diminta secara verbal. Sementara Mile juga tidak mau melupakannya, meski mereka mulai jarang bertemu karena dia mulai sibuk sekali. Dengan belajar, ulangan susulan, bahkan belajar privat yang diisi penuh semua jadwalnya.

Hanya makanan lah yang menjadi penghubung diantara mereka, juga kue warna biru yang Apo kirimkan pada hari ulang tahun Mile. Tentu, Build memberikan semua "uang jajan" yang tersisa dari ayah Mile untuk Apo. Sebab lelaki itu sudah menggantikan tugasnya membuatkan makanan yang disukai Mile, dan Build pun merasa terbantu. Kadang, lelaki itu juga menggantikan rutinitas Apo sesekali. Lalu Bible lah yang mengirimkannya ke tujuan.

Semua dilakukan Apo hingga Mile lulus, bahkan sukses masuk ke universitas yang dia incar. Jurusannya juga sesuai, dan semua itu dilakukan tanpa uang pelicin dari keluarganya. Dia berhasil dengan usaha sendiri, lalu baru mengajak bertemu Apo setelah pengumumannya didapat.

[Mile: Phi, aku mau merayakan lulus tesku besok pagi. Terima kasih atas semuanya. Aku juga suka kue biru yang kau buat. Ha ha ha. Tak kusangka Phi masih ingat soal pertemuan pertama kita malam itu. Dan, ngomong-ngomong, jam 8 temui aku di depan rumah ya. Kujemput. Kali ini aku sudah punya SIM kok. Jadi jangan khawatirkan apapun. Phi harus mau kuajak jalan-jalan jauh! Kita refreshing! Awas saja kalau tidak mau. Kuculik!]

Apo pun tertawa kecil membaca pesan Mile. Itu adalah teks terpanjang yang pernah Mile kirim padanya, dan si bocah ternyata sudah jadi lebih dewasa dengan pembawaan yang makin baik. Yeah, walau memang tetap kekanak-kanakan di beberapa sisi. Bagaimana pun dia baru 19 tahun. Apo tak masalah kalau harus mengemongnya hingga lebih dewasa lagi.

[Apo: Baiklah. Tunggu saja. Aku akan siap jam 8 tepat]

[Mile: mengirimkan stiker hati ❤️]

Brusssshhh!

"Uhuk! Uhuk!"

Oke, yang satu ini tidak pernah Apo sangka. Dia sampai menyemburkan teh hangat yang baru diteguk, lalu insomnia semalaman hanya karena membayangkan dirinya kucing yang tertimpa hujan hati dari langit.

Pasalnya, Mile tidak pernah mengirimkan stiker saat dia mengirimkan pesan, tetapi kali ini berbeda. Dan benar saja, keesokan paginya lelaki itu muncul di depan pintu rumahnya dengan buket bunga mawar yang super besar.

Gila! Apo sampai melongo bengong, apalagi dia menyemir rambut jadi half-grey-and-grey yang sangat tampan. Apo sampai lupa bernapas beberapa detik, lalu Mile malah menyeringai.

"Halo, Phi. Pagi," sapa Mile senang. "Aku datang mau minta makan."

"Ah, iya. Ha ha. Sudah jadi kok, ini kubawa-"

"Aku tahu," sela Mile sambil menyodorkan buket bunganya. "Ini, untuk Phi."

Apo pun kewalahan menerima buket saat masih membawa bekalnya. "Astaga, sebentar. Ini dalam rangka apa? Ukurannya-oh Tuhan. Aku bisa-bisa menjatuhkan bekalmu-"

Mile sudah mengambil alih susunan kotak makanan yang Apo bawa. "Menurut Phi dalam rangka apa?"

Apo pun berkedip-kedip lucu saat memeluk buket itu dengan kedua lengannya. "A-Aku mana tahu ...." katanya dengan bola mata yang bergerak gelisah. Lagipula siapa yang menyangka bocah tengil dulu itu jadi lebih tampan dan tinggi? Perasaan mereka hanya tidak bertemu 8 bulanan. Kenapa beda sekali? Mile yang sekarang bahkan lebih berotot dan tinggi!

