Chereads / ON DIMENSION (BxB) / Chapter 3 - ON PAGE 002

Chapter 3 - ON PAGE 002

FILM OUT

Even If I Die, It's You.

[11.08] Osaka tiba di markas dan langsung pergi keruang rapat yang ternyata telah dimulai dari beberapa menit yang lalu, hampir seluruh ketua divisi telah berkumpul dan mendapat arahan agar segera mengerahkan seluruh anggota masing-masing untuk melakukan pencarian buron yang kini tengah melarikan diri.

[19.00] Ditengah pencarian buronan, Osaka mendapatkan sebuah pesan yang menampilkan sosok Arnon yang kini tengah kehilangan kesadarannya dengan tangan dan kaki yang terikat tergeletak dilantai.

From: +537364241111

An Eye for an Eye

Tentu saja Osaka tau betul siapa si pengirim pesan, dia adalah buron yang kini tengah diburu oleh hampir seluruh anggota kepolisan yang ada di daerah ini.

Dia juga adalah orang yang sama, yang diringkus oleh Osaka setelah bertahun-tahun selalu lolos dari segala macam kejahatannya.

Apakah begini caramu membalasku?!

Osaka kini mulai kehilangan kewarasannya karena melihat pujaan hatinya terkulai lemah tak berdaya.

Tanpa pikir panjang Osaka segera menghubungi anggotanya dan memberi perintah agar mereka kembali ke kantor secepatnya, dirinya juga tidak lupa meminta Percy untuk melacak keberadaan Arnon dan nomor si pengirim pesan.

Tidak perlu waktu lama, Osaka mendapatkan balasan pesan dari Percy yang mengirimkan posisi terkini sang pujaan hati. Setelah menerima pesan, Osaka segera menuju taman kota yang memang searah dengan kantor polisi tempatnya bertugas. Benar saja, disudut taman kota dapat terlihat mobil Arnon yang masih ada ditempat dia memarkirkannya pagi ini.

Osaka segera memasuki mobil yang ternyata tidak dikunci, tidak ada siapa pun didalam hanya ada kunci mobil yang terpasang dan sebuah tas yang biasa dipakai Arnon kuliah. Osaka mengambil telepon genggam milik Arnon yang terletak dekat kaca depan, saat layar dinyalakan terlihat aplikasi penunjuk jalan yang mengerah kerumah Jamie.

Osaka memasukkan ponsel kedalam tas Arnon dan mulai memeriksa kotak hitam yang terpasang dimobil, dia mengambil memori yang terdapat didalamnya dan memeriksa isi rekaman pagi ini.

Didalam video yang terlihat hanyalah arah depan, jadi Osaka tidak dapat melihat kejadian yang terjadi disamping mobil.

Saat video diputar dapat terlihat ada tiga orang berbadan besar dan tegap berjalan menuju mobil milik Arnon, beberapa saat terdengar bunyi ketukan pada kaca mobil yang diiringi dengan suara pintu mobil yang terbuka disusul suara kesayangannya yang menanyakan "Apakah ada yang bisa saya bantu?".

Tidak terdengar adanya jawaban, yang ada hanya suara pintu mobil yang tertutup dan tidak lama kemudian tiga orang tadi kembali tertangkap dalam video. Namun kini bertambah lagi satu orang, yakni sosok kesayangannya yang sedang digotong memasuki mobil. Tidak tampak adanya perlawanan, karena Arnon telah kehilangan kesadaran.

Setelah melihat isi video, Osaka segera membereskan barang kepunyaan Arnon untuk dibawa bersamanya. Tidak lupa pula ia mengunci mobil milik Arnon dan membawa serta kuncinya, dia pun kembali kedalam mobil miliknya dan bergegas menuju kantor polisi.

[20.07] Walaupun Percy adalah seorang peretas yang andal, namun kali ini dia mengalami kesulitan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dari si pengirim pesan.

Sinyal yang terpancar terus berpindah dan menunjukkan lokasi berbeda setiap beberapa menit, karenanya Osaka memutuskan membagi anggota divisinya untuk menyusuri setiap daerah yang sempat menjadi lokasi terdeteksinya sinyal.

Dengan pikiran yang masih kalut, Osaka bergegas pergi lagi meninggalkan kantor polisi. Dia memacu mobilnya ke mana saja, berharap akan segera dipertemukan kembali dengan pujaan hatinya.

Brian yang sedari tadi hanya memperhatikan, sekarang memutuskan untuk mengambil alih setelah Osaka berlalu pergi.

Brian mengarahkan Percy untuk tetap berjaga dikantor jikalau sinyal kembali menunjukkan lokasi berbeda, ia juga menghubungi Komandan Divisi untuk memberikan kabar tentang perihal ini dan meminta bantuan dari divisi lain yang mungkin berada dekat dengan daerah munculnya sinyal.

— 11 April 2022 —

[03.48] Sudah semalaman Osaka berusaha mencari keberadaan sang pujaan hati, seluruh tempat yang menjadi kemungkinan pertemuan antar keduanya terus ditelusuri. Sampai akhirnya dia mendapatkan kabar dari Brian, yang memberitahukan bahwa Arnon telah berhasil ditemukan.

Osaka bergegas menuju alamat yang diberikan oleh Brian, daerah yang dituju terletak cukup jauh dari perkotaan karenanya Osaka memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan sekitarnya.

Disinilah dia sekarang, disebuah gereja yang bertempat di pemukiman terpencil. Banyak sekali mobil polisi yang terparkir, terdapat pula gerombolan warga desa yang berkumpul karena rasa penasaran.

