Chereads / THE TOUGH TEACHER || teenfiction / Chapter 6 - CHAPTER 06

Chapter 6 - CHAPTER 06

Ssrkk...

Juan menatap datar batu nisan didepannya setelah menaruh bunga diatasnya. Orang-orang mulai meninggalkan tempat, namun tidak dengannya

"Wan, pulang yuk." Ajak Aster lembut

"Pergi aja tanpa gw."

Aster menengadahkan kepalanya merasakan rintik-rintik air

"Mau hujan, pulang yuk."

"GW BILANG PERGI AJA."

Aster tersentak

"Hey Juan-." Aster menahan Azka

Aster mengambil payung dan memayungi mereka berdua. Juan tersentak saat Aster memeluknya dari belakang

"Terkadang kita memang harus merelakan seseorang. Orang yang paling disayang kadang memang harus pergi duluan. Aku merasakan hal yang sama. Kau tak sendiri Juan. Seharusnya kau senang ia pergi, bukan dalam artian kau membencinya. Tapi karena bisa melihat orang yang kau sayangi telah berada di tempat yang bahagia. Surga. Semua orang berhak bahagia, jika di dunia ia tak bisa mendapatkannya, maka ia akan mendapatkannya di akhirat."

Semua tertegun. Dimas tersenyum dengan air mata yang muncul diujung matanya. Disana ada para murid yang pernah ia temui beberapa waktu ini, bersama keempat sohibnya

"T-tapi, aku..." Juan menggigit bibirnya agar tangisnya tak pecah

"Ikhlaskan dia, dengan begitu ia akan lebih tenang disana tanpa ada yang mengganggu pikirannya. Kau pun juga begitu. Jadikan dia kenangan, karena sangat susah untuk melupakan. Iya kan?." Ujar Aster

Juan menengok dan tak bisa menahan air matanya lagi, ia menangis di pelukan Aster. Sebenarnya Aster pun sama sedihnya, tapi ia tahu ada seseorang yang lebih merasa sedih daripada dirinya

"Gw pun sebenarnya gak berhak ngomong gini." Semuanya tersentak karena Aster memakai logat lo-gw

"Karena semua manusia itu aslinya sama. Tapi siapa yang akan menyadarkan manusia jika tidak sesamanya sendiri?. Juan, kalau lo masih terbelenggu dalam bayangnya, lo harus ikhlas." Ujar Aster dengan senyum terbaiknya

Dimas mengerutkan keningnya. Kok kayak lirik lagu ya, pikirnya

"Hiks, gw coba." Aster tersenyum

"Ekhemm, maaf ganggu tapi hujannya makin deras." Tegur Kemal

Aster melihat Juan dibawah dagunya

"Ayo!."

Juan mengangguk, lalu mereka pun pulang. Aster menyuruh Sean dan Ricky untuk menemani Juan sampai ke apartemennya

"Hati-hati."

"Em, makasih kak!." Aster hanya menjawab dengan senyuman, lalu ketiga laki-laki itu pergi

"Selanjutnya, lo." Theo tertegun

"Adek ayo pulang!." Seru Dimas

Aster melambaikan tangannya lalu berlari ke mobil Dimas, meninggalkan Theo yang cengo ditempat

"Ini tugas anak IPA ya. Terus ini IPS kelas 10, terus-."

BRAKK

"Kak Aster!."

"Etdah, dikejar banci lo?!." Aster berdiri

"Itu, Surya manggil lo."

Aster menatap datar lalu membereskan barang-barangnya

"Gitu aja heboh banget astaga."

Yudha terkekeh lalu membantu membereskan barang Aster. Lalu mereka pergi keluar. Fyi, Surya dan Yudha berada dikelas yang sama dan mereka sudah dekat dari kecil

"Yo Surya, ada apa?."

"Ah kak Aster, makasih udah datang. Kami mau bahas perihal acara untuk ulang tahun pak kepala sekolah." Ujar Surya

"Ohh gitu. Eh Yudha, nitip bakso ya!." Seru Aster. Yudha menyatukan jari telunjuk dan jempol membentuk lingkaran, lalu pergi

Setelah melepas sepatunya Aster dan Surya lalu masuk. Banyak anak OSIS yang menyapa dirinya, dan mereka tengah menyiapkan meja kursi untuk rapat

"Hmm, ruang OSIS nya jadi banyak pernak-pernik gini ya." Tutur Aster

"Iya, itu kenang-kenangan dari senior terdahulu." Jawab Surya

"Oh Aster?."

Semuanya menengok. Para murid segera membungkuk. Dia bu Delta, selaku pengurus utama OSIS dan terkenal dengan kedisiplinannya

"Sedang apa kamu disini?."

"Ah bu, kami mau bahas mengenai acara kepala sekolah. Kebetulan beliau yang memberikan saran." Jawab Surya

"Orang sepertimu yang memberikan saran?." Delta menatap Aster dari bawah sampai atas

"Ya emang salah?." Surya menyenggol lengan Aster

"He dasar tak tahu-." Delta berhenti saat Aster mengangkat tangannya

"Saya datang cuman buat ikut rapat, gak bermaksud ganggu." Tutur Aster

"Kak Aster bener bu, kami cuman mau ngambil saran dia aja." Tambah Surya

Melihat tatapan setuju para murid, Delta pun pasrah

"Awas sampai kamu buat masalah." Delta menuju kursinya

Aster mencibir, Surya yang melihat itu tersenyum simpul. Rapat pun dimulai. Bu Delta dan Aster sempat saling berdebat, namun Aster menang karena seluruh murid memihaknya. Akhirnya dengan ijinan dari Aster, rencana tema pesta topeng pun dijalankan

"Maaf ya kak, bu Delta memang gitu." Ujar Surya

"Aku lebih tau dia. Lagian temanya jelek. Apa dia bilang?. Acara fashion show?. Ugh, boring." Sungut Aster seraya memutar matanya

Surya terkekeh

"KAK ASTER BAKSONYA." Teriak Yudha dari lantai atas

"Ya udah aku duluan ya. Jangan lupa makan!." Pesan Aster. Surya mengangguk

Aster mendekati Yudha, dan laki-laki itu menjatuhkan bungkus bakso

"THANKS TRAKTIRANNYA!."

Yudha kembali membuat lingkaran dengan jarinya dan bertatapan dengan Surya, mereka saling memberi senyum lalu melihat Aster yang berlari kecil dengan riang menuju ruangannya. Mereka menyayangi gadis itu

Mansion…

"Theo hari ini kamu tak usah sekolah."

"Eh kenapa pah?. Sebentar lagi akan ada turnamen olimpiade." Sentak Theo

"Itu tak penting, ini soal perjodohan kamu."

"Apa?!."