"Yakin? Bukankah Phi Build sudah memberitahumu?" tuding Mile.

DEG

Apo pun tertangkap basah. "Ah ... soal itu, jadi kau sudah tahu?"

"Aku tahu semuanya," kata Mile senang. "Aku tahu aku suka Phi. Aku tahu Phi suka aku juga. Jadi, tinggal peresmian. Ha ha ha. Bagaimana? Phi mau jadi pacarku?"

Apo pun ingin meledak. Dia bahkan serasa ingin melompat ke langit, tapi kemudian tersenyum lebar juga tanpa sadar. "Tentu, he he." Walau dia sudah pernah membayangkan hal ini, tetapi saat sungguh kejadian, Apo tidak menyangka dirinya akan mengalirkan air mata juga. "Astaga. Aku ini kenapa sih? Kok malah menangis. Dasar pecundang sekali ...."

Mile pun tertawa-tawa. "No, Phi itu paling keren," katanya. "Lagipula mana ada pecundang merubahku sampai jadi orang hebat."

"Ha ha ha. Iya."

"So, sekarang Phi pacarku?"

Apo pun mencubit pinggang Mile gemas. "Iya, iya! Puas? Aku memang pacarmu, kekasihmu, milikmu-apa lagi sebutan yang kau mau? Hm?"

Mile tampak cerah sekali pagi itu. Dia berbeda dari 8 bulan lalu, apalagi kondisi sang ayah naik lagi meski belum sampai tersadar. Apo sampai tidak menemukan cekungan di bawah matanya, apalagi kesedihan yang terlalu dalam.

"Apapun itu, ada yang masih kurang," kata Mile dengan menunjuk bibirnya. "Di sini. Mana first kiss-ku? Ha ha ha. Tidak ada pacar yang tidak ciuman kan?"

Apo pun menahan gemasnya kepada Mile . Lalu mengecup bibir itu sambil berjinjit-sial kenapa tinggi sekali!

Brugh!

Mile malah menarik bahu Apo hingga mereka bisa berciuman lebih lama daripada rencana sang kekasih.

"Umnhh ... Nnh."

Mile pun menyeringai lebih lebar. Dia bahkan mendorong masuk Apo hingga tergebrak ke dinding dan tidak membiarkan orang lain melihat kemesraan mereka di ambang pintu.

Apo sampai mendongak dengan mata terpejam, lalu memeluknya erat tanpa sadar. "Hahh ... hahh ... hahh ...." lalu tersengal heboh begitu Mile melepaskannya.

"Bagaimana? Enak? Aku belajar banyak dari video," kata Mile dengan seringaian.

DEG

"APA KATAMU?!"

Mile malah tertawa terbahak-bahak. Dia bahkan mengaku belajar yang lain-lain juga sampai Apo tersedak ludahnya sendiri karena mendengar semua itu.

"HA HA HA HA! Tapi prakteknya kapan-kapan saja! Ayo pergi! Kita piknik pantai hari ini ...."

Brugh!

Kening Apo pun terbentur punggung Mile saat lelaki itu menariknya tiba-tiba untuk keluar. Dia berjalan terseok-seok karena sang kekasih terlalu semangat, lalu mendengar Mile berteriak setelah mereka melaju.

"HARI INI AKU DAPAT PACAAAR! HA HA HA! TANDAI! TANGGAL 23 JUNI 2018! YEAHHH!"

"Astaga ... dasar bocah nakal ini ...." batin Apo dengan mengengglengkan kepalanya maklum. "Jangan sampai kehilangan sisi hiperaktifnya kalau hanya dengan orang terdekat. Hmmm. Baiklah, aku akan menjaganya. Selamat datang kembali, Mile! Kau memang harus selalu bahagia seperti ini."

TAMAT