"Mas,aku hamil"ucap seorang wanita muda itu sambil menangis,Bram yang tampak mendengar perkataan nirmala jadi bingung sendiri,Bram sangat mencintai nirmala tapi dia sendiri tau bahwa orangtuanya sangat menentang hubungannya dengan nirmala dikarenakan nirmala adalah seorang anak yatim piatu yang tak sederajat dengan keluarga Bram.
"Mengapa kamu menangis sayang?bukankah ini kabar bahagia?"ucap bram sambil menenangkan kekasihnya itu,dia sendiri tau apa yang dipikirkan oleh nirmala sehingga ia menangis mendengar kabar kehamilannya."Apa yang harus kita lakukan mas?Apakah kau akan menikahiku?kamu sendiri tau orang tuamu tidak merestui hubungan kita,aku tidak mau anak ini terlahir tampa seorang ayah mas,aku tak sanggup membesarkannya sendiri,seharusnya kita tidak melakukan hubungan terlarang itu!"tangis nirmala semakin menjadi-jadi.
"Tenanglah nir,aku akan menikahimu apapun yang terjadi!bagaimanapun dia adalah darah dagingku"ucap bram sambil memegang perut nirmala yang belum nampak membesar itu,Nirmala hanya diam saja mendengar ucapan bram,ia bahkan tak tau mau berkata apalagi."Baiklah sayang,aku pulang dulu,Besok aku akan mengunjungimu lagi,jaga anak kita baik-baik,aku juga akan memberitahu hal ini pada bapak dan ibuku,Mereka harus menerima anak ini,karna ini adalah cucu mereka"Ucap bram sambil berpamitan kepada nirmala,ia memberi satu kecupan pada dahi dan perut nirmala.
Dikediaman Broto..
"Bapak,Ibu"Bram berlari menghampiri kedua orang tuanya ditaman dibelakang rumah mereka."Ada apa"begitu datar ucapan broto menjawab anak semata wayangnya itu,Bram dan ayahnya memang sempat bertengkar karna Bram smpat meminta ijin untuk menikahi nirmala kepada kedua orangtuanya itu,Sedangkan ibunya Bram hanya menatap Bram tanpa mengeluarkan suara satu katapun."Nirmala pak,dia hamil anakku,aku harus menikahinya"Ucap Bram dengan tangan mengepal,ia tak berani menatap netra bapak dan ibunya itu,karna ia tau ayahnya pasti akan murka mendengar pernyataan bram."Apaa?Beraninyaa,ka.."Ucap pak broto meninggi,Belum sempat dia menyelesaikan perkataannya istrinya sudah jatuh pingsan.Semuanya panik,Broto berteriak memanggil supirnya sedangkan saat Bram hampir saja mengangkat badan ibunya,Broto berteriak"Hentikan,jangan kau sentuh istriku!kau yang membuatnya begini Bram,Kurang apa kami padamu"ucap broto sambil membantu supirnya mengangkat istrinya kedalam mobil mewah milik mereka,saat bram hendak ikut masuk kedalam mobil broto menghentikannya"Berhenti disitu,jangan ikuti kami,aku tak sudi melihatmu!"Jalan Pak,Mendengar itu air mata bram tak terasa mengalir,ia berlari masuk kedalam mobilnya dan menyusul mobil ayahnya yang sudah melaju kencang terlebih dahulu.
Rumah Sakit Mitra Medika..
"Dok,apa yang terjadi pada istri saya dok?tolong selamatkan dia"Ucap ayah bram,sambil berlari menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan pemeriksaan istrinya itu,Sedangkan bram hanya memperhatikan ayahnya dari kejauhan,dia tak berani mendekati broto,ia merasa bersalah akan kejadian yang menimpa ibunya itu."Tenang pak,tenang.Istri bapak mengalami serangan jantung,tapi tenang saja kondisinya sudah mulai membaik,tapi tolong saat ia sadar nnti jangan lakukan sesuatu hal yang beliau tidak suka"ucap dokter sambil berlalu meninggalkan Broto diruang tunggu.
"ya Tuhan apa yang kulakukan?aku hampir saja membunuh ibuku,sekarang apa yang harus aku lakukan"ucap bram didalam hatinya.
"Permisi pak,pasien sudah sadar"Ucap perawat memanggil broto yang sedari tadi menunggu istrinya diruang tunggu itu."Baik suster,terimakasih"Broto berlari masuk kedalam ruangan istrinya itu,ia menggenggam tangannya sambil meneteskan air mata,ternyata kejadian itu disaksikan oleh Bram yang sedari tadi mengintip dari pintu,bram ternyata juga ikut berlari saat mendengar ibunya sudah siuman.
"Pak,dimana bram"ucap ibu bram kepada broto yang masih menggenggam tangannya itu,suara istrinya itu tampak lemah dan wajahnya pun pucat."Pak panggil bram kemari"pinta istrinya karna tak mendengar jawaban apapun dari suaminya itu."Ibu,Maafkan Bram"Ucap bram yang berlari dari arah pintu ketika dia mendengar ibunya mencarinya.Broto yang baru menyadari kehadiran bram tiba-tiba melepaskan genggamannya dari tangan istrinya itu,ia mendorong bram"apa yang kau lakukan disini,aku sudah berkata aku tak ingin melihatmu lagi"ucap broto pada anaknya itu,sementara bram hanya diam saja,ia tak mau membuat keributan didepan ibunya
"Pak udah,jangan dorong dia,dia anak kita satu-satunya pak"Ucap istrinya memohon kepada Broto."Buk..."Ucap broto kemudian dipotong oleh istrinya"udah pak,udah kalian mau liat ibuk cepat mati"ucap istrinya itu
"Bram,ada yang ingin ibu minta sama kamu"ucap ibunya dengan suara yang lemah"Apa itu bu,Bram akan melakukannya untuk ibu"Ucap bram optimis sambil mendekat meraih tangan ibunya,Broto hanya diam saja menyaksikan adegan ibu dan anak itu,walaupun sebenarnya jauh didalam lubuk hatinya dia juga sangat menyayangi putranya itu."Menikahlah dengan Intan nak,dia putri sahabat bapakmu,Keluarganya jelas bebet dan bobotnya,Bapaknya juga menjalin kerjasama dengan perusahaan bapakmu"ucap ibunya dengan wajah memohon."Tapi buk,nirmala..."Belum siap Bram menyelesaikan perkataannya,Broto sudah memotong"Kenapa?pergilah kepada nirmala,kau ingin melihat ibumu mati kan?cepat pergi!"ucap broto mengusir Bram,tetapi bram tetap tidak mau pergi.
"Bram mohon buk,apapun asal jangan itu"air mata bram mengalir memohon kepada ibunya,ibunya memalingkan wajahnya dari bram"Menikahlah dengan intan bram,aku mohon sebagai wanita yang telah melahirkan mu kali ini saja tolong kabulkan permintaanku,kamu boleh menikah dengan nirmala,tetapi ingat intan tak boleh tau hal ini,dan kamu hanya boleh menikah sirih dengannya!ibuk janji akan memperlakukan anakmu dan nirmala dengan baik saat lahir nanti,Kita punya hutang yang besar pada perusahaan bapaknya intan nak"ucap ibunya itu memohon,Setelah mendengar ucapan ibunya itu Bram menyanggupi permintaannya asal ia bisa menikah dengan nirmala,walaupun dia harus menyembunyikan pernikahan itu dari intan nanti.