Setelah sampai di kamar aku langsung meletakkan kedua tas yang berisi Potion dan tiga tas yang lain aku kasih ke tiga orang yang ada di kamar 5.
Tas khusus Potion yang ada sihir Warp sihir itu bisa memindahkan objek dengan cepat.
Tas itu juga berbentuk seperti ikat pinggang yang ada slot untuk Potion dikiri dan kanannya.
Taruh 1 Potion dulu untuk sampel dan setelah itu akan terus ada potionnya dan juga itu dipakai seperti ikat pinggang.
Mana Potion ku ada di kiri dan health ada di kanan.
"Sial aku lupa membelikan Karen dan Viktor perlengkapan"
"Mending suruh mereka beli langsung aja, berhubung orangnya lagi pergi, mungkin aku beliin aja buat kejutan."
Diwaktu yang sama tapi disisi Viktor dan Karen.
"Kota yang indah ya Viktor"
"Iya kota yang indah dan damai"
"Tapi aku merasakan ada hal aneh, tapi aku tidak tau apa"
"Iya kah?" Viktor mengerutkan dahinya dan mencoba untuk berpikir.
"Hahaha" Karen menutup mulutnya sambil melihat wajah Viktor.
"Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahku?"
"Tidak kok, baru aja liat kamu yang mencoba berpikir keras"
"Eh apakah selucu itu?"
Diwaktu yang sama sebelum aku membelikan perlengkapan pada Viktor dan Karen aku melihat buku dan membaca ramalan yang ada didalam buku itu.
"Untuk partner kalian yang selanjutnya ada James Charles dengan rambut pendek berwana biru dan dia adalah si Iri kalian akan bertemu dengan dia saat di Crassmore dia tiba-tiba muncul dihadapan Karen dan Viktor"
"Eh apa maksud dari buku ini?"
"Eh aku baru sadar, ternyata didalam buku ini ada sebuah ramalan"
"Kalo selama ini ada ramalan seperti itu berarti, Karen dan Viktor udah ada didalam buku ini"
Lalu aku membaca lagi dengan teliti.
"Untuk partner kalian yang pertama ada Karen Olivia dengan rambut panjang berwana kuning dan dia adalah si Rakus dan kalian akan bertemu dengan dia saat dia sedang tertidur ditanah dan akan diserang oleh minotaur"
"Eh ramalan yang benar-benar terjadi"
"Aku coba liat untuk Viktor ah apakah terjadi atau tidak"
"Untuk partner kalian yang kedua ada Viktor Arabund dengan rambut pendek berwana merah dan dia adalah si Sombong dan kalian akan bertemu dengan dia sedang mencoba untuk melawan goblin kakinya hancur dan dia sembuh dengan heal Karen disaat itu juga kalian tau apa class Karen yang sesungguhnya"
"Kalo dugaanku benar berarti akan menjadi cerita yang sangat keren"
Aku terlalu asik membaca buku sihirku sampai lupa dengan Viktor dan Karen.
Diwaktu yang sama disisi Haruka dan Yukine.
"Kak, mau apa kita kesini?"
"Aku mau mengambil beberapa uang jadi tunggu dulu, lagian kita bertiga udah janji mau beliin Viktor dan Karen hadiah kan?" Sambil masuk kedalam Bank.
Disaat Haruka tiba didepan penjaganya dia langsung bilang.
"Bolehkah saya menarik uang 2 koin platinum?"
"Tentu saja boleh"
"Ditarik dari kartu ini" mengeluarkan kartu petualang dan menunjukkan pada penjaga itu.
Tak lama kemudian Haruka dapat uangnya 2 koin platinum.
"Terimakasih"
"Sama-sama datang lagi ya"
Setelah itu Haruka langsung keluar dari bank dan melihat kearah Yukine.
"Jadi tinggal berapa tabunganmu?"
"Masih ada sekitar 50 gold sama 25 silver aja"
"Terus kalo gitu, KENAPA DIAMBIL SEMUA UANGNYA DASAR BODOH!!!" Yukine menarik perhatian orang-orang sekitar.
"Udahlah biarin"
"Pulang aja lah aku, emosi liat kelakuanmu yang seperti itu"
"Yaudah kalo gitu"
Yukine pun berjalan kearah penginapan.
Aku yang terlalu asik dengan buku sihir yang terdapat ramalan itu pun tidak sadar keberadaan kakakku Yukine.
"Lagi baca apa Nezu?"
"Eh kakak, buat aku kaget aja, ini lagi baca buku sihir yang ada ramalannya"
"Coba mana aku mau liat juga"
Aku menunjukkan ramalan pada kakakku Yukine dan dia langsung berpikir sejenak.