Beberapa meter dari tempatnya memarkirkan mobil juga tampak Brian yang sedang berdebat dengan Komandan satuan. Osaka melangkahkan kakinya melewati garis pembatas berwarna kuning yang menahan warga sipil untuk memuaskan rasa penasaran mereka, perlahan mulai terdengar apa yang diperdebatkan oleh dua orang anggota divisinya itu.

"Kenapa Osaka ada di sini, ajak dia ketempat lain dulu dan sampaikan berita ini ditempat yang lebih tertutup.

Dia seharusnya sudah dikeluarkan dari kasus ini saat suaminya ikut terlibat, kau seharusnya paling tahu tentang ini. Kalau komisaris tahu, Osaka mungkin akan dipecat." Komandan mereka berkata dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

"Maaf pak, tapi bapak juga tahu Osaka tidak akan bisa hanya berdiam diri. Dia juga mempunyai hak untuk mengetahui perihal yang menimpa suaminya, dan bagaimana kondisi suaminya saat ini."

Brian menjawab tanpa mengurangi rasa hormat, dan dengan suara yang bergetar karena merasakan ketidak adilan.

Langkah Osaka terhenti oleh rekan dari divisi lain, "Anda tidak seharusnya berada di sini, pak" ucap salah satu dari mereka dengan tangan yang mencoba mencegat dirinya untuk meneruskan langkahnya.

"MINGGIR" Osaka berucap dengan penuh amarah, sambil menggenggam erat tangan yang menghalanginya. Belum sempat dia melakukan lebih, Komandan divisinya telah lebih dulu mempersilahkannya lewat dan memasuki gereja.

Setibanya Osaka didalam, seluruh tubuhnya membeku dikarenakan penampakan mengenaskan dari pujaan hatinya. Rasa ingin merengkuh kesayangannya harus terhenti karena lutut yang terasa lemas tak mampu lagi menopang berat badannya, memukul diri sendiri juga dilakukan upaya mengurangi sesak didada berharap napas yang kini tercekat dapat mengalir seperti seharusnya.

Teriakan khawatir dari rekan kerjanya terdengar sangat jauh, penampakan dari orang terkasih juga mulai terlihat samar dan gelap perlahan menghampiri. Sakit, kata itulah penggambaran yang tepat untuk semua hal yang dirasakan Osaka pada saat ini.

— 14 April 2022 —

[08.56] Sosok pertama yang ditemui Osaka setelah mendapatkan kembali kesadarannya ialah Draco, mereka berdua memang berteman sejak masa kanak-kanak.

* * *

Draco kecil yang berasal dari keluarga kurang mampu sering mendapatkan diskriminasi dari teman sebayanya, Osaka adalah satu-satunya anak yang tidak peduli dengan statusnya. Karena itu Draco mendekati Osaka terlebih dahulu, Draco terus mengikutinya ke mana saja. Sejak saat itu mereka menjadi dekat dengan sendirinya, anak-anak lain pun juga berhenti mengganggu Draco karena terlalu takut pada Osaka.

* * *

Upaya Draco memanggil dokter dihentikan oleh Osaka yang kini memosisikan diri untuk duduk, Osaka menyadari pakaian yang dipakainya terakhir kali telah berganti dengan pakaian khas orang sakit yang sedang melakukan perawatan.

Karena merasa tidak nyaman dan seakan paham dengan tatapan yang terus diberikan oleh Osaka, Draco pun memutuskan untuk duduk dikursi kecil yang terletak disamping ranjang yang kini ditempati Osaka. Draco mulai menceritakan semua peristiwa yang terjadi selama berhari-hari dirinya kehilangan kesadaran.

Kakek Arnon memutuskan untuk mengkremasi bagian tubuh yang ditemukan, dan segera menggelar pemakaman agar berita ini tidak tersebar luas. Kakek Arnon juga memberikan tekanan kepada Komisaris Polisi untuk segera memberhentikan Osaka dari kepolisian, namun Komandan Divisi mereka dapat mencegah hal tersebut dan sebagai gantinya Osaka akan dipindah tugaskan ke suatu pulau yang sangat jauh dari tempatnya berada saat ini.

Draco bilang dia akan ikut pindah bersamanya, namun hal itu juga dihentikan oleh Osaka yang memilih untuk mengambil cuti dan menggunakan waktunya untuk belajar menerima semua yang telah terjadi beberapa hari belakangan.

Draco memang bingung dan sedikit curiga dengan sikap tenang yang ditunjukkan Osaka saat ini, tentu selama ini Osaka adalah pribadi yang tenang dalam menghadapi apa pun namun dari reaksi yang diberikannya saat melihat Arnon beberapa hari yang lalu jelas bukan ini yang diharapkan.

Memilih untuk mengesampingkan pemikirannya, ia kembali meneruskan ceritanya. Draco mengatakan bahwa tidak ada kemajuan tentang pencarian tersangka dari kasus Arnon, yaitu buron yang sangat dikenal oleh Osaka.

Kakek Arnon juga mengerahkan seluruh anggota kepolisian yang ada di kota ini namun hasilnya nihil, satu hal yang pasti ialah buron tersebut kabur menggunakan jasa broker Dr. S karena itulah sampai saat ini keberadaan pastinya belum dapat diketahui.

Karena tahu Osaka pasti akan menanyakan di mana Arnon disemayamkan, Draco sudah terlebih dahulu meminta Percy untuk mencari tahu tentang ini dan memberikan alamatnya kepada Osaka.

Alamat tersebut sulit didapatkan, kerena Kakek Arnon yang merahasiakan di mana lokasi pastinya. Hanya keluarga terdekat saja yang diperbolehkan mengetahui keberadaannya, hal ini tentu saja dilakukan agar Osaka tidak terlibat lagi dengan keluarganya.

* * *