"Jika tebakanku benar maka ini adalah seven deadly sins" itulah yang dipikirkan Yukine sekarang.
"Ada apa kak kok melamun gitu?" Tanyaku yang membuat lamunan Yukine hancur secara tiba-tiba.
"Ini hanya memikirkan apakah benar ini ada rakus ada sombong ada juga iri, jadi jika benar maka itu semua adalah seven deadly sins yang menjadi legenda itu"
"Legenda?"
"Iya legenda, konon katanya ada jimat seven deadly sins yang tersimpan di suatu dungeon di dunia ini"
"Tunggu sebentar, jika ini benar seven deadly sins maka ada 4 orang lagi 3 diantaranya adalah kita, Hoshigaki clan dan yang 1 lagi itu siapa?" Imbuh yukine dan masih berpikir dengan sangat keras..
"Cuma kurang serakah aja kan kak kalo beneran seven deadly sins"
"Iya si tapi..."
"Gak usah terlalu dipikirkan dengan serius kak lagian juga ini cuma buku yang tebal dan kosong rata-rata" kata-kataku membuat Yukine terdiam.
"Tapi aku gak nyangka kalo bakal ada ramalan di buku kamu itu"
Diwaktu yang sama disisi Karen dan Viktor.
Tiba-tiba ada seorang yang menggunakan jubah dan terdapat Hoodie sambil berlari lalu menabrak mereka berdua dan mereka berdua jatuh dengan keras.
"Hey apa maksudmu menabrak kita!!!" Kata Viktor yang membentak orang itu.
"Udahlah Viktor kita juga gak mau membuat masalah dikota ini" kata Karen yang mencoba menenangkan Viktor.
"Tapi Karen, orang ini mengganggu kencan kita"
"Maaf maaf" kata orang itu dan dia memperkenalkan diri.
"Namaku James Charles, aku adalah anak bangsawan disini, aku akui aku salah jadi aku minta maaf"
"Ya ya ya kalo Sampe diulangi lagi pasti aku akan menghancurkanmu" kata Viktor dengan nada yang marah.
"Viktor udah yuk kita pergi aja" Karen mencoba membuat suasana yang panas itu dingin kembali.
"Boleh aku ikut denganmu nona cantik?" Kata James dengan berlutut lalu mencium tangan kanan Karen.
Viktor yang sudah tersulut emosi dan melihat Karen yang tiba-tiba tangannya dicium oleh orang yang baru aja ditemuinya membuat emosinya semakin tinggi, lalu menendang tubuh James dengan kaki kanannya dan James terlempar lumayan jauh.
"Dasar orang aneh, Karen hanya punyaku" Viktor bilang begitu sambil menarik tangan kanan Karen lalu memeluknya dengan tangan kiri.
Karen yang mendengar dan merasakan pelukan pertamanya itu langsung malu dan wajahnya merah seperti tomat, apalagi Disana itu terdapat banyak orang.
James yang tak mau kalah pun langsung berlari dan mencoba memukul Viktor dan Viktor mendorong Karen kearah kanan lalu Viktor menghindari pukulan James.
Karen yang kehilangan keseimbangan diapun hampir jatuh lalu Haruka dengan sigap langsung memeluk Karen dengan cepat dan mendorong Karen dengan perlahan membuat Karen mengembalikan keseimbangannya.
"Hey ada apa denganmu Charles"
"Aku hanya ingin memukul orang yang menurutku mengganggu"
"Berani-beraninya kau mau mengambil wanitaku, kau harus melangkahi mayatku dahulu" kata Viktor yang membuat Karen semakin malu.
Tiba-tiba Karen berteriak "Sudah Cukup!!!! Jangan membuatku lebih malu dari ini!!!"
Viktor secara reflek mengungkapkan perasaannya terhadap Karen karena James.
"Aku iri padamu yang bisa berjalan pada wanita cantik seperti dia"
James menunjuk Karen.
"Rambut kuningnya yang panjang dan indah itu yang membuatku iri padamu" imbuh James.
"Aku bilang bunuh aku dulu kalo mau Karen"
Tiba-tiba Haruka berlari dengan kencang dan memukul kepala Viktor dan James dengan kedua tangannya.
Lalu setelah itu Viktor dan James jatuh dan kepalanya membentur tanah sampai berdarah.
"Ahhhh, sial sakit banget" kata James dengan memegang kepalanya yang berdarah.
"Baru segitu udah kesakitan? Dasar lemah" kata Viktor yang membuat James marah dan dia memegang kepalanya yang berdarah.
Setelah mereka berdua kepalanya berdarah Karen langsung datang dan menggunakan sihir heal, setelah membunuh Hobgoblin level Karen meningkat drastis dan bisa menggunakan heal pada dua orang diwaktu yang bersamaan.
"Hey buat apa kalian bertarung seperti ini?" Kata Haruka yang membuat mereka berdua saling menyalahkan.
"Dia yang mulai dulu" Viktor menunjuk James.
"Dia yang mulai dulu" James menunjuk Viktor.
"Apa!! Jelas-jelas kau yang mulai dulu dasar bodoh, apa maksudmu menabrak kami" Viktor membuat James terdiam dengan kata-katanya.
"Lalu siapa yang salah dulu" Haruka bertanya dengan heran.
"Dia" James dan Viktor saling menunjuk.
"Karen siapa yang mulai dulu?" Haruka bertanya pada Karen dan membiarkan mereka berdua bertarung lagi.
"Eh apa?" Karen yang melamun seketika lamunannya hilang saat ditanya Haruka.
"Aku bilang siapa yang mulai keributan dulu?"
"Itu James tiba-tiba menabrak kami dan kami terjatuh dengan keras"
"Siapapun yang mulai dulu tidak penting intinya kalian berdua salah" kata Haruka yang membuat suasana dingin kembali.
"Aku akan mengikutimu gadis cantik" kata James dengan tersenyum.
Membuat Karen kaget dan seketika bingung untuk memilih James atau Viktor.
"Haaaaaa!? Kau mau ikut kami! Emangnya bisa apa anak bangsawan sepertimu"
"Udah udah. Jangan ribut lagi, lihat kalian udah membuat masalah disini, sekarang saling minta maaf atau akan aku bunuh" kata Haruka yang membuat mereka berdua terdiam seketika.
"Baiklah, maafkan aku Viktor, karena udah menyebabkan masalah"
"Aku juga minta maaf"
"Nah kalo gini kan tenang lagi, hahaha" kata Haruka dengan tertawa.
"Horeeee, hebat banget pertunjukan jalanan ini" kata orang-orang yang melihat kejadian itu.
Setelah itu orang-orang meletakkan koin silver di depan mereka berempat. Setelah itu kepolisian datang dan melihat ada tempat yang sangat ramai.
"Ada apa ini?" Kata ketua kepolisian yang sedang patroli
"Itu ada pertunjukan jalanan, ada kakak cantik yang bisa menggunakan heal untuk 2 orang sekaligus" kata orang itu sambil menunjuk mereka berempat.
"Tapi Disana ada tuan muda James"
"Tapi bukankah mereka sedang melakukan pertunjukan jalanan?"
"Mungkin saja, tuan muda James sudah disewa mereka agar ikut dalam pertunjukan itu"
Haruka yang melihat ketua kepolisian itu langsung mengajak mereka semua kembali ke penginapan dan membawa sebuah koin silver yang ada.
"Sekarang saatnya kembali ke penginapan" kata Haruka yang sedikit panik dan sambil mengambil seluruh perlengkapan yang jatuh saat memukul James dan Viktor tadi.
"Ini tongkat sihir buat Karen, dan ini dual sword buat Viktor, lalu untuk armornya biar Nezuko yang beli" kata Haruka sambil memberikan perlengkapan pada mereka berdua.
"Eh perlengkapan itu buat apa?" Kata James yang emang tidak tau apapun.
"Tentu saja buat kedungeon lah, pasti kau gak punya perlengkapan buat kedungeon kan?" Viktor memprovokasi James.
"Tentu aja aku punya dirumah, anak bangsawan pasti punya semua itu" James sambil mengepalkan tangan kanannya.
Setelah itu mereka semua berjalan kearah penginapan, termasuk James.
Setelah sampai di penginapan mereka semua pun langsung masuk dan naik kelantai 2 sambil membawa perlengkapan mereka.
Aku yang sedang membaca buku dengan kakakku Yukine melihat mereka semua masuk kedalam kamar dan aku langsung tau kalo itu James dengan warna rambutnya.
"Kau pasti James Charles kan?"
"Ehhh, eeeehhhhh" kata semua orang yang kaget denganku yang tau nama James secara tiba-tiba.
"Iya nona, namaku James Charles, tapi bagaimana kau bisa tau namaku?" Kata James dengan heran.
"Itu...." Yukine mau bilang tapi aku memotong kata-katanya.
"Itu rahasia, jadi kau sekarang menjadi partner kami" kataku dengan tersenyum.